Bismillahirrahmaaanirrahiim.

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Saya lanjutkan cerita nabi Adam dan Iblis kemaren.

Selain menjauhi sifat syetan yaitu hasad, iri, dengki,
dan merasa lebih dari orang lain, siapapun orang
tersebut, meski ia lebih hina dari kita, lebih rendah
dari kita, miskin dari kita, lebih muda dari kita,
meski pembantu sekalipun ia. Jangan pernah sama sekali
kita merasa lebih dari orang lain, karena syetan yang
merasa diri lebih mulia, lebih baik diciptakan dari
api, sementara Adam dari tanah, maka ia merasa sombong
tatkala Allah menyuruhnya untuk menghormati Adam,
bukan sujud penghambaan, tetapi sujud penghormatan. Ia
enggan. 

Merasa diri lebih tinggi. Begitupun kita sebagai
manusia jangan ikuti diri syetan itu, jangan sampai
kita masuk keneraka hanya gara-gara gengsi, gara-gara
ketinggian gelar dan pangkat kita, ketuaan umur kita.
Kalaupun kita yang lebih mulia, lebih tua, tak ada
salahnya kita menghormati yang kecil, meminta maaf
pada yang kecil, pada yang faqir sekalipun, karena
Allah sama sekali tidak memandang jasad kita, tetapi
hati kita. 

Begitupun terhadap pembantu, jangan sama sekali pernah
merasakan diri pembantu itu hina, hargai ia, anggap ia
saudara kandung kita juga, ingatlah tanpa bantuannya
pekerjaan rumah kita tidak akan bisa terselesaikan
dengan beres, hargai jasa-jasa orang lain. Hormati
orang lain, jangan kita saja yang minta dihormati,
jangan gila hormat, gila gelar, gila jabatan dllnya
itu. Buang jauh-jauh sifat itu, itu pintu masuknya
syetan.

Kemudian berbuatlah dengan keikhlasan apa saja. Allah
berfirman “ Dan janganlah kamu seperti orang yang
keluar dari kampungnya hanya sekedar untuk riya kepada
manusia..” ( Al Anfal ayat 47).

Kita pergi keluar negeri, meraih gelar magister,
doctor, haji, umrah, ke Amrik, Jepang, kemana saja,
jangan sekali kepergian kita itu, agar dikatakan orang
kita orang alim, orang pintar, kaya banyak duit dan
sebagainya. Dan ini bukan berarti tidak boleh
tahaddust binni’mah, (menceritakan nikmat Allah pada
kita), boleh saja, tapi jagalah hati itu baik-baik.

Kemudian perlu kita mengetahui, setelah kita faham
betul bahwa syetan adalah musuh yang nyata bagi Adam,
istrinya dan anak, cucu keturunannya manusia. Apa
usaha-usaha syetan untuk menggoda manusia?

Tujuan utama syetan adalah menjadikan manusia itu
kafir seperti ia, agar banyak temannya dineraka
jahannam nantik. Kalau syetan tak bisa mengkafirkan
manusia, menjadikan manusia berbuat maksiat. Apa
langkah-langkah syetan itu, mari kita lihat.

1.      Tazyiin ( menghiasi) 
Maksudnya, menghiasi amalan manusia dengan kebathilan,
seolah-oleh dilihat manusia itu boleh, padahal ia
haram hukumnya. (lihat Q.S Al n’am 43, Al Anfal 48).
Betapa banyaknya perbuatan manusia yang dipandang
indah, padahal ia haram hukumnya. Contoh kecil dan
kongrit riba, korupsi, kolusi, sogok menyogok,
berpakaian tanpa jilbab, menampakkan dada yang putih
mulus, pusar, pinggul dan sebagainya, dengan alasan
seni, atau alasan buat cari duit, sebagai profesi.

Ingatkah kita betapa kejadian Rasulullah diusir dari
kampungnya, oleh kaumnya sendiri, dengan alasan
Rasulullah telah menghalangi aktifitas kehidupan
mereka, telah membawa ajaran baru, bukan ajaran nenek
moyang mereka, betapa syetan telah menghiasi perbuatan
mereka dengan angan-angan, kalau Rasulullah keluar
dari kampung itu, maka aman damailah negeri mereka,
bebaslah mereka melakukan apa saja, meyembah apa saja,
menyembah duniawi. Syetan menghiasi amalan mereka,
seolah-oleh pengusiran dan kekejaman terhadap
Rasulullah dan muslimin lainnya adalah sikap yang
tepat, karena menjaga negeri yang mereka cintai dari
ajaran yang belum pernah sama sekali mereka dengar dan
ketahui.


2.      Bid’ah dalam agama.
 Betapa syetan telah menghiasi amalan manusia dengan
amalan bid’ah, seakan-akan amalan bid’ah yang tidak
diperbolehkan Allah dan RasulNya, agama, benar, karena
ia perbuatan baik alasannya. Orang yang beramal tanpa
ilmu jauh lebih dicela dalam Islam, ketimbang orang
yang sedikit amalan tapi dengan ilmu yang memadai.
Contoh amalan dengan memakai hadist palsu kemaren.
Bila kita beramal dengan dalil yang sudah jelas-jelas
palsu, maka itulah salah satu hiasan syetan. Tanpa
kita sadari sama sekali.( silahkan lihat Q.S Al Kahfi
76-77).

Ahli ilmu mengatakan amalan bid’ah jauh lebih jelek
ketimbang maksiat. Kenapa, kalau orang maksiat tahu
salah dan dosanya, ia bisa taubat, sementara bid’ah,
ia tidak tahu salahnya, merasa benar, maka ia tidak
bertaubat. Sia-sialah amalan didunia yang ia lakukan
itu.

3.      Hiasan syetan akan mana amalan yang lebih utama,
ketimbang yang utama. Kita ingat saya pernah menulis
Fiqh Prioritas. Aqidah Agama, lebih utama dari
sega-galanya.
4.      Infak pada fakir miskin jauh lebih utama ketimbang
berada dalam mesjid terus menerus, karena
memperhatikan nasib fakir lebih utama, ketimbang
ibadah sunnah.
5.      Keluar dari perintah Amar Ma’ruf nahi Mungkar.
Contoh kongrit demi untuk menjaga perasaan orang yang
kita hormati, orang yang kita segani, atasan kita,
kita meninggalkan amalan nahi mungkar padanya. Ini lah
hiasan syetan pada manusia, menjaga perasaan dan
meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar tersebut. 
6.      
7.      Tahu kita orang korupsi, tetapi karena atasan kita,
kita segan mengatakannya. Tahu kita dia orang
terpandang, kita segan menyuruh kebaikan padanya,
segan menyampaikan dakwah kepadanya. Inilah hiasan
syetan pada manusia, meninggalkan yang lebih utama
ketimbang yang utama(tarakal mafdhuul, minaal
faadhil). 

8.      Kita segan, akh..dia orang yang sangat saya hormati
sekali, tidak berani kita menasehatinya, menegurnya,
dan menyuruhnya berbuat yang benar. Inilah yang
namanya tarakal fudhul minal faadhil, salah satu
langkah syetan dalam hiasan nya.(lihat Q.S Al Maidah
78,79) sebab turun ayat tersebut.


9.      Salah satu lagi hiasan syetan adalah merubah-rubah
hukum Allah, yang wajib jadi sunnah, yang haram jadi
halal, yang makruh jadi wajib, atau sebaliknya,
diputar balikkan hukum-hukum Allah itu.

Lantas bagaimana cara menjaga semua hiasan syetan
tersebut.

Namanya penyakit ada obatnya bukan?

Untuk Bid’ah, maka hendaklah kita beramal dengan ilmu,
beramallah kalau kita tahu hukumnya, jangan asal
beramal, tanyakanlah pada yang ahlinya bila kita tidak
tahu, atau banyaklah membaca buku-buku agama.

Untuk menjaga agar jangan sampai kita meninggalkan
yang lebih utama, dari yang utama. Adalah mengetahui
betul akan apa itu kewajiban Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
Amar Ma’ruf nahi mungkar adalah kewajiban secara
syariat.

Adapun menjaga agar hukum-hukum Allah tidak diputar
balikkan, lihat betullah mana yang haram, mana yang
halal. Kaedah ushul fiqh mengatakan : Apabila sudah
ada Nash yang qat’i, maka ijtihad tidak dibutuhkan
lagi”, artinya kita harus sami’na waatha’na terhadap
nash atau dalil tersebut.

Demikian sekilas hikmah yang dapat diambil dari kisah
Adam alaihissalam dan Iblis laknatullah. InsyaAllah
yang akan datang kita melihat penafsiran yang lain
lagi, bagi yang tidak berkenan, tinggal didelete saja,
bagi yang ingin berbicara apa saja, silahkan
berbicara, postingan saya hanyalah sekedar pencerahan
dan siraman ruhani buat bekal diakhirat saja, bukan
untuk bermaksud menghalangi pembicaraan, dan tujuan 
siapa saja. 

Sebagaimana tubuh atau jasad perlu dikasih makan tiap
hari, ruhani, jiwapun memerlukan bensin untuk disiangi
sepanjang waktu. Dunia akhirat selalu berjalan
berdampingan, bukan satu-satu jalannya.

Wassalamu’alaikum. Cairo 21 maret 2006 (Rahima)


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke