Mbak Yuli,
kalau saya sih, sejak jaman Orde-baru (ORBA), sampai orde-baru baru
ini (ORBABA), masih belum bisa membedakan dua kosa kata Bahasa
Indonesia: Pengusaha dan Penguasa.
Saya selalu kesulitan untuk mengidentifikasi, apa sih beda keduanya?
Apa sih yang dikerjakan penguasa yang tidak
Siapa takut??!
lha wong saya ndak punya TV jee, jadi saya pasti setuju banget.
Jangankan cuma sehari, sebulan pun diajak matiin TV ndak masalah kok
hehehe
salam,
edi SM
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
JAKARTA, SENIN - Apa rasanya hari tanpa
Mas Totot,
kisah Amin ini benar-benar mengocok perut saya,
dan saya sampai mual dibuatnya.
Adakah kisah yang lebih seru lagi dahsyat dari ini:
seorang yang konon wakil rakyat (dus mestinya sangat terhormat),
berasal dari sebuah partai berasas Islam,
Namanya Al Amin (saya yakin kedua orang tuanya
Pak Mula,
sebagai anak desa yang lahir dan besar di wilayah eks Karesidenan
Kedu, saya sampai awal tahun 80-an masih menikmati masakan yang dibuat
dengan periuk itu. Dulu, saya, sebagai anak bungsu-jadi berkebalikan
dengan Pak Mula- yang punya hak untuk menghabiskan nasi yang menempel
di periuk
Pak Edy Pur, salam kenal dari saya, yang juga bernama edi, yang lahir
dan besar di kaki Gunung Sindoro-Sumbing, di wilayah Temanggung.
Yang saya tahu, ada banyak (keluarga) petani yang bernasib buntung
seperti cerita Pak Edy Pur itu. Yang ndak pernah buntung ya para
pengusaha-pabrikan tembakau
Mas Irry,
ein ehre mitglieder, bist du sicher? hi..hi..hi..
gruess,
edi
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Ignas Iryanto
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Oh Man, wie konnt ihr so gemeint...hi hi..
Der Typ ist ein ehre mitglieder der deutsche absolventen in Indonesia.
Bitte ..bitte
Setuju dengan yang ditulis Mbak Yuli di bawah ini.
Jadi, mari kita usulkan ada Fraksi baru di parlemen. Namanya: Fraksi
Pembaca Kompas, disingkatnya FPK juga.
Mbak Yuli nanti bagian yang mengurusi hubungan luar negeri, sipp khan??!!
salam,
edi
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com,
Sepakat Pak Manneke.
Kalau dibandingkan dengan guru sekolah dasar dan menengah, gaji dosen
BHMN memang relatif lebih oke. Saya punya saudara, tidak cuma satu,
yang pagi-siang jadi guru SD, dan sore hari atau hari libur menjadi
tukang ojek. Tanpa itu, mereka akan menjadi guru SD dengan pangkat
GURU
Tapi, Pak Manneke bukan termasuk Guru yang BESAR pasak dari pada tiang
tho?? Maksute, walaupun ditulis BESAR utangnya, tapi toh bisa
mencicilnya tho he..he...
salam
edi
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hi hi hi,
Aku guru yang BESAR
Danke sehr, Mas Irry.
Sungguh saya sering merasa iri dengan ketulusan dan perhatian
sebagaimana yang Mas Irry dan rekan-rekan yang beragama lain sudah
tunjukkan pada moment-moment khusus yang berkaitan dengan agama saya,
Islam.
Semoga saya juga bisa belajar tentang ketulusan dan perhatian pada
Political affiliation could be all in the brain
http://tinyurl.com/23uahg
A brain scan might one day predict your voting patterns. That is the
implication of a study that found different brain activity among
liberals and conservatives asked to carry out a simple button-pushing
test. The study
Mas DS dan kawan-kawan semua,
saya mau menambahkan sejumlah *mak* yang lain yang masih bisa saya ingat.
Kalau ada orang membuka kran, dan airnya mengalir lancar, saya akan
bilang airnya *mak cur*. Kalau airnya tersendat, dibilang *mak cret*.
Tapi, kalau air itu keluar dari pipa yang bocor, *mak
Mbak Yuli dan Mbak Ika,
Syukurlah kalau kliping artikel saya itu ada gunanya buat Anda berdua.
Tentu saja, jika mau, Mbak berdua akan juga bisa menemukan pendapat
yang mencoba membantah atau menyanggah akurasi dan ketepatan hadis
yang dikutip oleh Kang Jalal, yang dikaitkan dengan ayat al-quran
Bung Iwan,
saya, walaupun laki-laki, termasuk yang tidak sreg dengan bunyi
hadis yang Anda sebut-sebut itu.
Di bawah ini, saya sertakan sebuah tulisan lama dari Jalaluddin
Rakhmat, berjudul: Bidadari itu Perempuan Shaleh, yang dimuat di
Tempo, 6 November 1993, yang--sedikit banyak--membahas
Pak Manneke,
terang aja tulisan itu bisa masuk Kompas, lha wong karya orang dalam
kok he...he...
Saya iseng-iseng melihat isi tentang Kompas di websitenya Kompas,
dan ketemu nama yang sama dengan nama penulis artikel itu.
salam
edi
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
Halo Ki Gendheng Suhaimi, salam kenal kembali.
Ki, ngomong-ngomong, saya terkadang susah lho membedakan antara
*macho* dengan *ngacho* he..he... Ki Gendheng Suhaimi bisa khan
menjelaskannya ke saya?
salam
edi
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Suhaimi
[EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, si_andi [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Kemudian soal Dawkins. Dawkins itu bukan menentang Darwin, Pak. Dia
cuma melengkapi karena Darwin dulu nebak-nebak saja ketika dia harus
berasumsi bahwa zaman dulu jerapah itu lehernya ada yang panjang dan
ada
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Manneke Budiman
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hahaha, ati-ati lho, Pak Edi, nanti ada miliser yang tersinggung
karena kesetrum sama teori APUs-APUsan Anda :))
manneke
Waduuh, Mase (ikut-ikutan Pak Suhaimi), masak sih ada miliser FPK
yang bisa
Nama Prof Dr Widjojo Nitisastro (79) tak bisa dipisahkan dari
pembangunan ekonomi Indonesia periode 1966-1997. Dialah arsitek
ekonomi atau pemikir ekonomi Orde Baru. Dialah satu-satunya konseptor
dan arsitek ekonomi Orde Baru, tulis Ali Wardhana.
Lantas, bagaimanakah dengan pandangan
19 matches
Mail list logo