Saya sungguh terkesan dengan argumen Dr. Mahfud ini. Benar-benar ia mampu
mencuri kejernihan ditengah kerancuan. Betul sekali, semua disorder ini
terjadi karena tidak adanya legitimasi rakyat terhadap pemimpin. Karena itu,
yang perlu bukan another angkatan ke-5 (rakyat dipersenjatai), tapi
Ketika beberapa waktu yang lalu Juwono Sudarsono
mengatakan bahwa Soeharto bukan turun karena
mahasiswa saya hampir ketawa, ya ampun orang kayak
begichu koq bisa jadi menteri yang nggak
penting-penting begitu aja diomongin, padahal
sebenarnya sudah nggak usah jadi pernyataan lagi
mahasiswa atau
Saya juga kasihan dengan nasib umat Islam apalagi setelah kejadian baru
lagi
ini di Kupang. Sudah difitnah sebagai Pamswakarsa, dituding sebagai biang
kerusuhan, dituduh dukun santet sampe dibunuhin segala dan masih banyak
lagi
ternyata reformasi masih juga belum berpihak pada
hmmm... mungkin maksud Bung Abdullah Hasan adalah kalau orang biasa nggak akan
jadi sarana yang bisa ditunggangi pihak lain kali ya... :-) Atau dengan kata
lain, kalau orang biasa sih nggak punya massa, nggak punya ambisi dll. Jadi
bukannya elit atau bukan elit kan Bung Hasan ?
Koordinator
Forward lagi deh... biar rame...
Ini saya ambil dari Suara Pembaca Pikiran Rakyat tanggal 14 Desember 1998
Alquran dan Sunnah Bukan Sumber Demokrasi
Redaksi "PR" Yth.
Pada tanggal 24 dan 25 November 1998, "PR" telah memuat tulisan saudara Muhammad
Firasat yang berjudul "Demokrasi: Agama Baru?
Saya jadi heran, kenapa agama malah sering dianggap
sebagai masalah dalam politik Indonesia. Sejak jaman
dahulu padahal agama-agama telah hidup sehat di
Indonesia. Sebenarnya ketika kita saat ini bicara
soal sektarianisme dan segala macam varian dan
derivatnya, kita berarti mungkin masih terjebak