Pak Trisakti,

Sparseness berhubungan dengan jumlah reflektifitas (jumlah lapisan) yang mau
saya ekstrak dari seismik. Biasanya tergantung kualitas data.

Lebar pita frekuensi data seismik dari suatu model yang sparse atau tidak
secara teoritis sama, karena lebar pita-nya ditentukan oleh lebar pita dari
wavelet (proses konvolusi dalam time domain atau perkalian dalam domain
frekuensi). Jadi saya tidak melihat ada efek sparseness pada lebar pita
frekuensi.

Pengertian notch-nya Pak Trisakti belum tentu sama dengan pengertian saya.
Bisa diperjelas, Pak?

LL


-----Original Message-----
From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] 
Sent: Friday, May 14, 2010 10:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Model frekuensi
rendah dalam inversi seismik

Pak Leo dan rekans,
 
Menurut saya, jika pemahaman model frekuensi rendah harus memiliki rentang
frekuensi yang "buruk" dimulai dari nol sampai dimana dimulainya even
seismik..katakanlah 8 Hz, jika tidak seperti yang Bapak sampaikan yaitu 2 Hz,
bukankah inversinya akan memiliki lekukan (notch)?? Dan ini menurut saya
malah tidak tepat.
 
Untuk mengatasi "gap" antara frekuensi tersebut, kalo menurut pandangan saya
ya dengan cara mengendalikan sparseness-nya dan ini merupakan proses yang
lebih stabil.
 
Mohon pencerahannya.
 
Salam,
Trisakti 
 


--- On Fri, 5/14/10, Leonard Lisapaly <llisap...@fugro-jason.com> wrote:


From: Leonard Lisapaly <llisap...@fugro-jason.com>
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Model frekuensi rendah dalam
inversi seismik
To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia"
<fo...@hagi.or.id>
Date: Friday, May 14, 2010, 8:52 AM



Pak Trisakti,

Jika kita berbicara mengenai "relative property" atau "bandpass filtered
property", hasil dengan menggunakan interpolasi well dan model tren konstan
tidak banyak berbeda, karena property ini diturunkan dari input yang sama,
yaitu data seismik. Namun jika targetnya adalah "absolute property", misalnya
impedance dan porosity, maka low frequency model (LFM) yang berbeda dapat
memberikan hasil yang berbeda, karena "absolute property" adalah gabungan
antara "relative property" dari seismik (yang tidak berbeda) dan LFM (yang
berbeda).

Informasi dari seismik dapat diambil sebanyak-banyaknya dengan membatasi
kontribusi LFM pada frekuensi yang rendah (misalnya 4-8 Hz). Jika lebih
tinggi (misalnya 20 Hz), maka ini sama saja dengan kita melakukan interpolasi
well, yang belum tentu konsisten dengan seismik. 

Menggunakan model tren konstan menurut saya malah berbahaya, karena model
tren konstan memiliki rentang frekuensi yang sangat rendah (0-2 Hz). Jadi
jika seismik kita memiliki rentang frekuensi 8-50 Hz, ini berarti kita
kehilangan informasi dari 2-8 Hz, yang berdampak pada nilai "absolute
property" yang kurang akurat. Untuk mengujinya, Pak Trisakti bisa membuat
model shale trend (linear compaction), lalu tambahkan ke dalam model shale
trend itu sebuah sand reservoar. Setelah itu, lakukan high-cut filter pada 2
Hz, 8 Hz, dan 50 Hz, lalu perhatikan bedanya. Perhatikan juga efek kehilangan
frekuensi 2-8 Hz.

Menggunakan banyak well bukan berarti kita mendorong hasil akhir menuju
modelnya, tapi memungkinkan kita memiliki low frequency model yang lebih
akurat. Seperti saya sebut di atas, jika kontribusi LFM dari 0-20 Hz, maka
hasil akhir memang menjadi mirip model (dalam hal ini interpolasi well). Tapi
jika LFM-nya dari 0-6 Hz, maka keberadaan/ketidakberadaan reservoar
ditentukan oleh seismik dan akurasi property-nya ditentukan oleh low
frequency model yang lebih akurat. 

LL





-----Original Message-----
From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] 
Sent: Friday, May 14, 2010 8:24 AM
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Cc: IAGI-net
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi
seismik

Nah ini menarik..berdasarkan referensi dan diskusi..ada dua paham yang dianut
yaitu satu berpegangan bahwa dengan membangun model frekuensi rendah
berdasarkan interpolasi sumur itu lebih baik, namun ada lagi yang menyatakan
bahwa sebenarnya model tersebut cukup diwakili oleh satu tren model konstan.
 
Bukankah seharusnya kita lebih "mendorong" originalitas data seismik daripada
mendorong di model frekuensi sebagai "pengendali" hasil inversi kita?
 
Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, lebih banyak sumur lebih baik? Berarti
kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak?
 
Dalam pandangan saya, poinnya model tersebut yang paling sederhanay dan malah
mendorong si wavelet dan seismik sebagai tumpuan utamanya. Satu hal lagi,
kalo pake CSSI, akan mendorong ke parameter sparcity-nya.
 
Mohon saran dan pencerahannya.
Salam,
Trisakti
 

--- On Thu, 5/13/10, Paulus Tangke Allo <paulus.t.a...@gmail.com> wrote:


From: Paulus Tangke Allo <paulus.t.a...@gmail.com>
Subject: Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
To: "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <fo...@hagi.or.id>
Date: Thursday, May 13, 2010, 1:08 PM


pengalaman saya sebelumnya, kontribusi-nya cukup besar, sehingga kalau
kita punya 3 model frekuensi rendah maka bisa menghasilkan 3 model
impedans absolut yang sama-sama benar di lokasi sumur tapi berbeda
nilainya secara signifikan di lokasi antara sumur2 kontrol.

bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan?
opini saya pribadi, this is one million dollar question.

mengapa?
karena model frekuensi rendah dihasilkan dari pemahaman kita akan
karakter nilai impedansi-nya.
apakah nilainya dipengaruhi oleh compaction factor saja?
apakah nilainya dipengaruhi oleh depositional environment?
ataukah kombinasi dari keduanya?
kalau memang kombinasi, bagaimana dengan kontribusinya? apakah 50%
karena compaction dan 50% karena depositional environment? apakah
lebih condong ke compaction factor? atau malah lebih condong ke
depositional environment?

dengan kata lain, menurut saya, tidak ada jawaban definitif terhadap
pertanyaan tersebut sebab seberapa baik sebuah model frekuensi rendah
akan sangat bergantung dari seberapa baik pemahaman kita tentang hal2
yang dapat mempengaruhi nilai impedansi-nya.


mohon dikoreksi sekiranya ada pernyataan saya yang keliru.



salam,
paulus








On Thu, May 13, 2010 at 9:24 AM, Trisakti Kurniawan <sakti_...@yahoo.com>
wrote:
> Bapak2 dan Ibu2,
> Ingin bertanya berkaitan subject diatas, seberapa besar kontribusi model
frekuensi rendah dalam proses inversi? Bagaimana sebaiknya model tersebut
dihasilkan? Mohon pengalaman dari bapak2 & ibu2 semua.
>
> Terima kasih,
> Salam,
> Trisakti

______________________________________________
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id
---*** for administrative query please send your email to
itweb.supp...@hagi.or.id
** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July
2010 **
- Registration is NOW OPEN!!
-Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information





      

______________________________________________
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id
---*** for administrative query please send your email to
itweb.supp...@hagi.or.id
** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July
2010 **
- Registration is NOW OPEN!!
-Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information





      

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke