Abbad bin Bisyir Karunia Cahaya Allah 

Abbad bin Bisyir termasuk golongan Anshar. Ia masuk Islam di hadapan 
Mushab bin Umair, sahabat yang diutus Rasulullah SAW untuk berdakwah 
di Madinah. Sahabat mulia ini ikut ambil bagian pada perang Dzatur 
Riqa' dan perang Yamamah. Suatu saat Rasulullah SAW bersabda kepada 
orang-orang Anshar, ''Wahai golongan Anshar, kalian adalah inti, 
sedangkan golongan lain adalah bagai kulit ari. Maka tak mungkin aku 
dicederai kalian.'' Semenjak Abbad bin Bisyir mendengar ucapan ini 
dari Rasulullah, ia pun rela menyerahkan harta dan nyawanya di jalan 
Allah. Di arena pengurbanan, ia adalah orang pertama bisa ditemui. 
Tapi, di arena pembagian harta rampasan, ia sulit ditemukan.

Langit terbuka
Abbad dikenal juga sebagai ahli ibadah yang tekun. Ia seorang 
pahlawan yang gigih dalam berjuang, seorang dermawan yang rela 
berkurban, dan seorang mukmin sejati yang telah membaktikan hidupnya 
untuk keimanan. Keimanannya telah dikenal luas di kalangan sahabat. 
Aisyah RA pernah berkata, ada tiga orang Anshar yang keutamaannya 
tak dapat diatasi oleh seorang pun juga, yaitu Saab bin Muadz, Useid 
bin Hudlair, dan Abbad bin Bisyir. 

Orang-orang Islam angkatan pertama mengetahui bahwa Abbad bin Bisyir 
mendapat karunia cahaya dari Allah. Penglihatannya yang jelas dan 
mendapat penerangan sehingga dapat mengetahui tempat-tempat yang 
baik dan meyakinkan tanpa mencarinya dengan susah payah. Para 
sahabat sepakat, bila Abbad berjalan di waktu malam, muncullah 
berkas-berkas cahaya dari dirinya yang akan menerangi jalan yang 
akan ditempuhnya. 

Dalam peperangan untuk memerangi kaum murtad di bawah pimpinan 
Musailamah Al-Kadzab, Abbad bin Bisyir mendapat amanah untuk menjadi 
komandan pasukan. Dalam peperangan ini, ia harus berhadapan dengan 
tentara Musailamah yang kejam berpengalaman. Sehari sebelum perang 
Yamamah dimulai, Abbad bermimpi yang takwil mimpinya ia ketahui tak 
lama kemudian. Abu Sa'id al-Khudri berkata, ''Abbad bin Bisyir 
berkata kepadaku, 'Wahai Abu Said, tadi malam saya bermimpi, saya 
melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi. Saya 
meyakini, takwil mimpi itu adalah saya akan mengalami syahid.''' Abu 
Said berkata, ''Sungguh itu adalah mimpi yang baik.'' 

Lalu meletuslah perang Yamamah. Ketika ia melihat kemenangan seakan 
di tangan musuh, ia teringat oleh sabda Rasulullah kepada golongan 
Anshar, ''Kalian adalah inti, tak mungkin aku dicederai kalian.'' 
Ucapan itu memenuhi rongga dada dan hatinya, hingga seolah-olah 
sekarang ini Rasulullah masih berdiri dan mengulang-ulang 
perkataannya.

Abbad merasa, tanggung jawab itu terpikul hanya di atas bahu orang-
orang Anshar saja, atau di atas bahu mereka sebelum golongan lain. 
Ia kemudian naik ke atas bukit dan berseru, ''Hai golongan Anshar, 
pecahkanlah sarung pedangmu dan tunjukkanlah kemampuan kalian.'' Dan 
ketika seruannya ini dijawab oleh 400 orang pejuang, Abbad bersama 
Abu Dujanah dan Barra' bin Malik membawa mereka hingga taman maut, 
sebuah taman yang dijadian Musailamah sebagai benteng pertahanan. 
Pahlawan besar itupun berjuang layaknya seorang laki-laki, mukmin, 
dan warga Anshar. 

Ayat Alquran
Setelah perang Yamamah selesai, kaum Muslimin bermalam di suatu 
tempat. Lalu terpilihlah Ammar bin Yasir dan Abbad bin Basyir 
sebagai petugas ronda. Abbad melihat Ammar bin Yasir dalam kondisi 
kelelahan, karena itu ia menawarkan kepadanya untuk beristirahat, 
sementara dirinya bertugas jaga terlebih dahulu. 

Ketika Abbad mendapati lingkungan sekelilingnya dalam keadaan aman, 
ia kemudian memutuskan untuk mengisi waktunya dengan mengerjakan 
shalat, sehingga pahala yang diperoleh menjadi berlipat. Mulailah 
Abbad menunaikan salat, tapi saat ia membaca sebuah surat, tiba-tiba 
sebuah anak panah melesat dan mengenai pangkal lengannya. Ia 
mencabut anak panah itu dan melanjutkan shalatnya. Tak lama kemudian 
menyusul anak panah berikutnya dan mengenai badannya, Ia pun 
mencabut anak panah itu dan melanjutkan kembali shalatnya. 

Dalam kegelapan malam yang gulita itu, sebuah anak panah melesat 
kembali dan mengenai tubuhnya. Abbad menarik anak panah dan 
mengakhiri bacaan suratnya. Lalu ketika ia sujud sementara 
kondisinya lemah karena sakit dan lelah, ia pun menjulurkan 
tangannya membangunkan orang yang ada di sekitarnya. Lalu ia bangkit 
dari sujudnya, membaca tasyahud, dan menyelesaikan shalatnya. Ammar 
terbangun dengan suara kawannya yang terputus-putus menahan 
sakit, ''Gantikan aku karena aku telah kena.'' Ammar segera bangkit 
dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan 
berkata, ''Subhanallah, mengapa engkau tidak membangunkanku ketika 
engkau terkena anak panah pertama?''

Abbad menjawab, ''...ketika aku sedang shalat tadi, aku membaca 
beberapa ayat Alquran yang amat mengharukan hatiku, hingga aku pun 
tak ingin untuk memutusnya. Demi Allah, kalaulah tidak akan menyia-
nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasulullah kepada kita, 
sungguh aku lebih suka mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat 
itu.'' Pada hari yang mulia ini, pergilah Abbad menjumpai syahidnya. 
Dan benarlah mimpi yang dialaminya semalam, pintu langit terbuka 
untuk dirinya kemudian tertutup kembali. Wallahu A'lam. 

( yus/alislam.or.id ) 





==========================================

MILIS MAJELIS MUDA MUSLIM BANDUNG (M3B)
Milis tempat cerita, curhat atau ngegosip mengenai masalah anak muda dan Islam.
No Seks, No Drugs, No Violence.

Sekretariat : 
Jl Hegarmanah no 10 Bandung 40141
Telp : (022) 2036730 , 2032494 Fax : (022) 2034294         

Kirim posting mailto:[EMAIL PROTECTED]
Berhenti: mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke