RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Kalau tak mau delta sebagai feeder-nya, saya pikir jangan mencari di setting cekungan yang bersifat embayment (terbuka luas ke passive margin seperti Kutei, Sarawak, Niger, Mississipi offshore) sebab delta yang sangat besar akan selalu berkembang di setting ini. Harus dicari di wilayah2 yang delta minimal berkembang, tetapi epeiric seas (shelf) berkembang luas, dan di depannya adalah active margin. Contoh di Indonesia saya pikir bisa mulai dikaji untuk turbidit ekivalen Talang Akar di tepi timur Pegunungan Barisan sekarang. Itu bisa menjadi turbidit yang bukan disuplai oleh huge delta ala Kutei-Makassar, tetapi mungkin forced regression di shelf pada mid-Oligocene sea level fall (30 Ma). Saya pikir, teman2 Medco bisa klarifikasi ini (Pak Iman, silakan...). salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang yang saya hendak tanyakan apakah ada endapan sand turbidit yang disebabkan forced regression yang tidak berhubungan dengan delta sebagai feedernya...? Kalau di Mahakam umumnya turbidit berasosiasi dengan deltanya... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Awang Harun | | | Satyana | | | | | om | | | | | | 27/03/2006 09:31 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+ -| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta | -| Teman-teman di Chevron dan Eni, Medco, Shell (dulu), juga Total sendiri, yang pernah bekerja untuk shelf Mahakam dan shelf North Sumatra Basin untuk deposisi turbidite deposits ke Selat Makassar dan selatan Laut Andaman mungkin pernah analisis ini ? Sea level fall di ujung Miosen Tengah (10 Ma) dan ujung Pliosen Bawah (3.5 Ma) bisa dicurigai saat-saat terjadinya forced regression. Kalau ada studi sequence stratigraphy satu shelf di wilayah2 itu, mungkin bisa dianalisis keberadaan deposit hasil forced regression di slope dan basin-floor-nya. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 27, 2006 8:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta kalau di indonesia apakah ada contoh di mana model forced regression tersebut pernah terjadi ...? yang bisa membawa endapan shallow marine menjadi source dari turbidit...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Awang Harun Satyana To: om Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta 27/03/2006 09:04 AM Please respond to iagi-net Ferdi, Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and Weimer, 1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi provenance untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan, berarti yang menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga karbonatnya) di shallow marine environment (bukan khusus delta). Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta (Mahakam, Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan delta menjadi syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti selalu begitu. Salam, awang -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Pak Awang yang saya hendak tanyakan apakah ada endapan sand turbidit yang disebabkan forced regression yang tidak berhubungan dengan delta sebagai feedernya...? Kalau di Mahakam umumnya turbidit berasosiasi dengan deltanya... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Awang Harun | | | Satyana | | | [EMAIL PROTECTED]| | | om | | || | | 27/03/2006 09:31 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta | -| Teman-teman di Chevron dan Eni, Medco, Shell (dulu), juga Total sendiri, yang pernah bekerja untuk shelf Mahakam dan shelf North Sumatra Basin untuk deposisi turbidite deposits ke Selat Makassar dan selatan Laut Andaman mungkin pernah analisis ini ? Sea level fall di ujung Miosen Tengah (10 Ma) dan ujung Pliosen Bawah (3.5 Ma) bisa dicurigai saat-saat terjadinya forced regression. Kalau ada studi sequence stratigraphy satu shelf di wilayah2 itu, mungkin bisa dianalisis keberadaan deposit hasil forced regression di slope dan basin-floor-nya. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 27, 2006 8:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta kalau di indonesia apakah ada contoh di mana model forced regression tersebut pernah terjadi ...? yang bisa membawa endapan shallow marine menjadi source dari turbidit...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Awang Harun Satyana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED]cc: om Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta 27/03/2006 09:04 AM Please respond to iagi-net Ferdi, Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and Weimer, 1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi provenance untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan, berarti yang menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga karbonatnya) di shallow marine environment (bukan khusus delta). Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta (Mahakam, Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan delta menjadi syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti selalu begitu. Salam, awang -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran
Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
biasanya proses turbidit terjadi adalah karena adanya perbedaan kemiringan (slope) dari regim aliran dan salah satu syaratnya adalah dari confined ke unconfined, jadi dari saluran sempit menuju ke saluran yang lebih lebar, salah satunya di meandering atau braided system adalah bobolnya tanggul alam (leeve) menuju dataran banjir (flood plain), mungkin dimensinya tidak sebesar yang ada di prodelta atau sub-marine fan, tetapi proses yang terjadi kurang lebih sama - Original Message - From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 24, 2006 4:16 PM Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta di meandering river? bisa cerita sedikit prosesnya seperti apa sehingga bisa terdapat endapan turbidit? --pta On 24/03/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan Ferdi. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Pak Awang dari beberapa contoh yang dikemukan memang ada endapan turbidit laut dalam yang tidak berhubungan dengan delta tapi material penyusunnya umumnya carbonate ( yang dimungkinkan karena pertumbuhan karbonate di shelf) dan endapan gunung api yang mungkin disebabkan lontaran gunung api ?. Bagaimana dengan reservoir turbidit yang sand? Apakah ada kemungkinan diendapkan tidak berasosiasi delta...? Bagaimana sand itu bisa terbawa ke shelf kalau tidak berasosiasi dengan delta? mungkin rekan - rekan ETTI yang lagi utak- atik deep water bisa memberikan gambaran...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id 25/03/2006 07:23 cc: AM Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta Please respond to iagi-net Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2 sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen). Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh Kuntadi et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang sama (Satyana Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI). Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di selatan Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2 terbuka lebar di sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di Bintuni dan Salawati. Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian molassic ini diendapkan. Karena dalam space of accommodationnya 200 m dan jelas below wave base, juga ada gravity flow yang terlibat sebagai agen transportasi, maka Steenkool dan Klasaman berhak diberi nama deep-water deposits mengacu ke definisi Selley (1991) atau Serra (1989). Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu agen2 transportasi traction vs density currents vs suspension yang bekerja di situ, baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau bukan. Deep-water deposits bukan seluruhnya turbidite. Deep-water deposition punya range yang besar, dan turbidit hanya mengisi sebagian daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris flow, pelagite, contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk ternary transportation antara gravity vs traction vs fludization. Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang mempelopori soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch (selang-seling pasir dan lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket sedimen punya abrupt base dan transitional top serta grain size cenderung fining upward. Ini akan lain sekali dengan struktur sedimen yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala empat kategori dari Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, slump, mass flow. Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model submarine fan sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards (1994), semua dibangun dari tempat penelitian yang punya tubuh delta yang besar sebagai provenance. Kebetulan saja modelnya dibangun di situ, tetapi tak bisa sekaligus kita tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti punya delta sebagai provenance di wilayah proximal / provenance-nya. Kalau di provenance ada carbonate bank yang terangkat, ya ia akan menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, seperti di seberang utara Tonasa platform misalnya. Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini (kalau rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa dipastikan seperti yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta provenance-nya. Steenkool di-feed oleh uplifted Kais carbonate di Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh melange deformed zone di Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di Ayamaru Platform. Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya, mulai dari Citarum di Bogor
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Ferdi, Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and Weimer, 1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi provenance untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan, berarti yang menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga karbonatnya) di shallow marine environment (bukan khusus delta). Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta (Mahakam, Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan delta menjadi syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti selalu begitu. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 27, 2006 7:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta Pak Awang dari beberapa contoh yang dikemukan memang ada endapan turbidit laut dalam yang tidak berhubungan dengan delta tapi material penyusunnya umumnya carbonate ( yang dimungkinkan karena pertumbuhan karbonate di shelf) dan endapan gunung api yang mungkin disebabkan lontaran gunung api ?. Bagaimana dengan reservoir turbidit yang sand? Apakah ada kemungkinan diendapkan tidak berasosiasi delta...? Bagaimana sand itu bisa terbawa ke shelf kalau tidak berasosiasi dengan delta? mungkin rekan - rekan ETTI yang lagi utak- atik deep water bisa memberikan gambaran...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Menarik juga yah, turbidity current di meandering river, nanti kalau sempat saya ingin juga mencari referensi turbidit jenis ini (kalau sudah ada yang punya mohon kesediaannya untuk berbagi). Sementara itu saya copy paste-kan catatan dari Britannica Online tentang arus turbid ini di bawah. Salam Minarwan ++ Density currents in the oceans Turbidity currents Density currents caused by suspended sediment concentrations in the oceans are called turbidity currents. They appear to be relatively short-lived, transient phenomena that occur at great depths. Turbidity currents are thought to be caused by the slumping of sediment that has piled up at the top of the continental slope, particularly at the heads of submarine canyons (see below Continental margins: Submarine canyons). Slumping of large masses of sediment creates a dense sediment-water mixture, or slurry, which then flows down the canyon to spread out over the ocean floor and deposit a layer of sand in deep water. Repeated deposition forms submarine fans, which are analogous to the alluvial fans found at the mouths of many river canyons. Sedimentary rocks that are thought to have originated from ancient turbidity currents are called turbidites. Although large-scale turbidity underflows have never been directly observed in the oceans, there is much evidence supporting their occurrence. This evidence may be briefly summarized: (1) Telegraph cables have been broken in the deep ocean in a sequence that indicates some disturbance at the bottom moving from shallow to deep water at speeds on the order of 20 to 75 kilometres per hour, or 10 to 40 knots. The trigger for this phenomenon is commonly, though not exclusively, an earthquake near the edge of the continental slope. The only disturbance that seems capable of being transmitted downslope at the required speed is a large turbidity current. The best-known example of such a series of cable breaks took place in the North Atlantic following the 1929 earthquake under the Grand Banks of Newfoundland, but other examples have been described from the Magdalena River delta (Colombia), the Congo delta, the Mediterranean Sea north of Orléansville and south of the Straits of Messina, and Kandavu Passage, Fiji. (2) Cores taken from the ocean bottom in the area downslope from cable breaks reveal layers of sand interbedded with normal deep-sea pelagic or hemipelagic oozes (sediments formed in the deep sea by quiet settling of fine particles). In the case of the cable breaks south of the Grand Banks, a large-diameter core taken from the axis of a submarine canyon in the continental slope contained 1 centimetre of gray clay underlain by at least 20 centimetres of gray pebble and cobble gravel. Cores farther south showed a graded layer about one metre thick of coarse silt and fine sand. The presence of these gravel and sand layers is consistent with the hypothesis that they were deposited by the turbidity current that broke the cables. (3) Coring has revealed layers of fine-grained sand or coarse silt at many other localities in the abyssal plains of the oceans. These layers are generally moderately well sorted and contain microfossils characteristic of shallow water that are also size-sorted. In some cases the layers are laminated and arranged in a definite sequence. It is clear that the sand forming these layers has been moved down from shallow water, and in many cases the only plausible mechanism appears to be a turbidity current. (4) At the base of many submarine canyons there occur very large submarine fans. Deep-sea channels on the fan surfaces extend for many tens of kilometres and have depths of more than 100 metres and widths of one kilometre or more. Submarine levees are a prominent feature, and these project above the surrounding fan surface to elevations of 50 metres or higher. The gross characteristics of such channels suggest that they were formed by a combination of erosion and deposition by turbidity currents. (5) Thick deposits of interbedded graded sandstones and fine-grained shales are common in the geologic record. In some cases there is good fossil evidence that the shales were deposited in relatively deep water, perhaps as much as several thousand metres deep. Relatively deepwater deposition is also suggested by the absence of sedimentary structures characteristic of shallow water. The interbedded sandstones, however, contain shallow-water fossils that are sorted by size, have a sharp basal contact with the shale below and a transitional contact with the shale above, and display a characteristic sequence of sedimentary structures. The structures include erosional marks made originally on the mud surface but now preserved as casts on the base of the sandstone bed (sole marks) and internal structures including some or all of the following: massive graded unit, parallel lamination, ripple cross-lamination or convolute lamination, and an upper unit of parallel lamination. This combination of
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Teman-teman di Chevron dan Eni, Medco, Shell (dulu), juga Total sendiri, yang pernah bekerja untuk shelf Mahakam dan shelf North Sumatra Basin untuk deposisi turbidite deposits ke Selat Makassar dan selatan Laut Andaman mungkin pernah analisis ini ? Sea level fall di ujung Miosen Tengah (10 Ma) dan ujung Pliosen Bawah (3.5 Ma) bisa dicurigai saat-saat terjadinya forced regression. Kalau ada studi sequence stratigraphy satu shelf di wilayah2 itu, mungkin bisa dianalisis keberadaan deposit hasil forced regression di slope dan basin-floor-nya. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 27, 2006 8:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta kalau di indonesia apakah ada contoh di mana model forced regression tersebut pernah terjadi ...? yang bisa membawa endapan shallow marine menjadi source dari turbidit...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Awang Harun Satyana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED]cc: om Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta 27/03/2006 09:04 AM Please respond to iagi-net Ferdi, Shelf yang tersingkap oleh suatu forced regression (Posamentier and Weimer, 1998), saat muka laut turun begitu jauh, saya pikir bisa menjadi provenance untuk pengendapan ulang seluruh sedimen di area laut-dalam. Dan, berarti yang menjadi provenance adalah endapan silisiklastik (juga karbonatnya) di shallow marine environment (bukan khusus delta). Memang kebetulan model2 deep-water sedimentation atau studi kasusnya banyak dilatarbelakangi/dilakukan oleh wilayah2 laut dalam di depan delta (Mahakam, Baram, Mississippi, Niger), sehingga seolah2 keharusan keberadaan delta menjadi syarat untuk asosiasi turbidit laut dalam, padahal tak mesti selalu begitu. Salam, awang -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.2/293 - Release Date: 3/26/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang penting ada slope yang cukup untuk membuat arus turbidit pasti akan terjadi(gravity yang lebih berperan), betulkan mas DNR ETTI --- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer? Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan Ferdi. salam adb exploration think tank indonesia - Original Message - From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah proximalnya. us -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu berasosiasi dengan delta sebagai feeder sandnya yang kemudian diendapkan di slope sebelum akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit... Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan turbidit yang tidak berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..??? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum pernah ketemu deltaic associated nya euy.. Mungkin mas Awang bisa jelaskan lebih? -Original Message- From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 24, 2006 3:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang penting ada slope yang cukup untuk membuat arus turbidit pasti akan terjadi(gravity yang lebih berperan), betulkan mas DNR ETTI --- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer? Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan Ferdi. salam adb exploration think tank indonesia - Original Message - From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah proximalnya. us -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu berasosiasi dengan delta sebagai feeder sandnya yang kemudian diendapkan di slope sebelum akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit... Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan turbidit yang tidak berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..??? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net
Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
di meandering river? bisa cerita sedikit prosesnya seperti apa sehingga bisa terdapat endapan turbidit? --pta On 24/03/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan Ferdi. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2 sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen). Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh Kuntadi et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang sama (Satyana Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI). Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di selatan Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2 terbuka lebar di sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di Bintuni dan Salawati. Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian molassic ini diendapkan. Karena dalam space of accommodationnya 200 m dan jelas below wave base, juga ada gravity flow yang terlibat sebagai agen transportasi, maka Steenkool dan Klasaman berhak diberi nama deep-water deposits mengacu ke definisi Selley (1991) atau Serra (1989). Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu agen2 transportasi traction vs density currents vs suspension yang bekerja di situ, baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau bukan. Deep-water deposits bukan seluruhnya turbidite. Deep-water deposition punya range yang besar, dan turbidit hanya mengisi sebagian daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris flow, pelagite, contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk ternary transportation antara gravity vs traction vs fludization. Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang mempelopori soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch (selang-seling pasir dan lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket sedimen punya abrupt base dan transitional top serta grain size cenderung fining upward. Ini akan lain sekali dengan struktur sedimen yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala empat kategori dari Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, slump, mass flow. Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model submarine fan sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards (1994), semua dibangun dari tempat penelitian yang punya tubuh delta yang besar sebagai provenance. Kebetulan saja modelnya dibangun di situ, tetapi tak bisa sekaligus kita tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti punya delta sebagai provenance di wilayah proximal / provenance-nya. Kalau di provenance ada carbonate bank yang terangkat, ya ia akan menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, seperti di seberang utara Tonasa platform misalnya. Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini (kalau rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa dipastikan seperti yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta provenance-nya. Steenkool di-feed oleh uplifted Kais carbonate di Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh melange deformed zone di Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di Ayamaru Platform. Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya, mulai dari Citarum di Bogor, Kerek di Jawa Tengah, Sambipitu di Gunung Kidul, Pucangan di Kendeng (yang banyak menghasilkan rembesan minyak/gas itu) adalah turbidit2 deposits yang tak di-feed oleh delta silisiklastik, tetapi oleh volcanic high. Model turbidit di Makassar Strait memang cocok sekali dengan banyak model submarine fan ideal seperti dari Normark (1970) atau Walker (1978), tetapi itu tak berarti endapan turbidit harus punya delta sebagai satu2nya source. Ada provenance, ada gravity flow, ada density current, ada traction current yang sejajar slope (yang akan menghasilkan current ripple atau cross bedding), dan ada suspension di distal, maka turbidit akan terjadi, serta harus di bawah storm wave base (agar tak ada perusakan oleh shallow marine process); maka jadilah turbidit. salam, awang Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum pernah ketemu deltaic associated nya euy.. Mungkin mas Awang bisa jelaskan lebih? -Original Message- From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 24, 2006 3:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang penting ada slope yang cukup untuk membuat arus turbidit pasti akan terjadi(gravity yang lebih berperan), betulkan mas DNR ETTI --- Andang Bachtiar wrote: Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer? Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan Ferdi. salam adb exploration think tank indonesia - Original Message - From: Ukat Sukanta
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
FOSI FOSI FOSI FOSI FOSI FOSIII, FSI , FO KEMANAKAH DIKAU ?? Si- Abah Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2 sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen). Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh Kuntadi et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang sama (Satyana Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI). Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di selatan Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2 terbuka lebar di sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di Bintuni dan Salawati. Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian molassic ini diendapkan. Karena dalam space of accommodationnya 200 m dan jelas below wave base, juga ada gravity flow yang terlibat sebagai agen transportasi, maka Steenkool dan Klasaman berhak diberi nama deep-water deposits mengacu ke definisi Selley (1991) atau Serra (1989). Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu agen2 transportasi traction vs density currents vs suspension yang bekerja di situ, baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau bukan. Deep-water deposits bukan seluruhnya turbidite. Deep-water deposition punya range yang besar, dan turbidit hanya mengisi sebagian daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris flow, pelagite, contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk ternary transportation antara gravity vs traction vs fludization. Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang mempelopori soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch (selang-seling pasir dan lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket sedimen punya abrupt base dan transitional top serta grain size cenderung fining upward. Ini akan lain sekali dengan struktur sedimen yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala empat kategori dari Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, slump, mass flow. Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model submarine fan sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards (1994), semua dibangun dari tempat penelitian yang punya tubuh delta yang besar sebagai provenance. Kebetulan saja modelnya dibangun di situ, tetapi tak bisa sekaligus kita tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti punya delta sebagai provenance di wilayah proximal / provenance-nya. Kalau di provenance ada carbonate bank yang terangkat, ya ia akan menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, seperti di seberang utara Tonasa platform misalnya. Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini (kalau rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa dipastikan seperti yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta provenance-nya. Steenkool di-feed oleh uplifted Kais carbonate di Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh melange deformed zone di Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di Ayamaru Platform. Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya, mulai dari Citarum di Bogor, Kerek di Jawa Tengah, Sambipitu di Gunung Kidul, Pucangan di Kendeng (yang banyak menghasilkan rembesan minyak/gas itu) adalah turbidit2 deposits yang tak di-feed oleh delta silisiklastik, tetapi oleh volcanic high. Model turbidit di Makassar Strait memang cocok sekali dengan banyak model submarine fan ideal seperti dari Normark (1970) atau Walker (1978), tetapi itu tak berarti endapan turbidit harus punya delta sebagai satu2nya source. Ada provenance, ada gravity flow, ada density current, ada traction current yang sejajar slope (yang akan menghasilkan current ripple atau cross bedding), dan ada suspension di distal, maka turbidit akan terjadi, serta harus di bawah storm wave base (agar tak ada perusakan oleh shallow marine process); maka jadilah turbidit. salam, awang Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum pernah ketemu deltaic associated nya euy.. Mungkin mas Awang bisa jelaskan lebih? -Original Message- From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 24, 2006 3:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang penting ada slope yang cukup untuk membuat arus turbidit pasti akan terjadi(gravity yang lebih berperan), betulkan mas DNR ETTI --- Andang Bachtiar wrote: Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer? Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex
RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Abah, Sebagai salah seorang pendiri FOSI, saya cukup sedih karena ternyata sulit mencari geologist Indonesia yang mau (punya commitment) dan mampu meneruskannya. Maaf saja..., tapi ini kenyataan. Padahal dulu kita sempat punya cukup banyak duit, berkat suksesnya seminar-seminar FOSI. Kita malah sempat menyuntikkan dana ke universitas dan bahkan ke induk semang kita, IAGI. Mudah-mudahan kepengurusan IAGI yang sekarang melihat masalah ini dan bisa membantu menyelesaikan. Dari jauh saya terus memikirkan tapi tidak bisa berbuat banyak... Herman Darman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 25 March 2006 07:24 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta FOSI FOSI FOSI FOSI FOSI FOSIII, FSI , FO KEMANAKAH DIKAU ?? Si- Abah Deep-water deposits (turbidite ?) di Bintuni dan Salawati adalah masing2 sebagian dari facies Formasi Steenkool dan Klasaman (dua-duanya Pliosen). Uraian detail deep-water sedimentation Steenkool dibahas sendiri oleh Kuntadi et al. (2001) dan yang Klasaman Salawati saya tulis di forum yang sama (Satyana Setiawan, 2001 - Deep-Water Seminar FOSI). Karena Lengguru di Leher Burung Papua dan Sorong Deformed Zones di selatan Pulau Batanta naik, maka ada space of accommodation yang tiba2 terbuka lebar di sisi2 yang frontal terhadap Lengguru dan Sorong Zone di Bintuni dan Salawati. Ke situlah sedimen post-inversion yang sebagian molassic ini diendapkan. Karena dalam space of accommodationnya 200 m dan jelas below wave base, juga ada gravity flow yang terlibat sebagai agen transportasi, maka Steenkool dan Klasaman berhak diberi nama deep-water deposits mengacu ke definisi Selley (1991) atau Serra (1989). Lalu, apakah mereka turbidit ? Belum tentu, harus kita periksa dulu agen2 transportasi traction vs density currents vs suspension yang bekerja di situ, baru bisa kita tentukan bahwa mereka turbidit atau bukan. Deep-water deposits bukan seluruhnya turbidite. Deep-water deposition punya range yang besar, dan turbidit hanya mengisi sebagian daftar itu (ada avalanche, slide, slump, debris flow, pelagite, contourite, hemipelagite, nepheloid - yang merupakan produk ternary transportation antara gravity vs traction vs fludization. Mengacu ke Bell (1942) atau Kuenen dan Migliorini (1950) yang mempelopori soal turbidit, yah turbidit adalah endapan flysch (selang-seling pasir dan lempung) yang diendapkan di geosinklin. Paket sedimen punya abrupt base dan transitional top serta grain size cenderung fining upward. Ini akan lain sekali dengan struktur sedimen yang dipunyai sesama deep-water deposits dalam skala empat kategori dari Dott (1963) - tiga lainnya selain turbidit : rock fall, slump, mass flow. Coba kita perhatikan model2 deep-water sedimentology atau model submarine fan sejak dari Walker (1965) sampai Reading dan Richards (1994), semua dibangun dari tempat penelitian yang punya tubuh delta yang besar sebagai provenance. Kebetulan saja modelnya dibangun di situ, tetapi tak bisa sekaligus kita tafsirkan bahwa deep-sea turbidite mesti punya delta sebagai provenance di wilayah proximal / provenance-nya. Kalau di provenance ada carbonate bank yang terangkat, ya ia akan menghasilkan deep-water turbidite juga : calci-turbidite, seperti di seberang utara Tonasa platform misalnya. Kembali ke Salawati dan Bintuni, kalau ada turbidit di wilayah ini (kalau rockfall, slump dan massflow sudah terbukti ada); maka bisa dipastikan seperti yang dibilang Kuntadi : bukan tubuh delta provenance-nya. Steenkool di-feed oleh uplifted Kais carbonate di Lengguru High, sedangkan Klasaman di-feed oleh melange deformed zone di Sorong Fault, juga oleh uplifted Kais carbonate di Ayamaru Platform. Ada juga turbidit yang volkaniklastik, di Jawa banyak sekali contohnya, mulai dari Citarum di Bogor, Kerek di Jawa Tengah, Sambipitu di Gunung Kidul, Pucangan di Kendeng (yang banyak menghasilkan rembesan minyak/gas itu) adalah turbidit2 deposits yang tak di-feed oleh delta silisiklastik, tetapi oleh volcanic high. Model turbidit di Makassar Strait memang cocok sekali dengan banyak model submarine fan ideal seperti dari Normark (1970) atau Walker (1978), tetapi itu tak berarti endapan turbidit harus punya delta sebagai satu2nya source. Ada provenance, ada gravity flow, ada density current, ada traction current yang sejajar slope (yang akan menghasilkan current ripple atau cross bedding), dan ada suspension di distal, maka turbidit akan terjadi, serta harus di bawah storm wave base (agar tak ada perusakan oleh shallow marine process); maka jadilah turbidit. salam, awang Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Kasus deep water turbidite di Bintuni dan Salawati basins saya belum pernah ketemu deltaic associated nya euy.. Mungkin mas
Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer? Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan Ferdi. salam adb exploration think tank indonesia - Original Message - From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah proximalnya. us -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu berasosiasi dengan delta sebagai feeder sandnya yang kemudian diendapkan di slope sebelum akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit... Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan turbidit yang tidak berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..??? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta
Benar Mas Andang , terima kasih koreksinya ada enggak turbidit laut dalam yang tidak berasosiasi dengan delta di proximal/shelfnya...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id t.idcc: Subject: Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta 24/03/2006 12:29 PM Please respond to iagi-net Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi menyebutkan lebih jelas turbiditnya tersebut adalah TURBIDIT LAUT DALAM (?) Bener nggak Fer? Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial fan, di danau, di braided stream, di meandering river, di delta, di barrier bar, di offshore-bar complex, dan ultimately di slope / submarine fan seperti yang dimaksudkan Ferdi. salam adb exploration think tank indonesia - Original Message - From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah proximalnya. us -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu berasosiasi dengan delta sebagai feeder sandnya yang kemudian diendapkan di slope sebelum akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit... Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan turbidit yang tidak berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..??? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id