Jakarta - detikNews

Pernyataan SBY yang menyebut bahwa KPK sudah menjadi lembaga super
body, serta perintahnya kepada BPKP untuk mengaudit KPK, tak lepas dari
skenarionya untuk mengobrak-abrik KPK. Selain dilatari dendam lantaran
besannya Aulia Pohan dijebloskan ke penjara oleh KPK, SBY sudah mulai
cemas; bisnis keluarganya maupun sepak terjang orang-orang Partai
Demokrat akan dipersoalkan.

"Pernyataan-pernyataan SBY selama ini yang memuji langkah KPK dalam
memberantas korupsi itu hanya manuver politik semata dan sekadar untuk
pencitraan. Padahal sebenarnya ia sakit hati, karena besannya
dijebloskan ke penjara oleh KPK," kata Permadi saat dihubungi via
telepon, Kamis (25/6).

Selain itu, lanjut mantan anggota DPR dari PDI Perjuangan itu, SBY
sendiri sekarang sudah mulai cemas dengan manuver KPK yang mulai
melirik bisnis keluarganya. Juga, KPK saat ini sudah mulai "menembak"
orang Partai Demokrat, dengan menyeret salah satu tokoh penting Partai
Demokrat, yakni Jhony Allen dalam kasus pembangunan sarana pelabuhan di
wilayah Indonesia Timur.

"Jika itu tidak dihentikan, bisa-bisa KPK akan terus saja melakukan
manuvernya untuk mengusut korupsi orang-orang Demokrat," tandas
paranormal yang selalu berpakaian hitam-hitam tersebut.

Lebih lanjut Permadi mengatakan, sejatinya isyarat bahwa SBY tidak
serius memberantas korupsi tersirat dari lambannya pemerintah
mengeluarkan Perpu Pengadilan Tipikor , karena proses pembuatan UU
Pengadilan Tipikor di DPR hingga saat ini masih belum jelas bentuknya.
Sementara DPR sendiri sudah akan berakhir masa tugasnya September
mendatang.***

--
Posted By Gosip Politik to Gosip Politik at 6/26/2009 01:06:00 PM

Kirim email ke