Pak Awang dan rekan IAGI netter, Yang baru terungkap di sebagian daerah di Indonesia adalah Archen style mineralization di Lampung, Kendawangan dan Subullussalam. Cameron et al. (1980) pernah mengungkap adanya endapan "tilit" di Sumatra Utara yang mengindikasikan sempalan dari Gondwana. Selang-seling laminasi hematit dan rijang pada BIF di ketiga lokasi tersebut diatas mirip dengan BIF di Hamersley (Australia) dan dibelahan dunia lainya yang umumnya berumur Archean-Proterozoic. Hematit pada stratiform deposit BIF yang mirip dengan coal seam hanya mungkin terjadi jika tidak "teroksidasi", dan ini mengidikasikan juga bahwa kadar oksigen pada saat Archean-Proterozoic (Apro) masih rendah. Mungkin BIF di Indonesia terjadi pada usia lebih muda dari pada Apro dengan kondisi cekungan BIF sedemikan rupa yang memang miskin oksigen. Atau sempalan Gondwana yang sebagain dari mosaiknya ada BIF dengan umur Apro dan "docking" di sebagian kepulauan Indonesia. BIF Apro yang terdekat dengan Indonesia adalah di India timur dan Hamersyey Australia Barat.
Wassallam wr wb Andri Subandrio > Pak Andri, >  > Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean > 2500 Ma, > Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru â Gradstein > et al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland, di > mana West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic continental > core of SE Asia. Pentarikhan granit SW Kalimantan (Hamilton, 1979), > Malay Peninsula (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., > 1986) dan Sumatra (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur > Archean atau menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur Archean di > wilayah ini. Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya basement yang > berumur tak lebih tua dari Proterozoic, seperti di Malay peninsula > (contoh Liew & Page, 1985). >  > Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari > studi sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian > utara yang menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum, > 2005). Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah > ini diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW > Kalimantan dan dari Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung > Archean zircons. Artinya adalah bahwa tak ada kerak berumur Archean di > bawah Pegunungan Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula. >  > > Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu > tempat di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta (hasil > dating dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan dating > zircon dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma. > Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement > Archaean yang kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi > Oligo-Miosen terjadi, dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian > material OAF itu ternyata menghasilkan zircon Archaean (source > fingerprinting). >  > Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang diduga > berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin terdapat > sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah Perth-kemudian > terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan akhirnya berbentur > dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat > dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation). >  > Tetapi yang ditemukan Smyth et al. (2003,2005) itu masih jauh dari cukup > untuk menyimpulkan bahwa ada kerak Archaean di bawah Jawa. Selama ini > kerak Archaean definitif ditentukan dari mineral zircon asal singkapan, > seperti pada metaconglomerate Jack Hills di Australia Barat; bukan dari > produk volkanik. Lagipula itu hanyalah mineral yang source-nya bisa dari > mana-mana. Bila ada batuan Archaean-nya tersingkap, barulah itu bukti kuat > sebab semua mikrokontinen di Indonesia ditera umurnya langsung dari > batuannya, bukan dari mineralnya yang asalnya bisa tidak jelas entah dari > mana. >  > salam, > Awang > > --- Pada Ming, 4/4/10, an...@gc.itb.ac.id <an...@gc.itb.ac.id> menulis: > > > Dari: an...@gc.itb.ac.id <an...@gc.itb.ac.id> > Judul: [iagi-net-l] Archean Style Geology in Indonesia ? > Kepada: iagi-net@iagi.or.id, economicgeol...@yahoogroups.com > Cc: andri...@gmail.com > Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 3:22 AM > > > Demand akan komoditi bijih besi, mangan, uranium, unsur-unsur jarang > kemungkinan besar telah menyumbangkan semangat untuk "eksplorasi" > daerah-daerah mineralisasi baru di kepulauan Indonesia. Selain itu > semangat eksplorasi pun kian "kencang" pada konsep-konsep dan metodologi > baru. Hal ini mengemuka pada seminar KCMR (Kalimantan Coal amd Mineral > Resources) yang berlangsung akhir Maret lalu di Balikpapan. Dari kota > tempat berlangsungnya perhelatan ini saja sudah merupakan teroboson baru. > Panitian gabungan IAGI-MGEI sudah berani "out of box" untuk melangsungkan > pertemuan ilmiah ini di pulau Kalimantan yang memang kaya akan berbagai > jenis endapan mineral dan sumber energi fosil, bukan di Jakarta atau Jawa. > Untuk sumber daya mineral, khususnya, terungkap bahwa Kalimantan masih > mempunyai banyak kemungkinan cebakan mineral pada zona-zona Pra-Tersier. > Zona-zona tua ini berpotensi untuk explorasi endapan-endapan selain emas > dan tembaga yang sebagian besar di Indonesia dijumpai di Akhir Tersier. > Bijih logam seperti U, Mo, Th, Fe, Sn, REE didunia umumnya berasoasisi > dengan batuan berumur Paleozoikum - Mesozoikum, bahkan untuk U, Fe dan > Intan sebagian dengan Archean-Proterozoik. Hingga kini industri baja yang > merupakan tulang punggung negara-negara maju, besinya 70% di pasok dari > endapan Banded Iron Formation (BIF) yang nota bene umumnya berasosiasi > dengan "usia bayi" bumi ini, yaitu antara Archean - Proterozoikum". Dalam > khasanah "Pre Cambrian Research", mineralisasi ini digolongkan sebagai > "Archean-Proterozoic" style. Nah kalau begitu apa urusannya dengan Tanah > Air kita ? Wong yang paling tua saja Pre Cambrium - hingga Karbon ? Namun > tim geologi dari Royal Holoway Inggris baru-baru ini telah membuat kejutan > dengan temuan hasil pentarihan umur absolut dari "zircon" dari Jawa yang > justru kisaranya Archean! WOW! Sebenarnya sejak tahun 2006 yang lalu > beberapa endapan besi berteksur dan berstruktur "aneh" dengan > selang-seling laminasi chert (rijang) dan hematit mulai ditemukan di > Subullussalam NAD, Tanggamus Lampung dan Kendawangan Kalbar. Tekstur nan > aneh dan asosiasi mineraloginya ini justru mirip sekali BIF seperti yang > terdapat di Hamersley Australia, Minas Gerais - Brazil dan Superior Lake. > Mungkinkan fenomena geologi ini terjadi di Indonesia ? Bagaimana bisa > terjadi ? Apakah sebagian pulau-pulau di Indonesia dibanguan "debu" atau > "serpihan" Gondwana yang sebagian mosaiknya berumur Archean ? Penelitian > Archean di "Jambrud Katulistiwa" ini mungkin perlu dilirik, termasuk untuk > eksplorasi hidrokarbon. Salah satu fracture reservoir di Brazil justru > berada dalam cekungan BIF! Porosistasnya terjadi karena batuan yang getas > juga ditambah oleh efek alterasi hematit. BIF adalah endapan kimia > magmato-sedimenter yang membutuhkan cekungan bagi mineralisanya. > > Salam > > Andri Subandrio > > > -------------------------------------------------------------------------------- > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > -------------------------------------------------------------------------------- > Ayo siapkan diri....!!!!! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember > 2010 > ----------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > --------------------------------------------------------------------- > > > > > Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk > Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda > membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! > http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... -------------------------------------------------------------------------------- Ayo siapkan diri....!!!!! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------