Berdasarkan logika, pengamatan, pendapat pribadi dan pelajaran hidup saja Pak
Nataniel. Contoh sederhana saja, orang yang mengambil kursus/les bahasa inggris
tentu karena dia merasa masih kurang (katakanlah bodoh) penguasaan bahasa
inggrisnya, orang yang memilih mengambil kursus sequence
Rame ngebahas kapan Merapi erupsi, jadi inget etho-geological forecasting.
Pertamakali saya baca kalimat itu di Koran Kompas, sesaat setelah tsunami di
Aceh. Yang saya tangkap, inti dari etho-geological forecasting itu adalah
adanya hubungan sebab akibat antara PERILAKU BINATANG YANG TIDAK
Erupsi Galunggung tahun 1982.
Masalahnya, bagaimana kalau binatang2 penghuni kawasan puncak gunungapi semakin
langka, tentu pengungsian binatang2 ini tak selalu bisa kita pedomani.
Salam,
awang
-Original Message-
From: Yudi S Purnama [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 20,
Terimakasih Pak Awang sudah koreksi tahunnya (mulanya juga saya mau tulis
angka 2, tapi kok malah kepencet angka 3, he he he).
Yah, memang kelemahan peramalan dengan cara ini kalau di kawasan puncak
semakin langka hewannya... duh Monyet, Ular, dan teman-temannya... kemanakah
dikau.. ?
Hem... apa boleh ya mendaftarkan diskusi Merapi di PKU dengan data
dibawah,Pak Yudi?
Ringkasan:
Kalender SALAM anjurkan kegempaan semakin tinggi pada minggu purnama dan
bulan mati, dan lebih kecil di antaranya. Tenaga dari dalam bumi, akibat
fisi-fusi, yang semakin hari semakin kuat. Ada siklus
Kalau hutannya makin gundul berarti makin banyak pengungsian orang . ?
Apakah bisa dijadikan ciri nantinya. Who knows ? Dari bau-bauan dan perubahan
kelembaban mungkin bisa juga menjadi ciri ??
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday,
Tapi Pak Iman, manusia tak sesensitif binatang dalam menangkap getaran2
infrasonik di bawah 20 dB, jadi tak mungkin orang2 lari mengungsi karena sudah
tahu bahwa getar bunyi magma sudah dekat sekali ke permukaan, kalau binatang
kan bisa.
Kelembaban dan bau2an ? Sebenarnya penduduk Merapi pun
Heboh mengenai bencana, sebetulnya yang ditakuti kalau Merapi mbledhos
itu apanya sih? Wedhus gembel-nya, atau lahar dingin-nya atau
lain-lainnya ? Atau kombinasinya?
Malah punya pemikiran, kalau Merapi ndak mbledhos-mbledhos, gimana kalau
di bledhos-kan sekalian? Ini kalau minjam istilah-nya pak
Ide bagus: mbedoskan, dengan harapan lebih kecil dampaknya. Terus
pelaksanaanya bagaimana ya ? Pengeboran ? Temperatur tinggi (1000
derajad Celcius), mata bor tak bisa. Dengan dinamit ? Lebih efektif di
lobangi dulu.
Memang kalau lama tak berasap, artinya Merapi terusmbat. Semakin lama
diam
Bagaimana caranya,?
option 1, Di bom nuklir, pilihan sensistif dimana Amerika sekarang
sedang getol2nya melarang negara2 teroris mempunyai nuklir
option 2, Di bor ala Armageddon,ada yang tahu harga rig untuk
merapi,?
option 3, statistical approach, suruh setiap orang untuk
Pendekatan Pak Awang ini memang dulu sering dipakai untuk menunjukkan
mengapa atau apa motivasi seseorang utk melakukan sesuatu. Perasaan tidak
memiliki menjadi keinginan memilki. Karena merasa sangat negatip (kurang)
maka ada keinginan menjadi positip. Ini pendekatan dua kutub + dan -
Namun
Pak Maryanto,
Saya pikir itu ide bagus. Paling tidak mungkin panitia PIT berkenan untuk
memasukkannya dalam tema unconventional geology...
Yudi
- Original Message -
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, April 20, 2006 3:11 PM
Subject: RE:
Sukses atau gagalnya upaya mitigasi bencana gunungapi
diukur dari ada atau tidaknya korban jiwa karena
erupsi gunungapi. Persoalan inilah yang sekarang
sedang kita hadapi seiring dengan aktifitas gunung
Merapi di Jawa Tengah saat ini.
Ada 2 contoh kasus sukses mitigasi bencana gunungapi,
yaitu
maneh kesambet setan Merapi nya Cep:-)
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, April 20, 2006 11:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING
Bagaimana caranya,?
option 1, Di bom nuklir, pilihan sensistif dimana
Namun penerapan Mitigasi bencana di kita nampaknya koq masih memakai
prinsip penanggulangan (= sudah ada kejadian, baru ribut-ribut), tidak
memakai prinsip pencegahan ya...
Best regards
Andreas Yudha Sugiyanto
Mine Geology Grasberg
ph : 541-7354
Trunk : 2001-447
-Original Message-
From:
Selamat Hari Kartini.
Maka, kebodohan adalah dorongan yang kuat menuju kepintaran. Sadar dulu
bahwa kita bodoh adalah langkah awal kepada pembelajaran.
-
Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates.
just a joke
Ternyata ibu kita kartini bukan lah nama sebenarnya, kalau kita ngambil
referensi dari lagu wajib ibu kita kartini maka nama asli beliau adalah
HARUM...
Dr. Premonowati [EMAIL PROTECTED]
04/21/2006 06:32 AM
Please respond to iagi-net
To: iagi-net@iagi.or.id
Pak rovicky,
tentang empat kwadran ini cukup menarik. Saya mengerti untuk kwadrat
1,2,dan 4. bisa tolong beri penjelasan lebih lanjut untuk kwadran 3?
menurut pendapat saya tentang enlightment mungkin akan lebih mudah
mendapatkannya bila orang tersebut merupakan orang yang open mind
dengan
betul, setuju!
jgn kita merasa dgn pengetahuan dan teknologi yg kita punya lalu kita
bisa mengatur alam, alam bukan untuk diatur atau dilawan..tetapi untuk
dipahami dan dimengerti.
::natan::
On 4/21/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jangan, merapi jangan sampe dibor dan dibom pake
3. - Tidak tahu bahwa dirinya tahu - ...
Mas Budi,
Saya ebih condong menyatakan bahwa orang ini mungkin rendah diri atau
minder. Saya ambil contoh serta analogi sewaktu obrolan santai IATMI-KL
Jumat lalu, dimana Rusdinadar Sigit sebagai pembicara ttg Enterpreneurship
dengan judul Client
Yang ditakuti sebetulnya apanya to?
Kubah lava yang akan gugur dan meluncur?
Awan panas? Hiiiyyy... Sejarah Pompey dan Tambora, dan mungkin juga sejarah
Pre-Mataram terulang? Candi Sambilegi itu dikubur dengan sengaja atau memang
terkubur?
-Original Message-
From: Arief Budiman
Mau tambahan info :
a. peta ketebalan global lithosfer yang mostly 70 km ?
b. seismic ativity pre-tsunami Aceh 2004 ?
Juga banyak infolain (19 paper).
Gratis, earth and planetary scinece vol 244, issue 3-4, 30 April 2006.
Pak rovicky dan pak awang...mungkin diskusi mengenai ini bagusnya
dicurahkan juga dalam buletin IAGI, sehingga tidak hilang begitu saja.
Karena hal ini menggugah para orang2 Indonesia bahwa kita bisa dan
mengandung spirit untuk majukarena selama ini kita dikerdilkan oleh
banyak hal
alam bukan untuk diatur atau dilawan..tetapi untuk dipahami dan dimengerti
Ingat tulisan pada halaman depan suatu buku klasik geologi (kalau tidak
salah karangan Lobeck, cmiiw), tertulis
'Nature, to be commanded, must be obeyed'.
Budi Satrio
Salam Sejahtera
Anggota IAGI dan Para Penggerak Aktivitas Kebumian Yang Terhormat
Dengan jumlah yang sangat terbatas, IAGI mempersembahkan Buku MEMBUMIKAN
GEOLOGI untuk semua anggota IAGI dan para penggerak aktivitas kebumian. Buku
ini memuat berbagai tulisan dari para penggiat IAGI dalam
Budi,
Biasanya Sekretariat IAGI tanggap memuat diskusi2 di IAGI-net yang penting
untuk diarsipkan via Berita-IAGI, atau Pak Rovicky juga aktif memuatnya ke
dalam website IAGI.
Salam,
awang
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 21,
Quotation ini Nature, to be commanded, must be obeyed adalah
tulisannya Francis Bacon, dalam bukunya yg terkenal Novum Organum.
Bagi yg tertarik tulisan Francis Bacon yg sangat klasik ini bisa
donlod gratis terjemahan dalam bahawa Inggrisnya di
http://www.constitution.org/bacon/bacon.htm
Salam
Selamat hari kartini.jadi tergelitik juga, sekedar uneg uneg
saja..apakah ada yang tahu, mana yang terlebih dahulu muncul dalam
sejarah bangsa kita, Trias van deventer (trias politika yang dikemukakan
oleh douwes dekker dkk) atau era Kartini..???
Wassalam..
Satia
-Original Message-
Conrad Theodore Van Deventer (1857-1915)
dari wikipedia terbaca bahwa mereka pernah bertemu.Bahkan Van Deventer
sangat kagum dengan kartini,
--- quote -
Ketika pada tahuan 1911 surat-surat Kartini diterbitkan, Van Deventer
terkesan sekali, sehingga tergerak untuk menulis sebuah resensi yang
Terima kasih atas pencerahannya Pak Rovicky
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 21, 2006 10:09 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Hari Kartini
Conrad Theodore Van Deventer (1857-1915)
dari wikipedia terbaca
Pas angkatan saya dari 63 orang hanya 3 orang wanita..
johnson achmad paju [EMAIL PROTECTED]
04/22/2006 10:14 AM
Please respond to iagi-net
To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] Hari Kartini
iseng-iseng sambil usil dikitberapa
Vick,
Makanya di Bandung ada jalan van de Venter bersebelahan dengan jalan
Kartini ya.
Akh , Si Abah baru yahu tuh, thanks ya informasinya.
Si-Abah
___
Conrad Theodore Van Deventer (1857-1915)
dari wikipedia terbaca
mungkin maksudnya wanita geologist (bukan geologist wanita)
-Original Message-
From: johnson achmad paju [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 22 April 2006 10:15
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Hari Kartini
iseng-iseng sambil usil dikitberapa sih jumlah geologist
Vick , Awang
Dalam theori yang Anda diskusikan apakah bedanya :
KEBODOHAN dan KETIDAK-TAHUAN ?
Menurut saya yang dimaksudkan dengan Ke - bodohan oleh Awang adalah
ketidak-tahuan atau rasa tidak tahu yang menyebabkan JADI ingin tahu.
(apa itu bhs Inggrisnya ). Sedangkan Kebodohan
Abah,
Betul, yang saya maksudkan dengan kebodohan dalam diskusi ini adalah
ketidaktahuan, kegelapan akan ilmu pengetahuan. Sedangkan kebodohan yang satu
lagi lebih cocok kalau disebut saja KETIDAKPEDULIAN. Orang yang semula bodoh
akan menjadi pintar asal dia sadar akan kebodohannya dan
On 4/22/06, johnson achmad paju [EMAIL PROTECTED] wrote:
iseng-iseng sambil usil dikitberapa sih jumlah geologist wanita
indonesia ? dulu waktu masih jadi mahasiswa sering saya dengar anekdot kalo
mahasiswa geologi itu semuanya laki-laki :-)
Bagi yg tertarik kiprah Geowoman bisa tengok
Abah,
Komentar saya tadi lebih bersifat general, tidak spesifik pada sistem
pengamatan di Merapi..
Komentar ini muncul karena beberapa pengalaman pribadi dan beberapa
rekan saat terlibat dalam pekerjaan inventarisasi dan mitigasi bencana
di beberapa daerah dimana pengamatan mitigasi bencana ini
assalamu,alaikum, Pak Sonny.
bagaimana kabarnya?
sehat-sehat kan Pak?
saya kurang tau pak berapa jumlah mahasiswi geologi di
Indonesia...
Angkatan saya, 2003 ada 19 mahasiswi dari 100 orang.
angkatan 2004, sekitar 9 mahasiswi dari 70 orang.
angkatan 2005, sekitar 6 mahasiswi dari 54 orang.
38 matches
Mail list logo