Re: [iagi-net-l] Jenis Gempa Baru : Gempa Es

2009-01-11 Terurut Topik miko
Pak Awang,

Asik juga mengikuti cerita Pak Awang tentang gempa jenis ke empat yang
diakibatkan oleh gerakan lempeng es Whillans yang gedenya naudzubillah,
lebih 12 kali luas Pulau Madura - - - ta' iya ! Mang Okim yang sedang
berada di mobil travel menuju Purwokerto jadinya tidak ngantuk deeh. Nuhun
Pak Awang.

Oh ya, barangkali Pak Awang tahu juga tentang kisah terpisahnya P. Madura
dari P. Jawa. Mang Okim ingat pernah baca di Majalah Archipelago (
Perancis ), bahwa pemisahannya terjadi di awal-awal abad pertama Masehi (
tahun 0080 ? ). Entar kalau misahnya berlangsung terus seperti halnya
lempeng es Whillans, gimana ya nasib jembatan Suramadu yang sudah akan
selesai tak lama lagi ( nyambungnya tinggal 30 meteran ).

Bagi masyarakat Madura siih , sebetulnya tak ada masalah. Kalau misahnya
cepat dan jembatannya rontok, kan besi tuanya bisa dilego --- ta' iya
(sekedar guyonan lho ya ! ).

Sekali lagi hatur nuhun Pak Awang.

Wassalam,

Mang Okim ( diminta ngasi kuliah Geologi Batumulia di UnSoed dan ekskursi
lapangan ).

e-mail : m...@gemafia.co.id or m...@cbn.net.id
Website : www.gemafia.co.id
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

Date: Fri, 9 Jan 2009 22:06:16
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Eksplorasi
BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Geo
Unpadgeo_un...@yahoogroups.com
Subject: [iagi-net-l] Jenis Gempa Baru : Gempa Es

Saat sekolah menengah atau kuliah geologi dulu, barangkali kita pernah
diajari bahwa gempa bisa dibedakan menjadi tiga : (1) gempa tektonik yang
berhubungan dengan patahan batuan di bawah permukaan, (2) gempa volkanik
yang berhubungan dengan tekanan magma pada dinding gunungapi yang
akan/sedang meletus, dan (3) gempa tanah runtuh yang berhubungan dengan
runtuhan gua-gua gamping di bawah permukaan.

Kini, mungkin, kepada ketiga jenis gempa itu dapat ditambahkan jenis gempa
ke-4 : gempa es. Para peneliti dari Washington University, St Louis belum
lama ini menemukan jenis gempa terbaru tersebut berdasarkan penelitian
mereka di Antarktika. Kesimpulan penelitian ini dikutip oleh National
Geographic (juga NG Indonesia) edisi terbaru Januari 2009.

Banyak orang mengira gletser #8211;lapisan es di area kutub yang suka
bergerak karena gravitasinya - bergerak pelan dan teratur menuju laut atau
lembah. Ternyata tidak begitu. Penelitian di Antarktika menunjukkan bahwa
lapisan gletser masif setebal 800 meter, panjang 482 km, lebar 97 km -
yang disebut Lempeng Es Whillans bergerak tidak mulus ditarik gaya
beratnya sendiri. Dalam pergerakannya yang lamban, lempeng es ini secara
periodik mendapatkan hambatan berupa gelombang laut, pasang naik, dan
relief batuan dasar yang ditumpanginya. Maka, lempeng es ini bergerak
terputus-putus sekitar 0,6 meter dua kali sehari.

Setelah berjam-jam tak bergerak karena dilawan gelombang dan pasang laut
atau terjebak dalam relief batuan dasar yang cekung, giliran lempeng es
ini maju kembali, terutama pada saat permukaan laut surut. Bergeraknya
kembali lempeng es ini atau terbebaskannya kembali lempeng es ini dari
keadaan terkunci, menggenerasikan getaran kepada batuan dasar yang
ditumpangi lempeng es. Getaran ini, menurut Douglas Wiens #8211;pemimpin
tim peneliti tersebut, memicu gelombang seismik yang setara dengan gempa
tektonik berkekuatan 7,0 skala Richter. Gelombang gempa ini katanya dapat
terdeteksi di Australia yang berjarak sekitar 4800 km dari lempeng es
Whillans.

Demikian, informasi singkat.

Bila benar begitu, maka kita boleh saja menduga bahwa ini jenis gempa yang
periodik yang mengikuti siklus pasang naik-surut laut. Tetapi, konfigurasi
permukaan batuan dasar yang ditumpangi es sangat memegang peranan dalam
pembangkitan gempa es. Pecahnya ujung-ujung gletser saat memasuki laut,
menjadi gunung-gunung es, bisa juga membangkitkan gempa.

salam,
awang





- Inbox -Reply  |  Re. To All  |  Forward  |  Del



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

RE: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .....ribuan ton ikan mati !!!

2009-01-11 Terurut Topik Simon Christian Kurniawan (PE/PCSB)
Tahun lalu kami wisata ke Danau Maninjau, dari atas / jauh indah sekali.
Tetapi saat didekati ; kotor, banyak sampah, pencemaran dan pemandangan
ditepi jalan pun tertutupi oleh rumah-rumah.

Kami lihat buangan limbah rumah tangga masuk ke danau.
Seharusnya rumah hanya boleh dibangun disisi jalan yang tidak menutupi
danau.

Kalau meletus pasti akan terjadi tsunami danau dan menyapu rumah ditepi
dananu.


-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:ok.tau...@gmail.com] 
Sent: Friday, 09 January, 2009 3:43 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan
ton ikan mati !!!

tahun 2004 jutaan ikan mati di danau toba memang pernyataan dinas
perikanan setempat yg menyatakan virus koi herpes penyebabnya, hebatnya
mereka menyalahkan asal bibit ikan tersebut (riau) lah
penyebabnya..dinas perikanan riaunya mencak-mencak, mereka katakan kalau
penyebab bibit ikannya dari asal mereka..kenapa tak terjadi wabah
tersebut di daerah Riau?.

Dinas perikanan setempat juga lupa bahwa qaulitas air danau toba sangat
tercemar, akibat tambak perikanan tersebut sendiri dan polutan yg masuk
kedanau..hal yg sama juga sering terjadi di jatiluhur, secara periodik
petani ikan sering gagal panen disebabkan matinya ribuan ikan yg yg siap
panen, jatiluhur sendiri tingkat pencemarannya sangat tinggi.

Dalam hal ini lingkungan hidup beberapa danau alam/buatan di Indonesia
memang sangat parah pencemarannya.

2009/1/9 Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com

 Pak Awang,

 Terima kasih banyak atas informasi/ ulasannya. Pengetahuan luas Pak 
 Awang telah banyak menjawab pertanyaan anggauta milis ini. Sepantasnya

 setiap Geologist dapat memberi penerangan kepada masyarakat, setiap 
 ada fenomena alam /geologi yang terjadi disekitar kita. Walaupun 
 dengan kadar keahlian asing-masing sehingga keberadaan kita dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat.

 Sekali lagi terima kasih telah meluangkan waktu untuk merespon.

 Nuhun,
 SDJ

 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
 Sent: Friday, January 09, 2009 1:56 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan 
 ton ikan mati !!!

 Pak Setiabudi,

 Sambil lalu, saya sempat menyaksikan tayangan hal ini di sebuah
televisi.
 Karena tak menyimak dengan baik alias sambil berlalu, saya tak tahu 
 itu kejadian di danau mana, tetapi memang di Sumatra, dan baru tahu 
 juga kalau penyebabnya oleh semburan sulfida dari dasar danau.

 Ekshalasi gas sulfida (sulphide gas venting) umum ditemukan di 
 danau-danau yang sebenarnya merupakan kawah-kawah kompleks gunungapi
berstatus dormant.
 Misalnya, dua dari tiga danau kawah di Kelimutu Flores adalah danau 
 dengan serupsi gas sulfida yang kuat (saya mengulas tentang hal ini 
 bulan lalu di milis ini). Yang menyembur bukan hanya gas belerang, 
 tetapi biasanya juga dengan metana, CO2, atau CO. Sebagian gas2 ini
kita tahu bersifat toksik.
 Gas sulfur saat bereaksi dengan air bisa menghasilkan H2SO4 (asam 
 belerang) atau H2S. Mungkin itu yang meracuni ikan-ikan di danau.

 Danau-danau di Sumatra, yang berlokasi di sepanjang Bukit Barisan 
 sebagian adalah sisa-sisa kawah gunungapi Kuarter atau yang lebih tua,

 maka fenomena seperti di atas bisa saja terjadi.

 Tetapi ikan mati secara masal juga bisa terjadi karena limbah 
 (misalnya oleh eutrofikasi ganggang atau eceng gondok) atau penyakit 
 endemik seperti akibat virus. Misalnya, di Danau Toba, pada November 
 2004, puluhan juta ekor Ikan Mas yang dibudidaya warga ditemukan mati 
 secara serentak akibat terserang virus koi herpes yang mengakibatkan
kerugian miliaran rupiah.

 Maka bila benar ribuan ton ikan mati di danau Sumatra baru2 ini akibat

 suphide gas venting di bawah danau, diperlukan juga penelitian 
 geologi/volkanologi danau tersebut.

 salam,
 awang


 --- On Fri, 1/9/09, Setiabudi Djaelani 
 setiabudi.djael...@energi-mp.com
 wrote:

 From: Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com
 Subject: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton 
 ikan mati !!!
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Friday, January 9, 2009, 11:33 AM

 Kemarin pagi saya mendengar berita radio, ribuan ton ikan setiap hari 
 mati di danau ? (Sumatra) akibat keluarnya matrial sulfide dari bawah/

 dasar  danau tersebut.

 Gejala geologi apakah gerangan itu ?  Mohon sharenya !! Apakah pernah 
 terjadi sebelumnya di tempat lain ??

 Setiabudi Dj


 --
 -- serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua 
 umum: LAMBOK HUTASOIT
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
 pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

 --
 -- ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah 
 adalah PENGDA JATENG
 * mungkin di semarang
 * mungkin pula di solo
 * mungkin juga join dg HAGI dll.

 

[iagi-net-l] Asal Pulau Madura (was Re: Jenis Gempa Baru : Gempa Es)

2009-01-11 Terurut Topik Awang Satyana
Mang Okim,
 
Selamat mengajar di kota tempe mendoan dan getuk, ke utara dihalangi Gunung 
Slamet nan perkasa, ke selatan terbuka ke lembah Serayu nan permai. Semoga 
musim hujan ini tak menghalangi fieldtrip batumulia Mang Okim. Tentu anak2 
Unsoed yang jurusan geologinya baru beberapa tahun berdiri merasa senang 
kedatangan seorang ahli geologi senior sekaligus wirausahawan dan aktivis 
sosial seperti Mang Okim.
 
Soal Madura, menurut hemat saya, tak perlu dikuatirkan akan bergeser seperti 
lempeng es Whillans di kutub selatan sana. Dari antara penyeberangan ferry 
Jawa-Sumatra, Jawa-Madura, Jawa-Bali, Bali-Lombok, Lombok-Sumbawa; alur laut 
antara Jawa-Madura (Tanjung Perak ke Kamal) adalah yang paling relatif statik, 
diam tak bergerak; berbeda dengan Selat Sunda - yang paling dinamik di antara 
alur-alur penyeberangan ferry tersebut.
 
Soal pemisahan Madura dari wilayah Jawa (area Surabaya-Pangkah) ada beberapa 
cerita, ada dari dongeng Joko Tole, ada dari babad sejarah, ada dari Negara 
Krtagama tulisan Mpu Prapanca, ada juga analisis geologi. Saya ceritakan 
sedikit saja dari buku Negara Krtagama dan geologi.
 
Dalam Negara Krtagama (balada XV, ayat 2) ada pernyataan bahwa Madura baru 
terpisah dari Jawa pada awal abad ke-3 Masehi. Apakah ini benar ? Mungkin sukar 
membuktikannya, tetapi pemisahannya saya yakin hanya masalah susut-genang laut 
saja, bukan karena peristiwa tektonik. 
 
Secara geologi, perbukitan gamping di Rembang dan area sebelah utara Surabaya 
(ada gamping Kujung dan Paciran) masih menerus ke Pulau Madura, terutama 
sebelah utaranya. Maka, Madura sebenarnya masih bagian jalur geologi sebelah 
utara Jawa Timur. Dari Rembang di barat sampai area Sakala di sebelah timur 
Kangean merupakan jalur sesar sinistral besar bernama RMKS 
(Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault Zone. Sesar yang terjadi sesudah Miosen 
Tengah ini juga merupakan jalur deformasi inversi yang kuat dengan ditandai 
betapa banyaknya flower structuring sepanjang jalur itu. Pulau Madura, adalah 
pulau yang menderita pengangkatan paling kuat dari RMKS FZ tersebut. Dengan 
cara terangkat paling tinggi melebihi jalur sebelah barat (Rembang-Pangkah) dan 
sebelah timur (Kangean-Sakala) maka Pulau Madura muncul dari laut dan menjadi 
pulau. 
 
Dari Jalur Rembang-Sakala itu, sebenarnya Pulau Madura yang muncul pertama, 
yang lainnya masih laut dangkal, baru kemudian menyusul area Rembang-Pangkah 
muncul dan area Kangean-Sakala. Maka, Pulau Madura sebenarnya tak pernah 
memisahkan diri dari Jawa dalam gambaran retak lalu hanyut, ia memisahkan diri 
dari jalur Jawa karena terangkat lebih dulu dibandingkan yang lain.
 
Mengapa Pulau Madura terangkat paling kuat. Sebab, selain karena deformasi 
inversi, ia juga naik melebihi yang lain oleh gaya isostasi untuk mengimbangi 
area laut Selat Madura di sebelah selatannya yang merosot dengan cepat sebab 
merupakan bagian paling tenggelam dari Kendeng Deep, selain ia secara tektonik 
pun dibebani oleh jalur deformasi inversi Kendeng di sebelah utara Pasuruan 
sampai Situbondo. Siapa yang pernah bekerja di area Selat Madura tentu tahu 
bahwa batugamping Kujung di sini baru ditemukan di kedalaman sesudah 4000 
meter, sementara di utara Pulau Madura batuan yang sama justru tersingkap. Nah, 
suatu ekstremitas beda tinggi dalam geologi pada jarak yang tak terlalu jauh.
 
Mengapa alur Jembatan Suramadu aman atau relatif statik dibandingkan alur 
penyeberangan lain, misalnya Selat Sunda ? Sebab alur Surabaya-Kamal tidak 
berposisi di engsel busur kepulauan. Namanya engsel, tentu suka bergerak , 
Surabaya-Kamal tak punya engsel seperti di Selat Sunda. Bagaimana dengan 
reaktivasi RMKS Fault Zone ? Alur Surabaya-Kamal di sebelah selatannya, bukan 
di dalam jalur sesar ini. Lagipula, tak ada bukti reaktivasi RMKS Fault 
Zone pada masa kini. 
 
salam,
awang
 
--- On Mon, 1/12/09, m...@cbn.net.id m...@cbn.net.id wrote:

From: m...@cbn.net.id m...@cbn.net.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Jenis Gempa Baru : Gempa Es
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: m...@gemafia.co.id
Date: Monday, January 12, 2009, 9:13 AM

Pak Awang,

Asik juga mengikuti cerita Pak Awang tentang gempa jenis ke empat yang
diakibatkan oleh gerakan lempeng es Whillans yang gedenya naudzubillah,
lebih 12 kali luas Pulau Madura - - - ta' iya ! Mang Okim yang sedang
berada di mobil travel menuju Purwokerto jadinya tidak ngantuk deeh. Nuhun
Pak Awang.

Oh ya, barangkali Pak Awang tahu juga tentang kisah terpisahnya P. Madura
dari P. Jawa. Mang Okim ingat pernah baca di Majalah Archipelago (
Perancis ), bahwa pemisahannya terjadi di awal-awal abad pertama Masehi (
tahun 0080 ? ). Entar kalau misahnya berlangsung terus seperti halnya
lempeng es Whillans, gimana ya nasib jembatan Suramadu yang sudah akan
selesai tak lama lagi ( nyambungnya tinggal 30 meteran ).

Bagi masyarakat Madura siih , sebetulnya tak ada masalah. Kalau misahnya
cepat dan jembatannya rontok, kan besi tuanya bisa dilego --- ta' iya
(sekedar guyonan lho ya ! ).

Sekali lagi hatur 

[iagi-net-l] masih mengenai gempa Manokwari 2009

2009-01-11 Terurut Topik Irwan Meilano

Bapak/Ibu anggota milis,

Menarik sekali untuk mengamati lokasi dan mekanisme gempa utama serta
gempa susulan dari gempa  (Mw7.6) serta gempa ke-2 (Mw7.4) yang berada
diantara Manokwari Trough (MT) dan Sorong Fault (SF).

Apabila kita coba untuk memplot focal mechanism untuk gempa2 disekitar sana,
dengan sumber data harvard cmt dari tahun 1976-2008 (sebelum gempa
manokwari).Tdp beberapa hal menarik :
Bahwa diatara MT dan SF terdapat  banyak gempa dengan mekanisme thrust,
dengan arah strike 100-120 derajat, dan dip 15-30 derajat.
Dengan magnitud lebih kecil dari Mw6.5.

Dan 2 gempa terbaru juga memiliki strike/dip: 107/24(gempa pertama) dan
100/25 (gempa ke-2). Sama seperti belasan gempa yg telah terjadi dalam
kurun 32 thn pada lokasi ini, tetapi dengan magnitud yg lebih kecil.
Sehingga seharusnya ada konstrain tektonik yang menyebabkan
terdapat gempa2 dengan mekanisme konsisten seperti ini.

Dan kelurusan sesar diantara MT dan SFZ(Sorong Fault Zone-termasuk 
diantaranya
Sesar Koor) belum sy temukan dibeberapa referensi, sementara focal 
mechanism,

menjelaskan indikasi adanya sesuatu.

Kemudian: Kegempaan disekitar MT pun sangat sedikit, sehingga kita tdk dapat
membuat potongan untuk melihat apakah ada subduksi pada MT.
Pak Mino dlm papernya (2005) menjelaskan bahwa MT mengalami transform,
karena pergerakan lempeng pasifik dominan ke Barat. Sehingga tdk akan
kita temukan benioff zone disana.

Hal ini menjelaskan bahwa wilayah gempa kemarin berada diatara 2 zone
sesar sinistral.
Kompresi ini yg kemungkinan menjadi sumber dari konsistennya pola thrust 
disana.


Gempa kemarin selain memberikan potongan informasi tetapi juga
meninggalkan lebih banyak pertanyaan.

Beberapa pertanyaan yg belum km pahami jawabannya:
1.Apakah lokasi gempa kemarin merupakan cabang(splay) dari SF
Karena diselatan manokwari dari arah timur  sesar sorong agak
membengkok ke barat laut dan kelurusannya merupakan lokasi dari gempa ke-2?
2.Mengapa dlm kurun waktu 32thn tdk terdapat gempa strike-slip pada
sesar sorong,
(area kepala burung). Padahal rate dari SF, 2 kali lebih cepat dari
sesar sumatra?
3.Seandainya point 1 adalah benar, apakah semua energi dari SF terakumulasi
pada splay nya?

nuhun
salam,
irwan meilano

Awang Satyana wrote:

Pak Rovicky,
 
Untuk gempa-gempa berlokasi di darat yang ternyata menimbulkan tsunami harus dicek dulu seberapa luas rupture zone-nya (data ini saat ini tak/belum tersedia di USGS), kalau rupture zonenya memanjang sampai ke laut maka tsunami bisa saja akibat dislokasi batuan, bukan karena longsoran. Dua gempa kemarin, yang pertama (7,6 Mw) belokasi sekitar 20 km dari pantai, sedangkan yang kedua (7,4 Mw) berlokasi di pantai. Yang kedua kemungkinan besar punya rupture zone yang meluas ke laut.
 
Besar sudut thrust gempa pertama 36 deg, besar sudut thrust gempa kedua 29 deg. 
 
Terima kasih telah meneruskan ulasan Pak Ma'rufin. Memang asal tsunami sering menjadi perdebatan antara karena patahan di dasar laut atau karena longsoran bawahlaut yang dipicu gempa. Saya pikir kuncinya bukan hanya di analisis kuantitatif, analisis tektonik pun patut dipertimbangkan. 
 
Di wilayah ini terjadi interplay pada focal mechanism gempa antara thrusting akibat subduction dengan strike-slip faulting akibat Sesar Sorong, tak mengherankan walaupun lokasinya dekat Sesar Sorong tetapi mekanisme-nya thrusting, itu berarti subduction-related thrusting-nya yang dominan, tetapi gempa 6,1 Mw pagi tadi berasal dari reaktivasi Sesar Sorong dengan mekanisme strike-slip faulting.
 
Salam,

awang




serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits,