Yepp, example:
gcc -Wno-deprecated test.c
KOkon.
On 5/4/06, Yanu Widodo [EMAIL PROTECTED] wrote:
apa semacam option ?
--
yanu
On Friday 05 May 2006 00:45, Eko Prasetya wrote:
-Wno-deprecated berarti warning untuk deprecated function (obsolete)
ngga dimunculkan.
KOkon.
--
Berhenti
awal[3] tidak dimasukkan ke data segment, karena awal[3] tidak di-initialize.
Non-initialized variable diletakkan di BSS, tergantung O/S-nya, BSS
bisa di-initialize
dengan 0, atau untuk debugging mode, bisa dengan any value (eg. 0x di
visual C++).
Stack-segment hanya digunakan untuk
Ini kalo di C:
pid = fork();
if (pid != 0)
{
// Exit the parent.
exit(0);
}
else
{
// Make this guy a process group leader.
pid = setsid();
if (pid == -1)
{
Ada #include stdlib.h ngga di awal file?
KOkon.
On 2/27/07, pinguin [EMAIL PROTECTED] wrote:
Nambah lagi ya,.
Sebenarnya kalo saya pake : la = (int**)malloc(m*sizeof(int*));
yang berarti untuk alokasi array.
muncul pesan:
warning: incompatible implicit declaration of built-in function
Tapi dengan 1 dimensi, kita alokasi heap-nya hanya sekali, dan ini mengurangi
kemungkinan fragmentasi memori.
KOkon.
On 2/28/07, Ifnu _ [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah para programmer C selalu menggunakan pointer 2 kali (misal **a)
untuk menyimpan array 2D dan pointer 1x (misal *b) untuk
On 3/4/07, Yohanes Nugroho [EMAIL PROTECTED] wrote:
Array:
jika kita hanya punya 5 array global (asumsi tidak ada variabel global
lain), maka ukuran section data kira2 sebesar 5 array itu (mungkin ada
tambahan alignment).
Correct.
Pointer:
Jika kita mengalokasikan 5 array di heap, maka
By default, operator new() selalu mengakses ke heap/memory.
Tapi seandainya heap memory tidak cukup, maka operating system
bisa mem-swap memory ke hard-disk sebagai tambahan (virtual memory).
Ini semua tergantung dari physical memory, dan swap partition dari operating-
system-nya. Kalo
Untuk lebih detail, virtual memory digunakan oleh operating system
untuk mengatur
penggunaan memory di tiap-tiap process.
Setiap process/application menggunakan static address untuk memulai programnya
(di luar dynamic library). Supaya setiap process bisa menggunakan
lokasi yang sama,
maka OS
dari contoh kode yg anda tulis, memang hanya
buang2x waktu saja. penggunaan pointer amat penting
bila menyangkut pengiriman variabel sbg parameter
dari suatu fungsi, bila parameter merupakan tipe data
primitif (char, short, int, long, float, double),
anda mungkin tdk memerlukan pointer namun
- main() adalah entry point yang dipanggil oleh glibc setelah glibc
menyelesaikan
proses inisialisasi-nya.
- gunakan strncmp() untuk compare string.
KOkon.
On 8/5/07, ody [EMAIL PROTECTED] wrote:
1. cara untuk melihat apakah C++ di mswindows
gnu/linux sama adalah dengan HAND ON ...
2. coba
Bukannya illegal, tapi tidak disarankan.
Contoh berikut ini bisa dijalankan kok:
#include stdio.h
int main()
{
static int x = 0;
x++;
printf(%u\n, x);
if (x 10)
main();
}
KOkon.
On 8/13/07, genjuro [EMAIL PROTECTED] wrote:
h, jadi ternyata jawabannya harus
Ada code snippet dan console log-nya ngga?
KOkon.
On 8/13/07, danu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya juga baru banget belajar C++. Sekarang saya selalu menggunakan GCC
Untuk mengcompilenya. Tapi sering terjadi error saat mengcompilenya errornya
File or directory not found saya curiganya ketika
Kalau mau, bisa di compile manual glibc-nya. Ambil yang perlu-perlu aja,
dan di-link object-nya satu persatu. Mustinya bisa diperkecil lagi.
KOkon.
On 9/26/07, Yohanes Nugroho [EMAIL PROTECTED] wrote:
Halo,
Saya cuma pernah make gas dan nasm. menurut saya lebihnya GAS adalah
kalo suatu saat
If that's the case, kenapa ngga pake Python? :)
KOkon.
On Nov 8, 2007 6:49 AM, Martinus Ady H [EMAIL PROTECTED] wrote:
elroy wrote:
tolong dunk
aku baru install kylix di suse 10.2 tapi begitu di load gak nongol tuch
kylix
ada yang bisa bantu gak ya...
Daripada pakai kylix
Saya bukan expert di bahasa pemrograman, so don't just take my word for it.
Menurut saya, Python merupakan bahasa pemrograman yang akan menggantikan Java.
Python bisa digunakan untuk rapid prototyping.
Syntax yang digunakan juga mudah dimengerti, dan sangat
singkat/compact dibandingkan
bahasa
Comments inline...
On Nov 10, 2007 1:10 AM, Vajrasky Akbar Kok [EMAIL PROTECTED] wrote:
Python tidak akan menggantikan Java. Titik. Mereka berada di dunia
berbeda. Yang satu static typing, yang lain dynamic typing.
Lagipula Python terlalu lambat (bahkan dengan beberapa bagian diganti
dengan
GCD? Coba pake ini aja.
int a = 1000;
int b = 30;
while (b 0)
{
int c = a % b;
a = b;
b = c;
}
printf(%d\n, a);
KOkon.
2008/1/21 genjuro [EMAIL PROTECTED]:
saya juga mau nanya ttg skrip untuk menghitung FPB apa
betul kyk gini? (maklum blm di
find . -name \*.txt -exec rm {} \;
KOkon.
2008/1/23 Adhi Hargo [EMAIL PROTECTED]:
I feel stupid asking... Saya ingin migrasi lingkungan
pemrograman sepenuhnya ke Linux, tapi belum terbiasa
dengan pemrograman shellnya. Satu contoh sederhana
adalah rekursi direktori. Di shell Windows
Tanpa grep:
ls -l --ignore=*etc*
KOkon.
2008/1/30 Fajran Iman Rusadi [EMAIL PROTECTED]:
2008/1/31 net [EMAIL PROTECTED]:
mau nanya kalo misal saya mau nampilin isi directory
yg ada kata etc kan seperti ini
ls -l | grep etc
kalo mau kebalikan nya gimana ya
mau nampilin isi directory
Darn, baca perl susah amat ya.
Anyhow, problemnya out of memory, Anda tentu sudah tahu.
Kemungkinan sih dari open() yang gunzip itu. Saya takutnya kalau gunzip() itu
dikirim ke pipe, dan open() di situ harus simpan semua datanya di buffer, 2GB
is a big number.
Kalau mau di coba, setelah
Mustinya bisa. Coba diganti bagian foreach()-nya menjadi:
foreach $line (LOG {
print $line;
}
KOkon.
2008/4/20 dv0r4k [EMAIL PROTECTED]:
Kang, saya sudah uncompressed datanya menjadi 1.9GB sehingga ndak perlu
gunzip -c lagi. Perl-nya juga saya bikin simpel, tapi koq tetep killed ya
? apa
Don't thank me, thank Ronny. My solution didn't work :)
KOkon.
2008/4/20 dv0r4k [EMAIL PROTECTED]:
Ronny Haryanto wrote:
Wah saya kira selama ini foreach () itu udah scalar karena muncul $_.
Ternyata dia juga pake implicit array @_ tho...
Saya sudah ganti jadi while (my $ln = LOG), dan
Yang paling kecil pernah saya pakai:
PXA, ARM processor, RAM 128MB, NAND-Flash 64MB.
Menggunakan busy-box, direct frame-buffer dan OWB browser.
KOkon.
2008/6/18 uwo [EMAIL PROTECTED]:
Dear All,
Barangkali ada yg tahu H/W system minimum board linux embedded yang cukup
murah meriah?
rgds,
menggunakan Linux 2.6.20.
KOkon.
2008/6/18 uwo [EMAIL PROTECTED]:
Menarik... tipe apa Pak? barangkali bisa tahu biar sy browse di net.
rgds,
uwo
Eko Prasetya wrote:
Yang paling kecil pernah saya pakai:
PXA, ARM processor, RAM 128MB, NAND-Flash 64MB.
Menggunakan busy-box, direct frame-buffer dan
Saya belum pernah menggunakan AT89xxx. Saya pernah membuat aplikasi dengan
AVR AtMega128. Saya rasa overkill kalau musti load Linux di sana.
Biasanya, AVR tidak punya memory paging, memory terbatas, storage juga terbatas.
Saya tidak yakin bisa jalanin bash di sana.
Kita bisa bikin program kecil
GCC dan nge-thread. salah satu serial jadi console perintah2
sederhana. Kira2 avr tipe apa ya?
Eko Prasetya wrote:
Saya belum pernah menggunakan AT89xxx. Saya pernah membuat aplikasi dengan
AVR AtMega128. Saya rasa overkill kalau musti load Linux di sana.
Biasanya, AVR tidak punya memory
Comments inline...
2008/11/9 Yohanes Nugroho [EMAIL PROTECTED]:
Ya, sebenarnya sih kalo cuma sekedar a=0 itu bisa dideteksi dengan gcc -Wall
Menggunakan lint itu hal yang baik.
...
Ada banyak tools yang memang berguna dan membantu, tapi menurut saya
tools tersebut seharusnya hanya
2008/11/9 Yohanes Nugroho [EMAIL PROTECTED]:
Di Symbian (apalagi versi awal), memorinya sangat terbatas dan tidak
ada paging. Jadi mereka mewajibkan program untuk menangani eksepsi
dalam alokasi memori (karena kemungkinan gagalnya sangat tinggi).
Mereka punya idiom khusus (2 stage
2008/11/9 Yohanes Nugroho [EMAIL PROTECTED]:
Sekalian tanya deh kalau lint yang bagus untuk C++ yang free ada nggak
ya? yang sudah saya coba biasanya lint-nya menjadi bingung jika
kodenya terlalu banyak menggunakan feature C++ (terutama template).
Lint yang saya selalu pakai adalah PC-Lint,
Dian,
Kamu menggunakan freescale kan? Freescale punya DMA master yang
seharusnya bisa authenticate dengan DMA slave di NIC.
DMA master dari freescale akan memberikan daftar physical memory
yang bisa diakses oleh DMA slave. Apabila NIC menerima data di ring
buffer-nya, dia akan mengirimnya
handler mmap() dengan VMA ini...
mohon petunjuknya pak
thanks
2009/7/11 Eko Prasetya eprase...@gmail.com:
Dian,
Kamu menggunakan freescale kan? Freescale punya DMA master yang
seharusnya bisa authenticate dengan DMA slave di NIC.
DMA master dari freescale akan memberikan daftar physical memory
Harus ada interrupt. Biasanya untuk ethernet, interrupt ini biasanya
diproses cepat,
kemudian invoke soft-interrupt/tasklet.
Di freescale, kalau tidak salah ada flag di BAR register untuk
enable/disable cache-nya.
Good luck.
KOkon.
2009/7/10 dian sastro maeje...@gmail.com:
semakin jelas pak
ext2 tidak support journaling. Yang jadi masalah bukan karena file-nya
hilang, tapi file-system node-nya yang corrupted.
Pada waktu Anda menyimpan file, atau menulis ke file-system, Linux
akan menyimpan data-nya ke cache. Periodically, ada kernel thread
pgflush yang akan mem-flush cache dan
Untuk MTD devices, bisa menggunakan JFFS2 seperti yang disarankan
Iwan. JFFS2 supports wear-leveling algorithm, jadi penggunaan sector di
flash jadi lebih rata.
Saya menggunakan ext3. Interface disk-nya IDE, menggunakan compact
flash. fsck tidak harus digunakan setiap kali booting. Yang saya
Sejak gcc 4.0.x, iostream.h diberikan warnings.
Sejak gcc 4.1.x kalau ngga salah, iostream.h di drop dari standard header.
Eko.
2009/11/13 Dichi Al Faridi di...@alfaridi.info:
On 11/13/2009 04:39 PM, yaspu...@yahoo.co.id wrote:
On Fri, Nov 13, 2009 at 08:30:54AM +0100, Fajran Iman Rusadi
http://gb2383.web02.talkactive.net/Z6yhEPqol5.html
--
Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Hi all,
Please ignore this e-mail. It's apparently sent by some kind of a worm.
I'm still investigating the issue of how the worm could get my contact list.
I apologize for any inconvenience it may cause.
Regards, Eko.
On Sat, Nov 14, 2009 at 12:16 PM, Eko Prasetya eprase...@gmail.com wrote
Putra,
Kamu tidak bisa pass kata pointer di main. Pointer itu harus
diinitialize dulu.
Ganti code-nya dengan char kata[256], then you should be OK.
KOkon.
2009/11/28 yaspu...@yahoo.co.id:
On Sun, Nov 29, 2009 at 08:48:49AM +0700, Ariya Hidayat wrote:
Saya memodifikasi program C yang jalan
Eko, thanks buat sharingnya.
SICP merupakan buku yang bagus untuk memahami functional programming.
One of the best.
Art of Computer Programming (Knuth), menurut saya terlalu mathematics.
Untuk belajar algorithm, lebih baik menggunakan Introduction to
Algorithms (Cormen/MIT).
Untuk yang A Little
Saya beli langsung di amazon.com. Untuk buku-buku computer yang baru
terbit biasanya pilihannya tidak terlalu banyak. Dan kalau menggunakan Amazon
Prime, free 2nd-day shipping di US, dan tax-free untuk California resident.
Maaf, saya tidak tahu/familiar dengan kinokuniya.
KOkon.
2009/12/27 eko
Di real world, kita menggunakan python atau high-level language lainnya :D
Eko.
2010/1/8 Budy Wuysang nguik.gn...@gmail.com:
Dalam real world scripting kadang perlu dioptimalkan juga,
dalam hal ini bash punya builtin parameter expansion
kalau untuk bashv2 (or later) ada $( file) pengganti
Budy,
Mungkin opini ini benar untuk 5 atau 10 tahun yang lalu, tapi jika
kita melihat embedded systems sekarang, sudah makin jarang kita
temukan system yang tidak mampu menjalankan high-level language.
KOkon.
2010/1/8 Budy Wuysang nguik.gn...@gmail.com:
2010/1/9 Eko Prasetya eprase
Hi Martinus,
Kalau saya boleh bertanya sedikit tentang proyek-nya:
1. Untuk komunikasi antara GWT dan server, kenapa tidak menggunakan Google RPC?
2. Kenapa menggunakan servlet? Kenapa tidak menggunakan Rails atau
Django misalnya?
3. Bagaimana implementasi local database di browser-nya?
.
2010/1/10 Martinus Ady H mrt.itnewb...@gmail.com:
Eko Prasetya wrote:
Hi Martinus,
Kalau saya boleh bertanya sedikit tentang proyek-nya:
1. Untuk komunikasi antara GWT dan server, kenapa tidak menggunakan Google
RPC?
Client mintanya seperti ini pak, karena ini meneruskan aplikasi yg
nice hanya mempengaruhi client priority. Seandainya client tidak
melakukan banyak
aktifitas, nice tidak akan berpengaruh banyak di sini.
Sebagian besar pekerjaan dilakukan di server yang tidak terpengaruh
oleh kondisi client.
KOkon.
2010/1/21 net netzerosp...@gmail.com:
misal saya punya query
berjalan pada user
tertentu saja
On 1/22/10, Eko Prasetya eprase...@gmail.com wrote:
nice hanya mempengaruhi client priority. Seandainya client tidak
melakukan banyak
aktifitas, nice tidak akan berpengaruh banyak di sini.
Sebagian besar pekerjaan dilakukan di server yang tidak terpengaruh
Ya kurang lebih begitu.
Sebetulnya tergantung juga dari kondisi O/S-nya saat itu. Jika tidak terlalu
banyak context-switch, dan CPU/IO utilization-nya masih di bawah 100%,
mustinya impact-nya tidak terlalu besar.
KOkon.
2010/1/21 Iwan Budi Kusnanto iwa...@gmail.com:
CMIIW,
ketika query ke
Saya menggunakan MotoDroid. Sejauh ini, sangat memuaskan.
Apalagi saya bisa buat aplikasinya dengan Python/Ruby/Lua.
Jalannya di Linux + JVM.
KOkon.
2010/1/26 Dichi Al Faridi di...@alfaridi.info:
Kalo ga salah Android mahal ya.. :D oiya, selain HTC, vendor seperti Sony
Ericsson juga ada
Sudah jarang saya melihat embedded platform yang berjalan menggunakan
proprietary O/S (eg. vxWorks/pSOS). Perkecualian mungkin untuk phone.
Tetangga-tetangga saya menggunakan Linux semua, mulai dari access
(DSLAM/PON), transport (optics/packets), router, etc.
Mengenai masalah performance, saya
Tergantung dari embedded processor yang digunakan, biasanya di arch/XXX/kernel
ada sekelompok file yang digunakan untuk meng-initialize interrupt handler,
sebelum diberikan ke kernel/irq/handle.c.
Misalnya, untuk book-E processor, adanya di
arch/powerpc/kernel/head_fsl_booke.S.
Code ini yang
Untuk case ini, kenapa tidak di-diff saja, antara resolv.aha dan resolv.conf ?
Jika sama, keluar, jika tidak, continue.
Eko.
2012/8/28 Donny Kurnia donnykur...@gmail.com
On 28 Agt 2012, at 20:35, MYA Putra yaspu...@gmail.com wrote:
On Tue, Aug 28, 2012 at 07:46:16PM +0700, Itoshiki Rin
Gunakan diff, dan check return error-nya:
#!/bin/bash
diff a.txt b.txt /dev/null
if [ $? != 0 ]; then
echo not the same;
else
echo the same;
fi
Eko.
2012/8/28 MYA Putra yaspu...@gmail.com:
Terima kasih rekan semua atas responsnya. Ini saya baru buat dengan
membandingkan dua file,
52 matches
Mail list logo