Dear nakita-ers, Umumnya, sampai usia 4 bulan, bayi belum punya jadwal tidur yang pasti. Ia bisa tidur kapan saja, baik pagi, siang, dan malam. Namun, seiring usia bertambah, biasanya tidur malam makin banyak. Dengan demikian, di usia 4 bulan, biasanya pola tidur mulai terbentuk atau punya ritme tidur tertentu semisal tidur pagi, siang, dan malam. Menginjak usia 9 bulan, ritmenya lain lagi. Di usia ini, biasanya bayi sudah mengenal orang, merangkak dan menjelajah lingkungannya, hingga pola tidurnya mulai terganggu. Semoga artikel ini membantu Salam, Uttiek DUH, KOK, ENGGAK TIDUR-TIDUR, SIH ? Perhatikan
jadwal minum ASI dan pola tidurnya. Ajarkan si kecil untuk beristirahat
di waktu-waktu khusus.
Umumnya
bayi doyan tidur, karena memang itulah kebutuhannya terbesar. Terlebih
pada 3 bulan pertama, 80 persen kebutuhannya adalah tidur. Itulah
mengapa, jika si kecil nggak tidur-tidur, orang tua pun kelabakan.
Buat
bayi, terang Dra. Rina Ruchiani, Spsi., tidur akan memberikan
ketenangan dan memulihkan stamina atau energinya. "Hingga, bila ia
sulit tidur, tentu bisa berpengaruh pada berat badannya karena berarti
banyak energi yang terbuang kala ia tak tidur." Dampak lain, si kecil
jadi rewel, gelisah, dan mudah marah.
POLA
TIDUR
Umumnya,
sampai usia 4 bulan, bayi belum punya jadwal tidur yang pasti. "Ia bisa
tidur kapan saja, baik pagi, siang, dan malam." Namun, seiring usia
bertambah, biasanya tidur malam makin banyak. Dengan demikian, di usia
4 bulan, biasanya pola tidur mulai terbentuk atau punya ritme tidur
tertentu semisal tidur pagi, siang, dan malam. Menginjak usia 9 bulan,
ritmenya lain lagi. "Di usia ini, biasanya bayi sudah mengenal orang,
merangkak dan menjelajah lingkungannya, hingga pola tidurnya mulai
terganggu."
Tentunya
lama waktu tidur yang dibutuhkan masing-masing bayi tidaklah sama, tapi
umumnya butuh tidur sekitar 9-16 jam per hari. Pola tidurnya pun tak
sama, ada yang di waktu pagi tidur 1-2 jam (sekitar pukul 9.00-10.00)
lalu bangun dan siang tidur lagi 1-2 jam (sekitar pukul 14.00-15.00),
ada pula yang siangnya tak tidur, tapi menjelang sore barulah tidur.
"Yang jelas, makin besar usia, pola tidurnya berubah lagi, menjadi
lebih sedikit karena ia mulai bereksplorasi," tutur psikolog dari RSIA
Hermina Jatinegara ini.
Selain
itu, jadwal tidur bayi juga terkait dengan jadwal minum ASI. "Biasanya,
bayi minum ASI tiap 3 jam sekali. Namun ini pun bukan patokan, karena
ada juga bayi yang membutuhkan ASI tak setiap 3 jam sekali." Yang
jelas, untuk jadwal minum ASI, sebaiknya diberikan kapan pun si kecil
merasa lapar, tak perlu harus berpatokan berapa jam sekali. Bukankah
para ahli selalu menganjurkan, berikan ASI kapan pun bayi
menginginkannya? Soalnya, dalam kondisi perut kenyang, barulah bayi
bisa tidur lelap.
TIDURNYA
TERGANGGU
Biasanya,
bayi yang aktif tak bisa tidur siang dan malamnya juga tidurnya tak
bisa cepat. Namun, terlepas dari aktif-tidaknya si bayi, menurut Rina,
bayi sulit tidur, entah tidur siang atau malam, biasanya karena ada
gangguan dalam tidurnya. "Bisa gara-gara ia pipis atau pup, hingga tak
bisa tidur lagi sesudah terbangun; bisa pula karena sudah waktunya
makan atau gara-gara perutnya lapar, hingga meski ingin tidur, tapi tak
bisa; atau, si kecil terbangun karena mendengar suara orang tuanya."
Faktor
suasana rumah juga sangat berpengaruh, lo, pada tidur bayi. "Suasana
ramai dan berisik, entah karena kendaraan atau ramai oleh orang membuat
bayi jadi sulit tidur. Terlebih bila suasana ramai itu karena ada
saudara, membuat bayi malah ingin bermain." Makanya, sering, kan, kita
dilarang ribut kala bayi tidur? Tak lain, karena bila tidurnya terusik,
akan sulit lagi baginya untuk tidur, hingga pola tidurnya jadi
terganggu. Akibatnya, dia jadi rewel sekali atau menangis. "Hal ini
paling sering dialami bayi-bayi usia 0-3 bulan."
Bukan
itu saja, hubungan tak harmonis antara ayah-ibu, misal, selalu
bertengkar, juga membuat si kecil tak bisa tidur lelap. "Perasaan ibu
yang tak enak akan berpengaruh pada si bayi, hingga ia pun jadi rewel
dan sulit untuk tidur."
MENUNTUT
PERHATIAN
Bisa
juga, si kecil sulit tidur karena menuntut perhatian orang tuanya.
"Biasanya di usia 9 bulan, bayi sudah mengenal orang. Di usia ini juga
ada perasaan kecemasan berpisah dengan ibu. Jadi, dia tak akan bisa
tidur bila tak melihat orang tuanya." Terlebih bila ayah-ibunya
sama-sama bekerja, hingga sejak pagi sampai malam ia tak bertemu orang
tuanya. Akibatnya, tak peduli orang tuanya pulang dalam keadaan letih,
si bayi malah terkesan ingin mengajak bermain orang tuanya. "Ini lebih
pada ia menuntut perhatian dari orang tuanya, karena sepanjang hari ia
merasa tak diperhatikan."
Menghadapi
hal seperti ini, saran Rina, setelah membersihkan badan sepulang
kantor, sebaiknya peganglah si bayi walau sebentar untuk memberi
kepuasan padanya. "Bila ia malah mengajak main, turuti saja sebentar.
Jangan katakan padanya, 'Bobo, dong, sayang, Mama capek, nih!'. Setelah
beberapa lama bermain, ajaklah ia berkomunikasi agar ia paham bahwa
dirinya sudah diperhatikan dan disayangi. Selanjutnya, bujuklah untuk
tidur, 'Mainnya sudah dulu, ya. Hari sudah malam, Adek pasti capek.
Yuk, kita tidur!''' Pokoknya, beri selalu penjelasan dan itu harus
diucapkan meski si kecil belum sepenuhnya mengerti.
Sebab
lain, si kecil sakit. Jadi, kalau biasanya ia tak mengalami hambatan
tidur, tiba-tiba jadi sulit tidur, perlu dicurigai ada indikasi suatu
penyakit. "Apalagi bayi, kan, belum bisa bicara. Tentu ia belum bisa
mengutarakan apa yang dirasakannya." Selain sulit tidur, biasanya bayi
yang sakit juga menuntut banyak perhatian dari orang tuanya.
Faktor
genetik juga bisa menjadi salah satu sebab bayi sulit tidur. Misal,
orang tuanya memang sulit tidur, hingga kebiasaan ini menurun pada
anak-anaknya. Walaupun, menurut Rina, hal ini sangat jarang terjadi.
AJARKAN
ISTIRAHAT
Untuk
mengatasi masalah sulit tidur ini, saran Rina, orang tua, terutama ibu,
harus jadi pengamat tidur bayinya. "Perhatikan jadwal si bayi minum ASI
dan jadwal kebiasaan tidurnya." Dengan demikian, kita bisa memberikan
ASI sesuai jadwal kebiasaannya minum ASI dan kita bisa mengatur jadwal
kegiatan kita mengikuti pola tidurnya. Jadi, kala si kecil tidur, kita
pun tidur.
Selanjutnya,
meski bayi belum bisa berkomunikasi, tak ada salahnya kita ajari si
kecil yang sulit tidur untuk beristirahat di waktu-waktu khusus.
"Kalaupun saat dibawa istirahat, ia tak tertidur, yang penting ada
waktunya istirahat." Ajak si kecil beristirahat di tempat tidur, jangan
digendong atau diajak bermain.
Tentu
saja, ciptakan suasana yang mendukung si kecil untuk tidur, semisal tak
berisik dan rumah dalam suasana tenang. Bila perlu, bacakan buku
sebagai pengantar tidur, dinyanyikan lagu, lampu dimatikan bila malam
hari, atau kalau ia mau bawa mainannya dibolehkan saja. Pun kalau ia
ingin tidur sambil memeluk atau memegang bonekanya, karena dapat
membuatnya lebih aman.
"Dalam
pembelajaran ini sebaiknya orang tua tak melakukan pemaksaan. Karena
apa pun, bayi tak bisa dipaksa. Bukankah ia punya pola tidur untuk
kebutuhannya sendiri?" Lagi pula, bila dipaksa, bisa-bisa malah si
kecil menolak, menangis, dan rewel. Akhirnya, si kecil malah jadi lebih
sulit tidur. Sebaiknya, bujuklah agar ia mau tidur.
Nah,
Bu-Pak, sudah ketemu, kan, solusinya agar si kecil gampang tidur?
Dedeh Kurniasih
=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] |