KOMENTAR:

Pendapat pak Ulil Abshar-Abdalla sebenarnya bukan pandangan original. Sudah
berlalu banyak 'ulama yang "bingung" menghadapi problema KEMELARATAN,
KEBODOHAN dan KETERBELAKANGAN masyarakat Muslim, terutama di lingkungan
keluarga sendiri, dalam mempertahankan hidup saat sekarang. Banyak yang
mencoba "belajar" kepada kaum non-Muslim agar dapat menemukan rahasia
kemakmuran, kepandaian dan kemajuan masyarakat non-Muslim. Dan hasil
rata-ratanya adalah memeriksa ayat-ayat Allah swt kembali dengan kaca
pembesar hermeneutica. Hermeneutica dipakai oleh para pakar Bibel karena
mereka TIDAK PERCAYA kepada para penulis Bibel.

Apabila hendak memahami ayat-ayat Allah swt dengan menggunakan hermeneutica
maka yang akan dihasilkan hanyalah kebingungan dan pemaksaan imajinasi serta
isapan jempol sendiri terhadap ayat-ayat tsb. Sebab ayat-ayat Allah swt yang
difirmankan kepada para nabi dan rasul yang terhimpun di dalam al-Quranu
al-Karim itu PERINCIANNYA telah difirmankan Allah swt kepada alam semesta
dan seluruh isinya, termasuk kepada masyarakat manusia dan manusia itu
sendiri. Karena  itu memahami al-Dinu al-Islam dengan kacamata teologi
adalah SALAH BESAR. Hal ini dibuktikan oleh KENYATAAN SEJARAH masyarakat
kaum Muslimin semenjak wafatnya rasulullah Muhammad saw. Termasuk cara
pandang pak Ulil Abshar Abdalla yang mempersoalkan apakah ada Tuhan Kebaikan
dan Tuhan Kejahatan. Dua macam tuhan demikian itu hanya ADA di dalam benak
manusia. Di dalam kenyataan Tuhan adalah AHAD. Kebaikan dan kejahatan adalah
phenomena alam semesta yang di dalam KUN terwujudnya alam semesta merupakan
kepastian HUKUM dari Allah swt. Untuk bisa faham hal ini diperlukan ILMU
PENGETAHUAN KEALAMAN atau menurut yargon modern (bukan bahasa pondok saya)
SCIENCES (bacaan anak sekarang: SAINS). Ilmu pengetahuan kealaman ini
meliputi juga ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Untuk memahami Islam sesuai
dengan maksud Kitab Suci al-Quranu al-Kariim diperlukan penguasaan canggih
atas Ilmu pengetahuan kealaman (ayat-ayat al-Kauniyah). Tanpa penguasaan tsb
hanya akan berkubang di rawa-rawa kemusyrikan dan kemunafikan.

Wassalam,
A.M

----- Original Message ----- 
From: "A Nizami" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "media dakwah" <media-dakwah@yahoogroups.com>;
<ppiindia@yahoogroups.com>; "yisc_al-azhar" <[EMAIL PROTECTED]>;
"padhang-mbulan" <[EMAIL PROTECTED]>; "sabili"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, July 06, 2005 11:22 AM
Subject: [media-dakwah] Ulil: Allah itu Penjahat?


> Akal Ulil yang "pas-pasan" mengantarkan dia pada
> kesimpulan bahwa Tuhan itu jahat (the Villain)...:)
> Karena kalau Tuhan itu tidak jahat, berarti tidak
> monotheist dong, begitu kira-kira kesimpulannya.
>
> Padahal bagi orang yang berakal, Allah itu Maha
> Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia Maha Baik. Bukan
> penjahat atau Tuhan Kejahatan.
>
> Ibarat presiden, presiden itu membawahi semua
> rakyatnya. Baik rakyat yang jahat maupun rakyat yang
> baik. Rakyat yang baik mendapat imbalan yang baik.
> Rakyat yang jahat mendapat hukuman. Presiden itu
> sendiri baik. Bukan penjahat. Jika jahat, tentu rakyat
> akan menurunkannya.
>
> Nah Allah jauh lebih baik dari itu. Allah adalah Tuhan
> semesta alam. Orang yang baik akan diganjarnya dengan
> surga. Yang jahat dihukumnya di neraka.
>
> Sederhanakan logika orang yang benar-benar menggunakan
> akalnya? Tapi kalau otaknya pas-pasan, paling-paling
> kesimpulannya: Tuhan itu jahat..:)
>
> Coba saja kalau Ulil dituduh sebagai penjahat, marah
> kan? Apalagi Allah. Menyatakan Allah sebagai penjahat
> adalah perbuatan yang kurang waras...:)
>
> Allah Maha Baik:
> "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
> Maha Penyayang" [Al Fatihah:1]
>
> Setan yang menyuruh berbuat jahat:
> "Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
> kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
> (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan
> daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas
> (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. " [Al Baqoroh:268]
>
> Allah melalui nabiNya melarang berbuat jahat:
> "Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran
> dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu
> merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan
> janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan
> membuat kerusakan." [Huud:85]
>
> Allah menghukum penjahat:
> "Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi
> Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik
> perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh
> dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan
> kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana
> jahat mereka akan hancur. " [Faathir:10]
>
>
> Tuhan Kebaikan, Tuhan Kejahatan
> Oleh Ulil Abshar-Abdalla
> 09/05/2004
> Pertanyaan saya kemudian, apakah betul bahwa sumber
> kejahatan itu di luar Tuhan? Apakah tidak mungkin
> kejahatan ada dalam Tuhan sendiri? Kalau kejahatan
> secara mutlak di luar Tuhan, apakah dalam konsepsi
> monoteisme hal itu tidak berujung kepada kemusyrikan,
> karena akibatnya adalah adanya dua Tuhan: Tuhan
> Kebaikan (The Hero) dan Tuhan Kejahatan (The Villain)?
> Apakah itu tidak menyekutukan Allah?
>
> Banyak yang beranggapan bahwa pemikiran-pemikiran saya
> sangat "menuhankan" akal. Anggapan ini terutama
> disampaikan oleh teman-teman Islam fundamentalis.
> Teman-teman ini berpendapat bahwa akal itu, kalau
> diikuti, hanya akan menyeret manusia kepada kesesatan.
> Alasannya, akal itu lemah, terbatas, dan karena itu
> butuh petunjuk. Petunjuk yang sudah pasti benarnya
> hanya bisa datang dari Tuhan. Dengan kata lain, akal
> itu adalah "duta besar" Iblis dalam kehidupan manusia.
> Iblis sesat karena menggunakan akalnya, sehingga
> ketika diperintahkan sujud oleh Allah kepada Adam,
> Iblis menolak: "Khalaqtani min narin, wa khalaqtahu
> min thin, Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia
> [Adam] dari lempung," demikian kata Qur'an.
>
> Pertanyaan saya kemudian, apakah betul bahwa sumber
> kejahatan itu di luar Tuhan? Apakah tidak mungkin
> kejahatan ada dalam Tuhan sendiri? Kalau kejahatan
> secara mutlak di luar Tuhan, apakah dalam konsepsi
> monoteisme hal itu tidak berujung kepada kemusyrikan,
> karena akibatnya adalah adanya dua Tuhan: Tuhan
> Kebaikan (The Hero) dan Tuhan Kejahatan (The Villain)?
> Apakah itu tidak menyekutukan Allah?
>
> Ini masalah rumit yang sudah menjadi perdebatan klasik
> dari dulu. Mungkin terlalu mewah memperdebatkan hal
> ini. Apalagi kita sedang bergairah menghadapi
> pemilihan presiden untuk kali pertama. Tetapi,
> bagaimanapun juga, perkenankan saya mengutarakan
> pikiran saya yang masih bersifat sementara ini.
>
> Bagi saya, sebagai penganut monoteisme, wawasan yang
> lebih masuk akal tentang ketuhanan adalah wawasan yang
> justru memandang Tuhan itu sendiri sebagai "Dzat" atau
> "Being" atau "Wujud" yang sedang berproses juga. Bagi
> teman yang pernah membaca pikiran filosof proses,
> Alfred Whitehead, konsepsi ketuhanan yang berwatak
> "prosesual" ini sudah pasti tidak aneh dan
> mengagetkan. Kebaikan dan kejahatan bersumber dari
> Tuhan yang sama, dan dalam diri Tuhan memang terdapat
> dua aspek yang paradoksal. Paradoks ketuhanan itulah
> yang kemudian "memancar" (ini istilah khas dalam
> filsafat: emanasi (al faidh) ke dalam kehidupan
> manusia. Jika manusia diciptakan dalam citra Tuhan
> (Imago Dei dalam konsepsi Kristen; atau wa nafakhtu
> min ruhi dalam konsepsi Islam), maka dengan sendirinya
> paradoks-paradoks yang ada dalam Tuhan sendiri akan
> "mengalir" pula dalam watak dan psike manusia itu
> sendiri.
>
> Sebagaimana Tuhan dalam dirinya mengalami semacam
> "proses" yang melibatkan pertarungan antara yang
> "Baik" dan yang "Buruk", sebagaimana Tuhan dalam
> dirinya mengalami dialektika, maka demikian pula
> manusia. Inilah konsepsi yang konsisten mengenai
> Tauhid, mengenai Tuhan yang satu: Tuhan Kebaikan
> sekaligus Tuhan Kejahatan. Wallahu a'lam Bisshawab
> (Ulil Abshar-Abdalla)
>
> ^ Kembali ke atas
> Referensi:
> http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=571
>
>
> Bacalah artikel tentang Islam di:
> http://www.nizami.org
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>




 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke