Daripada berusaha mencoba menemukan metode serius untuk menghitung umur Bumi, kaum kreasionis lebih tertarik untuk mengritik metode-metode geokronologi yang dilakukan para ilmuwan mainstream. Padahal, metode radiometri itu telah didasarkan kepada riset selama 50 tahun. Nah, apa yang dihasilkan para kreasionis selama 50 tahun itu ? Sebagian besar hanya kritik dan kritik atas metode radiometri, untuk menentukan bahwa umur Bumi 6000-10.000 tahun pun, seperti yang mereka percayai, mereka tak punya metode serius untuk mengukurnya. Apa yang dikemukakan di dalam situs yang dikutip Sdr. Farid di bawah itu sebenarnya berasal dari buku terkenal Henry Morris, bapak kreasionisme, berjudul "Scientific Creationism" (1974). Morris mengemukakan bahwa K/Ar dating untuk lava dari 1801 Hulalalei volcano lava flow berkisar umurnya dari 160 million years - 3 billion years old. Dengan pernyataannya itu, Morris mencoba menjelaskan bahwa betapa buruknya metode radiometric dating itu, masakan aliran lava yang keluar tahun 1801 dikatakan berumur 160 juta tahun bahkan 3000 juta tahun. Dengan klaimnya itu, Morris mengatakan bahwa betapa bodohnya ilmuwan yang mempercayai radiometric dating. Orang awam atau bahkan geologist sekalipun yang malas mencari tahu lebih jauh akan terpedaya oleh provokasi Morris ini. Hati-hati, selidikilah lebih jauh. Morris menyembunyikan sesuatu, ia hanya mengambil apa-apa yang dirasakan mendukung pendapatnya. Dalam buku itu, Morris sebenarnya mengutip sebuah studi oleh Funkhouser dan Norton (1968) dalam Journal of Geophysics Research, vol. 73, hal. 4601 4607, "Radiogenic Helium and Argon in Ultramafic Inclusions from Hawaii" . Morris tidak menuliskan bahwa studi yang dikutipnya itu adalah studi tentang xenolith, bukan studi tentang lava. Xenolith di Hawaii itu adalah fragmen batuan asing yang dibawa magma ketika melalui kerak Bumi. Karena xenoliths ini tidak dileburkan secara sempurna oleh magma, maka xenoliths ini jauh lebih tua daripada aliran lava. Dengan dating K/Ar pada sebuah sampel, apa yang sebenarnya kita ukur adalah seberapa lama sampel telah ada sejak sampel itu membeku dari keadaan leburnya. Mengapa kita punya kisaran umur K/Ar yang sangat lebar pada sampel itu ? Studi itu mengatakan bahwa umur xenoliths tak dapat diukur dengan semestinya oleh metode K/Ar. Funkhouser dan Norton (1968) menulis di jurnal itu bahwa xenoliths tersebut mengandung excess argon yang terperangkap dalam gelembung udara di dalam batuan. Argon berlebih ini akan menyebabkan rasio K/Ar tak benar sehingga perhitungan umurnya pun menjadi tak benar. Suatu radiometric dating akan dilakukan setelah serangkaian screening atas sampel dilakukan untuk menghindari kontaminasi, ini merupakan prosedur baku absolute dating. Klaim atas asumsi-asumsi metode radiometri. Beberapa prasyarat digunakan dalam metode radiometric dating. Ini umumnya meliputi : constancy of decay rate dan kontaminasi (gain atau loss parent/ daughter isotope). Kaum kreasionis seringkali menyerang prasyarat ini sebagai "unjustified assumptions". Rates of radiometric decay didasarkan kepada sifat mendasar materi, seperti probability per unit time suatu partikel keluar dari inti atom. Perubahan signifikan rates of radiometric decay isotopes yang sering dipakai untuk geological dating tak pernah teramati dalam kondisi apa pun. Lihat publikasi Emery (1972 - "Perturbation of nuclear decay rates" - Annual Reviews of Nuclear Science 22, hal. 165-202) yang merupakan survey komprehensif atas hasil-hasil eksperimen dan batas-batas teoretis tentang variasi tingkat peluruhan (decay rates). Di dalam paper itu Emery melaporkan bahwa perubahan-perubahan tingkat peluruhan adalah sesuatu yang tidak relevant dan walaupun terjadi bisa diabaikan. Kalau mau menerima umur Bumi begitu muda seperti yang dipercaya kaum kreasionis, maka akan diperlukan perubahan tingkat peluruhan yang luar biasa, yang tidak pernah terjadi, dan yang tidak logis berdasarkan batas-batas teoretis (barangkali ingat prinsip-prinsip mekanika kuantum, "Fermi's golden rule" pada peluruhan sinar alpha ?). Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa tak ada orang yang telah menemukan bukti-bukti perubahan dalam fundamental constants, pada akurasi sekitar satu bagian dalam 1011 per tahun. Baik bukti-bukti eksperimen maupun perhitungan-perhitungan teoretis menunjukkan bahwa rates of radioactive decay konstan, tak ada perubahan-perubahan signifikan. Sebaliknya, kalau kita mau mengakui umur Bumi yang muda, maka harus telah terjadi accelerated decay 10-20 kali dibandingkan yang ada, dan itu tak ada. Tentang kontaminasi. Kebanyakan metode radiometri punya check built in yang akan mendeteksi kebanyakan bentuk-bentuk kontaminasi. Benar bahwa beberapa metode dating ( K-Ar dan carbon-14) tidak punya built-in check untuk kontaminasi, dan bila terjadi kontaminasi maka metode-metode ini akan menghasilkan umur-umur yang tak berarti (lihat kasus xenoliths Hawaii di atas). Bila itu terjadi, umur-umur yang dihasilkan tak usah diyakini. Tetapi bila tak ada kontaminasi, umurnya boleh diyakini. Kekurangan built-in check pada kedua metode ini sekarang bisa diupayakan dengan screening yang ketat sebelum dilakukan pengukuran. Tentang closed system assumption. Inti atom sebenarnya begitu terlindung dari larger scale effects seperti tekanan dan temperatur tinggi. Meskipun demikian, para ilmuwan geokronologi tak menganggap closed system ini berlaku. Buktinya, mereka memasang built-in check for contamination di banyak metode pengukuran radiometri. Mereka mengindahkan yang namanya kontaminasi, dan sebuah kontaminasi tentu akan terjadi di open system. Maka, tuduhan para kaum kreasionis tak punya alasan. Umur Bumi memang sudah tua, perkiraan terbaru (Gradstein et al., 2004 Geologic Time Scale 2004, Cambridge) adalah 4560 juta tahun. Mineral tertua yang terukur sampai sekarang (Wilde et al., 2001 Evidence from detrital zircons for the existence of continental crust and oceans on the Earth 4.4 Gyr ago Nature 409 (6817), hal. 175-178) adalah sebuah detrital zircon bernama sampel W74, sebuah sampel metaconglomerate dari Jack Hills area, Australia Barat, yang menghasilkan umur absolute (menggunakan metode isotop U-Pb) 4408 +/- 8 juta tahun. Radiometric dating telah berkembang sejak awal abad ke-20. Penemuan berbagai radioisotope berbagai unsur (seperti lead, carbon, zircon) yang terjadi di dalam mineral, batuan, meteorit, dan fosil, bersama dengan pengukuran kecepatan peluruhannya, telah memampukan pengukuran umur material2 ini. Dan, pengetahuan bahwa Bumi berumur paling tidak 4550 juta tahun telah diketahui sejak 1956, ketika Claire Patterson, ahli fisika Amerika yang terlibat dalam pembuatan bom atom pertama dan ahli radioaktivitas, membandingkan pengukuran radiometri pada meteorit dan mineral-mineral Bumi. Kritik kaum kreasionis pada metode radiometri yang sudah berumur 100 tahun ini tak beralasan. Bahwa Alam Semesta kita sudah begitu tua termasuk Bumi yang kita huni ini juga terbukti melalui pengukuran-pengukuran dalam ilmu astronomi dan space sciences lainnya. Melalui pengukuran presisi expansion rate Alam Semesta (Alam Semesta mengembang terus sejak Big Bang) dihitung bahwa Alam Semesta terbentuk 13-14 milyar tahun yang lalu. Perhitungan ini terbukti benar pada tahun 2002 (lihat Astrophysical Journal Letters) ketika NASA's Hubble Space Telescope, teleskop langit yang melayang di ruang hampa, berhasil menangkap data bintang-bintang bajang putih (white dwarfs) di Galaksi Bima Sakti yang sedang habis terbakar. Bintang2 pucat dan kabur ini tercatat paling tua dan telah menjadi "clockwork stars" untuk mengetahui umur Alam Semesta. Ancient white dwarf stars, yang dilihat Hubble ini, dihitung berumur 12 - 13 milyar tahun. Karena berdasarkan pengamatan2 Hubble sebelumnya yang menunjukkan bahwa bintang-bintang pertama terbentuk sekitar 1 milyar tahun setelah Alam Semesta lahir dalam Big Bang, maka tepatlah umur Alam Semesta yang selama ini diyakini oleh para ilmuwan, yaitu 13-14 milyar tahun, dan Bumi baru terbentuk sekitar 9 milyar tahun setelahnya atau 4,5 milyar tahun yang lalu. Objek terukur paling jauh di Alam Semesta adalah Galaksi Abell 1835 IR 1916 (Guiness World Records, 2007) yang terukur oleh pengamatan European Southern Observatorys Very Large Telescope (VLT) di Chile. Galaksi atau quasar (quasi radio stellar) ini punya indeks redshift 10, yang ekivalen dengan jarak dari Bumi sekitar 13,2 milyar tahun cahaya. Berapa jauh jaraknya dalam km bisa diketahui dengan mengalikan jarak tahun cahaya oleh kecepatan cahaya selama sedetik (300.000 km). Apa artinya ? Artinya adalah Cahaya dari galaksi/quasar ini meninggalkan objek tersebut 13,2 milyar tahun yang lalu. Artinya lagi adalah bahwa Alam Semesta kita memang sangat tua, termasuk Bumi kita di dalamnya. Demikian, sebaiknya berhati-hatilah membaca semua publikasi kaum kreasionis. Mereka mungkin kaum fundamentalis agama yang baik (baik dari kalangan Kristen maupun Islam), tetapi yang dikemukakannya kebanyakan adalah pseudo-sains. Mengakui umur Alam Semesta dan Bumi yang tua, mengakui evolusi terjadi, tak berarti bahwa kita tak beriman. Profundum abyssi quis dimensus est ? Salam, awang faridferdian <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sepakat Kang Yoga, memang tampaknya klo ngebahas teori ttg asal muasal kehidupan ga akan ada habisnya... krn terkait sekali dengan "keyakin terdalam" kita akan keberadaan "the force" (minjem istilah dari starwars). Skalin saya ingin nanya ttg radiometric dating yg umum dipakai dalam penentuan umur batuan. Di dalam website penganut mazhab "creation & young earth theory" saya menemukan keraguan mereka akan penggunaan metode radiometric dating. Mereka mengklaim beberapa kekurangan dari penggunaan metode ini yg dapat menyebabkan eror yg sangat besar dalam penentuan umur. Salah satunya metode ini sangat reaktif terhadap pengaruh panas (heat contamination) sehingga menyebabkan hasil umur yg didapat menjadi sangat jauh lebih tua dari yg seharusnya. (Two well-documented examples of "heat contamination" are the 1800 and 1801 eruptions from two Hawaiian volcanoes. Although these eruptions were less than 200 years old, the radiometric "dates" obtained from them were 140 million to 2.96 billion years for one, and from 0 to 29 million years for the other - - depending upon the (ocean) depth at which the lava sample was obtained.)
Berikut ini adalah kelemahan dari metode radiometric dating yg saya kutip dari website tersebut (maaf karena lumayan panjang): The only dating methods discussed (over and over again) by evolution- believing scientists and the mass media are ones that supposedly "prove" that the earth is billions of years old. One of the most popular of these is known as radiometric dating. However, not as well known is the fact that such methods have a number of serious flaws which are usually glossed over, or ignored when writing on, or discussing this subject in public. With the exception of Carbon-14, radiometric dating is used to date either igneous or metamorphic rocks that contain radioactive elements such as uranium. And even though various radioactive elements have been used to "date" these rocks, for the most part, the methods are basically the same. They consist of measuring the amount of radioactive (mother) element and comparing it to the amount of stable (daughter) element. A discussion of the Uranium/Lead method follows. Uranium is radioactive, which means it is in the process of changing from an unstable element into a stable one. The most common form is uranium-238. It has a half-life of about 4.5 billion years. This means that if you had some pure uranium-238 with no lead in it, 4.5 billion years later one half of it would have decayed into its stable daughter product (lead-206). And after 9 billion years there would be 75% lead and 25% uranium, and so on. Few people realize it but all radiometric dating methods require making at least three assumptions. These are: 1) The rate of decay has remained constant throughout the past. 2) The original amount of both mother and daughter elements is known. 3) The sample has remained in a closed system. Constant Decay Rate: For purposes of radiometric dating it must be assumed that the rate of decay from mother element to daughter element has remained constant throughout the past. Although there is no way to prove whether or not this has been the case, scientists have attempted to alter the rate of decay of radioactive materials and have found that they are almost immune to change. Most creationists have few qualms in accepting this first assumption. Original Amounts Known: The second assumption is much more speculative since there is no way to verify whether or not some (or most) of the daughter element was already present when the rock solidified. Therefore, a guess must be made. However, in some cases, a few scientists are telling us that they have solved this problem. For example, with the uranium/lead method scientists have attempted to estimate what the original ratio (of uranium-238 to lead-206) was when the Earth formed. To do this they have selected a certain meteorite, which contained various types of lead (including lead 204, 206, 207 and 208) but no uranium, and they have assumed that this ratio is equivalent to the earth's original lead ratio. They did this because it is almost certain that these lead isotopes were all present in large quantities when the earth was created. This is because "common" lead contains both radiogenic (lead 206, 207 and 208) and non-radiogenic lead (204) but it does not contain any uranium. In fact, about 98% of "common" lead is "radiogenic" (containing lead 206, 207,208) and only 2% non-radiogenic. A Closed System: The third assumption is that the sample has remained in a closed system. This is necessary due to outside influences such as heat and groundwater that can seriously alter the original material. And since the earth is not a closed system, these last two assumptions make radiometric dating highly subjective and questionable. For example, if a rock sample was below the water table at any time, leaching would take place. For Uranium/Lead dating this means that some of the uranium that was initially present would be "leached" out of the rock. Leaching can also cause uranium to be leached into rocks that have little or no uranium in them. Therefore, in virtually every case, scientists do not know what the original condition of the rock was; and, even if they did know, they don't any more due to heat contamination, mixing, and leaching. Mohon tanggapannya, karena jujur saya, pengetahuan saya ttg radiometric dating adalah nol besar... Regards, Farid --- In [EMAIL PROTECTED], "Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear Pak Agung dan Rekan2 lainnya, > > Sepertinya diskusi ini tidak pernah akan ada titik temunya, karena > masing2 penganutnya juga akan tetap mempertahankan pendapatnya dengan > berjuta alasan. Baik itu penganut teori evolusi, creation, maupun > opurtunis. > Kelihatannya kita akan sampai pada kesimpulan sepakat untuk tidak > sepakat (kata halus dari keukeuh...he...,he...) > > Biar diskusinya bisa semakin menarik, mungkin sebaiknya kita ganti > topiknya oke..... > > Regards, > Yoga > > PS. Pak Agung, Insya Allah awal Juni saya ada waktu cuti, pengen main > nih ke Jatinangor lihat2 fakultas yang baru... > > ________________________________ > > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On > Behalf Of Agung Mulyo > Sent: Thursday, 15 May 2008 3:05 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn > > > > Pokoknya teori apapun silakan berkembang, tapi jangan sampai keluar dari > koridor yang telah diberikan agama. Koridor yang diberikan agama > hanyalah memberikan batas agar bila otak jelma melenceng tidak terus > kebablasan sehingga sia-sia. Contoh ... silakan saja setuju dengan > konsep evolusi mahluk hidup ala Darwin, misalnya secara ilmiah telah > terbbukti bahwa gajah adalah berasal dari evolusi cucunguk, nenek moyang > munding adalah tokek, dan sebagainya. Tapi kalau sampai ada yang > berteori bahwa jelma asalnya dari kunyuk, kita sudah harus menolaknya. > Kalau masih tetap ada yang ngotot membenarkan teori tsb., maka yah > silakan saja ... sebab bagi yang merasa keturunnya, maka so pasti akan > mempertahankan teori tsb. Saya mah (juga den Yoga dan yang lainnya) > adalah asli katurunan Adam dan Hawa sebagaimana dinyatakan dalam Qur'an. > Tentang semua yang hidup asalnya dari yang mati,... yah.. memang benar, > seperti halnya yang tertuang dalam Qur'an. Tapi yang harus diingat bahwa > semua yang mati tsb. tidak ujug-ujug jadi hirup lantaran sejuta proses > kimia dan fisika, ... tapi menjadi hidup tersebut lantaran ADA YANG > MENGHIDUPKAN. Percayalah ... percuma saja manusia mencari tahu tentang > penyebab lain mengapa sesuatu yang mati bisa menjadi hidup. > > Dulu ada seorang profesor ahli kimia yang selama hayatnya terus > melakukan upaya untuk membuat emas dari bahan yang lain (emas sintetis). > Pada saat menjelang ujung hayatnya akhirnya dia berkesimpulan bahwa > "emas hanya dapat dibuat dari emas". Apa yang telah dilakukan sang > profesor tersebut sebenarnya dia hanya mencoba menentang teorinya > sendiri. Apa jadinya bila manusia mencoba menentang teori / ketetapan > Allah ? > > Agung > > > ----- Original Message ---- > From: "Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, May 13, 2008 12:35:07 PM > Subject: Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn > > > > Mungkin kita sebagai mahluk beragama harus sudah mulai arif menyikapi > berbagai teori2 yg berhubungan dengan penciptaan mahluk hidup. > Dilain sisi dgn modal teori evolusi ini banyak hal yg sudah dihasilkan > dan diperbuat oleh manusia, utamanya dibidang kedokteran, rekayasa > genetik dan biologis. > Tapi juga sangat disayangkan bahwa sebagian penganut teori ini banyak yg > terbutakan dan bahkan menjadi arogan dan merasa bahwa satu2nya teori yg > benar adalah dari si Mbah Darwin. > Menurut saya, alangkah arifnya kita sebagai manusia beriman tetap > memegang teguh adanya peran Sang Maha Kuasa didalam menyikapi setiap > hukum atau teori yg ada. > Seperti yg P. Agung tuliskan terdahulu apa yg manusia capai saat ini dlm > ilmu pengetahuan adalah bukti dari keterbatasan kita sbg manusia, bukan > bukti bahwa itulah difinal stage of science achievment. > Insya Allah dgn begitu kita tetep akan terpacu untuk terus berkreasi, > bukankah si Mbah Einstein pernah berkata, imagination more important > than knowledge? > Salam > > ----- Original Message ----- > From: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> <[EMAIL PROTECTED] > ps.com <http://ps.com/> > > To: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> <[EMAIL PROTECTED] > ps.com <http://ps.com/> > > Sent: Mon May 12 21:40:11 2008 > Subject: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn > > Salah satu syarat terjadinya teori evolusi adalah rentang waktu yg > lama.... Dan itu tampaknya sejalan dengan adanya teori yg mengatakan > bahwa umur bumi adalah 4,5 miliar tahun (atau lebih tua) yg lalu... > dan terutama sekali geologis dgn skala waktu geologinya.. . Tapi ada > sebuah teori lain yg menurut saya menarik (namun belum tentu benar) > yakni teori bahwa umur bumi hanya berkisar 10.000 tahun. Dengan > sendirinya apabila teori ini benar maka kebenaran teori evolusi itu > dapat menjadi sangat diragukan. > > http://www.earthage .org/EarthOldorY oung/The_ Age_of_the_ Earth.htm > <http://www.earthage.org/EarthOldorYoung/The_Age_of_the_Earth.htm> > <http://www.earthage .org/EarthOldorY oung/The_ Age_of_the_ Earth.htm > <http://www.earthage.org/EarthOldorYoung/The_Age_of_the_Earth.htm> > > > Link diatas mungkin dapat lebih membuka wawasan kita ttg teori yg > (bagi saya) baru ini. Dipaparkan beberapa bukti kelemahan2 dari > metode yg digunakan dalam penentuan umur bumi yg lazim digunakan. > Saya sendiri agak terkejut setelah membaca hal-hal yg dipaparkan, > karena sedikit banyak sangat berkaitan dengan ilmu geologi. > > Diluar benar atau tidaknya teori evolusi, saya sendiri memandang > teori evolusi adalah semacam pembuktian ilmiah atas hegemoni dan > superioritas ras2 tertentu terhadap ras2 lainnya. > > Farid 2002 > > --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> <mailto:Geo_Unpad% > 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> > , "Hadiansyah" > <hadiansyah.taufik@ ...> wrote: > > > > Teori evolusi yang mana dulu nih pak? kalau teorinya si darwin > jelas ditentang oleh agama, karena teorinya tuh bilang secara tidak > sengaja materi benda mati berubah jadi sel hidup lalu berkembang > biak bermacam2 jadi ikan, burung, sapi, monyet, manusia, etc, etc.. > > > > Saya setuju sebagai orang yang beriman kita tidak bisa melupakan > dalil naqli, yg salah satunya dari kitab suci umat islam, yaitu: > > QS:2. 36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu > dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah > kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada > tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang > ditentukan." > > > > nah trus misalnya ntar ditanya, 'beh, kata babeh kita keturunan > nabi adam, tapi kok kata guru kita asalnya dari monyet, yang > sebelumnya dari sel satu yg dari benda mati, yang bener yg mana nih > beh?' , jawabannya mau yang mana?? > > > > lagian, seingat saya dari belajar paleontologi, mikrofosil2 yg > sudah ada jutaan tahun yg lalu, masih gampang diketemuin yang sama > kok di pinggir2 pantai, paling beda2 dikit.. apalagi kalau baca > atlas of creationnya harun yahya, ternyata fosil2 yg umurnya ratusan > juta tahun yg lalu, masih bisa diketemukan yg sama bentuknya > sekarang.. > > > > ----- Original Message ----- > > From: EFFENDI RUSTAM, YUDISTIRA > > To: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> <mailto:Geo_Unpad% > 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> > > > Sent: Monday, May 12, 2008 10:43 PM > > Subject: RE: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn > > > > > > > > Jangan-jangan yang dimaksud adalah ayat mengenai Evolusi? > > > > > > > > Sebab kalau dimisalkan dari Awal yg SATU---proses sampai menjadi > batu (kejadian sebelum batu tidak usah dibahas)---lalu melapuk jadi > tanah----lalu berubah menjadi makhluk bersel rendah---makhluk bersel > banyak----tumbuhan- ---binatang laut---binatang darat----manusia > purba---manusia primitif---manusia beradab yg berpecah-pecah- -- > proses peperangan-- -manusia modern yg masih berpecah-pecah- proses > globalisasi- -manusia modern yang bersatu---semuanya menjadi satu-- -- > kembali ke SATU. > > > > Jadi awal dan akhir sama yaitu SATU. > > > > Proses diatas melalui proses yg asalnya mati (batu) lalu > DIHIDUPKAN dan DIMATIKAN berulang-ulang sesuai dengan ayat yang di > kirim oleh pak Agung. > > > > > > > > Jadi jelas agama sama sekali tidak menentang teori Evolusi..Cuma > kebenaran teori evolusi yang diungkapkan Darwin belum tentu benar > mungkin saja perlu disempurnakan. Dan memang ilmu itu terus > disempurnakan menuju kebenaran mutlak, mangkanya semakin kemari ilmu > yg satu dengan yg lain saling berhubungan yg tidak lain ujung2nya > adalah SATU (kebenaran mutlak). Kita semua sedang menuju kesana, > yaitu menuju yang satu. Mangkanya tidak heran era globalisasi akan > terus berkembang dengan pesat di abad modern ini yah karena itu > sudah fitrahnya mau bersatu. > > > > > > > > Sebenarnya kaum religius jangan takut dengan teori Evolusi, > sebab tidak akan mengkufurkan seseorang menjadi atheis. Atau kalau > memang takut dosa, proses pembentukan manusia modern tidak usah > dimasukan kedalam theory, cukup sampai manusia purba. > > > > > > > > > > ------------ --------- --------- --------- --------- --------- - > ----------- > > > > De: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> <mailto:Geo_Unpad% > 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> > > [mailto:Geo_Unpad@ yahoogroups. com <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > <mailto:Geo_Unpad% 40yahoogroups. com > <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> > ] > En nombre de Agung Mulyo > > Enviado el: domingo, 11 de mayo de 2008 11:07 > > Para: [EMAIL PROTECTED] ps.com <http://ps.com/> <mailto:Geo_Unpad% > 40yahoogroups. com <mailto:Geo_Unpad%40yahoogroups.com> > > > Asunto: Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] si Tireksn > > > > Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu > Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya > kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Al-Baqarah 28) > > > __._,_.___ Messages in this topic (24) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar Moderators: Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]> Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]> Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]> Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]> Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]> Andri'2004 <[EMAIL PROTECTED]> Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity 3 New Members Visit Your Group Yahoo! Groups w/ John McEnroe Join the All-Bran Day 10 Club. Move More on Yahoo! Groups This is your life not a phys-ed class. Cat Groups on Yahoo! Groups Share pictures & stories about cats. . __,_._,___