RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-04-04 Terurut Topik Awang Satyana
Kalau tak mau delta sebagai feeder-nya, saya pikir jangan mencari di setting 
cekungan yang bersifat embayment (terbuka luas ke passive margin seperti Kutei, 
Sarawak, Niger, Mississipi offshore) sebab delta yang sangat besar akan selalu 
berkembang di setting ini.
   
  Harus dicari di wilayah2 yang delta minimal berkembang, tetapi epeiric seas 
(shelf) berkembang luas, dan di depannya adalah active margin. Contoh di 
Indonesia saya pikir bisa mulai dikaji untuk turbidit ekivalen Talang Akar di 
tepi timur Pegunungan Barisan sekarang. Itu bisa menjadi turbidit yang bukan 
disuplai oleh huge delta ala Kutei-Makassar, tetapi mungkin forced regression 
di shelf pada mid-Oligocene sea level fall (30 Ma).
   
  Saya pikir, teman2 Medco bisa klarifikasi ini (Pak Iman, silakan...).
   
  salam,
  awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang

yang saya hendak tanyakan

apakah ada endapan sand turbidit yang disebabkan forced regression
yang tidak berhubungan dengan delta sebagai feedernya...?

Kalau di Mahakam umumnya turbidit berasosiasi dengan deltanya...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| | Awang Harun |
| | Satyana |
| | | | om |
| | |
| | 27/03/2006 09:31 |
| | AM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+
-|
| |
| To: |
| cc: |
| Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta |
-|




Teman-teman di Chevron dan Eni, Medco, Shell (dulu), juga Total sendiri,
yang pernah bekerja untuk shelf Mahakam dan shelf North Sumatra Basin untuk
deposisi turbidite deposits ke Selat Makassar dan selatan Laut Andaman
mungkin pernah analisis ini ?

Sea level fall di ujung Miosen Tengah (10 Ma) dan ujung Pliosen Bawah (3.5
Ma) bisa dicurigai saat-saat terjadinya forced regression. Kalau ada
studi sequence stratigraphy satu shelf di wilayah2 itu, mungkin bisa
dianalisis keberadaan deposit hasil forced regression di slope dan
basin-floor-nya.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 27, 2006 8:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

kalau di indonesia apakah ada contoh di mana model forced regression
tersebut pernah terjadi ...?
yang bisa membawa endapan shallow marine menjadi source dari turbidit...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




Awang Harun

Satyana To:



om Subject: RE: [iagi-net-l]
asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

27/03/2006 09:04

AM

Please respond to

iagi-net







Ferdi,

Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and
Weimer, 1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi
provenance untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan,
berarti yang menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga
karbonatnya) di shallow marine environment (bukan khusus delta).

Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak
dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta
(Mahakam, Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan
delta menjadi syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti
selalu begitu.

Salam,
awang



--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli

RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-04-02 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Pak Awang

yang saya hendak tanyakan

apakah  ada  endapan sand turbidit  yang disebabkan forced regression
yang tidak  berhubungan dengan delta sebagai feedernya...?

Kalau di Mahakam umumnya turbidit berasosiasi dengan deltanya...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   Awang Harun |
| |   Satyana |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   om  |
| ||
| |   27/03/2006 09:31 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id   
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan 
delta   |
  
-|




Teman-teman di Chevron dan Eni, Medco, Shell (dulu), juga Total sendiri,
yang pernah bekerja untuk shelf Mahakam dan shelf North Sumatra Basin untuk
deposisi turbidite deposits ke Selat Makassar dan selatan Laut Andaman
mungkin pernah analisis ini ?

Sea level fall di ujung Miosen Tengah (10 Ma) dan ujung Pliosen Bawah (3.5
Ma) bisa dicurigai saat-saat terjadinya forced regression. Kalau ada
studi sequence stratigraphy satu shelf di wilayah2 itu, mungkin bisa
dianalisis keberadaan deposit hasil forced regression di slope dan
basin-floor-nya.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 27, 2006 8:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

kalau di indonesia apakah ada contoh di mana  model forced regression
tersebut pernah terjadi ...?
yang bisa membawa endapan shallow marine menjadi source dari turbidit...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




  Awang Harun

  Satyana To:
iagi-net@iagi.or.id

  [EMAIL PROTECTED]cc:

  om  Subject:  RE: [iagi-net-l]
asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

  27/03/2006 09:04

  AM

  Please respond to

  iagi-net







Ferdi,

Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and
Weimer, 1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi
provenance untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan,
berarti yang menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga
karbonatnya) di shallow marine environment (bukan khusus delta).

Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak
dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta
(Mahakam, Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan
delta menjadi syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti
selalu begitu.

Salam,
awang



--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran

Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-26 Terurut Topik johnson achmad paju
biasanya proses turbidit terjadi adalah karena adanya perbedaan kemiringan
(slope) dari regim aliran dan salah satu syaratnya adalah dari confined ke
unconfined, jadi dari saluran sempit menuju ke saluran yang lebih lebar,
salah satunya di meandering atau braided system adalah bobolnya tanggul alam
(leeve) menuju dataran banjir (flood plain), mungkin dimensinya tidak
sebesar yang ada di prodelta atau sub-marine fan, tetapi proses yang terjadi
kurang lebih sama

- Original Message -
From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 24, 2006 4:16 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta


di meandering river?
bisa cerita sedikit prosesnya seperti apa sehingga bisa terdapat
endapan turbidit?

--pta

On 24/03/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided
 stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar
 complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan
 Ferdi.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-26 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Pak Awang

dari beberapa contoh yang dikemukan memang ada endapan turbidit laut dalam
yang tidak berhubungan dengan delta tapi material penyusunnya umumnya
carbonate ( yang dimungkinkan karena pertumbuhan karbonate di shelf) dan
endapan gunung api yang mungkin disebabkan lontaran gunung api ?.
Bagaimana dengan reservoir turbidit yang sand? Apakah ada kemungkinan
diendapkan tidak berasosiasi  delta...? Bagaimana sand itu bisa terbawa ke
shelf kalau tidak berasosiasi dengan delta?
mungkin rekan - rekan ETTI yang lagi utak- atik deep water bisa memberikan
gambaran...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




  
  [EMAIL PROTECTED] 
  
   To:   iagi-net@iagi.or.id
  
  25/03/2006 07:23 cc:  
  
  AM   Subject:  RE: [iagi-net-l] 
asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
  Please respond to 
  
  iagi-net  
  

  

  








Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2
 sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen).
 Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh
 Kuntadi et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang
 sama (Satyana  Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI).

   Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di
 selatan Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2
 terbuka lebar di sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di
 Bintuni dan Salawati. Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian
 molassic ini diendapkan. Karena dalam space of accommodationnya  200 m
 dan jelas below wave base, juga ada gravity flow yang terlibat sebagai
 agen transportasi, maka Steenkool dan Klasaman berhak diberi nama
 deep-water deposits mengacu ke definisi Selley (1991) atau Serra (1989).

   Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu
 agen2 transportasi traction vs density currents vs suspension yang
 bekerja di situ, baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau
 bukan. Deep-water deposits bukan seluruhnya turbidite. Deep-water
 deposition punya range yang besar, dan turbidit hanya mengisi sebagian
 daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris flow, pelagite,
 contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk ternary
 transportation antara gravity vs traction vs fludization.

   Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang
 mempelopori soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch
 (selang-seling pasir dan lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket
 sedimen punya abrupt base dan transitional top serta grain size
 cenderung fining upward. Ini akan lain sekali dengan struktur sedimen
 yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala empat kategori dari
 Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, slump, mass
 flow.

   Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model
 submarine fan sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards
 (1994), semua dibangun dari tempat penelitian yang punya tubuh delta
 yang besar sebagai provenance. Kebetulan saja modelnya dibangun di situ,
 tetapi tak bisa sekaligus kita tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti
 punya delta sebagai provenance di wilayah proximal / provenance-nya.
 Kalau di provenance ada carbonate bank yang terangkat, ya ia akan
 menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, seperti di
 seberang utara Tonasa platform misalnya.

   Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini
 (kalau rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa
 dipastikan seperti yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta
 provenance-nya. Steenkool di-feed oleh uplifted Kais carbonate di
 Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh melange deformed zone di
 Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di Ayamaru Platform.

   Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya,
 mulai dari Citarum di Bogor

RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Ferdi,

Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and Weimer, 
1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi provenance 
untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan, berarti yang 
menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga karbonatnya) di shallow 
marine environment (bukan khusus delta).

Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak 
dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta (Mahakam, 
Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan delta menjadi 
syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti selalu begitu.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 27, 2006 7:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

Pak Awang

dari beberapa contoh yang dikemukan memang ada endapan turbidit laut dalam
yang tidak berhubungan dengan delta tapi material penyusunnya umumnya
carbonate ( yang dimungkinkan karena pertumbuhan karbonate di shelf) dan
endapan gunung api yang mungkin disebabkan lontaran gunung api ?.
Bagaimana dengan reservoir turbidit yang sand? Apakah ada kemungkinan
diendapkan tidak berasosiasi  delta...? Bagaimana sand itu bisa terbawa ke
shelf kalau tidak berasosiasi dengan delta?
mungkin rekan - rekan ETTI yang lagi utak- atik deep water bisa memberikan
gambaran...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-26 Terurut Topik Minarwan
Menarik juga yah, turbidity current di meandering river, nanti kalau
sempat saya ingin juga mencari referensi turbidit jenis ini (kalau
sudah ada yang punya mohon kesediaannya untuk berbagi).

Sementara itu saya copy  paste-kan catatan dari Britannica Online
tentang arus turbid ini di bawah.

Salam
Minarwan

++
Density currents in the oceans  Turbidity currents

Density currents caused by suspended sediment concentrations in the
oceans are called turbidity currents. They appear to be relatively
short-lived, transient phenomena that occur at great depths. Turbidity
currents are thought to be caused by the slumping of sediment that has
piled up at the top of the continental slope, particularly at the
heads of submarine canyons (see below Continental margins: Submarine
canyons). Slumping of large masses of sediment creates a dense
sediment-water mixture, or slurry, which then flows down the canyon to
spread out over the ocean floor and deposit a layer of sand in deep
water. Repeated deposition forms submarine fans, which are analogous
to the alluvial fans found at the mouths of many river canyons.
Sedimentary rocks that are thought to have originated from ancient
turbidity currents are called turbidites.

Although large-scale turbidity underflows have never been directly
observed in the oceans, there is much evidence supporting their
occurrence. This evidence may be briefly summarized: (1) Telegraph
cables have been broken in the deep ocean in a sequence that indicates
some disturbance at the bottom moving from shallow to deep water at
speeds on the order of 20 to 75 kilometres per hour, or 10 to 40
knots. The trigger for this phenomenon is commonly, though not
exclusively, an earthquake near the edge of the continental slope. The
only disturbance that seems capable of being transmitted downslope at
the required speed is a large turbidity current. The best-known
example of such a series of cable breaks took place in the North
Atlantic following the 1929 earthquake under the Grand Banks of
Newfoundland, but other examples have been described from the
Magdalena River delta (Colombia), the Congo delta, the Mediterranean
Sea north of Orléansville and south of the Straits of Messina, and
Kandavu Passage, Fiji. (2) Cores taken from the ocean bottom in the
area downslope from cable breaks reveal layers of sand interbedded
with normal deep-sea pelagic or hemipelagic oozes (sediments formed in
the deep sea by quiet settling of fine particles). In the case of the
cable breaks south of the Grand Banks, a large-diameter core taken
from the axis of a submarine canyon in the continental slope contained
1 centimetre of gray clay underlain by at least 20 centimetres of gray
pebble and cobble gravel. Cores farther south showed a graded layer
about one metre thick of coarse silt and fine sand. The presence of
these gravel and sand layers is consistent with the hypothesis that
they were deposited by the turbidity current that broke the cables.
(3) Coring has revealed layers of fine-grained sand or coarse silt at
many other localities in the abyssal plains of the oceans. These
layers are generally moderately well sorted and contain microfossils
characteristic of shallow water that are also size-sorted. In some
cases the layers are laminated and arranged in a definite sequence. It
is clear that the sand forming these layers has been moved down from
shallow water, and in many cases the only plausible mechanism appears
to be a turbidity current. (4) At the base of many submarine canyons
there occur very large submarine fans. Deep-sea channels on the fan
surfaces extend for many tens of kilometres and have depths of more
than 100 metres and widths of one kilometre or more. Submarine levees
are a prominent feature, and these project above the surrounding fan
surface to elevations of 50 metres or higher. The gross
characteristics of such channels suggest that they were formed by a
combination of erosion and deposition by turbidity currents. (5) Thick
deposits of interbedded graded sandstones and fine-grained shales are
common in the geologic record. In some cases there is good fossil
evidence that the shales were deposited in relatively deep water,
perhaps as much as several thousand metres deep. Relatively deepwater
deposition is also suggested by the absence of sedimentary structures
characteristic of shallow water. The interbedded sandstones, however,
contain shallow-water fossils that are sorted by size, have a sharp
basal contact with the shale below and a transitional contact with the
shale above, and display a characteristic sequence of sedimentary
structures. The structures include erosional marks made originally on
the mud surface but now preserved as casts on the base of the
sandstone bed (sole marks) and internal structures including some or
all of the following: massive graded unit, parallel lamination, ripple
cross-lamination or convolute lamination, and an upper unit of
parallel lamination. This combination of 

RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Teman-teman di Chevron dan Eni, Medco, Shell (dulu), juga Total sendiri, yang 
pernah bekerja untuk shelf Mahakam dan shelf North Sumatra Basin untuk deposisi 
turbidite deposits ke Selat Makassar dan selatan Laut Andaman mungkin pernah 
analisis ini ? 

Sea level fall di ujung Miosen Tengah (10 Ma) dan ujung Pliosen Bawah (3.5 Ma) 
bisa dicurigai saat-saat terjadinya forced regression. Kalau ada studi 
sequence stratigraphy satu shelf di wilayah2 itu, mungkin bisa dianalisis 
keberadaan deposit hasil forced regression di slope dan basin-floor-nya.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 27, 2006 8:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

kalau di indonesia apakah ada contoh di mana  model forced regression
tersebut pernah terjadi ...?
yang bisa membawa endapan shallow marine menjadi source dari turbidit...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  Awang Harun  

  Satyana To:   iagi-net@iagi.or.id  

  [EMAIL PROTECTED]cc: 
 
  om  Subject:  RE: [iagi-net-l] 
asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta  


  27/03/2006 09:04  

  AM

  Please respond to 

  iagi-net  









Ferdi,

Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and
Weimer, 1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi
provenance untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan,
berarti yang menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga
karbonatnya) di shallow marine environment (bukan khusus delta).

Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak
dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta
(Mahakam, Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan
delta menjadi syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti
selalu begitu.

Salam,
awang

 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-24 Terurut Topik Deni Rahayu
di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang
penting ada slope yang cukup untuk membuat arus
turbidit pasti akan terjadi(gravity yang lebih
berperan), betulkan mas 

DNR
ETTI

--- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi
 menyebutkan lebih jelas 
 turbiditnya tersebut adalah  TURBIDIT LAUT DALAM
 (?) Bener nggak Fer?
 
 Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial
 fan, di danau, di braided 
 stream, di meandering river, di delta, di barrier
 bar, di offshore-bar 
 complex, dan ultimately di slope / submarine fan
 seperti yang dimaksudkan 
 Ferdi.
 
 
 salam
 
 adb
 exploration think tank indonesia
 
 - Original Message - 
 From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan
 delta
 
 
 Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu
 berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah
 proximalnya.
 
 us
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta
 
 Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu
 berasosiasi dengan
 delta sebagai feeder sandnya yang kemudian
 diendapkan di slope sebelum
 akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit...
 Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan
 turbidit yang tidak
 berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..???
 
 Regards
 
 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852
 
 This e-mail (including any attached documents) is
 intended only for the
 recipient(s) named above.  It may contain
 confidential or legally
 privileged information and should not be copied or
 disclosed to, or
 otherwise used by, any other person. If you are not
 a named recipient,
 please contact the sender and delete the e-mail from
 your system.
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-24 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum
pernah ketemu deltaic associated nya euy..
Mungkin mas Awang bisa jelaskan lebih? 

-Original Message-
From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 24, 2006 3:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang penting ada slope
yang cukup untuk membuat arus turbidit pasti akan terjadi(gravity yang
lebih berperan), betulkan mas 

DNR
ETTI

--- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih 
 jelas turbiditnya tersebut adalah  TURBIDIT LAUT DALAM
 (?) Bener nggak Fer?
 
 Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di 
 braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di 
 offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti 
 yang dimaksudkan Ferdi.
 
 
 salam
 
 adb
 exploration think tank indonesia
 
 - Original Message -
 From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta
 
 
 Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu
 berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah
 proximalnya.
 
 us
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta
 
 Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu
 berasosiasi dengan
 delta sebagai feeder sandnya yang kemudian
 diendapkan di slope sebelum
 akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit...
 Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan
 turbidit yang tidak
 berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..???
 
 Regards
 
 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852
 
 This e-mail (including any attached documents) is
 intended only for the
 recipient(s) named above.  It may contain
 confidential or legally
 privileged information and should not be copied or
 disclosed to, or
 otherwise used by, any other person. If you are not
 a named recipient,
 please contact the sender and delete the e-mail from
 your system.
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net

Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-24 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
di meandering river?
bisa cerita sedikit prosesnya seperti apa sehingga bisa terdapat
endapan turbidit?

--pta

On 24/03/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided
 stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar
 complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan
 Ferdi.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-24 Terurut Topik Awang Satyana
Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2 
sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen). 
Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh Kuntadi 
et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang sama (Satyana 
 Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI).
   
  Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di selatan 
Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2 terbuka lebar di 
sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di Bintuni dan Salawati. 
Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian molassic ini diendapkan. Karena 
dalam space of accommodationnya  200 m  dan jelas below wave base, juga ada 
gravity flow yang terlibat sebagai agen transportasi, maka Steenkool dan 
Klasaman berhak diberi nama deep-water deposits mengacu ke definisi Selley 
(1991) atau Serra (1989).
   
  Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu agen2 
transportasi traction vs density currents vs suspension yang bekerja di situ, 
baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau bukan. Deep-water deposits 
bukan seluruhnya turbidite. Deep-water deposition punya range yang besar, dan 
turbidit hanya mengisi sebagian daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris 
flow, pelagite, contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk 
ternary transportation antara gravity vs traction vs fludization.
   
  Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang mempelopori 
soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch (selang-seling pasir dan 
lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket sedimen punya abrupt base dan 
transitional top serta grain size cenderung fining upward. Ini akan lain sekali 
dengan struktur sedimen yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala 
empat kategori dari Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, 
slump, mass flow.
   
  Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model submarine fan 
sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards (1994), semua dibangun 
dari tempat penelitian yang punya tubuh delta yang besar sebagai provenance. 
Kebetulan saja modelnya dibangun di situ, tetapi tak bisa sekaligus kita 
tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti punya delta sebagai provenance di 
wilayah proximal / provenance-nya. Kalau di provenance ada carbonate bank yang 
terangkat, ya ia akan menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, 
seperti di seberang utara Tonasa platform misalnya.
   
  Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini (kalau 
rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa dipastikan seperti 
yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta provenance-nya. Steenkool di-feed 
oleh uplifted Kais carbonate di Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh 
melange deformed zone di Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di 
Ayamaru Platform.
   
  Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya, mulai 
dari Citarum di Bogor, Kerek di Jawa Tengah, Sambipitu di Gunung Kidul, 
Pucangan di Kendeng (yang banyak menghasilkan rembesan minyak/gas itu) adalah 
turbidit2 deposits yang tak di-feed oleh delta silisiklastik, tetapi oleh 
volcanic high.
   
  Model turbidit di Makassar Strait memang cocok sekali dengan banyak model 
submarine fan ideal seperti dari Normark (1970) atau Walker (1978), tetapi itu 
tak berarti endapan turbidit harus punya delta sebagai satu2nya source. Ada 
provenance, ada gravity flow, ada density current, ada traction current yang 
sejajar slope (yang akan menghasilkan current ripple atau cross bedding), dan 
ada suspension di distal, maka turbidit akan terjadi, serta harus di bawah 
storm wave base (agar tak ada perusakan oleh shallow marine process); maka 
jadilah turbidit.
   
  salam,
  awang

Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum
pernah ketemu deltaic associated nya euy..
Mungkin mas Awang bisa jelaskan lebih? 

-Original Message-
From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 24, 2006 3:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang penting ada slope
yang cukup untuk membuat arus turbidit pasti akan terjadi(gravity yang
lebih berperan), betulkan mas 

DNR
ETTI

--- Andang Bachtiar wrote:

 Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih 
 jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM
 (?) Bener nggak Fer?
 
 Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di 
 braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di 
 offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti 
 yang dimaksudkan Ferdi.
 
 
 salam
 
 adb
 exploration think tank indonesia
 
 - Original Message -
 From: Ukat Sukanta

RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-24 Terurut Topik yrsnki



  FOSI FOSI FOSI FOSI FOSI
  FOSIII, FSI , FO

  KEMANAKAH DIKAU ??

  Si- Abah





Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2
 sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen).
 Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh
 Kuntadi et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang
 sama (Satyana  Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI).

   Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di
 selatan Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2
 terbuka lebar di sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di
 Bintuni dan Salawati. Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian
 molassic ini diendapkan. Karena dalam space of accommodationnya  200 m
 dan jelas below wave base, juga ada gravity flow yang terlibat sebagai
 agen transportasi, maka Steenkool dan Klasaman berhak diberi nama
 deep-water deposits mengacu ke definisi Selley (1991) atau Serra (1989).

   Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu
 agen2 transportasi traction vs density currents vs suspension yang
 bekerja di situ, baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau
 bukan. Deep-water deposits bukan seluruhnya turbidite. Deep-water
 deposition punya range yang besar, dan turbidit hanya mengisi sebagian
 daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris flow, pelagite,
 contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk ternary
 transportation antara gravity vs traction vs fludization.

   Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang
 mempelopori soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch
 (selang-seling pasir dan lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket
 sedimen punya abrupt base dan transitional top serta grain size
 cenderung fining upward. Ini akan lain sekali dengan struktur sedimen
 yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala empat kategori dari
 Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, slump, mass
 flow.

   Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model
 submarine fan sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards
 (1994), semua dibangun dari tempat penelitian yang punya tubuh delta
 yang besar sebagai provenance. Kebetulan saja modelnya dibangun di situ,
 tetapi tak bisa sekaligus kita tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti
 punya delta sebagai provenance di wilayah proximal / provenance-nya.
 Kalau di provenance ada carbonate bank yang terangkat, ya ia akan
 menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, seperti di
 seberang utara Tonasa platform misalnya.

   Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini
 (kalau rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa
 dipastikan seperti yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta
 provenance-nya. Steenkool di-feed oleh uplifted Kais carbonate di
 Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh melange deformed zone di
 Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di Ayamaru Platform.

   Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya,
 mulai dari Citarum di Bogor, Kerek di Jawa Tengah, Sambipitu di Gunung
 Kidul, Pucangan di Kendeng (yang banyak menghasilkan rembesan minyak/gas
 itu) adalah turbidit2 deposits yang tak di-feed oleh delta
 silisiklastik, tetapi oleh volcanic high.

   Model turbidit di Makassar Strait memang cocok sekali dengan banyak
 model submarine fan ideal seperti dari Normark (1970) atau Walker
 (1978), tetapi itu tak berarti endapan turbidit harus punya delta
 sebagai satu2nya source. Ada provenance, ada gravity flow, ada density
 current, ada traction current yang sejajar slope (yang akan menghasilkan
 current ripple atau cross bedding), dan ada suspension di distal, maka
 turbidit akan terjadi, serta harus di bawah storm wave base (agar tak
 ada perusakan oleh shallow marine process); maka jadilah turbidit.

   salam,
   awang

 Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum
 pernah ketemu deltaic associated nya euy..
 Mungkin mas Awang bisa jelaskan lebih?

 -Original Message-
 From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 24, 2006 3:08 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

 di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang penting ada slope
 yang cukup untuk membuat arus turbidit pasti akan terjadi(gravity yang
 lebih berperan), betulkan mas 

 DNR
 ETTI

 --- Andang Bachtiar wrote:

 Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih
 jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM
 (?) Bener nggak Fer?

 Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di
 braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di
 offshore-bar complex

RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-24 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Abah,

Sebagai salah seorang pendiri FOSI, saya cukup sedih karena ternyata sulit 
mencari geologist Indonesia yang mau (punya commitment) dan mampu 
meneruskannya. Maaf saja..., tapi ini kenyataan. Padahal dulu kita sempat punya 
cukup banyak duit, berkat suksesnya seminar-seminar FOSI. Kita malah sempat 
menyuntikkan dana ke universitas dan bahkan ke induk semang kita, IAGI.

Mudah-mudahan kepengurusan IAGI yang sekarang melihat masalah ini dan bisa 
membantu menyelesaikan. Dari jauh saya terus memikirkan tapi tidak bisa berbuat 
banyak...

Herman Darman



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 25 March 2006 07:24
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta





  FOSI FOSI FOSI FOSI FOSI
  FOSIII, FSI , FO

  KEMANAKAH DIKAU ??

  Si- Abah





Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2
 sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen).
 Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh
 Kuntadi et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang
 sama (Satyana  Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI).

   Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di
 selatan Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2
 terbuka lebar di sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di
 Bintuni dan Salawati. Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian
 molassic ini diendapkan. Karena dalam space of accommodationnya  200 m
 dan jelas below wave base, juga ada gravity flow yang terlibat sebagai
 agen transportasi, maka Steenkool dan Klasaman berhak diberi nama
 deep-water deposits mengacu ke definisi Selley (1991) atau Serra (1989).

   Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu
 agen2 transportasi traction vs density currents vs suspension yang
 bekerja di situ, baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau
 bukan. Deep-water deposits bukan seluruhnya turbidite. Deep-water
 deposition punya range yang besar, dan turbidit hanya mengisi sebagian
 daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris flow, pelagite,
 contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk ternary
 transportation antara gravity vs traction vs fludization.

   Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang
 mempelopori soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch
 (selang-seling pasir dan lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket
 sedimen punya abrupt base dan transitional top serta grain size
 cenderung fining upward. Ini akan lain sekali dengan struktur sedimen
 yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala empat kategori dari
 Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, slump, mass
 flow.

   Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model
 submarine fan sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards
 (1994), semua dibangun dari tempat penelitian yang punya tubuh delta
 yang besar sebagai provenance. Kebetulan saja modelnya dibangun di situ,
 tetapi tak bisa sekaligus kita tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti
 punya delta sebagai provenance di wilayah proximal / provenance-nya.
 Kalau di provenance ada carbonate bank yang terangkat, ya ia akan
 menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, seperti di
 seberang utara Tonasa platform misalnya.

   Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini
 (kalau rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa
 dipastikan seperti yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta
 provenance-nya. Steenkool di-feed oleh uplifted Kais carbonate di
 Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh melange deformed zone di
 Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di Ayamaru Platform.

   Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya,
 mulai dari Citarum di Bogor, Kerek di Jawa Tengah, Sambipitu di Gunung
 Kidul, Pucangan di Kendeng (yang banyak menghasilkan rembesan minyak/gas
 itu) adalah turbidit2 deposits yang tak di-feed oleh delta
 silisiklastik, tetapi oleh volcanic high.

   Model turbidit di Makassar Strait memang cocok sekali dengan banyak
 model submarine fan ideal seperti dari Normark (1970) atau Walker
 (1978), tetapi itu tak berarti endapan turbidit harus punya delta
 sebagai satu2nya source. Ada provenance, ada gravity flow, ada density
 current, ada traction current yang sejajar slope (yang akan menghasilkan
 current ripple atau cross bedding), dan ada suspension di distal, maka
 turbidit akan terjadi, serta harus di bawah storm wave base (agar tak
 ada perusakan oleh shallow marine process); maka jadilah turbidit.

   salam,
   awang

 Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum
 pernah ketemu deltaic associated nya euy..
 Mungkin mas

Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-23 Terurut Topik Andang Bachtiar
Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas 
turbiditnya tersebut adalah  TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer?


Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided 
stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar 
complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan 
Ferdi.



salam

adb
exploration think tank indonesia

- Original Message - 
From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta


Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu
berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah proximalnya.

us

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta

Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu berasosiasi dengan
delta sebagai feeder sandnya yang kemudian diendapkan di slope sebelum
akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit...
Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan turbidit yang tidak
berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..???

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
- 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-23 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Benar Mas Andang , terima kasih koreksinya

ada enggak turbidit laut dalam yang tidak berasosiasi dengan delta di
proximal/shelfnya...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  Andang Bachtiar 

  [EMAIL PROTECTED]To:   iagi-net@iagi.or.id 
 
  t.idcc:  

   Subject:  Re: [iagi-net-l] 
asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta  
  24/03/2006 12:29  

  PM

  Please respond to 

  iagi-net  









Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas
turbiditnya tersebut adalah  TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer?

Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided
stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar
complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan
Ferdi.


salam

adb
exploration think tank indonesia

- Original Message -
From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta


Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu
berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah proximalnya.

us

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta

Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu berasosiasi dengan
delta sebagai feeder sandnya yang kemudian diendapkan di slope sebelum
akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit...
Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan turbidit yang tidak
berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..???

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id