Rekan-rekan wartawan Yth,
Terlampir info tentang hadiah bagi artikel prima di bidang International Affairs. Saya
harap rekan-rekan dapat mengikutinya. Saya sebenarnya berminat tapi karena sudah jadi
fellow maka tidak boleh ikut lagi. Ayo dong ikut:
Bambang Harymurti
Sebentar lagi Prof itu juga akan mengatakan yang sebaliknya. Dalam peristiwa
Mei setelah bertemu Komnas Ham dia mengatakan (TV) bahwa pemerintah harus
bertanggung jawab namun beberapa hari kemudian dia mengatakan sebaliknya
(TV).
Seperti kasus Tim sembilan yang akan memeriksa Soeharto ..
ada yang tau alamat email Christianto Wibisono ? Pada artikelnya di SRP
13/12/98 (Analisis C. Wibisono: Agenda Dialog Nasional), ada disebut
mengenai June Chandra Santosa dari Boston University berjudul Modernization
Utopia and the Rise of Islamic Radicalism in Indonesia.
mungkin ada netters
Yth para kuli email,
Ada dua cara untuk menghadapi perubahan, yaitu terencana dan reaktif. Nah
tampaknya pemerintah lebih sering memilih cara reaktif. Posko Kewaspadaan
yang tidak jelas juntrungnya adalah contoh terakhir.
Kini mereka akan membentuk Ratih secara reaktif pula karena jumlah polisi
Tapi, ada baiknya bung Wakhid memperjelas maksud anda "ditunggangi" dll.
itu.., sepertinya kok bahasa orde baru sekali ya..?
Wah... kayaknya nggak perlu "kura-kura dalam perahu" deh, semua orang
kelihatannya sudah tau hal itu. Tanya saja sama para oportunis yang siap mencari
kesempatan
Menanggapi issu "ratih" yang kini sedang ngetop ;-)
Sekarang, banyak terjadi tindak kekerasan yang menurut kaca mata penguasa
merupakan "tindakan anarkis" dan bahkan "makar". Padahal, dalam berbagai
kasus kekerasan, peranan orang-orang yang dekat dengan penguasa sekarang
terlihat sekali. Bahkan
Saya juga kasihan dengan nasib umat Islam apalagi setelah kejadian baru
lagi
ini di Kupang. Sudah difitnah sebagai Pamswakarsa, dituding sebagai
biang
kerusuhan,
Memang gila Pamswakarsa itu. Mereka berani beraninya bermarkas di Istiqlal
serta berpakaian putih lengkap dengan sorban
sebetulnya jika hbb terlibat, ya dengan segala kerendahan hati hbb
seyogyanya bersedia mengembalikan hasil kkn-nya kepada negara. apalagi hbb
memiliki kemampuan yang aduhai dan bisa banyak yang mau mempekerjakan hbb
dengan gaji yang melebihi gaji presiden indonesia.
sebab hbb kan hanya perlu