Dear mba Meli.... saya bantu dengan artikel dibawah ya....

Salam,


BAYI, KOK, BRUNTUSAN?

Ungkapan, kulit mulus seperti kulit bayi mungkin saja kurang tepat. Buktinya, 
kebanyakan kulit bayi, terutama bayi baru lahir, justru beruntusan. Kenapa ya? 
Penyebabnya lumayan banyak ternyata. Apa sajakah itu, dan perlukah penanganan 
dari ahlinya? 

JERAWATAN 

Kemungkinan: acne infantil (jerawat) dengan tanda-tanda: 

* Kulit muka ditumbuhi benjolan kecil mirip jerawat atau bruntusan dengan warna 
kemerahan. 

* Bisa terjadi di wajah, dada, punggung, dan/atau sela paha. 

* Biasanya muncul dalam 30 hari pertama kehidupan, puncaknya pada minggu ke 
2-4. 

Penyebab: 

* Acne infantil yang dialami 50% bayi baru lahir ini disebabkan hormon androgen 
yang masih tinggi (sisa saat ia masih dalam kandungan) pada peredaran darahnya.

Solusi: 

* Umumnya jerawat ini akan hilang dengan sendirinya seiring lenyapnya hormon 
tersebut. Pada beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat jerawat ringan, krim 
benzoil peroksida 2,5%, misalnya. 

BINTIK KEMERAHAN PADA LIPATAN KULIT 

Kemungkinan: biang keringat (miliaria) dengan gejala utama gatal-gatal disertai 
kulit kemerahan bergelembung kecil-kecil. Biang keringat dapat dibagi menjadi:

* Miliaria crystallina (MC) dengan gejala bercak-bercak kecil (berbentuk 
seperti butiran) yang timbul berkelompok dan berwarna menyerupai kulit atau 
merah muda. MC tidak meradang dan biasanya menyerang daerah lipatan, terutama 
leher dan ketiak, serta daerah yang tertutup baju. Biang keringat tipe ini 
paling banyak menyerang bayi karena si kecil umumnya dibungkus ketat sehingga 
tubuhnya jadi berkeringat dan lembap. 

* Miliaria rubra dengan gejala bercak seperti butiran berwarna merah (papula) 
atau melebar (papula vesicles). Kelainan ini biasanya timbul di daerah lipatan 
seperti leher, lipat paha, ketiak, dahi, badan atas, sisi lengan, dan daerah 
yang tertutup baju. 

Penyebab: 

* Cuaca panas sehingga bayi berkeringat padahal kelenjar keringatnya masih 
belum sempurna dan mudah tersumbat. 

* Kurang sempurna saat mengeringkan tubuh si kecil, terutama terjadi pada bayi 
gemuk yang leher dan ketiaknya berlipat-lipat. 

* Pakaian anak terlalu ketat sehingga membuatnya cepat gerah dan berkeringat. 

Pencegahan: 

Penyakit ini biasa kambuh berulang terutama bila udara panas. Cara mencegahnya 
dengan perawatan rutin, seperti: 

* Mandi teratur 

* Setiap si kecil berkeringat, cepat basuh dengan lap basah kemudian keringkan 
dengan handuk lantas taburi tubuhnya dengan bedak. 

* Bila cuaca panas, kenakan bayi baju yang tipis. Jadi ia tidak perlu selalu 
dibedong dengan ketat. 

* Air mandi jangan terlalu panas karena justru membuat bayi jadi gerah lalu 
berkeringat. 

Pengobatan: 

Hampir 70% kasus biang keringat bisa diatasi bila si kecil terhindar dari cuaca 
panas. Pengobatan yang disarankan biasanya dengan mengoleskan losion calamin. 

KULIT MERAH DAN MENGELUPAS 

Kemungkinan: eksim susu (Dermatitis atopik). Biasanya terjadi saat usia bayi 2 
bulan atau setelah sistem imunitas bayi mulai terbentuk dan berlanjut hingga 
usia 2 tahun. Area yang terkena biasanya pipi dan lipatan kulit (daerah lekukan 
lengan dan kedua lekukan lutut) dengan tanda bercak merah (yang terkadang basah 
seperti kulit lecet) atau bintik-bintik kemerahan yang menonjol di permukaan 
kulit yang berisi cairan. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan 
menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Pada beberapa kasus ada yang kulitnya 
sampai mengelupas seperti akan ganti kulit. Karena rasanya gatal, bayi umumnya 
akan gelisah serta rewel. 

Penyebab: 

Yang jelas bukan ASI karena justru ASI mengandung zat pelindung tubuh terhadap 
alergi dan infeksi. Beberapa faktor yang dicurigai sebagai biang keladi adalah: 

* Faktor keturunan 

* Faktor luar/lingkungan, misal debu, udara panas dan kelembapan

* Kebiasaan bayi, seperti merangkak sehingga tungkai dan sikunya mudah kotor 
dan terserang eksim 

* Kosmetik yang tidak tepat sehingga kulit bayi kering dan bersisik/terkelupas 

* Bisa juga karena proses fisiologis, walaupun tidak semua bayi mengalami 

Pencegahan: 

Merawat kulit bayi dengan baik dan mencegah kulitnya agar tidak kering. 

Pengobatan: 

Kondisi ini rentan mengalami infeksi jadi sebaiknya si kecil segera dibawa 
berobat ke dokter.

RUAM MERAH PADA BOKONG DAN SELANGKANGAN 

Kemungkinan: eksim popok. Keluhannya adalah bintik-bintik merah timbul yang 
menimbulkan rasa gatal dan kadang nyeri yang ditemui di sekitar bokong dan 
selangkangan bayi. 

Penyebab: 

* Ini adalah kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. 
Bagian tertutup popok mudah meng- alami peradangan, karena kulit di bagian itu 
hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri dan senyawa yang dapat 
mengiritasinya. 

* Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada 
dalam feses dan urine bayi, yang bisa menimbulkan peradangan di sekitar anus. 
Bercak seperti ini biasanya terjadi bila bayi diare. 

* Akibat terjadinya iritasi yang disebabkan oleh amonia (terjadi saat bakteri 
yang terdapat pada urine bercampur dengan kotoran bayi). 

Pencegahan: 

* Ganti popok sesegera mungkin setiap kali bayi BAK. Pilih kain popok yang 
terbuat dari bahan lembut (seperti katun). Perhatikan juga cara pemakaiannya, 
jangan terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. 

* Penggunaan pospak sedapat mungkin dihindari. 

Pengobatan: 

Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari sebab 
kemungkinan sudah ditumpangi jamur kandida. Dokter biasanya akan meresepkan 
krem antijamur. Jika telah diobati gejala ini biasanya akan hilang dalam waktu 
satu minggu. 

TANDA BIRU DI BOKONG 

Kemungkinan: mongolian blue spot. Biasanya warna biru/tanda biru akan tampak di 
bokong, lengan, atau paha, bisa juga dengan penampakan warna merah di kepala. 

Penyebab: 

Akumulasi pigmentasi bawah kulit. Gejala yang banyak dialami bayi Asia ini 
tidak menimbulkan rasa sakit juga bukan menandakan adanya gangguan pada 
jalannya aliran darah

Pengobatan: 

Semua ini merupakan kelainan fisiologis normal yang ditemukan pada banyak bayi 
dan akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan sempurnanya fungsi tubuh 
bayi. Jadi tidak perlu diobati. 

TANDA-TANDA LAIN DI KULIT BAYI 

Masih ada beberapa tanda di kulit bayi yang sering membuat orangtua waswas. 
Berikut di antaranya: 

* Kulit kepala merah dan terkelupas. Bersihkan dengan baby oil atau sikat 
rambut khusus bayi yang lembut. Tanyakan pada dokter kulit apakah harus 
mengganti sampo atau butuh salep tertentu untuk mengobatinya. 

* Bintik-bintik putih yang timbul di sekitar pipi atau hidung. Gejala yang 
disebut dengan milia ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu 
jadi tidak perlu tindakan tertentu. 

* Warna kulit yang tidak merata di bagian pergelangan tangan biasanya timbul 
karena sirkulasi darah yang belum sempurna. Hal itu bisa menyebabkan tampilan 
kulit di bagian tertentu berwana lebih pucat dibandingkan di daerah lainnya. 
Pada bagian tangan dan kaki mungkin saja timbul warna kebiruan, ini pun gejala 
yang normal. 

* Bintik merah di bagian tertentu tubuh (umumnya ditemukan di tungkai dan 
lengan atau daerah yang tidak tertutup pakaian). Kemungkinan besar disebabkan 
gigitan serangga. Untuk itu cara mencegahnya hindari bayi dari gigitan nyamuk 
dan lainnya. Bintik merah ini tidak perlu diobati karena akan hilang dengan 
sendirinya. 

* Benjolan merah sering timbul di daerah selangkangan dan ketiak pada bayi yang 
tinggal di daerah tropis. Hal ini disebabkan kelenjar keringat tidak bekerja 
dengan semestinya, ditambah adanya infeksi bakteri. Gejala ini sewaktu-waktu 
bisa datang dan pergi dengan tampilan kulit yang beragam, misalnya seperti 
bisul kecil dengan bintik merah di bagian tengahnya. Jika mengalami hal ini 
harus berobat ke dokter kulit. 

* Kulit yang mengelupas biasa dialami bayi Asia setelah beberapa hari 
dilahirkan. Gejala ini timbul terutama di daerah telapak tangan dan telapak 
kaki. Bayi Asia memang cenderung memiliki kulit lebih kering dibandingkan 
dengan bayi Eropa. Oleskan baby oil pada kulit yang mengelupas. 

* Jika bayi Anda menderita penyakit impetigo, infeksi yang ditimbulkan oleh 
bakteri di sekitar mulut, sebaiknya jauhkan dari anak lainnya. Gunakan handuk 
khusus dan cucilah tangan setelah menyentuh bagian yang terkena infeksi. Segera 
bawa ke dokter kulit. 

Gazali Solahuddin.

Narasumber: 

dr. Dian Pratiwi, SpKK,

dari erhaclinic Kemanggisan-Jakarta








 




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke