Menyimak Isu Nasional yang tengah marak diberitakan antara lain :

Waspadai 9 Gunung Berapi yang kini Aktif

Sejauh pengamatan pemerintah, kini ada sembilan gunung berapi yang
aktivitasnya meningkat, yaitu gunung merapi
dengan status waspada, Gunung Talang (awas), krakatau (waspada),
Tangkubanperahu (siaga), Gunung Semeru
di Probolinggo (waspada), Gunung Egon di NTT (siaga), Gunung Karang
Etang di Sulawesi Utara (Siaga), Gunung
Lokon di Sulawesi Utara (waspada), dan Gunung Dukono  (waspada)

GEMPA BISA MENYUSUL DI SUMBAGSEL

Gempa yang melanda hampir sebagian besar wilayah barat Pulau Sumatera,
Senin [28/3] malam bukan tidak mungkin akan
membuat sejumlah wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) dilanda
gempa serupa. Perkiraan ini setidaknya didasarkan
pada sejarah empiris siklus gempa yang pernah terjadi di daerah
tersebut, mulai tahun 1830-an.

"Kendati tidak dapat diprediksi waktunya yang tepat, tapi kalau kita
merujuk pada pengalaman atau sejarah gampa di
daerah sekitar Pulau Sumatera, mulai dari wilayah Aceh hingga Sumatera
bagian selatan, maka kemungkinan gampa lain,
seperti yang terjadi pada 26 Desember 2004 dan 23 Maret 2005 lalu sangat
besar," jelas Kepala Pusat Penelitian
Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Heri Harjono
kepada Harian Terbit, Selasa (29/3).

Karena itu, ahli gempa pada Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung
ini mengingatkan agar masyarakat sekitar Pulau
Sumatera bagian selatan, harus hati-hati. Apalagi, berdasarkan catatan
sejarah gempa, di Pulau Nias pada 1861 pernah
mengalami gempa. Begitu juga di sekitar Pulau Sibeurut pernah gempa pada
1833. Siklus 200 tahunan inilah yang mungkin
terulang kembali.

Mengapa gempa yang terjadi Senin (28/3) kemarin dengan kekuatan 8,7
Skala Richter tersebut tidak menimbulkan
tsunami,  untuk menimbulkan tsunami, selain kekuatan gempa, tapi juga
keberadaan pusat gempa itu. Kalau kemarin kan
hanya 10 kilometer dibawah dasar laut. Jadi, tidak menimbulkan tsunami.

Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan peneliti Indonesia dan
Jepang di daerah seputar episentrum (pusat gempa),
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Pulau Nias, Sumatera Utara
dalam beberapa waktu ke depan masih
dimungkinkan terjadi gempa susulan dengan Skala Richter yang
berbeda-beda. Setidaknya, hasil penelitian yang dilakukan
peneliti Indonesia dan Jepang 14 Februari-16 Maret 2005 menunjukan
terjadi rata-rata 2800 kali per hari gempa susulan
besar dan kecil, khususnya di Aceh Besin.

Menurut dia, dari 19 Ocean Bottom Seismometer yang berhasil dipasang di
wilayah sekitar pusat gempa, termonitor terjadi
2800 kali gempa susulan setiap hari di wilayah lembah laut Aceh dengan
kedalaman 40 sampai 60 km. Dalam survey bawah
laut tersebut berhasil menemukan bukti-bukti daerah rekahan (rupture)
yang mengindikasikan pusat gempa.

Selain itu, tambahnya, tim Survei pun dapat memetakan dan merekam
daerah-daerah bawah laut dimana terjadi longsoran
dalam skala besar. Meski mencatat aktivitas gempa susulan yang cukup
tinggi, masyarakat Aceh tidak perlu khawatir karena
intensitasnya diperkirakan akan berkurang dengan berjalannya waktu. (Dr.
Heri Harjono - Ka. bidang Geotek LIPI) - sumber
- harian terbit

Aktivitas gunung berapi :

Gunung Tangkuban Perahu yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung
dan Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat,
sejak 12 April 2005 sampai dengan 13 April 2005 pukul 07.00 WIB pagi
aktivitasnya meningkat dengan terjadi beberapa kali
gempa.

"Sejak adanya kegiatan kegempaan yang terjadi pada 12 April 2005
sebanyak rata-rata 2 sampai 7 kejadian per hari, pada
13 April pukul 05.00 WIB jumlah gempa vulkanik dalam (vulkanik A) dan
vulkanik dangkal (Vulkanik B) jumlah kegempaan
telah menjadi 100 kali," kata Kasubdit Mitigasi Bencana Geologi
Direktorat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) DR
Ir Surono di Bandung, Rabu (13/4).

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Tangkuban Parahu itu, maka
statusnya yang semula "Aktif Normal" level I
ditingkatkan menjadi "Waspada" level II, kata Surono.

Ia menjelaskan, perubahan aktivitas gunung yang tingginya sekitar 2.079
meter dari permukaan laut itu tergolong sangat
signifikan, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya
letusan-letusan pada hari-hari berikutnya.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat khususnya para turis jangan
mendekati puncak gunung karena dikhawatirkan akan
terjadi pengeluaran gas beracun di sekitar areal puncak gunung tersebut.

"Aktivitas gunung Tangkuban Perahu itu bukanlah yang pertama terjadi,
pada Tahun 1999 pernah terjadi letusan freatik,
kemudian Tahun 2003 juga terjadi letusan yang sama sampai statusnya
ditetapkan waspada," katanya.

Untuk memastikan kondisi gunung yang termasuk gunung merapi itu, Tim
tanggap DVMBG sudah berangkat menuju lokasi
untuk melakukan evaluasi perkembangan aktivitas, guna memberikan
rekomendasi teknis kepada Pemda setempat tentang
tata cara mitigasi dan penanggulangan bencana terhadap kejadian gunung
merapi tersebut.

Anak Krakatau Aktif

Sementara itu, Gunung Anak Krakatau yang terletak di Provinsi Banten,
dilaporkan juga mengalami aktivitas meningkat,
sehingga statusnya juga ditingkatkan dari aktif normal menjadi waspada.

Surono mengatakan, sejak 12 april 2005 pukul 00.00 WIB telah terjadi
gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal 2 sampai
9 kali, dan meningkat pada 13 April menjadi 32 kali. (Ant/Edj)



Perencanaan tanggap darurat terhadap Gempa bumi, tsunami dan gunung
meletus


Gempa Bumi

APA YANG HARUS ANDA KERJAKAN SEBELUM, SAAT DAN SESUDAH TERJADI GEMPABUMI



   SEBELUM TERJADI GEMPABUMI

a.  Kunci Utama adalah


   1.Mengenali apa yang disebut gempabumi
   2.Memastikan bahwa struktur dan letak
     rumah anda dapat terhindar dari bahaya
     yang disebabkan gempabumi  (longsor,
     liquefaction dll)
   3.Mengevaluasi dan merenovasi ulang
     struktur bangunan anda agar terhindar
     bahaya gempabumi

b.  Kenali lingkungan tempat anda bekerja dan
tinggal


   1.Memperhatikan letak pintu, lift serta tangga
     darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah
     mengetahui tempat paling aman untuk
     berlindung.
   2.Belajar melakukan P3K
   3.Belajar menggunakan Pemadam
     Kebakaran
   4.Mencatat Nomor Telpon Penting yang
     dapat dihubungi pada saat terjadi
     gempabumi

c.  Persiapan Rutin pada tempat anda bekerja
dan tinggal


   1.Perabotan (Lemari, Cabinet, dll) diatur
     menempel pada dinding (di paku/ di ikat
     dll) untuk menghindari jatuh, roboh,
     bergeser pada saat terjadi gempabumi
   2.Menyimpan bahan yang mudah terbakar
     pada tempat yang tidak mudah pecah, agar
     terhindar dari kebakaran.
   3.Selalu mematikan air, gas dan listrik apa
     bila sedang tidak digunakan

d.  Penyebab celaka yang paling banyak pada
saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material



   1.Atur benda yang berat sedapat mungkin
     berada pada bagian bawah.
   2.Cek kestabilan benda yang tergantung
     yang dapat jatuh pada saat gempabumi
     terjadi (mis: lampu dll)

e.  Alat yang harus ada disetiap tempat

   1.Kotak P3K
   2.Senter/lampu Battery
   3.Radio
   4.Makanan Suplemen dan Air



     SAAT TERJADI GEMPABUMI


a. Jika anda berada dalam bangunan


   1.Lindungi kepala dan badan anda dari
     reruntuhan bangunan (dengan bersembunyi
     dibawah meja dll).
   2.Mencari tempat yang paling aman dari
     reruntuhan goncangan.
   3.Berlari keluar apabila masih dapat
     dilakukan.

b. Jika berada diluar bangunan atau area terbuka


                                          1.Menghindari dari bangunan
yang ada di
                                             sekitar anda (seperti
gedung, tiang listrik,
                                             pohon dll).
                                          2.Perhatikan tempat anda
berpijak hindari
                                             apabila terjadi rekahan
tanah.

                                        c. Jika anda sedang mengendarai
mobil




                                          1.Keluar, turun dan menjauh
dari mobil
                                             hindari jika terjadi
pergeseran atau
                                             kebakaran.
                                          2.Lakukan poin 2.

                                        d. Jika anda tinggal atau berada
di pantai, jauhi
                                        pantai untuk menghindari
terjadinya Tsunami.




                                        e. Jika anda tinggal didaerah
pegunungan, apabila
                                        terjadi gempabumi hindari daerah
yang mungkin
                                        terjadi longsoran.





                                          SESUDAH TERJADI GEMPABUMI

                                        a. Jika anda berada dalam
bangunan.




                                          1.Keluar dari bangunan tesebut
dengan
                                             tertib.
                                          2.Jangan menggunakan tangga
berjalan atau
                                             lift, gunakan tangga biasa.

                                          3.Periksa apa ada yang
terluka, lakukan
                                             P3K.
                                          4.Telpon/minta pertolongan
apabila terjadi
                                             luka parah pada anda atau
sekitar anda.

                                        b. Periksa lingkungan sekitar
anda




                                          1.Periksa apabila terjadi
kebakan.
                                          2.Periksa apabila terjadi
kebocoran gas.
                                          3.Periksa apabila terjadi arus
pendek.
                                          4.Periksa aliran dan pipa air.

                                          5.Periksa segala hal yang
dapat
                                             membahayakan (mematikan
listrik, tidak
                                             menyalakan api dll)

                                        c. Jangan masuk kebangunan yang
sudah terjadi
                                        gempa, karena kemungkian masih
terdapat
                                        reruntuhan.




                                        d. Jangan berjalan disekitar
daerah gempa,
                                        kemungkinan terjadi bahaya
susulan masih ada.




                                        e. Mendengarkan informasi
mengenai gempa dari
                                        radio (apabila terjadi gempa
susulan).




                                        f. Mengisi angket yang diberikan
oleh Instansi
                                        Terkait untuk mengetahui
seberapa besar
                                        kerusakan yang terjadi.



Tsunami

Tanda-tanda alam :

- Gempa bumi ini mungkin terjadi dekat dengan tempat tinggal kita.

w
w
- Gelombang tsunami diwilayah pesisir ketinggiannya dapat mencapai lebih
dari 10 m  dan 30 m pada kejadian besar
dan ombaknya  dapat mencapai beberapa ratus meter ke daratan.

- Gelombang tsunami yang menghantam daratan dapat terjadi selama 10
sampai 60 menit. Biasanya gelombang pertama tidak terlalu besar
dibanding gelombang selanjutnya.

w
w
- Gelombang tsunami yang paling berbahaya adalah gelombang tsunami yang
datang paling akhir.

w
w
- Sebelum terjadi gelombang tsunami terjadi getaran atau gempa bumi yang
dirasakan cukup besar. Tsunami dapat terjadi
kapan saja, siang maupun malam

- Air di pantai menyusut secara tiba-tiba hingga beratus meter,
menunjukkan adanya pembongkaran dasar laut di pusat gempa

-  Banyak ikan-ikan laut yang terdampar di pantai karena penyusutan air

w
w
-  Terlihat dari kejauhan dinding air yang tinggi seperti buih putih

- Secara alamiah hewan terlebih dahulu mengetahui akan datangnya badai
tsunami, dilihat dari kebisingan atau kepanikan yang
ditimbulkan oleh mereka.

w
w
- Tsunami bergerak lebih cepat dibanding orang berlari.

- Gaya dorong gelombang yang disebabkan tsunami sangat kuat. Batuan,
kapal laut yang beratnya berton2 dapat terangkat ke daratan.


Apa Yang Harus Dilakukan :

1. Bila berada di areal pantai dan merasakan getaran akibat gempabumi,
bergeraklah sesegera mungkin menuju
dataran yang lebih tinggi JANGAN sampai menunggu peringatan bahaya
datangnya tsunami.


2. Pada umumnya rumah dan bangunan di daerah pantai tidak didesain untuk
dampak gelombang tsunami, pada umumnya tempat
tinggal terbuat dari bahan kayu  jadi JANGAN tinggal di tempat demikian
ketika badai tsunami datang, namun berlarilah ke tempat/bangunan
yang ditujukan untuk tempat evakuasi tsunami.

( diatas adalah contoh bangunan di Jepang yang digunakan sebagai tempat
evakuasi, dimensi bangunan dibuat seperti tabung berfungsi untuk
memperkecil hambatan gelombang tsunami yang dilewatinya)

3. Bentuk gelombang tsunami tidak menentu dan sifatnya seperti air yang
terpecah jadi JANGAN mencoba BERSELANCAR maupun
BERLAYAR ataupun melakukan kegiatan apapun disekitar pantai dan jika
berada di lautan bergeraklah secepat mungkin ke arah daratan dan
segera mungkin menjauhi pantai.

4. Prosedur evakuasi dan perlindungan terhadap pantai diantaranya :
pemindahan Karyawan ke wilayah yang aman
(perbukitan, bangunan evakuasi) sebelum gelombang tsunami mencapai area
yang bersangkutan, termasuk pendidikan
kepada karyawan, latihan evakuasi secara regular, simulasi dan
perencanaan jalur-jalur evakuasi yang paling efisien, serta
pembuatan bangunan khusus untuk penyelamatan diri
2.Kegiatan yang berkaitan dengan upaya mengurangi atau meredam energi
gelombang tsunami, termasuk dalam hal ini adalah
perencanaan, atau rekayasa bangunan peredam gelombang dari batu, beton
atau peredam alami dari tanaman pantai.

Namun safety merekomendasikan untuk mempersiapkan alat pelampung (life
vest) dengan jumlah yang disesuaikan sebanyak
jumlah karyawan di lokasi.


____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke