Hidup Bersama secara Harmonis

Y.A. Maha Biksu Thich Nhat Hanh

Diterjemahkan oleh: Kurniawati dan diedit oleh: Jimmy Lominto

 

Ringkasan terjemahan Thay (guru) untuk anak-anak oleh Sister Annabel:

 

Dua orang muda, yang satu mewakili Amerika, yang lain mewakili Eropa, sedang 
berbincang-bincang tentang kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari mereka, 
kesulitan-kesulitan yang mereka temui setiap hari, serta hal-hal yang mereka 
inginkan untuk terjadi. Gadis yang mewakili Amerika Utara mengatakan bahwa 
manakala ia mendengar burung-burung berkicau di pagi hari, hal itu membawakan  
kebahagiaan pada dirinya. Saat dia bertemu teman-temannya, orang-orang yang dia 
kasihi, dia merasa bahagia. Ketika dia bersentuhan dengan hal-hal menakjubkan 
yang ada dalam kekinian, dia bahagia. Kesulitan dia adalah keseret ke masa 
lalu. Derita yang dialaminya di masa lalu seperti mengerangkeng serta 
menghentikan dia untuk masuk jauh ke dalam kebahagiaan saat ini. Kesulitannya 
yang lain adalah segalanya tidak kekal, tapi dia ingin tidak ada yang berubah, 
mulai dari tubuh hingga jiwanya, pikirannya, hal-hal yang ada di sekelilingnya, 
dia ingin mereka tetap seperti sedia kala, namun kenyataannya adalah segala
 sesuatu tidaklah kekal dan selalu berubah.

  Gadis yang mewakili Eropa mengatakan saat dia datang ke sini, dia begitu 
bahagia, tapi punya satu masalah yang sangat besar, yaitu: ayah ibunya selalu 
bertengkar. Dan setiap kali hal itu terjadi, dia sangat menderita. Dia 
benar-benar ingin sekali mengatakan kepada ayah ibunya bahwa ia sangat 
mencintai mereka serta mengatakan pada mereka: “Janganlah membuat saya 
menderita lagi.” Itulah hasrat terdalamnya. Gadis dari Amerika Serikat juga 
mengatakan bahwa salah satu hasrat mendalamnya adalah agar menjadi bisa 
mengatakan pada ayahnya bahwa ia mencintai dia.

Gadis dari Eropa mengatakan waktu dia ke sini, dia ingin dapat berlatih 
sehingga dapat menjadi cukup kuat untuk mengatakan pada kedua orang tuanya 
bahwa mereka sebaiknya tidak bertengkar lagi. Kelihatannya itu mudah sekali.

 

Jika kita datang ke sini dan berlatih, kita akan mampu melakukannya—kita akan 
mampu menyampaikan kepada orang tua kita apa yang perlu kita sampaikan pada 
mereka. Jadi, silahkan tersenyum dan bernafas, dengarkanlah lonceng “Nafas 
masuk. Aku tahu aku ada di Plum Village bersama semua sahabatku; nafas keluar, 
aku tersenyum pada Plum Village dan semua sahabatku.”

(Lonceng 3x)

 Sangha terkasih, hari ini tanggal 19 Juli 1998. Kita ada di Lower Hamlet 
(Pemukiman Bawah) dan ceramah Dharma kali ini akan dalam bahasa Vietnam. 
Seseorang bertanya, “Dapatkah anda memberitahukan saya apakah ayah yang ideal 
itu?” Orang lain menjawab, “Ayah yang ideal adalah orang yang tahu bagaimana 
mencintai Ibu dan bagaimana membuat Ibu bahagia.” Itu sepertinya adalah jawaban 
yang sangat sederhana, tapi juga sangat dalam. Apa yang paling dibutuhkan oleh 
seorang bocah? Apakah dia butuh uang untuk membeli hadiah, apakah dia butuh 
uang untuk membeli mainan? Apa yang paling dibutuhkan oleh seorang anak? Yang 
paling dibutuhkan seorang anak adalah kasih sayang ayahnya.

Ada banyak anak yang punya begitu banyak mainan dan begitu banyak uang saku, 
tapi mereka tidak bahagia karena ayah mereka selalu membuat ibu mereka 
menderita, dan seringkali anak-anak itu begitu sedih. Mereka ingin kabur karena 
atmosfir dalam keluarga begitu berat, seperti atmosfir sebelum datangnya badai 
yang dahsyat. Atmosfir itu adalah atmosfir penderitaan, di dalam rumah maupun 
di dalam keluarga, dan Ayah menghadirkan atmosfir ini saat dia membuat Ibu 
menderita. Sehingga si anak ingin lari, tapi mau lari ke mana? Dulu kita 
mungkin punya rumah dan kebun yang indah, dengan sebuah kolam kecil, banyak 
kamar, dan anak bisa lari keluar ke kebun dan duduk di dekat kolam, atau lari 
ke tetangga, menemui seorang bibi atau paman di desa…tapi sekarang, kita 
mungkin tinggal di apartemen yang tinggi dan anak dalam lingkungan ini tidak 
punya tempat untuk lari—hanya  ada satu tempat, yaitu toilet atau kamar mandi, 
tutup pintu dan kabur ke sana. Atmosfir yang berat dan mencekik ini 
menghancurkan
 serta membuat layu si anak, sehingga dia ingin lari, tapi tidak tahu mau lari 
ke mana, maka larilah dia ke toilet dan menangis di sana. Namun bahkan di dalam 
toilet pun ia tidak merasa aman, karena masih dapat mendengar suara tangisan 
Ibunya atau Ayahnya bicara.

Anak-anak yang hidup persis di tengah atmosfir yang demikian tidak bisa tumbuh 
dalam cara yang segar dan indah; bagaikan pohon di taman yang tidak mendapat 
sinar mentari atau siraman air hujan atau tidak ada tukang kebun yang merawat. 
Ketika pohon tersebut tumbuh besar, ia akan berkeluarga: ia akan punya istri, 
suami dan anak-anak. Tapi dia tidak tahu bagaimana membuat keluarganya bahagia, 
karena anak itu belum pernah belajar dari sang Ayah. Anak itu tidak tahu 
bagaimana mencintai Ibu, bagaimana merawat Ibu. Ayah tidak tahu bagaimana 
merawat Ibu dan karena anak belum pernah melihat Ayah merawat Ibu, maka dia 
tidak berkesempatan untuk belajar bagaimana mencintai. Ketika anak itu menikah, 
dia ulangi kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh Ayah ataupun Ibu dan 
kesalahan-kesalahan ini kembali membawa derita untuk orang-orang yang dikasihi. 
Inilah yang kami sebut samsara; yang berarti lingkaran tumimbal lahir yang 
tidak pernah berhenti dan derita ini diturunkan terus menerus dari satu
 generasi ke generasi selanjutnya. Hanya di saat kita dapat bersentuhan dengan 
ajaran sejati serta belajar cara-cara praktiklah kita dapat mematahkan 
lingkaran derita yang disebut Samsara ini.(bersambung)

 

==============================================================

Bagi saudara-saudari seDharma yang tertarik untuk Belajar, Berlatih, dan 
Berbagi Hidup Berkesadaran serta mengembangkan Socially Engaged Buddhism* (SEB) 
di Indonesia silahkan bergabung dengan kami di Milis Dharmajala. 

*Agama Buddha yang terjun aktif ke dalam segala aspek kehidupan manusia  
seperti urusan sosial kemasyarakatan, budaya, ekonomi, politik,  perlindungan 
lingkungan hidup…dsbnya tapi yang dilakukan secara PENUH KESADARAN atau dengan 
PERHATIAN PENUH.

Silahkan kunjungi:
http://groups.yahoo.com/group/Dharmajala/
  


Untuk bergabung, kirimkan email ke:
[EMAIL PROTECTED]
  
 
Dharmajala bertujuan untuk:

Menyingkap Tabir Ketidaktahuan
Membongkar Sekat Ketidakpedulian
Menganyam Tali Persahabatan 
Merajut Jaring Persaudaraan
Saling Asah, Asih, dan Asuh dalam Semangat Sanggha 
Aktif Mengupayakan Transformasi Diri Transformasi Sosial
Melalui Hidup Berkesadaran
=========================================================


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Find what you need with new enhanced search. Learn more.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

** Kunjungi juga website global Mabindo di www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke