RENUNGAN IDA ARIMURTI RABU, 26 OKTOBER 2005 : Kabel dan Cahaya Lampu

 

"SAYANG, ayo kita shalat. Tuh dengar adzan telah berbunyi," ujar

seorang ibu kepada anaknya yang tengah asyik nonton

televisi. "Sebentar lagi dong, ini lagi seru-serunya," jawab sang

anak. Ibu itu kemudian mendekat, "Sayang, tidak baik menunda-nunda

shalat. Ini kan haknya Allah.

Ayo matikan tivinya!" "Iya deh," jawab sang anak sambil beranjak dari tempat duduk.

Ia terlihat sangat kecewa karena harus meninggalkan televisi.

 

Selama di kamar mandi, si anak terus menggerutu. "Ah..Ibu, tiap hari menggangu saja.

Lagi enak-enaknya nonton disuruh shalat. Lagi seneng- senengnya main disuruh shalat.

Lagi nyeyak tidur disuruh shalat. Harus baca Quran lah. Harus ikut pengajian lah. Harus ini,

harus itu .! Bikin pusiiiing.

 

SELEPAS shalat berjamaah, anak itu bertanya dengan nada protes. "Bu,

kenapa sih kita harus shalat, harus puasa, harus baca Al-Quran, dan harus belajar?

Bukankah itu mengganggu kesenangan kita? Lagi pula, menurut saya,

semua itu tidak ada gunanya, tidak mendatangkan hasil."

Si Ibu sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. Ia pun terdiam

Beberapa saat. Ada sedikit kemarahan yang muncul dalam hatinya. Tapi ia

segera sadar bahwa yang bertanya adalah anak kecil, yang belum tahu

apa-apa selain main dan bersenang-senang.

 

Sang Ibu beranjak mengambil sebuah lampu yang menempel di dinding

kamar anaknya. Sesaat kemudian ia berkata, "Anakku sayang, kamu lihat lampu ini.

Ia begitu indah. Bentuknya lonjong dengan dindingnya terbuat dari

kaca yang bening. Tiap malam engkau bisa belajar, mengerjakan PR,

dan nonton televisi, salah satu sebabnya karena diterangi lampu ini."

 

"Sayang, tahukah kamu mengapa lampu ini bisa menyala?" lanjut si Ibu.

"Ya,karena ada energi listrik yang berubah jadi cahaya," jawab sang

anak. "Benar sekali jawabanmu. Lalu apa yang menyambungkan lampu ini

dengan sumber listrik tadi?" tanya si ibu lebih lanjut. Sang anak

pun menjawab dengan pasti, "Yang menyambungkan lampu dan sumber listrik adalah kabel."

"Pintar sekali kamu," timpal si Ibu memuji.

 

"Nah, sekarang kamu pasti tahu, bila tidak ada kabel pasti lampu ini

tidak akan nyala dan kamar ini pasti gelap. Bila demikian, ia tidak akan

ada manfaatnya lagi, dan kamu tidak bisa belajar dan nonton tivi."

 

Sang Anak belum paham mengapa ibunya menceritakan lampu itu

kepadanya. "Apa maksud Ibu?" tanyanya kemudian.

 

Ibu itu kembali berkata, "Anakku sayang, Allah itu sumber cahaya

Dalam hidup. Kita adalah lampunya. Ibadah yang kita lakukan menjadi kabel

Atau tali penghubungnya. Ibadah dapat menghubungkan antara Allah dengan

manusia, tepatnya antara Allah dengan kita. Bila tidak mau

beribadah, hidup kita akan gelap. Kita akan tersesat dan takkan

berguna sedikit pun, seperti tak bergunanya lampu yang tak

bercahaya." Ibu itu melanjutkan, "Jadi, shalat, bersedekah, membaca

Al-Quran, ataupun belajar adalah kabel yang akan menghubungkan kita dengan Allah."

 

Mendengar semua itu, sang anak tampak tertegun. Dalam hatinya timbul penyesalan

akan sikapnya yang selalu menganggap remeh ibadah. Ia pun berkata,

"Kalau begitu aku tidak akan meninggalkan shalat lagi dan

akan membaca Al-Quran tanpa harus disuruh. Bu, maafkan saya ya!"

 



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station
Weather radio station Radio station promotion Christian radio station


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke