Ku coba mengigat lagi kapan terakhir kali menginjakkan kaki di gunung
yang dulu begitu akrab, ya....begitu sangat akrab dalam menemani 
hari-
hari yang dulu pernah menghantui kehidupanku.

Satu...dua...
kucoba meresapi kembali gairah yang mengalir dalam aliran darah ini.
Terasa sentuhan dan belaian itu tetap mesra seperti dulu,
menghanyutkanku pada kenangan lalu.

Juga seperti waktu itu, kumulai langkahku bersama kawan-kawan baruku,
walau ada beberapa yang sudah begitu akrab :)
Seperti biasa sang alam begitu cepat mengakrabkan kami dalam satu
langkah pasti menuju sebuah bentuk persahabatan yang tak pernah 
sirna.

Tawa canda itu tak asing bagiku, seperti halnya dengan sesisi
jenggala yang kerap kuhampiri. Selangkah demi selangkah jejak itu
meninggalkan sebuah senyum kegembiraan yang terbawa dalam sejuta
mimpi.

Satu persatu wajah-wajah itu mengisi paragrap-paragrap petualangan
yang ikut memenuhi 'Sepenggal Perjalanan' ini. Banyak nuansa warna
tergores menyemarakan garis-garis kehidupan yang mesti dilalui.



Seperti yang selalu kuharapkan, ada banyak buku yang harus kupahami
dan kubaca untuk kembali mengingat pelajaran yang dulu sering kau
berikan padaku. Untuk mengajariku dan mengenalkanku pada arti sebuah
kehidupan yang hakiki. Walau mungkin banyak yang sudah terlupakan,
namun masih terasa getaran-getaran nyata dalam diri.

Satu persatu kesempurnaan yang kau tampakkan membuat hati ini
terpesona, seperti layaknya harum melati yang menyebarkan harud
dilembah kesunyian "Surya Kencana".

Harum mewangi 'Melati Suci masih tampak seperti dulu"



*_^

diary "Hijjau"
-SepenggalPerjalanan-


Kirim email ke