-Original Message-
From: Begaya Wisnu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sementara, pihak lain, entah AR atau siapa saja, lebih banyak menjawabya
dengan ancaman, tudingan,
labelisasi, yang dalam banyak hal malah menutup peluang diskusi. Untung
yang ditanggapi adalah Gus
Dur. Orang lain
Yang aneh justru ucapan Akbar Tanjung yang mengatakan
bahwa hendaknya perseteruan antara GD dengan AR
diakhiri karena itu telah menyebabkan dolar terpuruk ke
8000. Seingat saya sih, GD tidak pernah merecoki
pekerjaan atau kinerja ketua MPR. Terkesan bahwa GD
hanya menanggapi dan tidak
eh...siapa bilang AbdWhd tidak pernah menyerang
balik / mulai nyerang (bukan
cuma ke si AR lho). Merontokin Laks dan JK dengan
dalih tidak kompak salah
satunya (memang masih terdapat banyak sekali alasan
yang bisa dicari untuk
membenarkan pengangkatan konco-konconya si AW).
Kayaknya
Bagaimana coba kalau ada yang mengartikan :
"Ooo... jadi mestinya memang marah-marah dulu...ok deh, lain kali AR ngomong
kita marahin!"
Apa nggak perang kita?
Mestinya ngomong aja itu dalam kerangka demokrasi, titik. Bumbunya itu
lho...
Atau memang Kompasnya aja yang agak kebangeten milih judul?
Ada yang bisa menjelaskan, apa yang dimaksud Indra ini
?
--- Indra Bayu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagaimana coba kalau ada yang mengartikan :
"Ooo... jadi mestinya memang marah-marah dulu...ok
deh, lain kali AR ngomong
kita marahin!"
Apa nggak perang kita?
Mestinya ngomong aja itu dalam
an pemuja ya terserah deh demokrasi
koq, bebas!)
- Original Message -
From: Indra Bayu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 24, 2000 3:58 PM
Subject: [Kuli Tinta] GD-Banser-AR
Bagaimana coba kalau ada yang mengartikan :
"Ooo... jadi mestinya memang marah-marah dulu.
haha..
ini penyakit.
penyakit anak buah.
yang "berseteru" sudah bertemu dan saling baikan,
, yang pengikut masih suibuk sendiri...
wis, gak melu-melu ah.
---
kerjo durung karuan, gak onok sing didisikno
-
Soelojo