Assalamu'alaikum wr. wb.
-Original Message-
From: Pitho [mailto:[EMAIL PROTECTED]
yup, saya agak sepakat dengan pendapat saudara AFR. Dan jangan salah salah,
Primagama sekarang lebih cenderung mengarah ke bisnis daripada pendidikan,
kenapa saya katakan seperti itu, karena bimbel di
Assalaamu'alaikum wr wb.
A Nizami,
Judulnya sangat menarik,
tetapi membacanya sangat membingungkan.
mana yg pendapat A Nizami, dan mana pendapat ustadz (ustadz siapa?) yg lain.
Saya saran saja,
bagaimana kalau dipecah-pecah emailnya shg membacanya jadi enak.
Wassalaamu'alaikum wr wb.
HM.
menanggapi ini
Berkaitan dengan rangsangan dari luar, saya fikir
kita ini terbagi
menjadi 3 bagian:
1. Menolak (bereaksi)begitu ada aksi dari luar,
dengan beriring nya waktu
lambat laun baru bisa menerima.
pilihan buat kaum ortodoks yg beku pemahamannya thd
Islam.
2. Menerima (menelan)
--- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote:
contoh,
pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat,
kalau diwawancarai bisa juga merendah hati bahwa
dulu
dirinya begitu gigih lakukan ini-itu hingga skrg
'sukses'. tapi ya sukses yg begitu arah.
Kalo menurut saya mah pengusaha
-Original Message-
From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
saya mah nggak ngelihat beda pengusaha jujur/curang,
toh sama-sama berusaha utk sesuatu dgn caranya
sendiri. yg jadi concern saya itu kalo diwawancarai,
sikap rendah hati kegigihannya itu bisa jadi alat
penipu betapa kemunkaran itu
wa'alaikum salam wr wb,
betul saya bukan ahli fiqih (bisa benar, bisa salah).
di sini saya sekedar sharing dari informasi yang saya
dapat.
MUI menghalalkan kepiting dgn alasan binatang tsb
tidak hidup di dua alam dari keterangan seorang ahli.
sementara saya sebagai orang awam sering melihat