Pendekatan Buddhis Terhadap Pembangunan Sosial dan Ekonomi:
Sebuah Pengalaman Dari Sri Lanka A.T. Ariyaratne Diterjemahkan oleh: Jimmy Lominto (bag 10) Spiritualitas Berada di Tengah Kendati seseorang bisa saja memperoleh lalu menggunakan kekayaannya secara benar, namun tetap masih saja beresiko kehilangan segala yang dimilikinya karena faktor api, air, para raja (penguasa), perampok, musuh, dan ahli waris. Tidak ada yang kekal. Segala sesuatu tidak terlepas dari perubahan. Maka dari itu, Buddha memperingatkan kita: Kemerosotan mengikuti orang yang membanggakan kekayaannya. Kebijaksanaan lebih baik daripada Kekayaan (tamahi panna dhanena seyya – majjima nikaya). Kekayaan tertinggi adalah kebahagiaan (santhutti paraman dhanam – dhammapada). Ada kekayaan yang tidak tersentuh bahaya-bahaya tersebut di atas dan tidak dapat diambil siapa pun juga, yaitu: Kaya akan Keyakinan (saddhadhana), Kaya akan Kebajikan (siladhana), Kaya akan Rasa Malu (hiridhana), Kaya akan Takut Dipersalahkan (ottappadhana), Kaya akan Kemampuan untuk Mendengarkan (sutadhana), Kaya akan Kedermawanan (cagadhana), dan Kaya akan Kebijaksanaan (pannadhana). Sejauh ini saya telah memaparkan beberapa bahan tekstual Buddhis yang berkaitan dengan ekonomi. Saya belum menjelaskan hingga seberapa jauh bahan-bahan itu bisa diterapkan ke jaman modern ini. Saya juga belum coba membandingkan ajaran-ajaran ini dengan apa yang biasanya dianggap sebagai ‘Ilmu Pengetahuan’ Ekonomi masa kini. Saya tuliskan kata ilmu pengetahuan dalam tanda petik karena tidak yakin ekonomi sebagaimana yang dipelajari dan diterapkan saat ini adalah ilmu pengetahuan sebagaimana saya memandang ilmu pengetahuan. Ekonomi masa kini semakin tergantung pada data yang dapat dikuantifikasi. Juga ada spesialisasi yang kebablasan sehingga mengabaikan realitas-realitas yang sebenarnya sangat-sangat jelas bagi nalar kita. Kebanyakan prediksi para ekonom tidak jadi kenyataan. Tampaknya mereka jauh lebih tertarik untuk melindungi teori dan pendekatan tradisional serta bidang-bidang spesialisasi mereka sendiri ketimbang membuka pandangan mereka untuk melihat dan memahami keseluruhan masyarakat kita. Dari sudut pandang Buddhis, kami selalu melihat pada keseluruhan, setelah itu, baru merencanakan berbagai pendekatan pembangunan sosial dan ekonomi kami. Berikut adalah garis besar pendekatan alternatif yang sedang diupayakan Gerakan Sarvodaya Shramadana Sri Lanka. Memenuhi Berbagai Kebutuhan Dalam Sebuah Masyarakat Buddhis Agar bisa mulai membangun suatu masyarakat Buddhis, terlebih dahulu berbagai kebutuhannya harus diidentifikasi. Inilah cara terbaik untuk membangun sistem perekonomian Buddhis yang bertujuan untuk menciptakan kekayaan kebahagiaan tertinggi. Belum lama ini, saya membaca sebuah buku menarik yang ditulis Shinichi Inoue, mantan Presiden Direktur Miyazaki Bank di Jepang, yang berjudul “Putting Buddhism to Work—A New Approach to Management and Business.” Pada bab 6 buku ini, Buddhist Economics in Commerce and Industry, dia mengatakan, “Jika kita gunakan rumus berikut untuk memahami kebahagiaan, kita dapat melihat perbedaan antara pendekatan Barat dan Timur. Kekayaan Kebahagiaan = Nafsu Di Barat, orientasi umum adalah memperoleh kebahagiaan dengan meningkatkan kekayaan sehingga orang bisa mendapat apa yang diinginkannya lebih banyak. Sebaliknya, agama Buddha menekankan kebahagiaan yang berasal dari terbebas dari nafsu yaitu kebahagiaan meningkat melalui pengurangan nafsu-nafsu kita. Dalam Program Pembangunan Desa Sarvodaya telah diidentifikasikan sepuluh kebutuhan dasar manusia berikut ini. Seluruh komunitas diorganisir untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia tersebut dengan mengandalkan diri mereka sendiri serta partisipasi masyarakat. Sepuluh kebutuhan dasar berikut berlaku untuk individu, keluarga, maupun komunitas desa: 1. Lingkungan yang bersih dan indah (secara fisik maupun psikologi) 2. Pasokan air yang bersih dan memadai 3. Busana yang sederhana 4. Makanan yang seimbang 5. Rumah yang sederhana 6. Perawatan kesehatan mendasar 7. Berbagai fasilitas komunikasi sederhana 8. Tersedianya energi minimum 9. Pendidikan yang menyeluruh 10. Kebutuhan-kebutuhan kultural dan spiritual. Jika persyaratan minimum ini tidak terpenuhi, sungguh sulit bagi perumah tangga untuk mencurahkan segenap hatinya pada pengembangan spiritual. Tergantung kondisi waktu dan iklim, serta faktor-faktor lainnya, sepuluh kebutuhan dasar manusia ini jika dibagi ke dalam sub kebutuhan, akan didapat berbagai bentuk kebutuhan yang berbeda. Bisa ada sebanyak 180 sub-kebutuhan. Misalnya busana dan perumahan untuk tempat beriklim dingin akan beda sekali dengan daerah beriklim tropis. Dalam kegiatan Sarvodaya, anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan kadang memutuskan 15 hingga 20 sub kebutuhan di bawah setiap kebutuhan dasar manusia ini. Alasan mendasar di balik analisis kebutuhan-kebutuhan dasar manusia ini adalah status kelompok warga terlemah dalam komunitas tersebut serta tujuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. (bersambung) ============================================================== Bagi saudara-saudari seDharma yang tertarik untuk Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran serta mengembangkan Socially Engaged Buddhism* (SEB) di Indonesia silahkan bergabung dengan kami di Milis Dharmajala. *Agama Buddha yang terjun aktif ke dalam segala aspek kehidupan manusia seperti urusan sosial kemasyarakatan, budaya, ekonomi, politik, perlindungan lingkungan hidup…dsbnya tapi yang dilakukan secara PENUH KESADARAN atau dengan PERHATIAN PENUH. Silahkan kunjungi: http://groups.yahoo.com/group/Dharmajala/ Untuk bergabung, kirimkan email ke: [EMAIL PROTECTED] Dharmajala bertujuan untuk: Menyingkap Tabir Ketidaktahuan Membongkar Sekat Ketidakpedulian Menganyam Tali Persahabatan Merajut Jaring Persaudaraan Saling Asah, Asih, dan Asuh dalam Semangat Sanggha Aktif Mengupayakan Transformasi Diri Transformasi Sosial Melalui Hidup Berkesadaran ========================================================= --------------------------------- Yahoo! Messenger Show us what our next emoticon should look like. Join the fun. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Would you Help a Child in need? It is easier than you think. Click Here to meet a Child you can help. http://us.click.yahoo.com/0Z9NuA/I_qJAA/i1hLAA/b0VolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ** Kunjungi juga website global Mabindo di www.mabindo.org ** Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/