Dialog Manifes Kebudayaan dan Lekra di TUK

Komunitas Utan Kayu mengundang anda hadir dalam acara "Dialog Manifes 
Kebudayaan dan Lekra" yang akan diselenggarakan di Teater Utan Kayu (TUK), Rabu 
18 Februari 2009 pukul 14.00 WIB. Acara ini diadakan untuk mendiskusikan buku 
"Menoleh Silam Melirik Esok" karya JJ Kusni (anggota Lekra) yang diterbitkan 
oleh Ultimus Bandung Februari 2009. Akan hadir sebagai pembicara JJ Kusni 
(Pengarang) dan Taufiq Ismail (Pengulas) dan Ikranegara sebagai moderator.

Dalam diskusi ini nanti, kami mengundang tokoh-tokoh dari Manifes Kebudayaan 
dan Lekra serta organisasi-organisasi yang terlibat polemik di Indonesia tahun 
60-an. Seperti Joesoef Isak, Amarzan Loebis, Goenawan Mohamad, Putu Oka 
Sukanta, Amrus Natalsya, dan lain-lain. Kami juga berharap sastrawan dan 
aktivis generasi muda hadir dalam acara ini untuk memberikan komentar dan 
tanggapan baik atas polemik yang pernah terjadi antara Manifes Kebudayaan dan 
Lekra atau dalam dialog ini nanti.

Kami tunggu kehadiran anda di Teater Utan Kayu (TUK), Jalan Utan Kayu No 68H 
Jakarta Timur

Salam,

Mohamad Guntur Romli

===============================

Buku ini menarik untuk dibaca bagi mereka yang ingin menilik lebih jauh 
perselisihan sastra di Indonesia di tahun 1960-an—yang umumnya disederhanakan 
sebagai “polemik antara Lekra dan Manikebu”. Ia dimulai dengan statemen Taufiq 
Ismail untuk menyambut “perdamaian total”, atau “rekonsiliasi” antara kedua 
“kubu” itu.
 
Dengan bahasa yang santun dan jelas, Kusni menyusun jawabannya terhadap 
statemen Taufiq Ismail. Maka sebuah dialog tampaknya kembali dibuka—meskipun 
saya tak tahu pasti apakah dengan demikian kita akan bisa menyaksikan sebuah 
“rekonsiliasi”. Sangat mungkin yang terjadi adalah sebuah daur ulang—meskipun 
tak berarti hanya sia-sia. 

Goenawan Mohamad dalam Pengantar di buku ini. 

Sebuah audit dendam akan berkepanjangan dan tak jelas kesudahannya. Dan dari 
kuburnya Marx dan Lenin tetap saja mengulurkan rantai kesumat yang di Indonesia 
ujungnya masih membelit bangsa. Saya menyarankan perdamaian total, lebih maju 
selangkah ketimbang rekonsiliasi. PERDAMAIAN TOTAL. Rantai dendam yang membelit 
bangsa itu harus segera dipotong habis.

Taufiq Ismail "Tentang Rekonsiliasi, Tentang Perdamaian Total"

Dogmatisme, keusangan, kerapuhan, dan kekeroposan terjadi baik pada kalangan 
kiri dan maupun golongan kanan

JJ. Kusni
    



      Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke