Baru dapat sms dari team Unpak (dikoordinir oleh Bu Teti) yang saat ini
masih di lokasi Bojong Koneng Bogor. Laporan lengkap akan disusulkan.
Jenis: rayapan, faktor pemicu: sesar anjak dan kontak litologi batuan
volkanik dengan serpih, juga faktor tataguna lahan.
Kita tunggu laporan berikut-nya.
Daru
- penyambung berita saja, karena rekan2 Unpak agak susah dihubungi via
email - di pp siapa ya yg bisa bantu unpak (?)
----- Original Message -----
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Dwikorita Karnawati" <[EMAIL PROTECTED]>; <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, February 23, 2006 10:39 AM
Subject: [iagi-net-l] Pemberdayaan Masyarakat Memitigasi Bencana ==>Re:
[iagi-net-l] Fw: landslde/creep di Kabupaten Bogor
IAGINETTERS,..
Bu Rita (yang tidak masuk dalam milis kita) membalas email saya ttg
landslide/creep Bogor dengan menekankan pada pentingnya pemberdayaan
masyarakat dalam memitigasi bencana dengan fasilitasi dari kaum
intelektual kebumian baik yang di perguruan tinggi maupun di assosiasi
profesi. Melengkapi tanggapan beliau saya ingin mengingatkan bahwa ide
"pemberdayaan" ini sebenarnya juga sudah bergaung di kalangan kawan-kawan
yg di pemerintahan, baik yang di lembaga riset (LIPI, BPPT) maupun di BG
(DVMGB). Ide/wacana ttg masyarakat yang memetakan potensi longsor-nya
sendiri sudah dituangkan oleh kawan2 BPPT di harian Kompas Sabtu 11
Pebruari yang lalu (tapi baru sekedar wacana), dan bahkan format-format
pelaporan (dari masyarakat) sudah dibuat sesuai dengan arahan dalam SNI
untuk pemetaan daerah longsor (info dari Dr Surono dalam wawancara dg
penulis 6 Januari 2006). Yang diperlukan lebih lanjut adalah
PENGORGANISASIAN dan IMPLEMENTASI. Masyarakat di Kota Padang dengan
KOGAMI-nya (Komunitas Siaga Tsunami), Masyarakat Ngelo di Magelang yg
sempat dibina Bu Rita dkk, Masyarakat Desa Srimulyo di Dampit (yang
KamiTuwo-nya fasih menerangkan peta-peta jalur longsor yang sengaja
ditinggalkan di dinding rumahnya) adalah sebagian dari contoh nyata
keberhasilan pengorganisasian dan implementasi pemberdayaan masyarakat
sadar mitigasi bencana tersebut. Mungkin banyak lagi kelompok-kelopok
masyarakat di berbagai daerah rawan potensi bencana yang juga sudah
melakukan hal yang sama, yang mungkin masih luput dr pemberitaan. Tetapi
saya yakin, faktor utama keberhasilan tersebut pada umumnya sama, yaitu
keterlibatan kawan-kawan outdoor activist, LSM, NGO, mahasiswa, dan
Perguruan Tinggi di dalamnya. Dimana letak peran IAGI? Dalam hal ini saya
idem ditto dg komentar penutup Bu Rita (yang kebetulan sekarang masuk di
jajaran PP-IAGI) bahwa: " ..... organisasi IAGI dengan Pengda Pengda yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia sangat strategis dalam menunjang
pembangunan budaya tersebut..." Dengan meninggalkan menara gading
eksklusifitas dan mau turun bergaul dengan kawan2 mahasiswa, outdoor
activist, LSM, NGO, maka peran strategis IAGI tersebut akan sangat dapat
diimplementasikan.
Silakan IAGI,..... maju terus
Andang Bachtiar
amc-073
iagi-0800
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------