Membaca laporan ceramah seorang pengusaha sukses perlu berhati-hati.
Terutama jangan lupakan "hudan" yang difirmanakan pertamakalinya kepada
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib: "Iqro Bismirrobbika.....", di mana
prinsipnya Allah swt mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui
dengan PENA. Artinya kita perlu belajar secara SISTEMATIS. Dengan belajar
sistematis bagaiamanpun bodohnya kita masih akan dapat menyerap walau
minimal apa-apa yang kita pelajari. Sesudah MENGERTI ilmu atau pengetahuan
yang kita pelajari kemudian baru bertindak, dilaksanakan. Ada firman Allah
swt yang melarang kita bertindak jika kita TIDAK MENGERTI apa yang akan kita
tindakkan. dan ditambah dengan firman bahwa seseorang akan memperoleh
bahagian rizkinya sesuai dengan usaha yang telah dilakukannya. Dalam hal ini
Allah swt memerintahkan kita agar BERTANGGUNGJAWAB DENGAN KESADARAN PENUH
sebagai manusia. Prinsip-prinsip DASAR bagaimana cara hidup inilah yang
banyak difirmankan oleh Allah swt di dalam Al-Quran. Pendapat pengusaha yang
diceramahkan itu bisa menjadi BAHAN REFERENSI kita di ddalam praktek hidup.
Tidak harus bertindak seperti dia untuk bisa sukses dalam hidup.

Wassalam,
A.M


<http://www.purdiechandra.com/images/stories/purdiphoto09.jpg>
> > Saya masuk kuliah di empat universitas tapi tidak
> > selesaikan kuliah. Tapi saya juga heran kenapa bisa
> > dirikan Primagama, sebuah lembaga bimbingan belajar
> > terbesar di Indonesia yang cabangnya sampai ratusan.
> >
> > Padahal saya tidak terlalu pintar-pintar amat.
> > Makanya saya berpikir kalau kita terlalu pintar
> > menyebabkan terlalu banyak pertimbangan, yang
> > akhirnya tak ada sama sekali yang bisa dikerjakan.
> > Makanya mungkin alangkah baiknya anak kita jangan
> > terlalu pintar (hadirin tertawa). Anak saya yang di
> > SMP ranking 11 langsung minta mobil. Ini sudah luar
> > biasa dibandingkan sebelumnya yang ranking 20-an.
> > Dia juga mau jadi pengusaha. Lihat saja banyak orang
> > pintar tapi tidak mau kerja.
> >
> >
> > Untuk mau menjadi pengusaha jangan terlalu banyak
> > pertimbangan. Laksanakan saja niat itu dan tunggu
> > hasilnya. Coba lihat pakar akuntansi tidak mau
> > berusaha karena apa. Yah itu tadi karena mereka
> > belum berusaha sudah takut jadi pengusaha, karena
> > mereka sudah mempelajari dulu hitung-hitungan
> > menjadi pengusaha yang mengerikan makanya mereka
> > takut sebelum berusaha.
> >
> > Lalu kenapa orang mau jadi pengusaha. Saya kira Jaya
> > Setiabudi sudah memaparkan banyak tadi. Yah jadi
> > pengusaha itu misalnya gini, saya merasa tiap hari
> > kerjanya apa. Paling kalau ada yang mau
> > ditandatangani baru muncul. Makanya yang perlu
> > diketahui calon pengusaha tidak usah muluk-muluk
> > kalu sudah bisa tanda tangan yah bagus-lah (hadirin
> > tertawa).
> >
> > Pengusaha itu tidak perlu tinggi-tinggi sekolah,
> > karena yang mereka perlukan hanya tahu tanda tangan
> > dan mengingat bentuk tanda tangannya jangan sampai
> > salah tanda tangan satu dengan lainnya.
> >
> > Selain itu, pengusaha kebanyakan dari orang malas.
> > Sebab orang yang sudah pintar itu diperebutkan sama
> > perusahaan untuk menjadi karyawan. Makanya yang jadi
> > pengusaha itu dulunya orang malas. Orang malas
> > sebenarnya bukan hal yang negatif karena melihat
> > pengalaman selama ini, kebanyakan mereka yang jadi
> > pengusaha.
> >
> > Nah, orang pintar akan dibutuhkan pengusaha sebagai
> > tulang punggung perusahaan. Misalnya, saya sebagi
> > Direktur, banyak pegawai saya adalah para doktor,
> > sementara saya tamat kuliah juga tidak. Paling saya
> > membuat akademi perguruan tinggi dan memanggil para
> > doktor mengajar di tempat saya dan gelar saya dapat
> > dari akademi saya sendiri.
> >
> > Setelah berbicara bahwa seorang pengusaha tak harus
> > pintar, pendiri lembaga pendidikan Primagama dan
> > Entrepreneur University, Purdie E Chandra, mengupas
> > pembicaraan mengenai fungsi otak kanan sebagai salah
> > satu tips menjadi pengusaha, berikut beberapa
> > petikannya.
> >
> > Untuk menjadi pengusaha memang harus sedikit "gila".
> > Lebih gila lagi kalau teman-teman tidak mau jadi
> > pengusaha (hadirin tertawa). Untuk menjadi seorang
> > pengusaha pakailah otak kanan Anda. Kalau perlu
> > jangan gunakan sama sekali otak kiri. Kenapa harus
> > otak kanan?
> >
> > Ini yang lucu karena otak kanan mengajarkan kita hal
> > yang tidak rasional. Berbeda dengan otak kiri, ia
> > memberitahukan sesuatu yang rasional, teratur, dan
> > berurut-urut. Misalnya begini, murid SD disuruh
> > kreatif sama gurunya. Ia disuruh membuat gambar
> > pemandngan. Karena dari dulu gambar pemandangan yang
> > ia tahu hanya yang ada gunung lalu dibawahnya jalan
> > raya dan sungai, maka sampai dia SMU pun hanya
> > gambar itu yang ia tahu. Ketika diperintahkan
> > menggambar pemandangan. Ini keteraturan tapi tidak
> > ada kreativitas. Kalau ada otak kanan maka ia akan
> > memberitahukan sesuatu yang lebih kreatif. Lalu,
> > apakah Anda mau dari dulu jadi karyawan terus
> > menerus, tidak kreatif ingin menjadi pengusaha dan
> > punya karyawan.
> >
> > Atau begini, anda bangun setiap pagi, mandi, naik
> > angkot ke kantor, bekerja lalu menjelang sore pulang
> > ke rumah setelah itu tidur dan besoknya lagi ke
> > kantor. Itu dijalani selama belasan tahun bahkan
> > sampai kakek-nenek. Dan sama sekali terbatas waktu
> > yang sebanyak-banyaknya dengan orang luar yang lain
> > dari yang dibayangkan.
> >
> > Itulah keteraturan dan yang mengatur semua itu
> > adalah otak kiri. Apakah Anda mau seprti itu
> > seterusnya? Makanya gunakanlah otak kanan. Mau jadi
> > pengusaha biasakanlah otak kanan Anda yang bekerja.
> > Dan Anda tak perlu setiap hari ke kantor dan pulang
> > sore.
> >
> > Kenapa tangan kanan kita selalu bergerak? Karena
> > yang menggerakan adalah otak kiri makanya teratur
> > hasilnya. Lalu, apakah kita harus seperti anak SD
> > terus yang hanya pintar menggambar pemandangan satu
> > model yang diajarkan gurunya?
> >
> > Otak kanan tidak banyak hitungan atau pertimbangan
> > macam-macam. Ia lebih banyak mengerjakan apa yang
> > dipikirkannya. Kalau mau usaha jangan terlalu banyak
> > hitung-hitungan. Waktu bikin banyak usaha saya tidak
> > banyak hitung-hitungan dan Alhamdulillah sukses.
> > Saya kira banyak pengusaha lain yang seperti itu.
> > Lihat saja beberapa orang terkaya di dunia tidak
> > sampai selesai kuliahnya, Bill Gates misalnya bahkan
> > dia menjadi penyokong dana utama Harvard University
> > (Universitas ternama dunia di Amerika).
> >
> > Ibaratkan kita mau jadi pengusaha itu sama seperti
> > ketika hendak masuk kamar mandi. Kenapa? Karena
> > masuk kamar mandi kita tidak berpikir-pikir....kalau
> > kebelet....yah langsung masuk saja. Terserah di
> > dalam kamar mandi "sukses" atau tidak itu urusan
> > belakang. Kalau di dalam kamar mandi tidak ada sabun
> > kan kita akhirnya keluar juga dan ada upaya untuk
> > mencari. Orang terkadang akan mencari sesuatu apapun
> > yang menurutnya mendesak dengan berbagai cara. Kalau
> > pun pada saat itu tidak ada sabun di rumah ia akan
> > berusaha untuk mencari sabun sampai dapat. Untuk
> > latih otak kanan tidak perlu sekolah-sekolah tinggi.
> > Anak saya yang SMP sekarang kalau bukan karena takut
> > ditanya calon mertua kelak, mungkin dia sudah
> > berhenti sampai SMP saja. Jangan sampai calon mertua
> > nanti tanya, anaknya lulusan apa? (peserta seminar
> > tertawa).
> >
> > bersambung....
> >
>
>
>
>
>
> __________________________________
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail - You care about security. So do we.
> http://promotions.yahoo.com/new_mail
>
>
> ------------------------------
>
> Message: 2
> Date: Fri, 12 Aug 2005 15:59:30 +0700
> From: "Pitho" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi
> Pengusaha TakHarus Pintar
> To: "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
> Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]>
> Content-Type: text/plain; charset="iso-8859-1"
>
> yup, saya agak sepakat dengan pendapat saudara AFR. Dan jangan salah
salah,
> Primagama sekarang lebih cenderung mengarah ke bisnis daripada pendidikan,
> kenapa saya katakan seperti itu, karena bimbel di primagama termasuk
mahal,
> jadi saudara-saudara kita yang  tidak mampu merupakan hal mustahil utk
ikut
> bimbingan disana.
> ----- Original Message -----
> From: "AFR" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
> Sent: Friday, August 12, 2005 3:05 PM
> Subject: Re: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi Pengusaha
> TakHarus Pintar
>
>
> > artikel spt ini bisa cukup bagus mensemangati org
> > setidaknya agr hidup ini jgn putus asa dgn kekurangan
> > thd yg lain walau sbenarya kekurangan itu bukanlah
> > kekurangan scr hakiki, tapi kurang mesyukuri ni'mat
> > Allah SWT.
> >
> > bg si mata satu (dajjal?), yaitu org yg melihat dgn
> > cara sepihak, hanya akan mengatakan sukses sesiapa dgn
> > usahanya tapi mereka tak peduli dgn usahanya itu baik
> > atw buruk.
> >
> > contoh,
> > pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat,
> > kalau diwawancarai bisa juga merendah hati bahwa dulu
> > dirinya begitu gigih lakukan ini-itu hingga skrg
> > 'sukses'. tapi ya sukses yg begitu arah.
> >
> > entahlah
> > george soros, yg pialang saham?
> > robert muppet, yg engkongnya berita?
> > ---
> >
> > maaf,
> > ini bukan hendak membiaskan tujuan artikel itu
> > disampaikan, tapi dgn tulus ingin lbh mengajak pd
> > temans Muslim agr jgn turut terbawa menilai ssorg itu
> > sukses semata dari materinya saja, tapi perhatikan
> > juga usaha apa & bgmana meraihnya.
> >
> >
> >
> > salam,
> > Fahru
> > --- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > >
> > > Thursday, 03 February 2005
> > >
> > >
> > >
> > > Berikut ini dipaparkan beberapa kutipan Purdi E
> > > Chandra, pendiri Primagama dan Entrepreneur
> > > University yang menjadi pembicara utama dalam
> > > seminar yang mengangkat tema "gila", maka setiap
> > > ungkapan yang dikemukakan Purdi terasa "gila" dan
> > > membuat peserta tertawa.
> > >
> > >
> > >
> > <http://www.purdiechandra.com/images/stories/purdiphoto09.jpg>
> > > Saya masuk kuliah di empat universitas tapi tidak
> > > selesaikan kuliah. Tapi saya juga heran kenapa bisa
> > > dirikan Primagama, sebuah lembaga bimbingan belajar
> > > terbesar di Indonesia yang cabangnya sampai ratusan.
> > >
> > > Padahal saya tidak terlalu pintar-pintar amat.
> > > Makanya saya berpikir kalau kita terlalu pintar
> > > menyebabkan terlalu banyak pertimbangan, yang
> > > akhirnya tak ada sama sekali yang bisa dikerjakan.
> > > Makanya mungkin alangkah baiknya anak kita jangan
> > > terlalu pintar (hadirin tertawa). Anak saya yang di
> > > SMP ranking 11 langsung minta mobil. Ini sudah luar
> > > biasa dibandingkan sebelumnya yang ranking 20-an.
> > > Dia juga mau jadi pengusaha. Lihat saja banyak orang
> > > pintar tapi tidak mau kerja.
> > >
> > >
> > > Untuk mau menjadi pengusaha jangan terlalu banyak
> > > pertimbangan. Laksanakan saja niat itu dan tunggu
> > > hasilnya. Coba lihat pakar akuntansi tidak mau
> > > berusaha karena apa. Yah itu tadi karena mereka
> > > belum berusaha sudah takut jadi pengusaha, karena
> > > mereka sudah mempelajari dulu hitung-hitungan
> > > menjadi pengusaha yang mengerikan makanya mereka
> > > takut sebelum berusaha.
> > >
> > > Lalu kenapa orang mau jadi pengusaha. Saya kira Jaya
> > > Setiabudi sudah memaparkan banyak tadi. Yah jadi
> > > pengusaha itu misalnya gini, saya merasa tiap hari
> > > kerjanya apa. Paling kalau ada yang mau
> > > ditandatangani baru muncul. Makanya yang perlu
> > > diketahui calon pengusaha tidak usah muluk-muluk
> > > kalu sudah bisa tanda tangan yah bagus-lah (hadirin
> > > tertawa).
> > >
> > > Pengusaha itu tidak perlu tinggi-tinggi sekolah,
> > > karena yang mereka perlukan hanya tahu tanda tangan
> > > dan mengingat bentuk tanda tangannya jangan sampai
> > > salah tanda tangan satu dengan lainnya.
> > >
> > > Selain itu, pengusaha kebanyakan dari orang malas.
> > > Sebab orang yang sudah pintar itu diperebutkan sama
> > > perusahaan untuk menjadi karyawan. Makanya yang jadi
> > > pengusaha itu dulunya orang malas. Orang malas
> > > sebenarnya bukan hal yang negatif karena melihat
> > > pengalaman selama ini, kebanyakan mereka yang jadi
> > > pengusaha.
> > >
> > > Nah, orang pintar akan dibutuhkan pengusaha sebagai
> > > tulang punggung perusahaan. Misalnya, saya sebagi
> > > Direktur, banyak pegawai saya adalah para doktor,
> > > sementara saya tamat kuliah juga tidak. Paling saya
> > > membuat akademi perguruan tinggi dan memanggil para
> > > doktor mengajar di tempat saya dan gelar saya dapat
> > > dari akademi saya sendiri.
> > >
> > > Setelah berbicara bahwa seorang pengusaha tak harus
> > > pintar, pendiri lembaga pendidikan Primagama dan
> > > Entrepreneur University, Purdie E Chandra, mengupas
> > > pembicaraan mengenai fungsi otak kanan sebagai salah
> > > satu tips menjadi pengusaha, berikut beberapa
> > > petikannya.
> > >
> > > Untuk menjadi pengusaha memang harus sedikit "gila".
> > > Lebih gila lagi kalau teman-teman tidak mau jadi
> > > pengusaha (hadirin tertawa). Untuk menjadi seorang
> > > pengusaha pakailah otak kanan Anda. Kalau perlu
> > > jangan gunakan sama sekali otak kiri. Kenapa harus
> > > otak kanan?
> > >
> > > Ini yang lucu karena otak kanan mengajarkan kita hal
> > > yang tidak rasional. Berbeda dengan otak kiri, ia
> > > memberitahukan sesuatu yang rasional, teratur, dan
> > > berurut-urut. Misalnya begini, murid SD disuruh
> > > kreatif sama gurunya. Ia disuruh membuat gambar
> > > pemandngan. Karena dari dulu gambar pemandangan yang
> > > ia tahu hanya yang ada gunung lalu dibawahnya jalan
> > > raya dan sungai, maka sampai dia SMU pun hanya
> > > gambar itu yang ia tahu. Ketika diperintahkan
> > > menggambar pemandangan. Ini keteraturan tapi tidak
> > > ada kreativitas. Kalau ada otak kanan maka ia akan
> > > memberitahukan sesuatu yang lebih kreatif. Lalu,
> > > apakah Anda mau dari dulu jadi karyawan terus
> > > menerus, tidak kreatif ingin menjadi pengusaha dan
> > > punya karyawan.
> > >
> > > Atau begini, anda bangun setiap pagi, mandi, naik
> > > angkot ke kantor, bekerja lalu menjelang sore pulang
> > > ke rumah setelah itu tidur dan besoknya lagi ke
> > > kantor. Itu dijalani selama belasan tahun bahkan
> > > sampai kakek-nenek. Dan sama sekali terbatas waktu
> > > yang sebanyak-banyaknya dengan orang luar yang lain
> > > dari yang dibayangkan.
> > >
> > > Itulah keteraturan dan yang mengatur semua itu
> > > adalah otak kiri. Apakah Anda mau seprti itu
> > > seterusnya? Makanya gunakanlah otak kanan. Mau jadi
> > > pengusaha biasakanlah otak kanan Anda yang bekerja.
> > > Dan Anda tak perlu setiap hari ke kantor dan pulang
> > > sore.
> > >
> > > Kenapa tangan kanan kita selalu bergerak? Karena
> > > yang menggerakan adalah otak kiri makanya teratur
> > > hasilnya. Lalu, apakah kita harus seperti anak SD
> > > terus yang hanya pintar menggambar pemandangan satu
> > > model yang diajarkan gurunya?
> > >
> > > Otak kanan tidak banyak hitungan atau pertimbangan
> > > macam-macam. Ia lebih banyak mengerjakan apa yang
> > > dipikirkannya. Kalau mau usaha jangan terlalu banyak
> > > hitung-hitungan. Waktu bikin banyak usaha saya tidak
> > > banyak hitung-hitungan dan Alhamdulillah sukses.
> > > Saya kira banyak pengusaha lain yang seperti itu.
> > > Lihat saja beberapa orang terkaya di dunia tidak
> > > sampai selesai kuliahnya, Bill Gates misalnya bahkan
> > > dia menjadi penyokong dana utama Harvard University
> > > (Universitas ternama dunia di Amerika).
> > >
> > > Ibaratkan kita mau jadi pengusaha itu sama seperti
> > > ketika hendak masuk kamar mandi. Kenapa? Karena
> > > masuk kamar mandi kita tidak berpikir-pikir....kalau
> > > kebelet....yah langsung masuk saja. Terserah di
> > > dalam kamar mandi "sukses" atau tidak itu urusan
> > > belakang. Kalau di dalam kamar mandi tidak ada sabun
> > > kan kita akhirnya keluar juga dan ada upaya untuk
> > > mencari. Orang terkadang akan mencari sesuatu apapun
> > > yang menurutnya mendesak dengan berbagai cara. Kalau
> > > pun pada saat itu tidak ada sabun di rumah ia akan
> > > berusaha untuk mencari sabun sampai dapat. Untuk
> > > latih otak kanan tidak perlu sekolah-sekolah tinggi.
> > > Anak saya yang SMP sekarang kalau bukan karena takut
> > > ditanya calon mertua kelak, mungkin dia sudah
> > > berhenti sampai SMP saja. Jangan sampai calon mertua
> > > nanti tanya, anaknya lulusan apa? (peserta seminar
> > > tertawa).
> > >
> > > bersambung....
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> > __________________________________
> > Do you Yahoo!?
> > Yahoo! Mail - You care about security. So do we.
> > http://promotions.yahoo.com/new_mail
> > _______________________________________________
> > is-lam mailing list
> > is-lam@milis.isnet.org
> > http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
>
>
> ------------------------------
>
> Message: 3
> Date: Fri, 12 Aug 2005 04:19:54 -0700 (PDT)
> From: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram?
> To: is-lam <is-lam@milis.isnet.org>
> Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]>
> Content-Type: text/plain; charset=iso-8859-1
>
> Assalamu'alaikum wr wb,
>
> Baru-baru ini MUI berfatwa bahwa kepiting adalah
> halal. Sesungguhnya, halal-haramnya kepiting sangat
> kontroversial di kalangan ulama.
>
> Imam Syafi'ie dan Imam Hanafie mengharamkannya dengan
> alasan hidup di dua alam dan termasuk binatang kotor.
>
> Sementara Imam Maliki dan Imam Hambali
> menghalalkannya. Imam Maliki berpendapat binatang yang
> kotor/menjijikan seperti kodok, serangga, boleh
> dimakan selama tidak ada ayat Al Qur'an dan Hadits
> yang melarangnya secara jelas.
>
> MUI menghalalkannya karena menurut pendapat Dr.
> Sulistiono (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
> IPB) kepiting hanya bisa hidup di air saja. Atau bukan
> makhluk yang hidup di dua alam.
>
> Saya pribadi condong kepada pendapat yang menyatakan
> bahwa kepiting itu haram. Alasannya sebagai berikut:
>
> Pertama, masalah halal-haramnya kepiting
> kontroversial. Sebagian menyatakan haram, sebagian
> halal. Jumlahnya nyaris berimbang. Ini jelas
> mutasyabihat. Dan meninggalkan hal yang mutasyabihat
> (remang-remang) adalah ciri orang yang beriman:
>
> "Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah
> jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang
> musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas
> haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui
> hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat
> sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga
> dirinya..." (HR. Muslim).
>
> Kedua, pendapat yang menyatakan kepiting adalah
> binatang laut, oleh karenanya halal karena semua
> binatang laut adalah halal kurang tepat. Alasannya,
> sebagaimana yang tercantum dalam fatwa MUI:
>
> "Pada dasarnya hukum tentang sesuatu adalah boleh
> sampai ada dalil yang mengharamkannya"
>
> Nah tidak semua binatang laut halal. Umumnya yang
> dinyatakan halal itu adalah ikan laut.
> Hadis Nabi : "Laut itu suci airnya dan halal
> bangkai (ikan)-nya" (HR. Khat-iisa11)
>
> Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
>
> Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
> bersabda,"Memakan hewan yang punya taring (buas)
> adalah haram".
>
> Begitu juga kalajengking yang berbisa dan beracun,
> bukan termasuk jenis yang halal dimakan. Contohnya
> lainnya adalah lipan, ular berbisa, lebah dan
> sejenisnya. Termasuk apa yang dihasilkan dari hewan
> itu bila beracun.
>
> Dalilnya adalah firman Allah SWT :
> Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri.
>
> Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menjelaskan bahwa
> keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada
> mereka yang memang bisa keracunan atau memberi
> mudharat.
>
> Dari penjelasan di atas, tentu hewan laut yang beracun
> seperti Fugu atau bisa membahayakan manusia misalnya
> hiu yang bisa mematikan nelayan yang menangkapnya bisa
> haram hukumnya.
>
> "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang
> telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat
> Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. " [
> An Nahl:114]
>
> Allah meminta kita bukan cuma memakan makanan yang
> halal, tapi juga baik. Tidak kotor/menjijikan atau
> membahayakan manusia.
>
> Selain itu, pendapat MUI yang menghalalkan kepiting
> hanya karena tidak hidup di dua alam pun masih tanda
> tanya. Pertama nara sumbernya tidak yakin semua
> kepiting hanya hidup di satu alam. Nah jika orang yang
> dianggap ahli saja masih ragu-ragu, bagaimana mungkin
> orang awam bisa membedakan kepiting mana yang hidup di
> satu alam dan di dua alam?
>
> Berikut kutipan dari Republika:
>
> Sepanjang pengetahuan dan literatur yang ada, kata
> Sulistiono, kepiting tidak bernafas dengan paru-paru.
> Dengan demikian kepiting tidak bisa hidup tanpa adanya
> air/kelembaban. Namun dengan sifat hati-hati Dr Ir
> Sulistio menyarankan agar dalam menetapkan fatwa
> kepiting tidak dilakukan secara keseluruhan, mengingat
> banyaknya spesies kepiting di seluruh dunia.
>
> Sulistiono sendiri secara jujur mengakui tidak semua
> kepiting dikategorikan halal. Untuk itu komisi fatwa
> menetapkan fatwa mengenai empat kepiting yang disebut
> Sulistiono. Sedangkan kepiting jenis lain masih
> menunggu pemaparan lain dari Sulistiono.
>
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=99897&kat_id=1
05&kat_id1=147&kat_id2=218
>
> ===
>
> Menurut pengamatan saya sendiri, kepiting dapat hidup
> beberapa jam di darat, sebab kebetulan ketika ke
> pantai saya sering melihat kepiting merayap di pantai
> yang yang kering.
>
> Satu artikel menunjukkan kepiting bisa hidup di dua
> tempat:
> ==
> CRAB A LIL' ATTITUDE
> By Marsha Pardee
> Although terrestrial, the land crabs are nevertheless
> coastal in distribution, for the females must return
> to the sea to release their spawn. To be able to live
> on land, the crab's gills have had to become more like
> lungs. Land crab gills occupy cavities that have
> become so highly vascularized with fine blood vessels
> that the cavities can take up oxygen from the air.
> They must keep their gill cavities moist, but can do
> so by taking up droplets of dew from plants or
> moisture from sand.
> http://www.timespub.tc/Features/Archive/Fall2003/crab.htm
> ===
>
> Jika ikan ditaruh di darat akan mati menggelepar dalam
> beberapa puluh menit atau sapi akan mati dalam
> beberapa menit jika tenggelam di air, maka kepiting
> air bisa bertahan beberapa jam di darat.
>
> Halal-Haram kepiting sangat
> kontroversial/mutasyabihat. Nah siapkah kita
> meninggalkan hal yang mutasyabihat itu?
>
> Wassalamu'alaikum wr wb
>
>
> Daging Kepiting, Halal atau Haram?Publikasi:
> 06/10/2004 13:59 WIB
> Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
>
> Pak Ustadz yang dirahmati Allah, saya mau bertanya,
> apakah daging kepiting itu haram untuk dimakan? Ada
> yang bilang haram dan ada juga yang bilang halal, jadi
> saya masih bingung dengan halal dan haramnya. Terima
> kasih atas jawabannya
>
> Wassalam
>
> Nabila
>
> Jawaban:
>
> Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
>
> Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah,
> Waba'du.
>
> Kepiting menurut Imam Ahmad bin Hanbal boleh dimakan
> karena sebagai binatang laut yang bisa hidup di darat,
> kepiting tidak punya darah, sehingga tidak butuh
> disembelih. Sedangkan bila hewan dua alam itu punya
> darah, maka untuk memakannya wajib dengan cara
> menyembelihnya. Silahkan periksa kitab Al-Mughni jilid
> 8 halaman 606 dan kitab Kasysyaf Al-Qanna' jilid 6
> halaman 202.
>
> Namun ada juga pendapat yang mengharamkannya. Dan kita
> perl;u pahami bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan
> ulama tentang kepiting itu sendiri, apalkah dia
> termasuk hewan dua alam (barma'i) atau tidak. Karena
> ada penelitian dari sementara kalangan di mana mereka
> menemukan bahwa kepiting yang sering dijual orang itu
> bukan termasuk kelompok barma'i (hidup di dua alam).
> Dan menurut mereka, meski ada hewan darat yang mampu
> bertahan di dalam air, belum tentu dia termasuk
> barma'i (hidup di dua alam). Dan sebaliknya, bila ada
> hewan air yang mampu bertahan hidup di darat, belum
> tentu juga dia bisa digolongkan sebagai barma'i (hidup
> di dua alam). Lalu penelitian ini menyimpulkan bahwa
> kepiting yang dijual sebagai makanan lezat itu
> bukanlah termasuk kelompok barma'i (hidup di dua
> alam). Sehingga oleh mereka dianggap halal.
>
> Adapun hukum hewan yang hidup di dua alam disebut
> hewan barma'i. Seperti kodok, kura-kura, ular, buaya,
> anjing laut dan sejenisnya, para ulama berbeda
> pendapat menjadi tiga:
>
> 1. Al-Hanafiyah dan Asy-Syafi`iyyah
>
> Mereka berpendapat bahwa hewan ini tidak boleh
> dimakan. Karena dianggap termasuk katagori khabaits
> (hewan yang kotor). Salah satu dalil yang mereka
> gunakan adalah bahwa Rasulullah SAW mengharamkan untuk
> membunuh kodok. Seandainya boleh dimakan, maka tidak
> akan dilarang untuk membunuhnya. Hadits ini
> diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmadn Ishaq, Alhakim dari
> Abdurrahman bin Utsman at-Tamimi. Silahkan periksa
> Al-Lubab Syarhil Kitab jilid 3 halaman 230, Takmilatul
> Fathi jilid 8 halaman 62, Mughni Al-Muhtaj jilid 4
> halaman 298 dan kitab Al-Muhazzab jilid 1 halaman 250.
>
> 2. Al-Malikiyah
>
> Mereka berpendapat bahwa memakan kodok, serangga,
> kura-kura dan kepiting (cancer) hukumnya boleh selama
> tidak ada nash/dalil yang secara jelas
> mengharamkannya. Dan mengkategorikan hewan-hewan itu
> sebagai khabaits (kotor) tidak bisa dengan standar
> masing-masing individu, karena pasti akan bersifat
> subjektif. Ada orang yang tidak merasa bahwa hewan itu
> menjijikkan atau kotor dan juga ada yang sebaliknya.
> Sehingga untuk mengharamkannya tidak cukup dengan itu,
> tapi harus ada nash yang jelas. Dan menurut
> Al-Malikiyah, tidak ada nash yang melarang secara
> tegas memakan hewan-hewan itu. Silahkan periksa kitab
> Bidayatul Mujtahid jilid 1 halaman 656 dan kitab
> Al-Qawanin Al-Fiqhiyah halaman 172.
>
> 3. Al-Hanabilah
>
> Sedangkan para ulama dari kalangan Al-Hanabilah
> membedakan masalahnya. Bahwa semua hewan yang laut
> yang bisa hidup di darat tidak halal dimakan kecuali
> dengan jalan menyembelihnnya. Seperti burung air,
> kura-kura dan anjing laut. Kecuali bila hewan itu
> tidak punya darah seperti kepiting. Kepiting menurut
> Imam Ahmad bin Hanbal boleh dimakan karena sebagai
> binatang laut yang bisa hidup di darat, kepiting tidak
> punya darah, sehingga tidak butuh disembelih.
> Sedangkan bila hewan dua alam itu punya darah, maka
> untuk memakannya wajib dengan cara menyembelihnya.
> Silahkan periksa kitab Al-Mughni jilid 8 halaman 606
> dan kitab Kasysyaf Al-Qanna' jilid 6 halaman 202.
>
> Wallahu a'lam bishshawab.
> Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
>
> Ahmad Sarwat, Lc.
>
> http://www.eramoslem.com/ks/us/4a/13889,1,v.html
>
> Hewan Laut : Apakah Semua Halal ?
> Assalamu'alaikum
>
> Ustadz semua hewan yang hidup di laut halal walaupun
> bangkainya, tapi bagaimana dengan ikan paus dan
> piranha yang mempunyai taring utk mencengkram dan
> memakan mangsanya.
>
> Kemudian bagaimana dengan kepiting laut yang katanya
> hanya hidup dilaut, halalkah ? jadi yang subhat
> kepiting yang mana ? bagaimana dengan kura2 laut yang
> kadang2 kedarat ?
>
> Terima kasih, wassalam.
>
> Syahid
> Bandung
> 2004-01-31 19:37:53
>
>
> Jawaban:
>
>
> Assalamu `alaikum Wr. Wb.
> Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu
> `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi
> Ajma`in, Wa Ba`d
> Sebenarnya dasar hukum kehalalan semua hewan yang
> hidup di dalam laut itu sudah sangat tegas dan jelas
> sekali. Sehingga bisa dikatakan hukumnya sudah qath'i,
> sebab didasarkan pada hadits nabi yang shahih.
>
>
> Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa seseorang telah
> bertanya kepada Rasulullah SAW ,"Kami menyeberangi
> laut dan kami membawa sedikit air. Bila kami gunakan
> untuk wudhu' maka kami akan kehausan. Apakah kami
> boleh berwudhu` dengan air laut ?". Rasulullah SAW
> menjawab,"Dia (laut) itu suci airnya dan halal
> bangkainya". ( HR. Khamsah).
>
> At-tirmizy mengatakan hadits ini hasan shahih
> sedangkan al-bukhari mengatakan shahih.
>
> Sedangkan kriteria hewan yang bertaring dan bercakar
> itu haram hukumnya hanyalah untuk hewan yang hidup di
> darat saja. Tidak termasuk yang didalam laut.
> Demikianlah apa yang dipegang oleh kebanyakan ulama
> fiqih.
>
> Kecuali ada sebagian dari mereka yang masih mengatakan
> bahwa hewan laut itu ada yang haram dan ada yang
> halal. Yaitu bila nama hewan laut itu terdiri nama
> yang murakkab dengan nama jenis hewan yang haram.
> Seperti anjing laut, babi laut, singa laut dan
> seterusnya. Karena anjing, babi dan singa yang asli
> itu haram, maka hewan laut yang namanya memakai
> nama-nama itu ikut haram.
>
> Tapi pendapat ini terlihat lemahnya secara terbuka.
> Sebab penamaan hewan itu bisa saja berbeda bagi tiap
> bahasa. Mungkin saja singa laut itu namanya berbeda
> dalam bahasa lain. Lalu apakah bila namanya lain, juga
> akan berpengaruh menjadi halal atau haram ?
>
> Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam
> Bish-shawab,
> Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
> http://www.syariahonline.com/konsultasi/?act=view&id=5408
>
> Daging Apa Saja Yang Haram
> Assalamualaikum wr.wb
>
> Daging binatang apa saja yang haram untuk dimakan ? -
> apakah binatang amfibi haram dokonsumsi ? - apakah
> daging harimau, jerapah, gajah, ular, kuda, kelelawar,
> buaya, beruang, orang utan/monyet, komodo,
> kalajengking, belalalng dll haram dikonsumsi ?
>
> Wassalammulaikum wr.wb
>
> Budi
> Korea Selatan
> 2004-01-04 12:45:39
>
>
> Jawaban:
>
>
> Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
> Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu
> `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,
> Daging Hewan Amfibi (yang hidup di dua alam)
> Umumnya ulama memang mengharamkan kita untuk memakan
> hewan yang hidup di dua alam, meski pendapat itu tidak
> sepenuhnya disepakati.
>
> Para ulama dari kalangan Al-Hanabilah berpedapat bahwa
> semua hewan laut yang bisa hidup di darat tidak halal
> dimakan kecuali dengan jalan menyembelihnya. Seperti
> burung air, kura-kura dan anjing laut. Kecuali bila
> hewan itu tidak punya darah seperti kepiting.
>
> Kepiting menurut Imam Ahmad bin Hanbal boleh dimakan
> karena sebagai binatang laut yang bisa hidup di darat,
> kepiting tidak punya darah, sehingga tidak butuh
> disembelih. Sedangkan bila hewan dua alam itu punya
> darah, maka untuk memakannya wajib dengan cara
> menyembelihnya.
>
> Silahkan periksa kitab Al-Mughni jilid 8 halaman 606
> dan kitab Kasysyaf Al-Qanna` jilid 6 halaman 202.
>
> Daging Harimau, ular, buaya, beruang, orang
> utan/monyet, komodo, kalajengking,
> Sedangkan harimau, buaya, ular, beruang, komodo adalah
> termasuk jenis hewan buas pemakan daging. Sehingga
> secara tegas bisa dimasukkan ke dalam kelompok hewan
> yang haram dimakan dagingnya.
>
> Yaitu hewan yang memiliki taring dan digunakan untuk
> berburu mangsanya. Seperti anjing, kucing, singa,
> macan, srigala, beruang, musang dan sejenisnya.
> Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
>
> Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
> bersabda,"Memakan hewan yang punya taring (buas)
> adalah haram".
>
> Begitu juga kalajengking yang berbisa dan beracun,
> bukan termasuk jenis yang halal dimakan. Contohnya
> lainnya adalah lipan, ular berbisa, lebah dan
> sejenisnya. Termasuk apa yang dihasilkan dari hewan
> itu bila beracun.
>
> Dalilnya adalah firman Allah SWT :
> Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri.
>
> Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menjelaskan bahwa
> keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada
> mereka yang memang bisa keracunan atau memberi
> mudharat. Karena ada jenis hewan yang memang punya
> racun namun justru racunnya itu bermanfaat buat
> pengobatan manusia. Dan tentu saja dalam hal ini tidak
> diharamkan.
>
> Sedangkan hewan liar yang tidak punya taring seperti
> kijang, banteng liar, keledai liar atau unta liar
> semuanya adalah halal dimakan secara ijma umat islam.
> Karena semua itu dianggap hewan yang baik.
>
> Belalang, jerapah, gajah, kuda dan kelelawar
> Sedangkan jerapah, gajah dan kuda adalah termasuk
> hewan jinak yang pada dasarnya tidak ada larangan
> untuk memakannya. Meski ada juga yang melarangnya
> berdasarkan bahwa hewan seperti kuda itu lebih
> bermanfaat bila ditunggangi dan bukan disembelih.
>
> Sedangkan belalang termasuk binantang halal dimakan
> sebagaimana telah disebutkan di dalam hadits
> Rasulullah SAW.
>
> Rasulullah SAW bersabda,"Telah dihalalkan untuk kita
> dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai itu adalah ikan
> dan belalang. Dua darah adalah hati dan limpa. (HR. )
>
> Wallahu a`lam bishshowab. Wassalamu `alaikum
> Warahmatullahi Wabarakatuh.
> http://www.syariahonline.com/konsultasi/?act=view&id=4700
>
> KEPUTUSAN FATWA
> KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
> tentang
> KEPITING
>
>
> Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam
> rapat Komisi bersama dengan Pengurus Harian MUI dan
> Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika
> Majelis Ulama Indonesia (LP.POM MUI), pada hari Sabtu,
> 4 Rabiul. Akhir 1423 H./15 Juni 2002 M., Setelah
>
> MENIMBANG
>
> 1.        bahwa di kalangan umat Islam Indonesia,
> status hukum mengkonsumsi kepiting masih dipertanyakan
> kehalalannya;
> 2.        bahwa oleh karena itu, Komisi Fatwa MUI
> memandang perlu menetapkan fatwa tentang status hukum
> mengkonsumsi kepiting, sebagai pedoman bagi umat Islam
> dan pihak-pihak lain yang memerlukannya.
>
>
> MENGINGAT
>
> 1.        Firman Allah SWT tentang keharusan
> mengkonsumsi yang halal dan thayyib (baik), hukum
> mengkonsumsi jenis makanan hewani, dan sejenisnya,
> antara lain :
> "Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik
> dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
> mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya
> syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu" (QS.
> al-Baqarah [2]: 168).
>
> "(yaitu) orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi
> yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat
> dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
> mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka
> dari mengerjakan yang munkar dan menhalalkan bagi
> mereka segala yang baik dan mengharamkan! bagi mereka
> segala yang buruk... "(QS. al-A'raf [7]: 157).
>
> Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan
> bagi mereka? " Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang
> baik-baik dan (buruan yang ditangkap oleh binatang
> buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk
> berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah
> diajarkan Allah kepadamu, Maka, makanlah dari apa yang
> ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas
> binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertakwalah
> kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat
> hisab-Nya". Maka makanlah yang halal lagi baik dari
> rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
> syukurilah ni'mat Allah jika kamu hanya kepada-Nya
> saja menyembah. Dan makanlah makanan yang halal lagi
> baik ! dari apa yang Allah telah berikan kepadamu, dan
> bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
> Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makan (yang
> berasal) dari laut sebagai makanan yang baik, bagimu,
> dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan
> panjang,.......... '(OS. al-Baqarah [2] : 172).
>
> Kemudian Nabi menceritakan seorang laki-laki yang
> melakukan perjalanan panjang, rambutnya acak-acakan,
> dan badannya berlumur debu. Sambil menengadahkan kedua
> tangan ke langit ia berdoa, 'Ya Tuhan, ya Tuhan,..
> (berdoa dalam perjalanan, apalagi dengan kondisi
> seperti itu, pada umumnya dikabulkan oleh Allah swt.
> Sedangkan, makanan orang itu haram, minumannya haram,
> pakaiannya haram, dan ia diberi makan dengan yang
> haram. (Nabi memberikan komentar), 'Jika demikian
> halnya, bagaimana mumgkin ia akan dikabulkan
> doanya"... (HR. Muslim dari Abu Hurairah),
>
> "Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah
> jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang
> musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas
> haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui
> hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat
> sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga
> dirinya..." (HR. Muslim).
>
> 2.        Hadis Nabi : "Laut itu suci airnya dan halal
> bangkai (ikan)-nya" (HR. Khat-iisa11),
>
> 3.        ()atidah finhiyyah * Pada dasarnya hukum
> tentang sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang
> mengharamkannya
> 4.        Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI
> Periode 2001-2005
> 5.        Pedoman Penetapan Fatwa MUI
>
> Memperhatikan :
>
> 1.        Pendapat Imam Al Ramli dalam Nihayah Al
> Muhtaj ila Ma'rifah Alfadza-al-Minhaj, (t.t : Dar'al
> -Fikr, t.th) juz VIII, halaman 150 tentang pengertian
> "Binatang laut/air , dan halaman 151- 152 tentang
> binatang yang hidup dilaut dan didaratan
> 2.        Pendapat Syeikh Muhammad al-Kathib
> a;-Syarbaini dalam Mughni Al-Muhtaj ila Ma'rifah
> Ma'ani Al-Minhaj, (t.t : Dar Al-Fikr, T.th), juz IV
> Hal 297 tentang pengertian "binatang laut/Air ",
> pendapat Imam Abu Zakaria bin Syaraf al-Nawawi dalam
> Minhaj Al-Thalibin, Juz IV, hal. 298 tentang binatang
> laut dan didaratan serta alasan ('illah) hukum
> keharamannya yang dikemukakan oleh al-Syarbaini :
> 3.        Pendapat Ibn al'Arabi dan ulama lain
> sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqh
> al-Sunnah (Beirut : Dar al-Fikr, 1992), Juz lll,
> halaman 249 tentang "binatang yang hidup di daratan
> dan laut"
> 4.        Pendapat Prof. Dr. H. Hasanuddin AF, MA
> (anggot a Komisi Fatwa) dalam makalah Kepiting : Halal
> atau Haram dan penjelasan yang disampaikannya pada
> Rapat Komisi Fatwa MUI, serta pendapat peserta rapat
> pada hari Rab 29 Mei 2002 M. / 16 Rabi'ul Awwal 1421
> H.
> 5.        Pendapat Dr. Sulistiono (Dosen Fakultas
> Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB) dalam makalah
> Eko-Biologi Kepiting Bakau (Scyllla spp) dan
> penjelasannya tentang kepiting yang disampaikan pada
> Rapat Kornisi Fatwa MUI pada hari Sabtu, 4 Rabi'ul
> Akhir 1423 H / 15 Juni 2002 M. antara lain sebagai
> berikut :
> 6.        Ada 4 (empat)jenis kepiting bakau yang
> sering dikonsutnsi dan menjadi komoditas, yaitu :
> a.      Scylla serrata,
> b.     Scylla tranquebarrica,
> c.      Scylla olivacea, dan
> d.     Scylla pararnarnosain.
> Keempat jenis kepiting bakau ini oleh masyarakat umum
> hanya disebut dengan "kepiting".
> 7.        Kepiting adalah jenis binatang air, dengan
> alasan :
> a.      Bernafas dengan insang.
> b.     Berhabitat di air.
> c.      Tidak akan pernah mengeluarkan telor di darat,
> melainkan di air karena memerlukan oksigen dari air.
> 8.        Kepiting termasuk keempat,jenis di atas
> (lili._angka 1) hanya ada yang :
> a.      hidupdiair tawar saja
> b.     hidup di air taut saja, dan
> c.      hidup di air laut dan di air tawar. Tidak ada
> yang hidup atau berhabitat di dua alam : di laut dan
> di darat.
> Rapat Komisi Fatwa MUI dalam rapat tersebut, bahwa
> kepiting, adalah binatang air baik di air laut maupun
> di air tawar dan bukan binatang yang hidup atau
> berhabitat di dua alam : dilaut dan didarat :
> Dengan bertawakkal kepada Allah SWT.
>
> MEMUTUSKAN
>
> MENETAPKAN : FATWA TENTANG KEPITING
>
> 1.        Kepiting adalah halal dikonsumsi sepanjang
> tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan Manusia.
> 2.        Keputusan ini berlaku sejak tanggal
> ditetapkan dengan ketentuan jika dikemudian han
> term::teerdapat kekeliruan, akan diperbaiki
> sebagaima:, mestinya.
> Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan
> dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk
> mcnyebarluaskan fatwa ini.
> Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal : 4 Rabi'ul Akhir
> 1423 H. 15 Ju1i  2002 M
> KOMISI FATWA
> MAKLIS ULAMA INDONESIA
>
> Ketua,
>                         Sekretaris,
>
>
> K! .H. MA'RUF AMIN
>             DRS. HASANUDIN, S.Ag.
>
>
> Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
> ------------------------------
>
> _______________________________________________
> is-lam mailing list
> is-lam@milis.isnet.org
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
>
> End of is-lam Digest, Vol 9, Issue 57
> *************************************

_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke