Siaran Pers 

Aliansi Kebangsaan
untuk Kebebasan Beragama 

dan
Berkeyakinan (AKKBB)

Tentang:
Pemukulan dan Pelecehan Seksual terhadap 

Nong Darol
Mahmada aktivis AKKBB

 

 

Senin 15 September 2008, Nong
Darol Mahmada aktivis AKKBB yang mengkoordinir saksi-saki dari AKKBB hadir
dalam sidang Tragedi Monas Berdarah dengan para terdakwa Rizieq Shihab,
Munarman, Mahsuni Kaloko, dan 7 orang laskar Front Pembela Islam (FPI). Sidang
mereka dilaksanakan secara terpisah. Saksi-saksi dari AKKBB yang hadir waktu
itu di antaranya: Ninok Graciano, Oming,  Bernard, Didi, dan Edi Juwono.

 

Pada pukul 17.00 digelar
persidangan dengan terdakwa Munarman di ruang sidang Mr. R. Wirjono Projodikoro
lantai 2 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Nong berada di ruang sidang menyimak
keterangan saksi dari AKKBB: Bernard. Saat itu, Nong dipanggil oleh Guntur
Romli, saksi korban dari AKKBB yang berada di teras ruang sidang. 

 

Guntur melihat tujuh terdakwa
dari laskar FPI—yang berseragam putih-putih, bersepatu bot, dan mengenakan 
baret—yang
pada saat itu mereka telah menyelesaikan persidangannya, namun tujuh terdakwa
dari laskar FPI itu bebas berkeliaran di teras dan halaman ruang sidang. Guntur
juga melihat mereka dengan bebasnya turun naik gedung persidangan. 

 

Di antara tujuh terdakwa itu
tidak terlihat ada pengawalan dari aparat kepolisian ataupun kejaksaan. Mereka
bebas ngobrol dan bercanda dengan massa dari FPI di teras ruang sidang. Guntur
heran, mengapa tujuh terdakwa itu bisa bebas berkeliharan, semestinya setelah
sidang mereka selesai, mereka dikembalikan ke ruang tahanan, bukan bebas
berkeliaran apalagi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, karena di pengadilan
tersebut yang hadir tidak hanya massa dari PFI, tapi juga dari AKKBB. 
Berkeliarannya
tujuh laskar terdakwa FPI itu jelas-jelas mengancam saksi-saksi AKKBB yang pada
sidang sebelumnya memberikan kesaksian untuk mereka.

 

Melihat kejanggalan itu, Guntur
mengajukan protes pada seorang polisi di tempat itu namanya Jamal Alkatiri,
anggota Polres Jakarta Pusat. Guntur bilang, “Pak, itu tujuh terdakwa dari FPI
kok bisa bebas berkeliaran?” Jamal, oknum polisi itu malah balik bertanya,
“siapa bilang mereka terdakwa, mereka itu pendamping, kamu siapa?” tanya Jamal
dengan nada yang membentak. Guntur menjawab, “saya saksi korban dari AKKBB,
saya sangat tahu mereka terdakwa, bukan pendamping”. Jawaban Guntur tidak
memuaskan Jamal Alkatiri, malah Jamal semakin meninggikan suaranya, “kamu mau
apa!” Ucapan dengan nana tinggi itu diteriakkan berulang-ulang, sehingga
memancing perhatian massa FPI dan tujuh terdakwa dari FPI.  

 

Guntur lantas minta tolong
temannya untuk memanggil Nong agar menelpon pihak kejaksaan untuk menanyakan
berkeliarannya tujuh terdakwa FPI itu. Nong datang, dan berusaha menjelaskan ke
Jamal, namun Jamal tidak peduli, dengan wajah yang marah, dia terus mendekati
Guntur sambil teriak-teriak. Untungnya ada staf Kejaksaan yang pada waktu itu
lewat, dan Nong bertanya, “benarkah tujuh orang yang berseragam itu terdakwa?”,
staf kejaksaan itu menjawab “iya”. 

 

Teriakan Jamal Alkatiri terus memancing
perhatian, Jamal juga semakin mendekat ke Guntur, seseorang yang memakai
pakaian kemeja baris-baris yang berusaha menghalang-halanginya malah didorong
dengan paksa oleh Jamal. Massa FPI dan tujuh terdakwa dari laskar FPI itu terus
mendekat: mengepung Guntur dan Nong yang terpojok di depan ruang saksi. Guntur
dan Nong tidak bisa menghindari, massa FPI mengepung dari arah depan, kanan dan
kiri, sementara di belakang Guntur dan Nong pagar batas lantai dua, mereka
berdua bisa jatuh ke halaman Pengadilan Negeri. 

 

Pada saat itu, seorang laki-laki
memukul kepala Nong, dan dengan cepat laki-laki itu mundur sambil merunduk, dan
menghilang di kerumunan. Seorang laki-laki lain yang dikenal, menggerayangi
pinggang dan perut Nong, mencakar dan mencubit. Seorang laki-laki lain memukul
perutnya. 

 

Guntur dan Nong diselamatkan
oleh aparat yang berpakaian safari cokelat dan dibawa ke ruang saksi, namun di
ruang saksi tujuh terdakwa dari laskar FPI sudah berada di sana sambil
teriak-teriak dan memaki-maki Nong, salah seorang dari mereka juga berusaha 
mengejar
dan memukul Nong. Karena di ruang saksi lantai 2 tidak kondusif, Nong dan
Guntur dibawa ke ruang saksi di lantai 1.

 

Dari peristiwa itu ada tiga hal:

 

Pertama, telah terjadi
pemukulan dan pelecehan seksual terhadap Nong Darol Mahmada yang dilakukan oleh
massa FPI.

 

Kedua, aparat
(kejaksaan dan kepolisian) telah membiarkan tujuh terdakwa dari laskar FPI
bebas berkeliaran tanpa pengawalan di ruang sidang, seharusnya setelah sidang
selesai, mereka dikembalikan ke ruang tahanan.

 

Ketiga, aparat
kepolisian yang seharusnya melindungi saksi korban, malah terlibat provokasi
seperti yang dilakukan oleh oknum polisi bernama Jamal Alkatiri, dengan
sikapnya yang arogan dia memancing massa FPI untuk melalukan kekerasan dan 
intimidasi
terhadap massa dan saksi AKKBB

 

maka, kami dari AKKBB mengecam dan mengutuk anggota FPI yang telah melakukan 
pemukulan dan pelecehan
seksual. Kami juga menuntut kepada beberapa pihak:

 

Pertama, kepada Rizieq
Shihab sebagai ketua FPI untuk meminta maaf secara terbuka atas nama anak-anak
buahnya yang kemaren berlaku kurang ajar: memukuli dan melecehkan Nong,
permintaan maaf tersebut harus dimuat di semua media pers nasional,

 

Kedua, jika dalam
tempo 3x24 jam tuntutan pertama tersebut tidak dipenuhi, maka kami akan
laporkan/adukan pidana kepada Polisi agar anak-anak buahnya itu ditangkap dan
diproses hukum,

 

Ketiga, kepada pihak
kepolisian agar melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan mereka; melindungi
saksi (khususnya korban yang jadi saksi), menindak oknum polisi yang malah
melakukan provokasi dalam peristiwa tersebut, dan menindak massa FPI yang telah
melakukan pemukulan dan pelecehan terhadap Nong Darol Mahmada,

 

Keempat, kepada pihak
kejaksaan agar melindungi saksi (khususnya korban yang menjadi saksi), dan
tidak membiarkan para terdakwa bebas berkeliaran di arena persidangan.

 

 

Jakarta, 16
September 2008

 

CP:

Asfinawati 0812-821-8930

  

Lembaga-lembaga yang mendukung
AKKBB:

Indonesian Conference on Religion and
Peace (ICRP), National Integration Movement (NIM), the Wahid Institute,
Kontras, LBH Jakarta, PBHI Jakarta, Tim Pempela Pancasila, Yayasan Jurnal
Perempuan (YJP), Jaringan Islam Kampus (JaRiK), Lembaga Studi Agama dan
Filsafat (eLSAF), Kongkow Bareng Gus Dur, Generasi Muda Antar Iman, Crisis
Center Gereja Kristen Indonesia, Institut DIAN/Interfidei, Masyarakat Dialog
Antar Agama (MADIA), Komunitas Jatimulya, ILRC, eLSAM, Yayasan Lembaga Bantuan
Hukum Indonesia (YLBHI), Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Jaringan Islam
Liberal, Lembaga Kajian Agama dan Jender, Pusaka Padang, Yayasan Tunas Muda
Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia, Komunitas Utan Kayu, Anand Ashram,
Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI), Persekutuan Gereja-gereja
Indonesia, Forum Mahasiswa Ciputat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Gerakan
Ahmadiyah Indonesia, Tim Pembela Kebebasan Beragama, El_Ai_Em Ambon, Yayasan
Ahimsa (YA) Jakarta, Gedong Gandhi Ashram (GGA) Bali, Koalisi Perempuan
Indonesia (KPI), Dinamika Edukasi Dasar (DED) Jogjakarta, Forum Persaudaraan
Antar-Umat Beriman Jogjakarta, Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB)
Surakarta, SHEEP Indonesia Jogjakarta, Forum Lintas Agama Jawa Timur Surabaya,
Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya, LSM Adriani Poso, PRKP Poso,
Komunitas Gereja Damai, Komunitas Gereja Sukapura, GAKTANA, Wahana Kebangsaan,
Komunitas Penghayat, Forum Mahasiswa Syariah se-Indonesia NTB, Relawan untuk
Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (REDHAM) Lombok, Forum Komunikasi Lintas Iman
Gorontalo, Crisis Center SAG Manado, LK3 Banjarmasin, Forum Dialog Antar Kita
(FORLOG-Antar Kita) Sulawesi Selatan Makassar, Jaringan Antar-iman se-Sulawesi,
Forum Dialog Kalimantan Selatan (FORLOG KALSEL) Banjarmasin, PERCIK Salatiga,
Sumatera Cultural Institut Medan, Muslim Institut Medan, PUSHAM UII Jogjakarta,
Swabine Yasmine Flores-Ende, Komunitas Peradaban Aceh, AJI Damai Yogyakarta,
LBH Padang, Lensa NTB, PP Fatayat NU, Kapal Perempuan, Aliansi Masyarakat Depok
Cinta Damai, AKUR Bandung, AKUR NTB, IPTP, Rumah Indonesia, Gerakan Nurani Ibu




      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke