Terus gini, malam berikutnya ada Rapat PDIP :
Eh, poros tengah eh poros bingung sudah mulai bingung tuh.
Biar aje. Kita diem aja. Biar mereka tambah blingsatan. Yang penting
kita narik simpati umat Islam dulu.
Gimana caranya ?
Ya gampang. Kan ada Mathori kita bohongi aja dia. Janjikan kursi
Buat yang lain kalo membaca ini aku mita maaf banget ya.
buat moderator aku minta tlg banget, soalnya udah berbagai cara menghubungi
sohib saya yang satu ini tapi tetap mental lagi, oleh krn itu minta tlg
lewat jasa milis kuli-tinta, supaya doi bisa terima pesanku.
Buat mas teten, sorry banget
Hebat...
Nampaknya anda punya kecerdasan lebih untuk selalu memojokkan PDI
Perjuangan.
Dalam istilah pemerintah ini yang dinamakan "oknum".
Dalam kacamata orang sehat berita tersebut adalah perseteruan antar dua
kelompok yang saling bersaing bukanlah cerminan PDI Perjuangan seutuhnya.
Saya
Aku hadir disana. Dan aku bertanya pada Megawati soal Timtim dan Aceh
sesuai rencanaku semula. Jawabannya sungguh membingungkan. Tetapi
biarlah, Biar aku tulis saja untuk koranku besok.
Tabik
=
Bung iwan, kalau boleh tau, jawaban beliau apa ?
sebab di pidatonya, beliau kayaknya
Siapapun kau yang ngirim, tolong ngirim sekali-sekali kuli cinta dan politik
cinta dilampirin sama gambarnya Sofiamencuba.
Thanks-Siapapungua yang ngirim
Atas nama redaktur pelaksana Majalah cinta
Okay...
At 11:24 AM 7/30/99 +0700, you wrote:
Bung Gigih, tulisan ini pernah saya dapet
nggak perlu emosi gitu mas . ! tenang aja mungkin kalo mau referensi
lain coba baca Media Indonesia hari halaman 14 kejadian dibawah ini ada kok
!
--
From: Jopie J Bambang
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL
"..Kalian orang Jawa memang haibaatMaka kalian sajalah yang bersumpah
darah, biarlah aku yang mengatur kursi di DPR...".
"Jawa, Batak, dan Sumpah Darah " :
" Solidaritas Orang Jawa Relatif Rendah". Bukan saya lho yang bilang. Tapi
para pakar di Pertemuan Linguistik Bahasa dan Budaya Atma
Sekedar meneruskan saja, sementara nggak ada komentar ... ntar malah
salah:-) atau dihuruf besarin sama GIGIH "Laskar PDIP" NUSANTARA. Kalau
sudah baca ya di busek saja ...
iwan
Jawa, Batak, dan Sumpah Darah
Oleh Zaim Uchrowi
Saya yakin anda tidak mengamati betul-betul peristiwa 27 Juli 1996.
Memprihatinkan sekali judgement anda ini. Cobalah untuk lebih banyak
mengamati, bukan komentar.
Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin
_
E-mail: [EMAIL PROTECTED];
Menurut netiket, orang yang menulis dengan HURUF BESAR semua sedang
marah berat ! Gih, kon lagi murka kambi sopo Gih ?
Hahahaha, diprovokasi kok marah !
GIGIH NUSANTARA wrote:
Siapapun dia. Dan karena itu orang yang
mengincar jabatan
tersebut harus siap ditelanjangi habis-habisan.
Salam,
Ini teknik pemasaran yang apik tenan, membantah dan marah-marah unntuk
merangsang orang lain untuk mengkilik-nya
-Original Message-
From: tri man [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
Franca A.S. Wenas wrote:
Wah iya nih terputus. Mungkin kapasitasnya ya kegedhean ?
Rekan Iwan, transkripnya tidak komplit nih !!. Apa memang begitu adanya ??
Trim's,Fw.
__
If you want to subscribe or unsubscribe, send an
Bisa jadi sebagian pendapat anda itu benar. Walau saya tidak melihat
pandangan anda benar terhadap substansi makna dari pidato itu sendiri.
Setidaknya itu menunjukkan kedangkalan anda dalam mengamati mencerna atas
tindakan orang lain.
Jelas pidato itu merupakan penegasan sikap PDIP atas
Walaupun ekstra kulikulernya banyak tapi kalau bobot dari kegiatannya tidak
menarik, yach...untuk apa, memang di 70 saya akui dan saya rasakan sendiri,
itupun hanya kegiatan tertentu saja dan selalu menjadi sorotan di sekolah.
Kegiatan tsb tidak semua murid yang dapat ikut karena mereka melakukan
Rekan Iwan, transkripnya tidak komplit nih !!. Apa memang begitu adanya ??
Trim's,Fw.
-Original Message-
From: Sam [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Netters sekalian,
Saya memang kritis dan beberapa rekan kayak Mas Gigih atau Mas
Daniel
bahkan
Bung Sam,
Komentar saya adalah pernyataan Juan ini jangan dibaca
seperti apa ada-nya, karena dia "Sedang Menjalankan
Tugasnya dengan Baik dan Profesional".
Ingat saja bagaimana dengan statement-nya mengenai keadaan
Pak Harto sewaktu masuk ke RSPP, dia mengatakan bahwa Pak
Harto baik2 saja,
Kalau para pemimpin moralnya seperti yang di gambarkan pak Bodo, maka
boleh taruhan deh, negara kita akan menjadi negara AMORAL.
Mungkin pak Bodo ini mau kalau pemimpinnya mantan pelacur, misalnya!
Kalau saya sih, amit-amit deh
Yang namanya pemimpin itu kan haruslah orang yang masa lalu
Diam Emas? kam n
Koq aku justru menemukan sifat PDI-P yang sebenarnya (tadinya) hanya aku khawatirkan
pd beberapa mantan Jendral + preman di PDI-P, ternyata bakat itu benar-benar kental
merata. Feodal Otoriter. hari ini plus satu lagi: arogan.
cuplikan dari www.detik.com
menurut seorang dokter dan seorang mahasiswa kedokteran kenalan saya, cara
tersebut ngaco dan ngawur yang malah bisa berbahaya (kesimpulan saya)
saran mereka, kalo kena stroke, langsung bawa ke RS.. nggak usah ditusukin
jarum..
saran saya, hati2 dengan email2 tak bertanggungjawab semacam ini
Rasanya manusia yang satu ini ingin mengikuti jejak Gigih Nusantara, yang
mencari keuntungan pribadi dari milis ini.
Pas anda klik, dia dapet dollar.
Cih, sorry aja deh!
On Fri, 30 Jul 1999, Phantom Stranger wrote:
From: tri man [EMAIL PROTECTED]
http://www.hotbox.com
Padahal
Nah,
Ini dia bung Renaldo, Kalau misalnya Tante Mega ini mau lebih banyak
berbicara dan berdiskusi, terutama misalnya bersedia mengikuti tukar
pendapat dengan golongan masyarakat lain, bisa saja kita akan mendukung
dia, bisa saja.
Jadinya nggak kayak pidato politiknya Tante itu kan?
Ide-idenya
Siapapun kau yang ngirim, tolong ngirim sekali-sekali kuli cinta dan
politik cinta dilampirin sama gambarnya Sofiamencuba.
Thanks-Siapapungua yang ngirim
Atas nama redaktur pelaksana Majalah cinta
Okay...
Apa lagi ini ??
ada yang ngerti
regards...
= dave =
So, secepatnyalah Suharto ikut ambil bagian dalam ajang cap jempol darah.
Salam
Alvi
Bung Gigih, tulisan ini pernah saya dapet dari seorang temen, tapi menurut dia
tulisan ini belum mendapat konfirmasi dari ahli medis, tapi mudah-mudahan saja
bener.
regards..
= dave =
=
Apa benar ini masalah active listening, atau sekedar hilang akal lalu akal
akalan. Dari DPR, FPP juga bilang pidato Mega hanya retorika, tanpa bukti.
Muladi bilang : ancam ancaman. Amien Rais bilang : nggege mongso
(premature). Dewi Fortuna bilang: belum tentu. Mat Pithi : emploken!!!
I dont
Anda janga salah paham.
Bukan kejadiannya yang saya protes.
Komentar orang yang fwd berita itulah yang tidak layak dilontarkan dengan
menggebyah uyah - apalagi memakai kata-kata yang kasar.
-Original Message-
nggak perlu emosi gitu mas . ! tenang aja mungkin kalo mau referensi
Ya, saya juga cuma menerima amanat, siapa tahu memang benar, agar
disebarluaskan, katanya. Terimakasih.
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bung Gigih, tulisan ini pernah saya dapet dari
seorang temen, tapi menurut
dia tulisan ini belum mendapat konfirmasi dari ahli
medis, tapi
mudah-mudahan
Seharusnya, stasiun teve yang meliput langsung itu ya nyuting yang lagi
nanya, dong. Keterlaluan kalau sampai Bung Sam ini sudah bertanya
tentang sebuah topik yang begitu hebat, dan dijawab yang
membingungkannya, sampai tak ada satupun stasiun teve tersebut yang
nyuting. Benar-benar stasiun teve
Nda marah, kok. Cuma lagi nyambi bikin program, yang biasanya caps-lock
tak idupin. Ngapain marah juga. Wis podho gedene. Mau ngubah pikiran
orang apa ya bisa, wong pikiranku dewe yo gak iso tak ubah, kok. Itu
pun juga sekedar 'grenengan' aja. Nggak betul-betul bikin tanggapan.
Lagi males mikir,
Satu hal lagi pak Bodo, Berarti apa yang dilakukan oleh Suharto dimasa
lalu jangan-jangan sudah tidak ada artinya bagi anda lagi.
On Thu, 29 Jul 1999, Sambodo, Prijo (KPC) wrote:
Yah seperti inilah contoh calon-calon pemimpin bangsa Indonesia (atau
bangsat Indonesia...?), sangat kreatif
Terus Poros bingung rapat lagi. Sekali ini Akbar ikut nongkrong juga,
lengkap dengan stafnya, karena jadi juga mereka gabung sama Akbar.
Wah Gus Dur nggak maen nih! Kayaknya susah nipu dia. PKB masih liar.
Tenang aja, suara kita di MPR plus UD dan UG sudah lebih besar dari PDIP
plus PKB. Mau
Tenang saja, ntar juga ada jawabannya. Masa belum belajar juga bahwa dia
punya lateral thinking yang begitu unpredictable. Beyond, Man!! Mana pernah
sih ada pidato politik Ketua Partai yang direlay begitu luas di media,
dilengkapi dengan ulasan sebegitu banyak pakar.
Biar semua keluarkan
Masa sih baru terkejut sekarang dengan dikotomi yang begitu menjamur?
Ada muslim non mulim, ada laki perempuan (issue gender), ada berani debat
takut debat, ada lulusan SMA lulusan Perguruan Tinggi, ada pro Amandemen
anti Amandemen, ada pro dwifungsi hapus dwifungsi, dan sejuta lainnya?
Siapa
Masa sih baru terkejut sekarang dengan dikotomi yang begitu menjamur?
Ada muslim non mulim, ada laki perempuan (issue gender), ada berani debat
takut debat, ada lulusan SMA lulusan Perguruan Tinggi, ada pro Amandemen
anti Amandemen, ada pro dwifungsi hapus dwifungsi, ada berani ketemu
wartawan
Saya setuju dengan anda. Dari awal saya sudah sedih dengan berita-berita
kekerasan yang terjadi di negeri kita yang tercinta.
Saya juga sangat sedih dengan yang namanya "negeri yang ramah tamah dan
murah senyum" ternyata hanya merupakan slogan yang menjadi propaganda untuk
proses pembodohan saja.
Saya 100% Indonesia dengan bapak lahir di Tapanuli Utara dan Ibu lahir di
Medan, dengan demikian suku bangsa saya adalah Batak, walaupun saya lahir di
Jakarta dan mahir berbahasa Batak. Semua "faktor positif" yang ditulis di
Kompas itu, mungkin adalah benar, tetapi belum tentu semuanya baik. Bagi
Salam,
Isi pidato Ibu Megawati menunjukkan kepedulian yang besar bagi kehidupan
bangsa Indonesia, beliau begitu peka terhadap permasalahan yang ada dan
dengan bijaksana menawarkan penyelesaian dan jalan keluar.
Saya pikir Ibu Mega ini pantas jadi presiden kita,.dengan syarat kita harus
memiliki
Salam,
Aku bingung nih tentang masalah aceh, katanya di sana ada pengacau keamanan
yang menteror rakyat sehingga Pak Wiranto mengirim armada tempurnya untuk
melindungi rakyat, tapi kok dari berbagai berita saya mendapat kesan bahwa
rakyat aceh menghendaki TNI segera hengkang dari aceh karena
Saya setuju: "Its always the case of ridiculous loosers, ha ha
haaa." Saya ketawa juga ya.., ha..ha..ha..
Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin
_
E-mail: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Visit http://come.to/forma-kub
Assalamu'alaikum wr .wb
--
From: Yap C. Young [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Kuli Tinta] active listening
Date: Saturday, July 31, 1999 1:04 AM
Apa benar ini masalah active listening, atau sekedar hilang akal
lalu akal
akalan. Dari DPR, FPP juga bilang
Assalamu'alaikum wr .wb
Menyimak pidato Ibu Mega selama delapan puluh menit itu meyakinkan
kita dan memberi kesan yang menunjukkan kepiawaian dia dalam
mengelola kepemimpinan bangsa. Pemahaman dia terhadap nuasa politik
yang berkembang di negeri ini tak bisa dipungkiri lagi bahwa dia
merupakan
Yang saya tahu, sebenarnya akar permasalahan di Aceh pada awalnya sama
dengan daerah lain di Indonesia. Ketidak adilan.
Tapi satu masalah khusus yang dihadapai Indonesia dari dulu berkenaan
dengan masalah Aceh ini adalah penerapan syariat Islam dan Otonomi yang
luas(bahkan kalau bisa jadi negara
Opo karepe
--- Overseas [EMAIL PROTECTED] wrote:
Siapapun kau yang ngirim, tolong ngirim
sekali-sekali kuli cinta dan politik
cinta dilampirin sama gambarnya Sofiamencuba.
Thanks-Siapapungua yang ngirim
Atas nama redaktur pelaksana Majalah cinta
Okay...
At 11:24 AM
Lha iyo, Jad, lak sumpek tah ngrasakno arek-arek mbethik iki. Wingenane
dowo nantang-nantang, jarene :
'Endi sing jenenge Mega. Wong gak reformis blas. Jelas-jelas iku gak
gelem ngamendir UUD. Paling-paling gak gelem ngadili HMS, digae ngijoli
HMS sing gak ngadili BK. Mega gak main' dan
Ojok percaya, Jad.
Metune mbah peno iki lak cuma 'public relation' thok. Cek ketok-e gak
onok opo-opo. Ndik koran SI dina iki, Setu 31 Juli, onok perawate sing
terus-terang, nek mbah peno iki gak isok opo-opo. Nalika wartawan SI
ngudhang, njaluk mbah peno iki ngguyu, karo ngekek-i salam, disapa
Ko-en eruh Jad, pas ning peno pidato iku, stasiun teve telu nyiarno
langsung, mari ngono sing siji jam 6 sore, sing sijine maneh jam 10
bengi. Biasa, cumak TVRI sing gak.
Sing gendheng iku SCTV. ANTeve karo RCTI, sing jugak langsung nyairno
wis mari, SCTV diterus-terusno, sampek jam papat
Nyuting kata saya, ini bukan 'nyunting', bos Reva. Nyuting ini gaya
'Suroboyoan', yang diambil dari kata 'shooting'. Live tak-live,
'nyuting' kan pasti bisa, dong. Itu si Sam kan bilang dia ada di sana,
dan tanya soal Timtim sama Mega, tapi jawabannya ngawur dan bikin (ia)
bingung? Lha kalau
Anda benar...
seorang kawan asli Aceh cuma berkomentar bukan soal referendum atau negara
sendiri yang paling utama bagi rakyat Aceh. Rakyat Aceh merasa bagian dari
Indonesia - Namun jika menjadi bagian dari Indonesia sekedar menjadi sapi
perah dan praktek-praktek kekerasan ketidakadilan lainnya
Waktu saya baca tulisa Zaim Uchrowi, Saya kok kurang sreg juga.
Sekadar informasi, Saya lahir dan besar di Tapanuli(Selatan), Tanah Batak.
Dan saya 100% Batak, Bapak dari keluarga besar Siregar dan Ibu dari
keluarga besar Harahap.
Tapi fakta yang saya lihat tidaklah sehebat apa yang digambarkan
Wacana politik dalam rangka pemilihan Presiden menjadi menarik dengan
munculnya banyak statement para pakar dan praktisi politik. Kilas balik
reformasi memberi kesaksian kadar para politisi, tentang konsistensi, visi,
ambisi dan interest pribadi, sekaligus gambaran kelam bagi masa depan
E-mail tak bertanggungjawab?
saya bertanggungjawab atas e-mail ini. Bahkan tanggungjawab atas
isinya, dalam pengertian, sebagai kewajiban saya untuk meneruskan
sesuatu yang 'mungkin' berguna. Dan aku katakan pula, ini 'forward',
yang minta saya agar menyebarluaskan.
Saya bertanggungjawab, dan
Nggak perlu berbelit belit. Kalau konsep Megawati diadopsi Habibie, inti
masalah Aceh terpecahkan. Yang lainnya bisa diselesaikan sambil jalan.
Maksud saya, kalau Pemerintah memberikan SELURUH hasil dari ladang minyak
Arun untuk rakyat Aceh, sementara hasil lainnnya tetap menjadi porsi Pusat,
Whh.
"Kacang ijo" bangsaattt.!
kali ini mohon maaf para netters, emooosiii..aku.
Apa sih maunya tentara ke Aceh?
Ngapain lagi itu PPRM di tarok' di Aceh..
Kerjanya bunuhin rakyat..!
Sial
Peristiwa terakhir Beutong Ateuh, 100 rakyat tak berdosa
Salut, anda memberikan pencerahan yang indah.
Segala kelemahan yang anda ungkapkan bukan hanya monopoli Batak. Itu juga
terjadi pada etnik lainnya dengan pola dan kadar berbeda.
Tetaplah bangga menjadi warga Indonesia yang memegang nilai luhur Batak,
karena sungguh kalau itu dilakukan simultan
Nggak perlu berbelit belit. Kalau konsep Megawati diadopsi Habibie, inti
masalah Aceh terpecahkan. Yang lainnya bisa diselesaikan sambil jalan.
Maksud saya, kalau Pemerintah memberikan SELURUH hasil dari ladang minyak
Arun untuk rakyat Aceh, sementara hasil lainnnya tetap menjadi porsi Pusat,
__
If you want to subscribe or unsubscribe, send an empty email;
To subscribe: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe: [EMAIL PROTECTED]
Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Bung Dave,
Anda perlu tahu bahwa tidak ada tanya jawab antara Megawati dengan
wartawan seusai pidato politik tersebut. Saya hanya menyempatkan diri
mendekatinya, dan sambil berjalan ke ruang kerjanya mencecar Mega dengan
pertanyaan soal Timtim. Anda pasti bingung mendengar jawabannya, sama
Anda benar. Pencegahan korban untuk sementara
harus dilakukan oleh Kepala Sekolah. Tapi berapa
orang sih yang mempunyai mobil. Masalah Bis Umum,
sampai dimana mereka bisa mendrop siswanya, dan sampai
kapan program itu bisa dijalankan ?
Usul penghapusan seragam PUTIH-ABU2 juga saya yakini
Bung Yap,
Bisa nggak anda coba menganalisi masalah Aceh sedikit lebih jernih, jadi
terlepas dari anda itu mendukung pidato Mega atau tidak?
Seperti yang saya bilang inti dari tuntutan rakyat Aceh adalah ketidak
adilan, plus Otonomi budaya dan agama yang seluas-luasnya.
Inti pidato mengenai Aceh
Jika ada 'Arun (tidak) untuk Aceh', maka sebenarnya cukup banyak 'arun'
lain yang juga '(tidak) untuk Aceh'. dan itu tidak cuma Arun, serta
tidak cuma Aceh. Telah hampir tiga dasawarsa ini rasanya 'semua Arun
tidak untuk semua Aceh'. Bahkan, jika Arun memang sudah ada secara
riil, maka ada
Bagi yang sudah membaca pesan berikut di milis balita anda, saya mohon
maaf. Tapi karena mungkin ada yang belum baca dan saya rasa juga cocok
dengan keadaan di kuli-tinta dimana masih banyak yang mengirim tanggapan
cuma dengan satu kalimat yang kadang tidak berguna bagi orang lain
sementara
60 matches
Mail list logo