Cerita lama, setengah basi ....tapi dari kegiatan beginian udah bikin banyak kaya pelakunya.
ANTON --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Laporan wartawan Kompas Regina Rukmorini > > http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/04/20163942/70.perse n.korupsi.terjadi.pada.pengadaan.barang.dan.jasa > > MAGELANG, MINGGU - Tujuh puluh persen kasus korupsi anggaran > pemerintah terjadi pada proyek pengadaan barang dan jasa. Penyimpangan > dana ini terjadi mulai dari penentuan pemenang tender hingga > pelaksanaan pengadaan. > > Koordinator Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan > Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah Jabir Al Faruqi mengatakan, korupsi > rawan terjadi pada kegiatan ini karena pengadaan barang dan jasa > biasanya mendapat porsi anggaran yang cukup besar dari pemerintah. > > Ditambah lagi, menurut dia, proyek ini pun kerap dijadikan ajang > korupsi karena penyimpangan dana yang terjadi relatif sulit dibuktikan > dalam waktu singkat. Sebab, kualitas barang dan jasa yang disediakan > oleh pemenang tender, tidak serta merta bisa langsung terlihat atau > diukur. > > "Korupsi ini biasanya sangat rawan terjadi pada alat-alat khusus yang > memiliki spesifikasi tertentu seperti peralatan medis," ujarnya, dalam > acara round table discussion antar lembaga swadaya masyarakat (LSM) > se-Jawa Tengah di Hotel Puri Asri, Kota Magelang, Sabtu (3/5). > "Penyimpangan dana dalam penyediaan alat khusus ini tidak gampang > dilacak karena spesifikasi barang hanya diketahui oleh orang-orang > tertentu saja." > > Di lingkup Jawa Tengah, banyaknya kasus korupsi pada pengadaan barang > dan jasa memang selalu terjadi tiap tahun. Kondisi ini juga terjadi > pada tahun 2007, di mana total jumlah kasus korupsi mencapai 326 kasus. > > Selain itu, Jabir mengatakan, kasus korupsi terbanyak kedua terjadi > pada pemborosan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Hal ini > diantaranya terlihat dari pelaksanaan kegiatan yang terlalu berlebihan > dan tidak perlu seperti pertemuan antar aparat pemerintah yang > semestinya dapat dilaksanakan di kantor pemerintah daerah, dipaksakan > digelar di hotel berbintang. Pemborosan lainnya juga terjadi pada > penyediaan anggaran makan minum yang berlebihan serta kunjungan atau > studi banding ke daerah-daerah lain yang tidak pernah jelas tujuan > serta tindak lanjutnya. > > Oce Madril, dari Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada > (UGM) Yogyakarta mengatakan, dalam lingkup nasional, penyimpangan dana > terbesar memang terjadi pada proyek pengadaan barang dan jasa. > > "Berdasarkan laporan korupsi yang diterima KPK (Komisi Pemberantasan > Korupsi), modus yang dipakai dalam proyek ini adalah mark-up," ujarnya. > > Menyangkut pelakunya, menurut Oce, korupsi paling sering dilakukan > oleh pejabat di jajaran sekretariat daerah, disusul berikutnya anggota > dewan. >