Saya setuju Pak Awang,
Sebenarnya kemampuan bahasa inggris kita sudah cukup baik, hanya saja kurang
terbiasa dilatih untuk komunikasi. Dulu waktu sekolah, bahkan banyak yang ambil
les bahasa inggris sampai tingkat advance, cuma karena jarang dilatih
akhirnya banyak yang menguap hehe.
Tapi bagaimana dengan cina pak seno, mereka tetap berbahasa cina namun
menguasai dunia??
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-Original Message-
From: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 14:20:49
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To:
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita
Atas nama Pengda IAGI Nusra (dan juga pribadi) – kami sampaikan selamat untuk
pak Rovicky, selamat mengemban amanat rakyat IAGI untuk lebih membumi yang
tentunya tidak terlepas dengan dukungan dari kita semua.
Dan kami sampaikan juga penghargaan yg tinggi serta ucapan terimakasih kepada
pak
Saya sempat ngantor di kantor perusahaan yang dulu di China.
Sempat lihat seluruh buku teks buuk yang ada di perpustakaan kantor itu.
Sangat kaget kalau buku2 tentang seismic processing hampir semuanya berbahasa
China, padahal saya kenal banget buku itu dari jaman kuliah dalam bahasa
Inggris.
Mas Seto,
Pengalaman Saya selama hampir setahun disini, mungkin hampir mirip seperti
expat yang ada di PIT IAGI kemarin, merasa asing dan bodoh karena tidak
paham dengan bahasa yang digunakan. Selama disini, mungkin sekitar 90%
pertemuan atau meeting diadakan dalam bahasa Cina, dan 10% nya
wah..., mas Danu ini ngurus Pilketum IAGI..., sampai-sampai fisiknya juga ikut
ngurus juga..., hebat lho ini. salute dan selamat mas Danu...
salam, agus hend
From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk
berbahasa Indonesia.
Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua
bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita
jarang punya makalah di buletin tersebut.
Ojo lali Gus Hen, mas Danu ini wis kita kader utk regenerasi IAGI. Yang
lainnya, ada om Budi. Bersama kader2 HAGI, kemarin melancarkan JCM 2011.
Mungkin yg lebih kelihatan adalah saya, tapi percayalah, mereka sudah teruji
dan semoga mau ikut memajukan IAGI. Semoga pakdhe RDP nanti bisa
Selamat mas Vik...selamat n selamat bertugas
salam
hill
From: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, September 30, 2011 5:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] selamat pada ketua baru IAGI dan HAGI
Ojo lali
Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,
Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia
dalam persaingan global. Saya per
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-Original Message-
From:
Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb:
Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,
Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia
dalam persaingan global. Saya percaya pengurus
Setuju Gus Ipul kalau untuk keluar ya tentunya kita harus menggunakan bahasa yg
berlaku yg umumnya bahasa Inggris.
Dan saya yakin sebenarnya para presenter (dan penulis paper)kitapun sudah
terbiasa menggunakan bahasa Inggris dlm pekerjaannya baik dlm penulisan laporan
maupun presentasi.
Hanya
hallo..,
meski saya tidak punya kartu suara kemarin, mumpung bakal ada pengurus baru,
maka saya mau mengajukan ide program untuk IAGI.
mengingat Pakdhe RDP, (salah satunya) dibesarkan oleh blog, maka saya
punya pikiran untuk ngadain lomba blog remaja bertema geologi.
sasarannya anak2 smu
saya fikir tidak ada salahnya mau buat presentasi berbahasa Inggris atau
Indonesia. Tergantung target nya aja. Kalau Targetnya mau international
conference ya hrs berbahasa Inggris. Saya pernah ikut konferensi
internasional di Beijing dan tidak ada presentasi dlm bahasa selain Inggris.
Opsi
Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira
jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.
1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa
Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah
Nah, ini yg baru, belum pernah dikemukakan. Betul, biar tidak menjadi polemik
setiap tahun, memang sebaiknya diangkat ke tataran aturan IAGI, setelah
dimusyawarahkan terlebih dahulu. Om Dudy memang cerdas, pantaslah jadi Ketua
IAGI Pengda Nusra berikutnya, he..he..
Boleh juga masukan dari pak
Prof. Koesoemadinata yth:
Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia
sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul
Ada usulan dari saya mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengakomodir 2
kepentingan dalam melaksanakan PIT2 kedepan yaitu :
1. Setiap PIT IAGI akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu international dan
national.
2. Bahasa pengantar di international wajib menggunakan bahasa inggris sementara
di
Saya pribadi setuju 100% dengan usulan dari sesepuh IAGI kita yaitu bapak Prof.
Koesoemadinata.
Selama masih menggunakan istilah PIT IAGI (Pertemuan Ilmiah Tahunan Ahli
Geologi Indonesia) ya kita gunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
penghantarnya dan kalaupun ada rekan expatriat yang ikut
Rekan-rekan IAGI yang budiman,
Jalan keluar yang diusulkan oleh Prof. Koesoemadinata sangat bagus dan
sangat perlu untuk dipertimbangkan oleh Pak Ketum dan jajaran Pengurus Pusat
IAGI 2011-2014. Dengan adanya PIT IAGI yang pengantarnya penuh dalam bahasa
Indonesia, apalagi dengan biaya
Untuk yg Internasional mungkin bisa berkolaborasi dg organisasi dari negara
negara lain shg ada kesinambungan/kontinyuitas , misalnya tiap 3 tahun sekali {
setiap Kepengurusan IAGI ada satu kali pertemuan Internasionalnya dan 3 kali
PIT }
Kalau di komunitas Geothermal ada namanya PIT untuk
Usulan-usulan yg sangat menarik.
Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
beberapa bulan mendatang.
Tentunya akan ada catatan
Siiap Cak Rovicky
Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi
rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat
sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite
Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA
Nah
Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya Penilai Karya Ilmiah yg
memberikan nilai lebih tinggi pada makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres
International dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan
tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini
Sebagai ekspat yg berkiprah di negara asing, sudah lama saya tidak
berpartisipasi aktif di JCM IAGI-HAGI. Salahsatu kendalanya adalah tidak adanya
support dari supervisor saya, yg menganggap JCM tersebut adalah kegiatan
berskala lokal saja, wong presentasinya saja dlm bahasa lokal. Ini
26 matches
Mail list logo