Santunilah anak-anak ini.....

Anak-anak ini juga ingin merasai apa yang dirasai oleh teman-teman mereka yang 
lain. 

Mereka juga inginkan ilmu yang dapat menaikkan potensi dan keyakinan diri 
mereka. 

Mereka juga inginkan orang-orang di sekeliling merasakan kehadiran mereka dalam 
masyarakat. 

Dalam kesibukan kita, kita jarang berpeluang untuk menziarahi mereka di rumah 
anak yatim. Mungkin kesempatan ini, kita boleh jadikan salah satu usaha untuk 
kita menyumbang sedikit bakti kita kepada mereka.

Jika ada wang lebih, sumbang-sumbangkan. Jika kurang dari segi kewangan, 
sebar-sebarkan program ini kepada sahabat-sahabat yang lain. Jika tidak mampu 
juga, doakan semoga program yang akan dianjurkan ini akan berjalan dengan 
lancar.

Semoga yang telah menyumbang, akan menyumbang, bakal menyumbang dan berniat 
untuk menyumbang akan diberkati oleh Allah hendaknya. Amin Ya Rabbal Alamin.


----- Original Message ----- 
From: Roha Hassan 
To: Sukmawati Budjaza Ahmad 
Cc: [EMAIL PROTECTED] ; nurdieana mohd mardzi ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 22, 2008 4:48 PM
Subject: Jom Remaja ESQ_RS - Hebahan 4 : Ku Santuni Anak-Anak Yatim Itu Dengan 
165


Ku Santuni Anak-Anak Yatim Itu Dengan 165



Kisah ini aku coretkan buat beberapa orang teman yang telah memberikan 
sumbangan berbentuk wang ringgit, semata-mata untuk menaja beberapa remaja dari 
kalangan anak-anak yatim, untuk menghadiri program ESQ_Teens dengan topik, "Jom 
Remaja ESQ_RS" yang akan diadakan pada 26 & 27 Julai 2008 ini.



Sebagai koordinator program. Aku yakin kalian ikhlas. Namun kuhadiahkan kisah 
ini sebagai ucapan terimakasih dari kami. Aku mengerti dalam kegawatan kenaikan 
harga barang dan pelbagai cabaran lain dalam kehidupan kita. Pengorbanan kalian 
amat besar dan bermakna. Hanya Allah yang berhak memberikan ganjaran sewajarnya.



Untuk teman-temanku yang masih berfikir-fikir, kemana mahu membelanjakan 
sebahagian dari rezekimu yang murah itu. Hayatilah kisah RasululLah SAW dengan 
seorang gadis kecil yang yatim.  



Walaupun pada hakikatnya kisah kita dan RasululLah saw yang mulia itu, jauh 
sekali kalau nak dibuat perbandingan. Namun, halusnya budi dan akhlak 
RasululLah saw terhadap anak-anak yatim adalah sunnah yang beliau tinggalkan 
untuk dijadikan teladan oleh kita ummatnya.



Hayatilah kisah ini wahai diri yang mengaku cinta dan kasih pada RasululLah Saw.



"Kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Idul Fitri. 
Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendoakan 
para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah agar merasa bahagia di hari 
raya itu. Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama 
anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari kesana kemari dengan mengenakan 
pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di satu sudut ada 
seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Ia memakai pakaian yang 
bertampal-tampal dan sepatunya telah usang.


Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan 
wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw 
kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh 
kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya 
yang lembut : "Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?" 
Gadis kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa 
yang bertanya, perlahan-lahan ia menjawab sambil bercerita : "Pada hari raya 
yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang 
tuanya dengan berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu 
teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir 
bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu 
itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama 
Rasulullah saw. Ia bertarung bersama Rasulullah saw bahu-membahu dan kemudian 
ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak 
yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?" 

Setelah Rasulullah saw mendengar cerita itu, seketika hatinya diliputi 
kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala gadis 
kecil itu sambil berkata: "Anakku, hapuslah air matamu… Angkatlah kepalamu dan 
dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu…. Apakah kamu ingin agar aku menjadi 
ayahmu? …. Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu…. 
dan Aisyah menjadi ibumu…. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?" 

Begitu mendengar kata-kata itu, gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Ia 
memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya. Masya 
Allah! Benar, ia adalah Rasulullah saw, orang tempat ia baru saja mencurahkan 
kesedihannya dan menumpahkan segala gundah di hatinya. Gadis yatim kecil itu 
sangat tertarik pada tawaran Rasulullah saw, namun entah mengapa dia tidak 
mampu mengungkapkan sepatah katapun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya 
perlahan sebagai tanda persetujuannya. Gadis yatim kecil itu lalu bergandingan 
tangan dengan Rasulullah saw menuju ke rumah. Hatinya diliputi kebahagiaan yang 
tidak dapat dilukiskan, kerana berpeluang menggenggam tangan Rasulullah saw 
yang lembut seperti sutera itu. 


Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan 
dan rambutnya disisir. Semuanya diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Gadis 
kecil itu lalu dipakaikan pakaian yang indah dan diberikan makanan, juga wang 
saku untuk hari raya. Lalu ia dibawa keluar, agar dapat bermain bersama 
anak-anak lainnya. Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun yang 
indah dan wajah yang berseri-seri itu. Mereka merasa keheranan, lalu bertanya : 

"Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu kelihatan sangat gembira?" 
Sambil menunjukkan gaun baru dan wang sakunya gadis kecil itu menjawab: 


"Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang boleh 
menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti 
Rasulullah? Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya 
begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatimah. Ia menyisir 
rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia, dan 
ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya."

Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang 
indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan 
mendandani/menghiasinya pada hari Kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap 
rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan 
hadiah. Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan 
bersamaku di surga."

Jom Remaja ESQ_RS
Nukilan : Nurdinie Sufi




Singgahlah ke http://j0mlepak.blogspot.com
atau http://ummiroses.blogspot.com

Kirim email ke