To: [EMAIL PROTECTED]
From: regyna_kls regyna_kls <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Mon, 25 Sep 2006 19:43:17 -0700 (PDT)
Subject: [myQURAN] Dari 'Belenggu Salib' Menuju 'Keteduhan Islam'



ASSALAMU'ALAIKUM Wr.Wb

BISMILLAHIRAHIM....

BISBISMILLAH.... 
Di bawah ini ada artikel yang semoga setelah membaca artikel di 
bawah ini..semakin mantap keimanan kita bahwa Islam adalah 
Rahmatalill'alamiin........



Kisah berikut adalah kisah seorang mu'alaf dari kota Malang mantan 
Pendeta Militan pelaku Pemurtadan yang banyak mengandung pelajaran 
berharga dan bahan renungan bagi kita bersama, berikut ini 
penuturannya.

Saya dilahirkan 14-Juli 1943 di kota Malang Jawa Timur, hari Minggu 
pukul 09 00 WIB saat lagu kidung suci dikumandangkan di Gereja. Ayah 
saya seorang militer AD yang ditokohkan dan disegani oleh warga 
Kristiani (Protestan).

Hidup dalam kedisiplinan yang tinggi adalah ciri keluarga kami. 
Sebagai seorang anggota militer, ayah saya telah menerapkan 
kedisiplinan yang tinggi dalam kehidupan kami dan sebagai seorang 
Kristiani yang ditokohkan, maka ayah saya termasuk yang sangat tidak 
bersahabat dengan umat Islam. Saya masih ingat betapa hebatnya orang 
tua menanamkan
kebencian-kebencian dalam hati saya terhadap Islam. Menurut 
penuturan ibu, hal itu bermula dari tingkah laku oknum-oknum orang 
Islam yang banyak membikin sakit hati ayah.

Itulah sebabnya saya dilarang bergaul dengan mereka dan selalu 
diawasi dengan ketat. Pada usia tiga bulan saya di babtis di gereja 
GPI Malang dengan nama Jonathan Arnold. Tiga tahun kemudian saya 
mulai sekolah di sekolah Minggu (Zondaag School) di gereja, sampai 
kemudian melanjutkan ke SMP dan SLTA Kristen.

1. Menjadi Pengkabar Injil

Kelebihan-kelebihan saya dalam sastra, kelancaran lidah saya dalam 
menyampaikan nas-nas suci BIBLE, ditunjang dengan keberanian dan 
penampilan saya yang meyakinkan, maka beberapa sesepuh Gereja 
menyatakan bahwa saya cocok sekali untuk menjadi pengkabar Injil. 
Inilah alasan ayah saya mengirim saya ke sekolah Theologia di kota 
Batu-Malang. Nilai akhir yang gemilang dan suksesnya theater yang 
saya tangani, para pendeta dan tokoh gereja mendesak orang tua saya 
agar mau mengirimkan saya ke Universitas Leiden-Belanda.

Perjalanan ke negeri Kincir Angin saya lewati dengan mulus, saya 
memilih jurusan Pekabaran Injil dan filosofia, prinsip mata 
kuliahnya tidak jauh berbeda dengan yang saya terima di STI Batu-
Malang.

Setelah lulus dari Belanda, saya diangkat menjadi pendeta di 
kabupaten Lumajang pada akhir tahun 1967, saya langsung membentuk 
misi pekabaran yang sering dikenal dengan istilah kristenisasi, apa 
yang saya lakukan ini bukanlah hal yang baru. Hal ini telah 
dilakukan sejak zaman Belanda.

2. Perjalanan hidupku sebagai penginjil

Saya susun personil-personil yang cukup terlatih, terampil dan mau 
bekerja untuk Tuhan, ramah tamah, murah senyum dan tak kalah 
pentingnya bekal yang harus dimiliki anggota misi adalah sabar dan 
tahan pukul. Karena tugas meraka memang sangat berat. Mereka harus 
berani menyampaikan berita dari Allah dengan 'door to door system', 
Semua harus dilaksanakan dengan iklash, bersih hati dan senang. 
Karena Tuhan Yesus (padahal Yudas-lah yang memanggul salib) telah 
rela memanggul salib sengsaranya yang cukup jauh. Oleh karena itu 
tidak ada alasan untuk berberat hati.

3. Mencari kelemahan orang Islam

Sebelum operasi benar-benar mulai, saya tebarkan anggota misi untuk 
meneliti dari dekat kehidupan orang-orang muslim. Ternyata ada 3 
kelemahan:
Pertama, Banyak orang Islam yang ikut-ikutan, Islamnya hanya Islam 
KTP dan tidak paham tentang Islam.
Kedua, seringkali terjadi perpecahan antar umat Islam.
Ketiga, banyak umat Islam yang serakah, tamak, bakhil tidak mau 
menolong fakir miskin dan yatim piatu.

Dengan tiga faktor ini saya mulai misi, darah militer orang tua 
rupanya mengalir dalam tubuh saya, seperti seorang jendral mengatur 
pasukan tempur, saya sebar anggota saya ke daerah-daerah terpencil 
berpendidikan rendah dan berekonomi rendah.

4. Strategi memurtadkan orang Islam

Saya menyebut misi ini dengan sebutan 'Operasi Simpati', yaitu agar 
memperoleh simpati orang-orang Islam dengan jalan menolong fakir 
miskin. Dana yang kami peroleh cukup besar, karena di samping 
bersumber dari jemaat sendiri juga dari luar negeri seperti : 
Belanda, Amerika dan Australia. Saya juga berpesan kepada anggota 
misi agar segala sesuatunya tidak berkesan menarik orang masuk 
Kristen. Yang kesulitan biaya untuk sekolah di beri bea siswa, yang 
sakit diberi obat-obatan, yang susah dihibur, yang lapar diberi 
makan, yang lemah ekonomi diberi modal, bahkan yang keluarganya 
matipun ditolong dalam biaya dan pelaksanaan pemakaman, maka operasi 
simpati ini tampak dari luar sebagai operasi kemanusiaan, sehingga 
orang Islam banyak yang tertarik masuk Kristen tanpa dipaksa. 

Hasilnya sangat mengagumkan, dalam waktu singkat dapat memurtadkan 
hamper 1000 orang. Namun saya belum puas dengan hasil ini, saya 
meragukan kemurtadan mereka, apakah karena ekonomi atau benar-benar 
iklash masuk Kristen. Maka saya bikin formula baru yaitu saya 
kembangkan pergaulan bebas muda-mudi ala barat, saya kenalkan 
valentine day, pakaian dan kesenian barat kebudayaan hingga olahraga 
dan kegiatan-kegiatan lainnya yang mencuri waktu sholat hingga 
banyak anak-anak tidak sholat dan mengaji, padahal hal tersebut 
sebelumnya telah menjadi budaya umat Islam.

5. Usaha saya melemahkan pondok pesantren

Penyusunan sistem, metode, personil untuk pelayanan pekerjaan Tuhan 
juga telah saya persiapkan sangat matang, bahkan gerejapun sudah 
saya dirikan lengkap dengan sekedul kegiatannya. Dalam perjalan-an 
pengkabaran Injil ke daerah Jember saya rencanakan hendak melemahkan 
pondok-pondok pesantren, terutama pondok pesantren Kyai Haji Ahmad 
Shiddiq". Di sinilah saya bertemu dengan gadis berkerudung putih, 
pertemuan yang kemudian membuahkan pernikahan antara pendeta dan 
gadis muslimah. Saya dapat menikahinya karena berpura-pura telah 
masuk Islam dengan surat palsu yang saya bikin di penghulu Jatiroto.

Rumah tangga berjalan aman hanya beberapa hari saja. Sebab masing-
masing punya akidah yang tidak bisa dipertemukan, kebencian saya 
terhadap Islam makin lama semakin tidak bisa ditutup-tutupi, 
terjadilah pertengkaran demi pertengkaran dan setiap kali saya 
marah, istri saya tidak pernah melawan, yang dilakukannya yaitu 
langsung shalat dan baca Al-Qur'an. Dari sinilah timbul keinginan 
saya yang makin lama makin keras untuk mengetahui kandungan Al-
Qur'an, maka saya pinjam AL-Qur'an yang ada terjemahannya terbitan 
dari DEPAG.

6. Hatiku mulai mendapat petunjuk

Terus terang saya belum pernah membaca Al-Qur'an, kalau membuang 
hampir tiap hari, pada suatu malam terjadilah sesuatu yang aneh, 
saat semua orang tidur nyenyak, sepi dan hening, Al-Qur'an saya buka 
dan seluruh tubuh saya seolah gemetar semua, ketika saya buka persis 
pada halaman yang ditandai benang pembatas yaitu surat Ar-Rahman, 
saya terpana dengan keindahan bahasa Al-Qur'an yang di ulang-ulang 
walau kalimatnya sederhana "Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan".

Lembar demi lembar saya buka, dan sampailah pada 'surat Maryam', 
Maryam ibunya Yesus dikisah-kan dalam Al-Qur'an lebih terhormat, 
suci, luhur dan mulya dari pada kisah Maryam dalam Alkitab.

Begitu juga dengan sifat Tuhan dalam Al-Qur'an, Tuhan itu Esa 
adanya, ini berarti tidak boleh ada alternatif lain selain Allah 
SWT. Berbeda dengan Alkitab yang menyatakan Tuhan itu tiga yang amat 
tidak logis, apalagi doktrin Tuhan trinitas tersebut baru ada 325 
tahun setelah Yesus diangkat kelangit. Al-Qur'an mengisahkan Allah 
itu kekal, yang membedakan antara mahluk dengan Tuhan, tetapi dalam 
Alkitab dikisahkan Tuhan telah mati disalib dan Tuhan dikisahkan 
kalah berkelahi dengan a'kub. Masih banyak hal-hal logis yang tidak 
saya jumpai dalam Alkitab yang membuat imanku mulai goyang.

Hari masih pagi ketika itu, langit tampak cerah dan matahari begitu 
hangatnya, semalaman saya tidak dapat tidur dengan pikiran yang 
kalut. Kemarin saya bertengkar dengan istriku, seperti biasa karena 
keyakinan yang berbeda. Pagi itu istriku minta dipulangkan ke rumah 
orang tuanya, karena tidak kuat menahan perasaan karena suami selalu 
memojokkan bahkan menghina keyakinan."Maaf mas, saya mau nikah sama 
mas karena kehendak orang tua. Di Islam hukumnya anak harus nurut 
sama orang tua. Saya sudah taat, tetapi rupanya saya mau di-
Kristenkan, maaf mas, bagi saya lebih baik kehilangan Mas dari pada 
harus kehilangan Iman-Islam, Besok setelah sholat subuh antarkan 
saya kembali ke orang tua."

Besok harinya, tiba-tiba istri saya sudah siap untuk minta 
dipulangkan ke orang tuanya. "Kamu harus tetap tinggal di rumah ini 
bersama saya" kata-kataku memulai dan dia menatapku dengan 
tajam. "sampai perasaanku hancur...sampai imanku hancur..??" 
tanyanya. "..Tidak..!! , aku tidak akan berbuat sekasar itu lagi 
terhadapmu, aku berjanji didepan Tuhan, kau bebas dengan agamamu, 
bahkan kau bebas membaca kitab sucimu. Tadi malam kitab itu telah 
aku baca, isinya luar biasa dan benar mutlak. Tapi maaf...aku masih 
belum yakin, bahwa Islam agama yang benar, aku akan menyelidiki" 
jawabku menjelaskan pada istriku. "Kalau Islam yang benar mas ?" 
tanya istriku. "Kalau Islam yang benar maka aku akan masuk Islam, 
tetapi kalau ternyata Islam yang salah atau keliru, maka kamu harus 
masuk gereja" jawab saya menantang.

7. Iman saya mulai goyang dan tertarik dengan agama Islam

Saya mulai membeli buku-buku Islam, minta bantuan ke kedutaan-
kedutaan Islam bagian penerangan Kerajaan Islam Saudi Arabia. Saya 
datang kepondok-pondok pesantren mulai dari Banyuwangi sampai ke 
Kediri. Tidak ada waktu yang berlalu kecuali saya isi dengan belajar 
perbandingan agama, saya bertekad mencari kebenaran. Saya tidak 
ingin membohongi hati nurani.

Banyak sekali kebenaran hakiki yang saya jumpai dalam Al-Qur'an, 
semakin lama semakin nampak kejanggalan- kejanggalan dalam Alkitab, 
dalam Alkitab banyak sekali pertentangan antara ayat yang satu 
dengan ayat yang lainnya, banyak juga berkisah tentang pornografi 
dan mensifati Tuhan dengan sifat yang mustahil, belum lagi Alkitab 
tidak ditulis dalam bahasa Yesus. Kejanggalan- kejanggalan ini 
membuat saya semakin bernafsu mencari sampai dimana kekeliruan-
kekeliru an Alkitab.

8. Aku resmi keluar dari Gereja Protestan

Pada suatu malam saya bermimpi melihat menara gereja saya yang 
dikerubuti burung-burung. Langit mendadak terbuka, Para malaikat dan 
bidadari turun, dan seorang bidadari cantik menyanyikan lagu yang 
amat merdu sampai saya terjaga dari tidur, dan masih kedengaran 
suara bidadari itu.
Setelah saya amati, ternyata suara itu adalah suara istri saya yang 
sedang membaca Al Qur'an. Sejenak kemudian istri saya membangunkan 
saya "Mas... katanya ingin ketemu Tuhan, mari silakan". Malam itu 
saya bangun, di luar hujan deras diselingi petir menyambar-nyambar. 
Saya bangun dan cuci muka lalu duduk di atas sajadah yang biasa 
digunakan istri saya sholat.

Saya memang sering bangun tengah malam. Kalau istri saya sholat, 
saya Cuma berdoa saja. Sementara hujan belum reda saya khusu' berdoa 
sampai tidak terasa air mata saya berlinang, saya memohon kepada 
Tuhan, "..Ya Tuhan tolonglah saya,berilah petunjuk kepada saya, 
kalau memang benar Yesus itu Tuhan, tetapkan hati saya, akan tetapi 
kalau bukan, tolong beri saya petunjuk kepada siapa saya harus 
menyembah". Tiba-tiba badan saya menggigil, keringat dingin mengucur 
amat derasnya, kembali terngiang suara kiai-kiai, ulama-ulama, yang 
pernah berdialog dengan saya bahkan suara dari buku-buku Islam yang 
saya pelajari, seolah semua berkata "Islam adalah agama yang benar".

Lalu secepatnya saya menulis surat kepada Dewan Gereja Jatirto-
Lumajang dengan tembusan ke Jakarta, saya menyatakan keluar dari 
gereja protestan, dan ketika membaca surat saya, istri saya terkejut 
dan berkata, "Terlalu cepat pernyataan ini, sudahkah Mas pikirkan 
benar?". Saya jawab, "Bagiku bahkan terlalu lamban, sekian lamanya 
aku terombang ambing antara kebenaran dan ketidak benaran, aku sudah 
tak sanggup lagi membohongi diri sendiri". "Sudah mantap benar 
Mas?", tanya istri saya, "Yah, aku mantap bahwa Islam adalah agama 
yang benar!". Jawab saya, "Kalau begitu mari saya bombing membaca 
syahadat". Lalu istri saya berwudhu dan sholat dua rakaat.

Sementara itu saya melihat lonceng di dinding menunjuk pukul 02.10 
WIB dini hari.Usai ia sholat, tangan saya dijabat, katanya, "Mari 
saya bimbing masuk Islam,disaksikan oleh Allah, seluruh malaikat, 
Nabi dan Rasul, termasuk junjungan kita Nabi Muhammad saw, coba 
tirukan: Asyhadu Alla Ilahaillallah, Wa Asyhadu Anna Muhammadar 
Rasulullah". Istri saya tak kuat menahan air matanya jatuh 
bercucuran. Dan sejak itu tersiarlah berita dari mulut ke 
mulut,"..Jonathan masuk Islam..!". Majalah dan surat-kabar juga 
turut meramaikan. Ayahpun akhirnya mengetahui kalau saya masuk Islam 
dan memanggil saya pulang, ayah menyodorkan majalah ke hadapan saya 
dan saya menganggukkan berita tentang saya. Ayah marah sekali dan 
wajahnya nampak merah padam.

Ayah saya marah sekali, "Terlalu gila kamu..Biaya ayah habis banyak 
karena kamu. Ini berarti kamu telah mengkhianati cita-cita orang 
tua. Sekarang aku perintahkan kamu pulang kembali ke Malang dan 
kembali ke Gereja!". Saya hanya dapat menundukkan kepala dan tidak 
berani menatap wajah ayah yang merah padam itu. Saya jawab, "Tidak 
ayah, saya sudah menyatakan masuk Islam dan saya sudah berjanji mati 
bersama Islam". Ayah saya semakin berang dan tiba-tiba menggedor 
meja, "Terlalu gila..jadi kau sudah benar-benar hendak meninggalkan 
gereja?". Saya hanya bisa menganggukkan kepala, langsung ayah saya 
menyahut tidak senang, "Baiklah kalau kamu sudah tidak bisa diatur
lagi kamu tidak usah mengaku orang tua di sini, keluar! Dan jangan 
menginjakkan kakimu lagi di rumah ini!".

9. Saya diusir dan kerja di pabrik gula

Sejak itu saya diusir dan sayapun meninggalkan rumah . Di Jatiroto, 
saya ajak istri saya untuk segera meninggalkan rumah dinas Gereja. 
Tidak ada yang saya bawa dari rumah itu, sebab saya memang merasa 
semua kekayaan di rumah itu milik gereja. Selanjutnya, saya ditolong 
oleh orang-orang Islam, ditempatkan di rumah dinas PG. Jatiroto yang 
kebetulan tidak ada yang menempati.

Alhamdulillah, berkat perjuangan tokoh-tokoh Islam akhirnya saya 
masuk dan menjadi karyawan PG.Jatiroto. Saya mulai belajar sholat 
dan membaca Al-Quran, dibawah tuntunan istri saya sendiri.

Satu ketika, disaat lagi asyik-asyiknya belajar sholat, datanglah 
adik saya yang anggota marinir dua jip lengkap dengan anggota-
anggotanya. Agaknya keluarga saya di Malang tetap akan memaksa saya 
kembali ke Malang dan kembali mengelola gereja. Saat itu dengan 
tegas saya jawab,"Maaf, saya sudah memilih Islam dan berjanji mati 
dengan Islam!". Agaknya sudah diatur sebelumnya, begitu mendengar 
jawaban saya, ia langsung membuka sabuk kopelreim dan dipukul-
pukulkan di kepala saya dan saya terjatuh ke lantai dengan 
berlumuran darah. Saya baru sadar kembali setelah di RS Jatiroto.

Kala itu, ulama-ulama dan tokoh-tokoh agama Islam sama berdatangan 
menjenguk saya di RS. Jatiroto. Setelah peristiwa itu, beberapa 
ulama dan kyai mulai menampilkan saya di masjid-masjid untuk 
memberikan kesaksian tentang kebenaran ajaran Islam. Atas bimbingan 
dan dorongan dari mereka itulah saya akhirnya lebih giat lagi 
mempelajari, memperdalam Al-Qur'an dan Hadits.

Saya mulai dikenal masyarakat Islam secara luas, waktu-waktu saya 
terisi dengan acara-acara pengajian, dari kampung ke kampung, dari 
pesantren ke pesantren, dari kota ke kota, Jawa Timur, Bali, Lombok, 
Sumatera Selatan, Kalimantan dan Alhamdulillah sampai ke Malaysia. 
Bapak M. Nasir dengan Dewan Dakwah Islamiyah (DDII) nya mendengar 
cerita tentang saya dan pada tanggal 29 Agustus sampai dengan 8 
September 1991 saya mendapat kehormatan diundang pada kesempatan 
Silaaturrahmi Jamaah Muhtadien di Cisalopa, Bogor Jawa Barat dimana 
pada kesempatan itu dihadiri pula oleh para Pengurus Rabithah Al 
Alam Islamy dari Saudi Arabia.

10. Bergabung ke jamaah Muhtadien

Forum silaturrahmi Jamaah Muhtadien ini adalah suatu acara yang 
diselenggarakan oleh orang-orang yang telah mendapat hidayah dari 
Allah SWT yang kemudian masuk Islam, mereka terdiri dari bekas orang-
orang Kristen Pendeta maupun Pastur.

Sejak itu, setiap kali diundang pengajian, saya selalu dipanggil 
dengan Haji Muhammad Abdillah" sebenarnya saya merasa sangat malu, 
karena saya belumlah menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

Pada suatu malam, sepulang dari acara pengajian, sebelum berangkat 
tidur saya menyempatkan diri untuk melaksanakan sholat tahajjud. 
Pada saat sholat itulah, sengaja saya menangis dihadapan Allah SWT, 
saya bermunajat, memohon kemurahan Allah SWT agar saya dapat 
menunaikan ibadah haji.

Setelah sekian puluh kali hal ini saya lakukan, Allah Yang Maha 
Rahman dan Rahim mendengar munajat saya dan Alhamdulillah pada musim 
haji tahun 1992, di suatu pagi sekitar tiga hari setelah hari raya 
Idul Fitri, datang kepada saya sepucuk surat undangan dari Raja Fadh 
Arab Saudi yang isinya mengundang saya untuk menunaikan ibadah haji.

Allah sungguh Maha Besar, saya seolah dalam mimpi ketika tiba-tiba 
saya sudah bersujud di Masjidil Haram persis di muka Ka'bah. Kala 
itu air mata saya tak terbendung lagi, mengalir deras membasahi pipi 
dan seolah-olah menjeritkan suara hati saya, ".. Yaa Allah, pada 
akhirnya telah sampailah perjalanan saya yang sangat meletihkan dari 
Yerusalem ke Tanah Suci Mekkah, ampuni dan terima taubat hambamu ini 
dan jadikan hambamu ini termasuk golongan haji yang mabrur...amien 
Ya Robbal Alamin..". 

(al-islahonline) 

Dengan membaca Artikel ini semoga menambah Keimanan kita terhadap 
Islam sebagai Rahmatallil' alamin... 

WASSALAM.







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke