Re: [iagi-net-l] Jenis Gempa Baru : Gempa Es
Pak Awang, Asik juga mengikuti cerita Pak Awang tentang gempa jenis ke empat yang diakibatkan oleh gerakan lempeng es Whillans yang gedenya naudzubillah, lebih 12 kali luas Pulau Madura - - - ta' iya ! Mang Okim yang sedang berada di mobil travel menuju Purwokerto jadinya tidak ngantuk deeh. Nuhun Pak Awang. Oh ya, barangkali Pak Awang tahu juga tentang kisah terpisahnya P. Madura dari P. Jawa. Mang Okim ingat pernah baca di Majalah Archipelago ( Perancis ), bahwa pemisahannya terjadi di awal-awal abad pertama Masehi ( tahun 0080 ? ). Entar kalau misahnya berlangsung terus seperti halnya lempeng es Whillans, gimana ya nasib jembatan Suramadu yang sudah akan selesai tak lama lagi ( nyambungnya tinggal 30 meteran ). Bagi masyarakat Madura siih , sebetulnya tak ada masalah. Kalau misahnya cepat dan jembatannya rontok, kan besi tuanya bisa dilego --- ta' iya (sekedar guyonan lho ya ! ). Sekali lagi hatur nuhun Pak Awang. Wassalam, Mang Okim ( diminta ngasi kuliah Geologi Batumulia di UnSoed dan ekskursi lapangan ). e-mail : m...@gemafia.co.id or m...@cbn.net.id Website : www.gemafia.co.id Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Date: Fri, 9 Jan 2009 22:06:16 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Jenis Gempa Baru : Gempa Es Saat sekolah menengah atau kuliah geologi dulu, barangkali kita pernah diajari bahwa gempa bisa dibedakan menjadi tiga : (1) gempa tektonik yang berhubungan dengan patahan batuan di bawah permukaan, (2) gempa volkanik yang berhubungan dengan tekanan magma pada dinding gunungapi yang akan/sedang meletus, dan (3) gempa tanah runtuh yang berhubungan dengan runtuhan gua-gua gamping di bawah permukaan. Kini, mungkin, kepada ketiga jenis gempa itu dapat ditambahkan jenis gempa ke-4 : gempa es. Para peneliti dari Washington University, St Louis belum lama ini menemukan jenis gempa terbaru tersebut berdasarkan penelitian mereka di Antarktika. Kesimpulan penelitian ini dikutip oleh National Geographic (juga NG Indonesia) edisi terbaru Januari 2009. Banyak orang mengira gletser #8211;lapisan es di area kutub yang suka bergerak karena gravitasinya - bergerak pelan dan teratur menuju laut atau lembah. Ternyata tidak begitu. Penelitian di Antarktika menunjukkan bahwa lapisan gletser masif setebal 800 meter, panjang 482 km, lebar 97 km - yang disebut Lempeng Es Whillans bergerak tidak mulus ditarik gaya beratnya sendiri. Dalam pergerakannya yang lamban, lempeng es ini secara periodik mendapatkan hambatan berupa gelombang laut, pasang naik, dan relief batuan dasar yang ditumpanginya. Maka, lempeng es ini bergerak terputus-putus sekitar 0,6 meter dua kali sehari. Setelah berjam-jam tak bergerak karena dilawan gelombang dan pasang laut atau terjebak dalam relief batuan dasar yang cekung, giliran lempeng es ini maju kembali, terutama pada saat permukaan laut surut. Bergeraknya kembali lempeng es ini atau terbebaskannya kembali lempeng es ini dari keadaan terkunci, menggenerasikan getaran kepada batuan dasar yang ditumpangi lempeng es. Getaran ini, menurut Douglas Wiens #8211;pemimpin tim peneliti tersebut, memicu gelombang seismik yang setara dengan gempa tektonik berkekuatan 7,0 skala Richter. Gelombang gempa ini katanya dapat terdeteksi di Australia yang berjarak sekitar 4800 km dari lempeng es Whillans. Demikian, informasi singkat. Bila benar begitu, maka kita boleh saja menduga bahwa ini jenis gempa yang periodik yang mengikuti siklus pasang naik-surut laut. Tetapi, konfigurasi permukaan batuan dasar yang ditumpangi es sangat memegang peranan dalam pembangkitan gempa es. Pecahnya ujung-ujung gletser saat memasuki laut, menjadi gunung-gunung es, bisa juga membangkitkan gempa. salam, awang - Inbox -Reply | Re. To All | Forward | Del serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
RE: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .....ribuan ton ikan mati !!!
Tahun lalu kami wisata ke Danau Maninjau, dari atas / jauh indah sekali. Tetapi saat didekati ; kotor, banyak sampah, pencemaran dan pemandangan ditepi jalan pun tertutupi oleh rumah-rumah. Kami lihat buangan limbah rumah tangga masuk ke danau. Seharusnya rumah hanya boleh dibangun disisi jalan yang tidak menutupi danau. Kalau meletus pasti akan terjadi tsunami danau dan menyapu rumah ditepi dananu. -Original Message- From: OK Taufik [mailto:ok.tau...@gmail.com] Sent: Friday, 09 January, 2009 3:43 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton ikan mati !!! tahun 2004 jutaan ikan mati di danau toba memang pernyataan dinas perikanan setempat yg menyatakan virus koi herpes penyebabnya, hebatnya mereka menyalahkan asal bibit ikan tersebut (riau) lah penyebabnya..dinas perikanan riaunya mencak-mencak, mereka katakan kalau penyebab bibit ikannya dari asal mereka..kenapa tak terjadi wabah tersebut di daerah Riau?. Dinas perikanan setempat juga lupa bahwa qaulitas air danau toba sangat tercemar, akibat tambak perikanan tersebut sendiri dan polutan yg masuk kedanau..hal yg sama juga sering terjadi di jatiluhur, secara periodik petani ikan sering gagal panen disebabkan matinya ribuan ikan yg yg siap panen, jatiluhur sendiri tingkat pencemarannya sangat tinggi. Dalam hal ini lingkungan hidup beberapa danau alam/buatan di Indonesia memang sangat parah pencemarannya. 2009/1/9 Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com Pak Awang, Terima kasih banyak atas informasi/ ulasannya. Pengetahuan luas Pak Awang telah banyak menjawab pertanyaan anggauta milis ini. Sepantasnya setiap Geologist dapat memberi penerangan kepada masyarakat, setiap ada fenomena alam /geologi yang terjadi disekitar kita. Walaupun dengan kadar keahlian asing-masing sehingga keberadaan kita dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sekali lagi terima kasih telah meluangkan waktu untuk merespon. Nuhun, SDJ -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] Sent: Friday, January 09, 2009 1:56 PM To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton ikan mati !!! Pak Setiabudi, Sambil lalu, saya sempat menyaksikan tayangan hal ini di sebuah televisi. Karena tak menyimak dengan baik alias sambil berlalu, saya tak tahu itu kejadian di danau mana, tetapi memang di Sumatra, dan baru tahu juga kalau penyebabnya oleh semburan sulfida dari dasar danau. Ekshalasi gas sulfida (sulphide gas venting) umum ditemukan di danau-danau yang sebenarnya merupakan kawah-kawah kompleks gunungapi berstatus dormant. Misalnya, dua dari tiga danau kawah di Kelimutu Flores adalah danau dengan serupsi gas sulfida yang kuat (saya mengulas tentang hal ini bulan lalu di milis ini). Yang menyembur bukan hanya gas belerang, tetapi biasanya juga dengan metana, CO2, atau CO. Sebagian gas2 ini kita tahu bersifat toksik. Gas sulfur saat bereaksi dengan air bisa menghasilkan H2SO4 (asam belerang) atau H2S. Mungkin itu yang meracuni ikan-ikan di danau. Danau-danau di Sumatra, yang berlokasi di sepanjang Bukit Barisan sebagian adalah sisa-sisa kawah gunungapi Kuarter atau yang lebih tua, maka fenomena seperti di atas bisa saja terjadi. Tetapi ikan mati secara masal juga bisa terjadi karena limbah (misalnya oleh eutrofikasi ganggang atau eceng gondok) atau penyakit endemik seperti akibat virus. Misalnya, di Danau Toba, pada November 2004, puluhan juta ekor Ikan Mas yang dibudidaya warga ditemukan mati secara serentak akibat terserang virus koi herpes yang mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Maka bila benar ribuan ton ikan mati di danau Sumatra baru2 ini akibat suphide gas venting di bawah danau, diperlukan juga penelitian geologi/volkanologi danau tersebut. salam, awang --- On Fri, 1/9/09, Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com wrote: From: Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com Subject: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton ikan mati !!! To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, January 9, 2009, 11:33 AM Kemarin pagi saya mendengar berita radio, ribuan ton ikan setiap hari mati di danau ? (Sumatra) akibat keluarnya matrial sulfide dari bawah/ dasar danau tersebut. Gejala geologi apakah gerangan itu ? Mohon sharenya !! Apakah pernah terjadi sebelumnya di tempat lain ?? Setiabudi Dj -- -- serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... -- -- ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll.
[iagi-net-l] Asal Pulau Madura (was Re: Jenis Gempa Baru : Gempa Es)
Mang Okim, Selamat mengajar di kota tempe mendoan dan getuk, ke utara dihalangi Gunung Slamet nan perkasa, ke selatan terbuka ke lembah Serayu nan permai. Semoga musim hujan ini tak menghalangi fieldtrip batumulia Mang Okim. Tentu anak2 Unsoed yang jurusan geologinya baru beberapa tahun berdiri merasa senang kedatangan seorang ahli geologi senior sekaligus wirausahawan dan aktivis sosial seperti Mang Okim. Soal Madura, menurut hemat saya, tak perlu dikuatirkan akan bergeser seperti lempeng es Whillans di kutub selatan sana. Dari antara penyeberangan ferry Jawa-Sumatra, Jawa-Madura, Jawa-Bali, Bali-Lombok, Lombok-Sumbawa; alur laut antara Jawa-Madura (Tanjung Perak ke Kamal) adalah yang paling relatif statik, diam tak bergerak; berbeda dengan Selat Sunda - yang paling dinamik di antara alur-alur penyeberangan ferry tersebut. Soal pemisahan Madura dari wilayah Jawa (area Surabaya-Pangkah) ada beberapa cerita, ada dari dongeng Joko Tole, ada dari babad sejarah, ada dari Negara Krtagama tulisan Mpu Prapanca, ada juga analisis geologi. Saya ceritakan sedikit saja dari buku Negara Krtagama dan geologi. Dalam Negara Krtagama (balada XV, ayat 2) ada pernyataan bahwa Madura baru terpisah dari Jawa pada awal abad ke-3 Masehi. Apakah ini benar ? Mungkin sukar membuktikannya, tetapi pemisahannya saya yakin hanya masalah susut-genang laut saja, bukan karena peristiwa tektonik. Secara geologi, perbukitan gamping di Rembang dan area sebelah utara Surabaya (ada gamping Kujung dan Paciran) masih menerus ke Pulau Madura, terutama sebelah utaranya. Maka, Madura sebenarnya masih bagian jalur geologi sebelah utara Jawa Timur. Dari Rembang di barat sampai area Sakala di sebelah timur Kangean merupakan jalur sesar sinistral besar bernama RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault Zone. Sesar yang terjadi sesudah Miosen Tengah ini juga merupakan jalur deformasi inversi yang kuat dengan ditandai betapa banyaknya flower structuring sepanjang jalur itu. Pulau Madura, adalah pulau yang menderita pengangkatan paling kuat dari RMKS FZ tersebut. Dengan cara terangkat paling tinggi melebihi jalur sebelah barat (Rembang-Pangkah) dan sebelah timur (Kangean-Sakala) maka Pulau Madura muncul dari laut dan menjadi pulau. Dari Jalur Rembang-Sakala itu, sebenarnya Pulau Madura yang muncul pertama, yang lainnya masih laut dangkal, baru kemudian menyusul area Rembang-Pangkah muncul dan area Kangean-Sakala. Maka, Pulau Madura sebenarnya tak pernah memisahkan diri dari Jawa dalam gambaran retak lalu hanyut, ia memisahkan diri dari jalur Jawa karena terangkat lebih dulu dibandingkan yang lain. Mengapa Pulau Madura terangkat paling kuat. Sebab, selain karena deformasi inversi, ia juga naik melebihi yang lain oleh gaya isostasi untuk mengimbangi area laut Selat Madura di sebelah selatannya yang merosot dengan cepat sebab merupakan bagian paling tenggelam dari Kendeng Deep, selain ia secara tektonik pun dibebani oleh jalur deformasi inversi Kendeng di sebelah utara Pasuruan sampai Situbondo. Siapa yang pernah bekerja di area Selat Madura tentu tahu bahwa batugamping Kujung di sini baru ditemukan di kedalaman sesudah 4000 meter, sementara di utara Pulau Madura batuan yang sama justru tersingkap. Nah, suatu ekstremitas beda tinggi dalam geologi pada jarak yang tak terlalu jauh. Mengapa alur Jembatan Suramadu aman atau relatif statik dibandingkan alur penyeberangan lain, misalnya Selat Sunda ? Sebab alur Surabaya-Kamal tidak berposisi di engsel busur kepulauan. Namanya engsel, tentu suka bergerak , Surabaya-Kamal tak punya engsel seperti di Selat Sunda. Bagaimana dengan reaktivasi RMKS Fault Zone ? Alur Surabaya-Kamal di sebelah selatannya, bukan di dalam jalur sesar ini. Lagipula, tak ada bukti reaktivasi RMKS Fault Zone pada masa kini. salam, awang --- On Mon, 1/12/09, m...@cbn.net.id m...@cbn.net.id wrote: From: m...@cbn.net.id m...@cbn.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] Jenis Gempa Baru : Gempa Es To: iagi-net@iagi.or.id Cc: m...@gemafia.co.id Date: Monday, January 12, 2009, 9:13 AM Pak Awang, Asik juga mengikuti cerita Pak Awang tentang gempa jenis ke empat yang diakibatkan oleh gerakan lempeng es Whillans yang gedenya naudzubillah, lebih 12 kali luas Pulau Madura - - - ta' iya ! Mang Okim yang sedang berada di mobil travel menuju Purwokerto jadinya tidak ngantuk deeh. Nuhun Pak Awang. Oh ya, barangkali Pak Awang tahu juga tentang kisah terpisahnya P. Madura dari P. Jawa. Mang Okim ingat pernah baca di Majalah Archipelago ( Perancis ), bahwa pemisahannya terjadi di awal-awal abad pertama Masehi ( tahun 0080 ? ). Entar kalau misahnya berlangsung terus seperti halnya lempeng es Whillans, gimana ya nasib jembatan Suramadu yang sudah akan selesai tak lama lagi ( nyambungnya tinggal 30 meteran ). Bagi masyarakat Madura siih , sebetulnya tak ada masalah. Kalau misahnya cepat dan jembatannya rontok, kan besi tuanya bisa dilego --- ta' iya (sekedar guyonan lho ya ! ). Sekali lagi hatur
[iagi-net-l] masih mengenai gempa Manokwari 2009
Bapak/Ibu anggota milis, Menarik sekali untuk mengamati lokasi dan mekanisme gempa utama serta gempa susulan dari gempa (Mw7.6) serta gempa ke-2 (Mw7.4) yang berada diantara Manokwari Trough (MT) dan Sorong Fault (SF). Apabila kita coba untuk memplot focal mechanism untuk gempa2 disekitar sana, dengan sumber data harvard cmt dari tahun 1976-2008 (sebelum gempa manokwari).Tdp beberapa hal menarik : Bahwa diatara MT dan SF terdapat banyak gempa dengan mekanisme thrust, dengan arah strike 100-120 derajat, dan dip 15-30 derajat. Dengan magnitud lebih kecil dari Mw6.5. Dan 2 gempa terbaru juga memiliki strike/dip: 107/24(gempa pertama) dan 100/25 (gempa ke-2). Sama seperti belasan gempa yg telah terjadi dalam kurun 32 thn pada lokasi ini, tetapi dengan magnitud yg lebih kecil. Sehingga seharusnya ada konstrain tektonik yang menyebabkan terdapat gempa2 dengan mekanisme konsisten seperti ini. Dan kelurusan sesar diantara MT dan SFZ(Sorong Fault Zone-termasuk diantaranya Sesar Koor) belum sy temukan dibeberapa referensi, sementara focal mechanism, menjelaskan indikasi adanya sesuatu. Kemudian: Kegempaan disekitar MT pun sangat sedikit, sehingga kita tdk dapat membuat potongan untuk melihat apakah ada subduksi pada MT. Pak Mino dlm papernya (2005) menjelaskan bahwa MT mengalami transform, karena pergerakan lempeng pasifik dominan ke Barat. Sehingga tdk akan kita temukan benioff zone disana. Hal ini menjelaskan bahwa wilayah gempa kemarin berada diatara 2 zone sesar sinistral. Kompresi ini yg kemungkinan menjadi sumber dari konsistennya pola thrust disana. Gempa kemarin selain memberikan potongan informasi tetapi juga meninggalkan lebih banyak pertanyaan. Beberapa pertanyaan yg belum km pahami jawabannya: 1.Apakah lokasi gempa kemarin merupakan cabang(splay) dari SF Karena diselatan manokwari dari arah timur sesar sorong agak membengkok ke barat laut dan kelurusannya merupakan lokasi dari gempa ke-2? 2.Mengapa dlm kurun waktu 32thn tdk terdapat gempa strike-slip pada sesar sorong, (area kepala burung). Padahal rate dari SF, 2 kali lebih cepat dari sesar sumatra? 3.Seandainya point 1 adalah benar, apakah semua energi dari SF terakumulasi pada splay nya? nuhun salam, irwan meilano Awang Satyana wrote: Pak Rovicky, Untuk gempa-gempa berlokasi di darat yang ternyata menimbulkan tsunami harus dicek dulu seberapa luas rupture zone-nya (data ini saat ini tak/belum tersedia di USGS), kalau rupture zonenya memanjang sampai ke laut maka tsunami bisa saja akibat dislokasi batuan, bukan karena longsoran. Dua gempa kemarin, yang pertama (7,6 Mw) belokasi sekitar 20 km dari pantai, sedangkan yang kedua (7,4 Mw) berlokasi di pantai. Yang kedua kemungkinan besar punya rupture zone yang meluas ke laut. Besar sudut thrust gempa pertama 36 deg, besar sudut thrust gempa kedua 29 deg. Terima kasih telah meneruskan ulasan Pak Ma'rufin. Memang asal tsunami sering menjadi perdebatan antara karena patahan di dasar laut atau karena longsoran bawahlaut yang dipicu gempa. Saya pikir kuncinya bukan hanya di analisis kuantitatif, analisis tektonik pun patut dipertimbangkan. Di wilayah ini terjadi interplay pada focal mechanism gempa antara thrusting akibat subduction dengan strike-slip faulting akibat Sesar Sorong, tak mengherankan walaupun lokasinya dekat Sesar Sorong tetapi mekanisme-nya thrusting, itu berarti subduction-related thrusting-nya yang dominan, tetapi gempa 6,1 Mw pagi tadi berasal dari reaktivasi Sesar Sorong dengan mekanisme strike-slip faulting. Salam, awang serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits,