Daripada berusaha mencoba menemukan metode serius untuk menghitung umur Bumi, 
kaum kreasionis lebih tertarik untuk mengritik metode-metode geokronologi yang 
dilakukan para ilmuwan mainstream. Padahal, metode radiometri itu telah 
didasarkan kepada riset selama 50 tahun. Nah, apa yang dihasilkan para 
kreasionis selama 50 tahun itu ? Sebagian besar hanya kritik dan kritik atas 
metode radiometri, untuk menentukan bahwa umur Bumi 6000-10.000 tahun pun, 
seperti yang  mereka percayai, mereka tak punya metode serius untuk 
mengukurnya. 
   
  Apa yang dikemukakan di dalam situs yang dikutip Sdr. Farid di bawah itu 
sebenarnya berasal dari buku terkenal Henry Morris, bapak kreasionisme, 
berjudul "Scientific Creationism" (1974). Morris mengemukakan bahwa  K/Ar 
dating untuk lava dari 1801 Hulalalei volcano lava flow berkisar umurnya dari 
160 million years - 3 billion years old. Dengan pernyataannya itu, Morris 
mencoba menjelaskan bahwa betapa buruknya metode radiometric dating itu, 
masakan aliran lava yang keluar tahun 1801 dikatakan berumur 160 juta tahun 
bahkan 3000 juta tahun. Dengan klaimnya itu, Morris mengatakan bahwa betapa 
bodohnya ilmuwan yang mempercayai radiometric dating. Orang awam atau bahkan 
geologist sekalipun yang “malas” mencari tahu lebih jauh akan terpedaya oleh 
provokasi Morris ini. Hati-hati, selidikilah lebih jauh. 
   
  Morris menyembunyikan sesuatu, ia hanya mengambil apa-apa yang dirasakan 
mendukung pendapatnya. Dalam buku itu, Morris sebenarnya mengutip sebuah studi 
oleh Funkhouser dan Norton (1968) dalam  Journal of Geophysics Research, vol. 
73, hal. 4601 – 4607, "Radiogenic Helium and Argon in Ultramafic Inclusions 
from Hawaii" . Morris tidak menuliskan bahwa studi yang dikutipnya itu adalah 
studi tentang xenolith, bukan studi tentang lava. Xenolith di Hawaii itu adalah 
fragmen batuan asing yang dibawa magma ketika melalui kerak Bumi. Karena 
xenoliths ini tidak dileburkan secara sempurna oleh magma, maka xenoliths ini 
jauh lebih tua daripada aliran lava. 
   
  Dengan dating K/Ar pada sebuah sampel, apa yang sebenarnya kita ukur adalah 
seberapa lama sampel telah ada sejak sampel itu membeku dari keadaan leburnya. 
Mengapa kita punya kisaran umur K/Ar yang sangat lebar pada sampel itu ? Studi 
itu mengatakan  bahwa umur xenoliths tak dapat diukur dengan semestinya oleh 
metode K/Ar. Funkhouser dan Norton (1968) menulis di jurnal itu bahwa xenoliths 
tersebut mengandung excess argon yang terperangkap dalam gelembung “udara” di 
dalam batuan. Argon berlebih ini akan menyebabkan rasio K/Ar tak benar sehingga 
perhitungan umurnya pun menjadi tak benar. Suatu radiometric dating akan 
dilakukan setelah serangkaian screening atas sampel dilakukan untuk menghindari 
kontaminasi, ini merupakan prosedur baku absolute dating.
   
  Klaim atas asumsi-asumsi metode radiometri. Beberapa prasyarat digunakan 
dalam metode radiometric dating. Ini umumnya meliputi : constancy of decay rate 
dan  kontaminasi (gain atau loss parent/ daughter isotope). Kaum kreasionis 
seringkali menyerang prasyarat ini sebagai "unjustified assumptions". 
   
  Rates of radiometric decay didasarkan kepada sifat mendasar materi, seperti 
probability per unit time suatu partikel keluar dari  inti atom. Perubahan 
signifikan rates of radiometric decay isotopes yang sering dipakai untuk 
geological dating tak pernah teramati dalam kondisi apa pun. Lihat publikasi 
Emery (1972 - "Perturbation of nuclear decay rates" - Annual Reviews of Nuclear 
Science 22, hal. 165-202) yang merupakan survey komprehensif atas hasil-hasil 
eksperimen dan batas-batas teoretis tentang variasi tingkat peluruhan (decay 
rates). Di dalam paper itu Emery melaporkan bahwa perubahan-perubahan tingkat 
peluruhan adalah sesuatu yang tidak relevant dan walaupun terjadi bisa 
diabaikan. Kalau mau menerima umur Bumi begitu muda seperti yang dipercaya kaum 
kreasionis, maka akan diperlukan perubahan tingkat peluruhan yang luar biasa, 
yang tidak pernah terjadi, dan yang tidak logis berdasarkan batas-batas 
teoretis (barangkali ingat prinsip-prinsip mekanika kuantum, "Fermi's
 golden rule" pada peluruhan sinar alpha ?).
   
  Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa tak ada orang yang telah menemukan 
bukti-bukti perubahan dalam fundamental constants, pada akurasi sekitar satu 
bagian dalam 1011 per tahun. Baik bukti-bukti eksperimen maupun 
perhitungan-perhitungan teoretis menunjukkan bahwa rates of radioactive decay 
konstan, tak ada perubahan-perubahan signifikan. Sebaliknya, kalau kita mau 
mengakui umur Bumi yang muda, maka harus telah terjadi accelerated decay 10-20 
kali dibandingkan yang ada, dan itu tak ada.
   
  Tentang kontaminasi. Kebanyakan metode radiometri  punya check built in yang 
akan mendeteksi kebanyakan bentuk-bentuk kontaminasi. Benar bahwa beberapa 
metode dating ( K-Ar dan carbon-14) tidak punya built-in check untuk 
kontaminasi, dan bila terjadi kontaminasi maka metode-metode ini akan 
menghasilkan umur-umur yang tak berarti (lihat kasus xenoliths Hawaii di atas). 
Bila itu terjadi, umur-umur yang dihasilkan tak usah diyakini. Tetapi bila tak 
ada kontaminasi, umurnya boleh diyakini. Kekurangan built-in check pada kedua 
metode ini sekarang bisa diupayakan dengan screening yang ketat sebelum 
dilakukan pengukuran. 
   
  Tentang closed system assumption. Inti atom sebenarnya begitu terlindung dari 
larger scale effects seperti tekanan dan temperatur tinggi. Meskipun demikian, 
para ilmuwan geokronologi tak menganggap closed system ini berlaku. Buktinya, 
mereka memasang built-in check for contamination di banyak metode pengukuran 
radiometri. Mereka mengindahkan yang namanya kontaminasi, dan sebuah 
kontaminasi tentu akan terjadi di open system. Maka, tuduhan para kaum 
kreasionis tak punya alasan.
   
  Umur Bumi memang sudah tua, perkiraan terbaru (Gradstein et al., 2004 – 
Geologic Time Scale 2004, Cambridge) adalah 4560 juta tahun. Mineral tertua 
yang terukur sampai sekarang (Wilde et al., 2001 – “Evidence from detrital 
zircons for the existence of continental crust and oceans on the Earth 4.4 Gyr 
ago” – Nature 409 (6817), hal. 175-178) adalah sebuah detrital zircon bernama 
sampel W74, sebuah sampel metaconglomerate dari Jack Hills area, Australia 
Barat, yang menghasilkan umur absolute (menggunakan metode isotop U-Pb) 4408 
+/- 8 juta tahun.
   
  Radiometric dating telah berkembang sejak awal abad ke-20. Penemuan berbagai 
radioisotope berbagai unsur (seperti lead, carbon, zircon) yang terjadi di 
dalam mineral, batuan, meteorit, dan fosil, bersama dengan pengukuran kecepatan 
peluruhannya, telah memampukan pengukuran umur material2 ini. Dan, pengetahuan 
bahwa Bumi berumur paling tidak 4550 juta tahun telah diketahui sejak 1956, 
ketika Claire Patterson, ahli fisika Amerika yang terlibat dalam pembuatan bom 
atom pertama dan ahli radioaktivitas,  membandingkan pengukuran radiometri pada 
meteorit dan mineral-mineral Bumi. Kritik kaum kreasionis pada metode 
radiometri yang sudah berumur 100 tahun ini tak beralasan.
   
  Bahwa Alam Semesta kita sudah begitu tua termasuk Bumi yang kita huni ini 
juga terbukti melalui pengukuran-pengukuran dalam ilmu astronomi dan space 
sciences lainnya. Melalui pengukuran presisi expansion rate Alam Semesta (Alam 
Semesta mengembang terus sejak Big Bang) dihitung bahwa Alam Semesta terbentuk 
13-14 milyar tahun yang lalu. Perhitungan ini terbukti benar pada tahun 2002 
(lihat Astrophysical Journal Letters) ketika  NASA's Hubble Space Telescope, 
teleskop langit yang melayang di ruang hampa, berhasil menangkap data 
bintang-bintang bajang putih (white dwarfs) di Galaksi Bima Sakti yang sedang 
habis terbakar.  Bintang2 pucat dan kabur ini tercatat paling tua dan telah 
menjadi "clockwork stars" untuk mengetahui umur Alam Semesta. Ancient white 
dwarf stars, yang dilihat Hubble ini, dihitung berumur 12 - 13 milyar tahun. 
   
  Karena berdasarkan pengamatan2 Hubble sebelumnya yang menunjukkan bahwa 
bintang-bintang pertama terbentuk sekitar 1 milyar tahun setelah Alam Semesta 
lahir dalam Big Bang, maka tepatlah umur Alam Semesta yang selama ini diyakini 
oleh para ilmuwan, yaitu 13-14 milyar tahun, dan Bumi baru terbentuk sekitar 9 
milyar tahun setelahnya atau 4,5 milyar tahun yang lalu. 
   
  Objek terukur paling jauh di Alam Semesta adalah Galaksi Abell 1835 IR 1916 
(Guiness World Records, 2007) yang terukur oleh pengamatan European Southern 
Observatory’s Very Large Telescope (VLT) di Chile. Galaksi atau quasar (quasi 
radio stellar) ini punya indeks redshift 10, yang ekivalen dengan jarak dari 
Bumi sekitar 13,2 milyar tahun cahaya. Berapa jauh jaraknya dalam km bisa 
diketahui dengan mengalikan jarak tahun cahaya oleh kecepatan cahaya selama 
sedetik (300.000 km). Apa artinya ?  Artinya adalah Cahaya dari galaksi/quasar 
ini meninggalkan objek tersebut 13,2 milyar tahun yang lalu. Artinya lagi 
adalah bahwa Alam Semesta kita memang sangat tua, termasuk Bumi kita di 
dalamnya.
   
  Demikian, sebaiknya berhati-hatilah membaca semua publikasi kaum kreasionis. 
Mereka mungkin kaum fundamentalis agama yang baik (baik dari kalangan Kristen 
maupun Islam), tetapi yang dikemukakannya kebanyakan adalah pseudo-sains. 
Mengakui umur Alam Semesta dan Bumi yang tua, mengakui evolusi terjadi, tak 
berarti bahwa kita tak beriman. 
   
  Profundum abyssi quis dimensus est ?
   
  Salam,
  awang
  
faridferdian <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
          Sepakat Kang Yoga, memang tampaknya klo ngebahas teori ttg asal 
muasal kehidupan ga akan ada habisnya... krn terkait sekali 
dengan "keyakin terdalam" kita akan keberadaan "the force" (minjem 
istilah dari starwars).
Skalin saya ingin nanya ttg radiometric dating yg umum dipakai dalam 
penentuan umur batuan. Di dalam website penganut mazhab "creation & 
young earth theory" saya menemukan keraguan mereka akan penggunaan 
metode radiometric dating. Mereka mengklaim beberapa kekurangan dari 
penggunaan metode ini yg dapat menyebabkan eror yg sangat besar 
dalam penentuan umur. Salah satunya metode ini sangat reaktif 
terhadap pengaruh panas (heat contamination) sehingga menyebabkan 
hasil umur yg didapat menjadi sangat jauh lebih tua dari yg 
seharusnya. (Two well-documented examples of "heat contamination" 
are the 1800 and 1801 eruptions from two Hawaiian volcanoes. 
Although these eruptions were less than 200 years old, the 
radiometric "dates" obtained from them were 140 million to 2.96 
billion years for one, and from 0 to 29 million years for the other -
- depending upon the (ocean) depth at which the lava sample was 
obtained.)

Berikut ini adalah kelemahan dari metode radiometric dating yg saya 
kutip dari website tersebut (maaf karena lumayan panjang):

The only dating methods discussed (over and over again) by evolution-
believing scientists and the mass media are ones that 
supposedly "prove" that the earth is billions of years old. One of 
the most popular of these is known as radiometric dating. However, 
not as well known is the fact that such methods have a number of 
serious flaws which are usually glossed over, or ignored when 
writing on, or discussing this subject in public.

With the exception of Carbon-14, radiometric dating is used to date 
either igneous or metamorphic rocks that contain radioactive 
elements such as uranium. And even though various radioactive 
elements have been used to "date" these rocks, for the most part, 
the methods are basically the same. They consist of measuring the 
amount of radioactive (mother) element and comparing it to the 
amount of stable (daughter) element. A discussion of the 
Uranium/Lead method follows.

Uranium is radioactive, which means it is in the process of changing 
from an unstable element into a stable one. The most common form is 
uranium-238. It has a half-life of about 4.5 billion years. This 
means that if you had some pure uranium-238 with no lead in it, 4.5 
billion years later one half of it would have decayed into its 
stable daughter product (lead-206). And after 9 billion years there 
would be 75% lead and 25% uranium, and so on. Few people realize it 
but all radiometric dating methods require making at least three 
assumptions. These are:

1) The rate of decay has remained constant throughout the past.
2) The original amount of both mother and daughter elements is known.
3) The sample has remained in a closed system.

Constant Decay Rate: 
For purposes of radiometric dating it must be assumed that the rate 
of decay from mother element to daughter element has remained 
constant throughout the past. Although there is no way to prove 
whether or not this has been the case, scientists have attempted to 
alter the rate of decay of radioactive materials and have found that 
they are almost immune to change. Most creationists have few qualms 
in accepting this first assumption.

Original Amounts Known: 
The second assumption is much more speculative since there is no way 
to verify whether or not some (or most) of the daughter element was 
already present when the rock solidified. Therefore, a guess must be 
made. However, in some cases, a few scientists are telling us that 
they have solved this problem.

For example, with the uranium/lead method scientists have attempted 
to estimate what the original ratio (of uranium-238 to lead-206) was 
when the Earth formed. To do this they have selected a certain 
meteorite, which contained various types of lead (including lead 
204, 206, 207 and 208) but no uranium, and they have assumed that 
this ratio is equivalent to the earth's original lead ratio. They 
did this because it is almost certain that these lead isotopes were 
all present in large quantities when the earth was created. This is 
because "common" lead contains both radiogenic (lead 206, 207 and 
208) and non-radiogenic lead (204) but it does not contain any 
uranium. In fact, about 98% of "common" lead is "radiogenic" 
(containing lead 206, 207,208) and only 2% non-radiogenic. 

A Closed System: 
The third assumption is that the sample has remained in a closed 
system. This is necessary due to outside influences such as heat 
and groundwater that can seriously alter the original material. And 
since the earth is not a closed system, these last two assumptions 
make radiometric dating highly subjective and questionable.

For example, if a rock sample was below the water table at any time, 
leaching would take place. For Uranium/Lead dating this means that 
some of the uranium that was initially present would be "leached" 
out of the rock. Leaching can also cause uranium to be leached into 
rocks that have little or no uranium in them. Therefore, in 
virtually every case, scientists do not know what the original 
condition of the rock was; and, even if they did know, they don't 
any more due to heat contamination, mixing, and leaching. 

Mohon tanggapannya, karena jujur saya, pengetahuan saya ttg 
radiometric dating adalah nol besar...

Regards,
Farid

--- In [EMAIL PROTECTED], "Suryanegara, Yoga" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear Pak Agung dan Rekan2 lainnya,
> 
> Sepertinya diskusi ini tidak pernah akan ada titik temunya, karena
> masing2 penganutnya juga akan tetap mempertahankan pendapatnya 
dengan
> berjuta alasan. Baik itu penganut teori evolusi, creation, maupun
> opurtunis.
> Kelihatannya kita akan sampai pada kesimpulan sepakat untuk tidak
> sepakat (kata halus dari keukeuh...he...,he...)
> 
> Biar diskusinya bisa semakin menarik, mungkin sebaiknya kita ganti
> topiknya oke.....
> 
> Regards,
> Yoga
> 
> PS. Pak Agung, Insya Allah awal Juni saya ada waktu cuti, pengen 
main
> nih ke Jatinangor lihat2 fakultas yang baru...
> 
> ________________________________
> 
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
On
> Behalf Of Agung Mulyo
> Sent: Thursday, 15 May 2008 3:05 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn
> 
> 
> 
> Pokoknya teori apapun silakan berkembang, tapi jangan sampai 
keluar dari
> koridor yang telah diberikan agama. Koridor yang diberikan agama
> hanyalah memberikan batas agar bila otak jelma melenceng tidak 
terus
> kebablasan sehingga sia-sia. Contoh ... silakan saja setuju dengan
> konsep evolusi mahluk hidup ala Darwin, misalnya secara ilmiah 
telah
> terbbukti bahwa gajah adalah berasal dari evolusi cucunguk, nenek 
moyang
> munding adalah tokek, dan sebagainya. Tapi kalau sampai ada yang
> berteori bahwa jelma asalnya dari kunyuk, kita sudah harus 
menolaknya.
> Kalau masih tetap ada yang ngotot membenarkan teori tsb., maka yah
> silakan saja ... sebab bagi yang merasa keturunnya, maka so pasti 
akan
> mempertahankan teori tsb. Saya mah (juga den Yoga dan yang 
lainnya)
> adalah asli katurunan Adam dan Hawa sebagaimana dinyatakan dalam 
Qur'an.
> Tentang semua yang hidup asalnya dari yang mati,... yah.. memang 
benar,
> seperti halnya yang tertuang dalam Qur'an. Tapi yang harus diingat 
bahwa
> semua yang mati tsb. tidak ujug-ujug jadi hirup lantaran sejuta 
proses
> kimia dan fisika, ... tapi menjadi hidup tersebut lantaran ADA YANG
> MENGHIDUPKAN. Percayalah ... percuma saja manusia mencari tahu 
tentang
> penyebab lain mengapa sesuatu yang mati bisa menjadi hidup.
> 
> Dulu ada seorang profesor ahli kimia yang selama hayatnya terus
> melakukan upaya untuk membuat emas dari bahan yang lain (emas 
sintetis).
> Pada saat menjelang ujung hayatnya akhirnya dia berkesimpulan bahwa
> "emas hanya dapat dibuat dari emas". Apa yang telah dilakukan sang
> profesor tersebut sebenarnya dia hanya mencoba menentang teorinya
> sendiri. Apa jadinya bila manusia mencoba menentang teori / 
ketetapan
> Allah ?
> 
> Agung
> 
> 
> ----- Original Message ----
> From: "Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, May 13, 2008 12:35:07 PM
> Subject: Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn
> 
> 
> 
> Mungkin kita sebagai mahluk beragama harus sudah mulai arif 
menyikapi
> berbagai teori2 yg berhubungan dengan penciptaan mahluk hidup.
> Dilain sisi dgn modal teori evolusi ini banyak hal yg sudah 
dihasilkan
> dan diperbuat oleh manusia, utamanya dibidang kedokteran, rekayasa
> genetik dan biologis.
> Tapi juga sangat disayangkan bahwa sebagian penganut teori ini 
banyak yg
> terbutakan dan bahkan menjadi arogan dan merasa bahwa satu2nya 
teori yg
> benar adalah dari si Mbah Darwin.
> Menurut saya, alangkah arifnya kita sebagai manusia beriman tetap
> memegang teguh adanya peran Sang Maha Kuasa didalam menyikapi 
setiap
> hukum atau teori yg ada.
> Seperti yg P. Agung tuliskan terdahulu apa yg manusia capai saat 
ini dlm
> ilmu pengetahuan adalah bukti dari keterbatasan kita sbg manusia, 
bukan
> bukti bahwa itulah difinal stage of science achievment.
> Insya Allah dgn begitu kita tetep akan terpacu untuk terus 
berkreasi,
> bukankah si Mbah Einstein pernah berkata, imagination more 
important
> than knowledge?
> Salam
> 
> ----- Original Message -----
> From: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> 
<[EMAIL PROTECTED]
> ps.com <http://ps.com/> >
> To: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> 
<[EMAIL PROTECTED]
> ps.com <http://ps.com/> >
> Sent: Mon May 12 21:40:11 2008
> Subject: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn
> 
> Salah satu syarat terjadinya teori evolusi adalah rentang waktu yg
> lama.... Dan itu tampaknya sejalan dengan adanya teori yg 
mengatakan
> bahwa umur bumi adalah 4,5 miliar tahun (atau lebih tua) yg lalu...
> dan terutama sekali geologis dgn skala waktu geologinya.. . Tapi 
ada
> sebuah teori lain yg menurut saya menarik (namun belum tentu benar)
> yakni teori bahwa umur bumi hanya berkisar 10.000 tahun. Dengan
> sendirinya apabila teori ini benar maka kebenaran teori evolusi itu
> dapat menjadi sangat diragukan.
> 
> http://www.earthage .org/EarthOldorY oung/The_ Age_of_the_ 
Earth.htm
> <http://www.earthage.org/EarthOldorYoung/The_Age_of_the_Earth.htm>
> <http://www.earthage .org/EarthOldorY oung/The_ Age_of_the_ 
Earth.htm
> <http://www.earthage.org/EarthOldorYoung/The_Age_of_the_Earth.htm> 
>
> 
> Link diatas mungkin dapat lebih membuka wawasan kita ttg teori yg
> (bagi saya) baru ini. Dipaparkan beberapa bukti kelemahan2 dari
> metode yg digunakan dalam penentuan umur bumi yg lazim digunakan.
> Saya sendiri agak terkejut setelah membaca hal-hal yg dipaparkan,
> karena sedikit banyak sangat berkaitan dengan ilmu geologi.
> 
> Diluar benar atau tidaknya teori evolusi, saya sendiri memandang
> teori evolusi adalah semacam pembuktian ilmiah atas hegemoni dan
> superioritas ras2 tertentu terhadap ras2 lainnya.
> 
> Farid 2002
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> 
<mailto:Geo_Unpad%
> 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> 
> , "Hadiansyah"
> <hadiansyah.taufik@ ...> wrote:
> >
> > Teori evolusi yang mana dulu nih pak? kalau teorinya si darwin
> jelas ditentang oleh agama, karena teorinya tuh bilang secara tidak
> sengaja materi benda mati berubah jadi sel hidup lalu berkembang
> biak bermacam2 jadi ikan, burung, sapi, monyet, manusia, etc, etc..
> >
> > Saya setuju sebagai orang yang beriman kita tidak bisa melupakan
> dalil naqli, yg salah satunya dari kitab suci umat islam, yaitu:
> > QS:2. 36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu
> dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah
> kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada
> tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
> ditentukan."
> >
> > nah trus misalnya ntar ditanya, 'beh, kata babeh kita keturunan
> nabi adam, tapi kok kata guru kita asalnya dari monyet, yang
> sebelumnya dari sel satu yg dari benda mati, yang bener yg mana nih
> beh?' , jawabannya mau yang mana??
> >
> > lagian, seingat saya dari belajar paleontologi, mikrofosil2 yg
> sudah ada jutaan tahun yg lalu, masih gampang diketemuin yang sama
> kok di pinggir2 pantai, paling beda2 dikit.. apalagi kalau baca
> atlas of creationnya harun yahya, ternyata fosil2 yg umurnya 
ratusan
> juta tahun yg lalu, masih bisa diketemukan yg sama bentuknya
> sekarang..
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: EFFENDI RUSTAM, YUDISTIRA
> > To: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> 
<mailto:Geo_Unpad%
> 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> > 
> > Sent: Monday, May 12, 2008 10:43 PM
> > Subject: RE: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn
> >
> >
> >
> > Jangan-jangan yang dimaksud adalah ayat mengenai Evolusi?
> >
> >
> >
> > Sebab kalau dimisalkan dari Awal yg SATU---proses sampai menjadi
> batu (kejadian sebelum batu tidak usah dibahas)---lalu melapuk jadi
> tanah----lalu berubah menjadi makhluk bersel rendah---makhluk 
bersel
> banyak----tumbuhan- ---binatang laut---binatang darat----manusia
> purba---manusia primitif---manusia beradab yg berpecah-pecah- --
> proses peperangan-- -manusia modern yg masih berpecah-pecah- proses
> globalisasi- -manusia modern yang bersatu---semuanya menjadi satu--
--
> kembali ke SATU.
> >
> > Jadi awal dan akhir sama yaitu SATU.
> >
> > Proses diatas melalui proses yg asalnya mati (batu) lalu
> DIHIDUPKAN dan DIMATIKAN berulang-ulang sesuai dengan ayat yang di
> kirim oleh pak Agung.
> >
> >
> >
> > Jadi jelas agama sama sekali tidak menentang teori Evolusi..Cuma
> kebenaran teori evolusi yang diungkapkan Darwin belum tentu benar
> mungkin saja perlu disempurnakan. Dan memang ilmu itu terus
> disempurnakan menuju kebenaran mutlak, mangkanya semakin kemari 
ilmu
> yg satu dengan yg lain saling berhubungan yg tidak lain ujung2nya
> adalah SATU (kebenaran mutlak). Kita semua sedang menuju kesana,
> yaitu menuju yang satu. Mangkanya tidak heran era globalisasi akan
> terus berkembang dengan pesat di abad modern ini yah karena itu
> sudah fitrahnya mau bersatu.
> >
> >
> >
> > Sebenarnya kaum religius jangan takut dengan teori Evolusi,
> sebab tidak akan mengkufurkan seseorang menjadi atheis. Atau kalau
> memang takut dosa, proses pembentukan manusia modern tidak usah
> dimasukan kedalam theory, cukup sampai manusia purba.
> >
> >
> >
> >
> > ------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
> -----------
> >
> > De: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> 
<mailto:Geo_Unpad%
> 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> >
> [mailto:Geo_Unpad@ yahoogroups. com 
<mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> <mailto:Geo_Unpad% 40yahoogroups. com
> <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> > ]
> En nombre de Agung Mulyo
> > Enviado el: domingo, 11 de mayo de 2008 11:07
> > Para: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> 
<mailto:Geo_Unpad%
> 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> >
> > Asunto: Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn
> >
> > Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu
> Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya
> kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Al-Baqarah 28)
> >
>



__._,_.___   Messages in this topic (24) Reply (via web post) | Start a new 
topic 
  Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 
  Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>
Andri'2004 <[EMAIL PROTECTED]> 
   
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 

    
    Recent Activity
    
      3
  New Members

Visit Your Group 
      Yahoo! Groups
  w/ John McEnroe
  Join the All-Bran
  Day 10 Club.

    Move More
  on Yahoo! Groups
  This is your life
  not a phys-ed class.

    Cat Groups
  on Yahoo! Groups
  Share pictures &
  stories about cats.



  .

 
__,_._,___                           

       

Kirim email ke