Ketika kita bangun dan dan sadar atas apa yang terjadi di negeri ini, kita pasti mati bersamanya, karena kita hidup dari kepingan bagian dari Indonesia. Berbuatlah seperti saudara kita Lugo, menjadi contoh bagi negerinya. Saya sudah muak mendengar imajinasi semua numerik orang Indonesia. Cobalah kita mulai berubah dan berbuat hal paling kecil untuk orang yang paling kecil, papa, melarat, miskin, tersumbat hak suaranya, teraniyaya oleh pelbagai aturan negara.
ACT ComputerJl. Kusuma No. F5, Kav. DKI - Meruya Selatan Jakarta Barat HP. 08170888460 --- On Sat, 8/16/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Mantan Uskup Lugo Tolak Menerima Gaji Presiden To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, August 16, 2008, 10:08 PM Saya bermimpi, presiden dan para menteri menolak menerima gaji presiden dan gaji menteri, anggota DPR menolak menerima gaji DPR yang luar biasa besar. Saya bermimpi, mereka semua sadar dengan penderitaan rakyatnya dan ingin berjuang bersama rakyat agar keluar dari kemiskinan. Saya bermimpi, tidak ada lagi pejabat yang mengendari mobil dengan plat nomor RI membelah kemacetan Jakarta dengan pongahnya dikawal polisi bermotor besar. Saya bermimpi, tidak ada lagi upacara-upacara seremonial palsu yang menghambur-hamburka n uang. Saya terbangun, dan sadar bahwa saya berada di Republik Indonesia. Republik yang hanya bisa mengklaim kesuksesan dengan berlindung dibalik angka-angka semu. Saya pun memilih kembali tidur agar bisa bermimpi lagi.... /louisa