Tolong dibaca aturan di footer dibawah
--------------------------------------

        

            Ass wr wb
  Mungkin sudah banyak yang membaca buku "the Audicity of Hope".  Berikut 
resensi Kompas. 
  Juda
   
  Tentang Harapan     Biografi Barack Hussein Obama Junior, The Audacity of 
Hope: Thoughts on Reclaiming the American Dream (2006), telah sembilan pekan 
bertengger di urutan teratas buku nonfiksi terlaris versi The New York Times. 
Bangsa Amerika Serikat tak pernah bosan didongengi kisah "Obambi" ini.   Film 
Bambi bercerita tentang seekor anak rusa yang lugu yang terpaksa berkenalan 
dengan kejamnya rimba belantara. Obama calon presiden favorit Partai Demokrat 
meski dianggap mentah politik.   Ibu Obama bulé asal Kansas, ayahnya Muslim 
asal Kenya, dan bapak tirinya asal Indonesia. Waktu kecil ia hidup melarat di 
Jakarta, saat dewasa hidup berlimpah sebagai pengacara top lulusan Harvard.   
Setiap orang terkesiap mendengar ia menyebutkan "Hussein Obama" (mirip Saddam 
Hussein dan Osama bin Laden) sambil mengulurkan tangan saat kampanye menjadi 
anggota DPR di Springfield, Illinois. Kini ia "Obambi Kecil" yang siap 
menghadang "Raksasa Hillzilla" Hillary Clinton.   Buku Hope ibarat
 skripsi berpredikat summa cum laude yang meluluskan Obama sebagai pemimpin 
masa depan. Anda tak perlu mengernyitkan dahi untuk memahami perkembangan 
politik mutakhir negeri Abang Sam.   Karier politik Obama tidaklah seringan 
bahasa yang dia pakai di dalam bukunya. Ia terpilih sebagai Senator Negara 
Bagian Illinois setelah meniti karier dari bawah, mengingatkan orang pada kisah 
sukses ala "mimpi Amerika".   Obama bukan dari keluarga politik yang mapan 
seperti trah Bush atau Kennedy. Namun, ia dielu-elukan sebagai penjelmaan dari 
Presiden John Fitzgerald Kennedy.   Kennedy terkenal dengan kalimat "jangan 
tanya apa yang negara lakukan kepada kamu, tetapi tanyalah apa yang kamu 
lakukan untuk negara". Obama meroket ketika dipilih sebagai pengucap pidato 
kunci pada Konvensi Partai Demokrat tahun 2004.   "Tak ada orang hitam Amerika 
dan orang putih Amerika dan orang Latin Amerika dan orang Asia Amerika—yang ada 
hanyalah Amerika Serikat," kata Obama di hadapan peserta konvensi.
 Kalimat pamungkas ini sering dikutip hampir setiap orang yang berjumpa 
dengannya.   "Saya tak punya pilihan lain kecuali memercayai inilah visi 
Amerika. Sebagai anak lelaki hitam dan perempuan putih, sebagai orang yang 
lahir di Hawaii yang multirasial bersama saudara tiri yang separuh Indonesia 
tetapi kerap dikira orang Meksiko atau Puerto Riko, mempunyai ipar dan 
keponakan keturunan China, memiliki saudara-saudara yang wajahnya mirip 
Margaret Thatcher... saya tak bisa setia hanya kepada ras tertentu."   Obama 
meniti seutas tali di atas jurang pemisah antara liberalisme versus 
konservativisme. Ia bukan "Reagan Democrat" dan juga tak masuk lingkar dalam 
mantan Presiden Bill Clinton.   Lewat Hope ia menyegarkan kembali harapan 
bangsa AS yang pesimistis menyaksikan pertikaian ideologis kanan melawan kiri. 
Obama tak mengajukan pemikiran-pemikiran strategis, hanya menulis refleksi 
seorang warga yang "tak pernah berhenti resah".   Sebuah refleksi menarik 
terdapat dalam bab The
 World Beyond Our Borders. Obama, tak bisa lain, menulis sebuah esai panjang 
mengenai tanah airnya yang ketiga (setelah AS dan Kenya), yakni Indonesia.   Ia 
ingin dipandang sebagai calon presiden yang paham masalah internasional. 
Sepanjang sepuluh halaman ia mengulas evolusi Indonesia dari sebuah kampung 
besar, lalu menjadi antek politik dan ekonomi AS, kemudian mengalami krisis 
moneter dan reformasi, sampai menjadi negara yang tak toleran lagi.   Rumahnya 
di sebuah kampung Jakarta tak berkakus duduk, di halaman belakang ada beberapa 
ekor ayam peliharaan, dan di dekat jendela banyak jemuran bergelantungan.   
"Jenderal-jenderal Indonesia membungkam hak asasi, birokrasinya penuh korupsi," 
tulis Obama.   "Tak ada uang untuk masuk ke sekolah internasional, saya masuk 
sekolah biasa dan bermain dengan anak-anak pembantu, penjahit, atau pegawai 
rendahan," tulisnya. Waktu keluarganya "naik kelas", barulah Obama menikmati 
enaknya jok mobil hasil jerih payah ayah yang keluar dari TNI
 untuk menjadi karyawan biasa.   Kini Indonesia tak sama lagi. "Indonesia 
terasa jauh dibandingkan dengan 30-an tahun yang lalu. Saya takut ia menjadi 
tanah yang asing," tulis Obama.   Obama bukan tanpa kelemahan. Banyak warga 
Afrika-Amerika di AS menilai ia "kurang hitam" karena tak 100 persen menjadi 
dewasa di sana.   Usianya yang 45 tahun juga dianggap terlalu muda untuk 
bertempur melawan Joseph Biden (64), Chris Dodd (62), Dennis Kucinich (60), 
Bill Richardson (59), Hillary Clinton (59), Tom Vilsack (56), atau John Edwards 
(53). Ada gagasan ia magang dulu jadi calon wakil presiden, mendampingi 
"Hillzilla".   Analis James Carville mengatakan, strategi politik Demokrat 
sering mengulang litani yang itu-itu juga dengan gaya yang menjemukan. Kontras 
dengan Presiden George W Bush yang tampil sebagai "konservatif yang bergairah" 
yang berani mengambil keputusan sekalipun sering ndableg.   Itulah sebabnya 
rakyat AS berharap kepada Obama yang sengaja menulis judul The Audacity of
 Hope. "Keberanian itulah yang mempersatukan kita sebagai bangsa. Semangat 
berharap itulah yang mengikat cerita tentang keluarga saya dengan cerita 
tentang Amerika dan yang mengikat cerita mengenai saya dengan para pemilih yang 
ingin saya wakilkan."   Masih beranikah Anda berharap lagi di negeri ini pada 
tahun baru 2007 nanti? 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com   
  




-- 
Bantulah Saudara Kita di Aceh 

  

__._,_.___   Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new 
topic 
  Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 
  
   
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 

      Recent Activity
    
      1
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
      
   Washington dc  
   Indonesian languages  
   Indonesian  
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn

      Yahoo! for Good
  Get Inspired to Give
  Donate before the
  end of the year.

    New web site?
  Drive traffic now.
  Get your business
  on Yahoo! search.

    Yahoo! Mail
  Drag & drop
  With the all-new
  Yahoo! Mail Beta



  .

 
__,_._,___         


Sukseskan Pulang Basamo 2008
visit: www.west-sumatra.com
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >100KB.
2. Email dengan attachment.
3. Email dikirim untuk banyak penerima.
================================================

Kirim email ke