Sahabat,

Informasi dari milis sebelah yang mungkin bermanfaat bagi kita minimal
sebagai perbandingan. Yang utama adalah segeralah bertindak dan mencegah
jatuhnya korban lebih banyak dan masyarakat lebih peduli serta dapat segera
mengambil langkah yang penting. Maaf bila pernah menerimanya.

Salam

TAM


----- Forwarded Message ----
*From:* Nova Indrawan <inov...@yahoo.com>

*Sent:* Sun, October 18, 2009 1:05:51 PM
*Subject:* Ini Cara Orang Jepang Selamat dari Gempa


  "Semoga bermanfaat...."

    795.000 orang, termasuk perdana menteri, ikut simulasi bencana tiap
tanggal 1 September.



Bencana gempa yang terjadi secara terus-menerus di Indonesia seharusnya
cukup untuk menyadarkan masyarakat, betapa rentannya wilayah kita terhadap
bencana.

Kita harus lebih waspada. Tak ada salahnya kita belajar dari Jepang, negara
yang terlalu sering diguncang gempa, memiliki lebih dari 100 gunung api, dan
dihajar topan tiap tahunnya. Hidup dalam ancaman kematian adalah kodrat
masyarakat Jepang.

Namun, mereka tak menyerah. Pengalaman menghadapi bencana dahsyat dan
kesadaran adanya ancaman gempa membuat pemerintah dan masyarakat negara
matahari terbit itu melakukan persiapan menghadapi bencana yang lebih baik
dari negara lain.

"Jaman dulu, kondisi Jepang seperti Asia Tenggara ketika diterjang bencana,"
kata Guru Besar Universitas Gunma, sekaligus kepala laboratorium penelitian
bencana, Profesor Toshitaka Katada, seperti dimuat laman Manila Bulletin.

"Ribuan orang tewas setiap tahun. Itu terus terjadi sampai sekitar 50 tahun
lalu," tambah dia.

Pemerintah Jepang lalu bertindak. Sejak bencana angin topan 1959 yang
menewaskan 5.000 orang, angka kematian turun menjadi ratusan dan bahkan
belasan. Perkecualian, bencana gempa di Kobe tahun 1995 yang menewaskan
6.400 orang.

Pasca bencana Kobe , kewaspadaan dan kesiagaan makin ditingkatkan.
"Pemerintah selalu berusaha melindungi warga dari bencana, sebagai wujud
pertanggungjawaban negara," kata dia.

Bentuk pertanggungjawaban juga diwujudkan dengan membangun tanggul di
sungai-sungai, dan membangun tembok pelindung banjir dan longsor, bahkan
tsunami.

Tak hanya itu, pelatihan bencana dilakukan secara serius. "Sekitar 795.000
orang, termasuk perdana menteri, ikut dalam simulasi bencana tiap tanggal 1
September, di hari yang sama pada tahun 1923 terjadi gempa dahsyat Kanto
yang menewaskan 140.000 orang di Tokyo," tambah Katada.

Jepang punya sistem peringatan dini paling baik di dunia. Selain itu,
pemerintahan yang baik dan penegakan hukum juga jadi faktor krusial yang
menyelamatkan jiwa masyarakat Jepang. Maksudnya?

"Kemungkinan kecil gedung sekolah atau rumah sakit rubuh saat gempa. Sebab,
fasilitas publik dibangun tanpa ulah nakal dan korupsi para penyelenggara
negaranya."

Berikut cara orang Jepang menyelamatkan diri dari gempa, yang tentu saja
patut kita tiru:
1.        Masyarakat Jepang rajin melakukan pelatihan bencana. Di dekat
pintu, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air botolan, makanan kering
atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio,
senter, dan beberapa baterai pengganti.
2.        Masyarakat bisa menambahkan suplemen, kacamata, obat-obatan
khusus, atau makanan bayi dalam tas khusus mereka. Alat-alat penyelamatan
gempa bahkan dijual di supermarket.
3.        Pelatihan menghadapi bencana dilakukan secara rutin, bahkan
dijadikan mata pelajaran khusus di sekolah-sekolah dasar.
4.        Kekayaan Jepang sebagian diinvestsasikan untuk membangun gedung
dan infrastruktur tahan gempa. Mahal memang, tapi menurut ahli, kebijakan
ini terbukti telah menyelamatkan ribuan jiwa.
5.        Pemerintah daerah atau pemerintah lokal dilatih secara khusus
untuk mengumumkan terjadinya bencana dan melakukan evakuasi secara cepat.
Mereka juga dilatih untuk mendistribusikan makanan dan selimut di
tempat-tempat penampungan.
6.        Masyarakat Jepang tahu mereka harus melindungi kepala dengan meja
yang kuat, agar tidak kejatuhan benda-benda keras. Lalu, di bawah lindungan
meja, itu, dengan cepat mereka mematikan aliran gas, dan memastikan pintu
tetap terbuka untuk mengurangi resiko terjebak di antara reruntuhan.
7.        Penduduk Jepang dianjurkan menyimpan sepatu di bawah tempat tidur
dan sepeda di halaman. Sepatu untuk mengamankan kaki dari pecahan kaca.
Sedangkan sepeda adalah alat transportasi yang paling tepat saat gempa.
8.        Masyarakat Jepang mengaktifkan peringatan gempa di telepon
genggamnya. Anak-anak di sekolah memiliki pelindung kepala tahan api di
mejanya masing-masing. Tak hanya itu, simulator gempa canggih juga digunakan
untuk membiasakan anak-anak dengan getaran gempa.
9.        Pemerintah Jepang memastikan pusat energi nuklir dan kereta
listrik akan mati secara otomatis ketika bumi bergetar dalam batas tertentu.






<http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTFndmQxc2JlBHRtX2RtZWNoA1RleHQgTGluawR0bV9sbmsDVTExMDM0NjkEdG1fbmV0A1lhaG9vIQ--/SIG=11kadq57p/**http%3A//downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/>

<<M2.2.jpg>>

Kirim email ke