Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Dunsanak / Adinda Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim, terima kasih atas pencerahannya yang begitu lengkap dengan 5 point pentingnya salam disampaikan secara lengkap.
Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh HM Dt.MB (48+) > > Bismillahirrahmaanirrahiim, > Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, > > Berkenaan penyingkatan salaam atau shalawat, ini saya lebih memilih > mengikuti penjelasan Syaikh Wasiullah 'Abbas, Syaikh Ibn Baz, Syaikh > 'Abdurrazzaq 'Afifi, Syaikh 'Abdullah bin Ghudayyan, dan Syaikh > 'Abdullah bin Qu'ud yang tidak memperbolehkankannya. > > http://fatwa-online.com/fataawa/miscellaneous/enjoiningthegood/0020919.htm > http://www.bakkah.net/interactive/q&a/aawa004.htm > > Beberapa hal yang menjadi alasan saya, secara ringkas: > (1). salaam atau shalawat adalah do'a dan termasuk ibadah sehingga perlu > mengikuti tuntunan yang ada. > (2). perlu dihindari kemungkinan kesalahan makna > (3). perlu dihindari terlupakannya lafazh yang lengkap > (4). penghematan lebih patut dilakukan dalam hal lain > (5). pentingnya menyebarluaskan Sunnah > > Penjelasan singkatnya: > (1). salaam atau shalawat adalah do'a dan termasuk ibadah sehingga perlu > mengikuti tuntunan yang ada. > Salaam dan shalawat tidaklah seperti ucapan-ucapan lain yang diserahkan > kepada kebiasaan manusia. Khusus salaam telah ditetapkan > ucapan-ucapannya sehingga kita tinggal mengikutinya saja. Dalam fatwa > masalah penyingkatan salaam tersebut juga disebutkan bahwa tidak > diketahui penulisan salaam dengan singkatan dari para salafush shalih. > > (2). perlu dihindari kemungkinan kesalahan makna > > Walaupun singkatan tertentu telah menjadi kebiasaan sebagian orang namun > belum tentu dipahami orang lain, contoh cara menyingkat orang Indonesia > berbeda dengan cara orang Malaysia. Dengan demikian lebih aman > menuliskan dengan lengkap. > > (3). perlu dihindari terlupakannya lafazh yang lengkap > > Sebagian orang terutama yang muda-muda banyak yang telah terbiasa dengan > bentuk singkat dan hampir-hampir tidak mengenal penulisan lengkapnya. > Hal ini saya alami di kampus. Banyak mahasiswa dalam kata pengantar > tugas akhir mereka yang menuliskan "Allah SWT" atau "Rasulullah SAW". > Saya meminta mereka untuk menuliskan dengan lengkap keduanya namun > sebagian tidak tahu caranya sehingga perlu saya tuliskan. Sungguh > menyedihkan. > > (4). penghematan lebih patut dilakukan dalam hal lain > > Kebanyakan alasan penulisan dengan singkat adalah untuk menghemat. Akan > tetapi jika kita lihat, ternyata sebagian besar tubuh tulisan sering > ditulis dengan lengkap. Mengapa kita memilih untuk menyingkat salaam > yang merupakan ibadah ketimbang menyingkat kata-kata lain yang hanya > ucapan kita sendiri? Bukankah penghematannya akan lebih besar jika kita > menyingkat kata-kata kita sendiri? Bukankah salaam lebih patut > dimuliakan? > > (5). pentingnya menyebarluaskan Sunnah > > Dengan menuliskan salaam dengan lengkap kita dapat menyebarluaskan > ucapan salaam yang syar'i sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah > shallallahu 'alaihi wa sallam. Terkait juga dengan yang (3). > > "Musa berkata: 'Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai > pengganti yang lebih baik?'" (QS. al-Baqarah 2:61) > > Allahu Ta'ala a'lam. > > Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, > > -- > Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim > (l. 1980M/1400H) Website http://www.rantaunet.org _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________