Tuesday, July 5, 2005, 4:40:06 PM, you wrote:
AR> Arnoldison wrote: >>Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang >>sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang >>sebagian besar mereka benar-benar salafiyah -telah membatasinya dalam >>skop formalitas dan kontroversial saja, seperti masalah-masalah >>tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf. Mereka sangat >>keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan >>mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. >> AR> Maaf, Pak. Klarifikasi sedikit nih: apakah yang dimaksud dengan AR> 'masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini' di atas adalah masalah AR> Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf? Jika iya, sepertinya tulisan AR> tersebut tidak ditulis berdasarkan manhaj salaf karena ilmu kalam dan AR> tasawuf terkait dengan masalah aqidah yang merupakan pokok dalam Islam. AR> Banyak orang yang terjerumus dalam ilmu kalam dan tasawuf sehingga AR> terjauhkan dari aqidah yang lurus. Selanjutnya ilmu fiqh tidak dapat AR> diremehkan karena di dalamnya tidak hanya masalah furu' dan juz'i. Saya setuju kalau sudah menjurus pada penyimpangan aqidah, memang sudah tidak dibenarkan. Sebatas ilmu tasawuf sebagai bagian dari memuliakan akhlak, memelihara diri dan menjaga jarak agar tidak jatuh pada mencintai keduniaan secara berlebih-lebihan, namun apabila sudah jatuh pada pengkultusan manusia , menjauhkan diri dari kehidupan sosial dan jatuh pada perbuatan mensekutukan Allah maka sebagai ajaran hal tersebut tidak benar. Begitu pula ilmu kalam apabila masih dalam koridor menjembatani antara akal dan keimanan, memahami rasionalitas wahyu dan tetap meletakkan wahyu diatas akal, tapi kalau sudah menganggap akal menjadi panglima, sehingga segala pengambilan keputusan semata-mata berdasar akal maka juga terlarang. Dalam ilmu fiqh kecendrungan untuk menghasilkan pendapat yang beragam memang sangat besar, karena lebih pada kemampuan interpresasi, namun apabila sudah keluar dari prinsip pokok al quran dan sunnah ata tidak mengakui sunnah sebagai dasar pengambilan keputusan maka hal tersebut juga sudah menyimpang. Perbedaan dalam ilmu fiqh semestinya tidak menimbulkan permusuhan apabila masing-masing tidak menyeretnya menjadi masalah aqidah ,selama masing-masing kubu mengambil dari sumber mata air yang sama (al quran dan sunnah) maka adanya perbedaan interprestasi tidaklah tepat dikatakan sebagai bentuk perpecahan. AR> Manhaj salaf juga bukanlah milik atau sesuatu yang didirikan oleh Ibnu AR> Taimiyah. Manhaj salaf adalah metode pemahaman para generasi terbaik AR> yang juga merupakan metode para imam yang empat. Para imam tersebut juga AR> sangat keras terhadap orang-orang yang sibuk dengan ilmu kalam. AR> Imam Abu Hanifah melarang putra beliau mempelajari ilmu kalam dan AR> berkata: Wahai anakku, mereka yang berdebat dalam Ilmu Kalam, pada AR> mulanya adalah bersatu pendapat dan agama mereka satu. Nemun syetan AR> mengganggu mereka sehingga mereka bermusuhan dan berbeda pendapat. Saya kira sah-sah saja kalau seorang atau suatu kelompok mengklaim bermanhaj salaf atau menggolongkan kelompok lain bermanhaj salaf, sama kebolehannya seandainya kita juga mengklaim mengikuti manhaj salaf, selama tidak mengganggap bahwa kelompok sendiri sebagai satu-satunya sebagai yang menjalankannya dan menuding kelompok lain sebagai bukan bagian dari orang yang berjalan dalam kebaikan. Dalam kehidupan para sahabat juga ada perbedaan pendapat namun kemampuan mereka dalam memahami perbedaan itu tidak sempat menimbulkan pengelompokan, disamping klasifikasi pengelompokkan dan pengklaiman sebagai bagian dari kelompok juga baru timbul setelah jaman sesudahnya . >>Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekedar Ucapan Mereka >> >>Yang pelu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah >>berarti sekedar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil >>tertentu. >> AR> ... >>Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam >>Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka >>secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya >>harus mengambil semua pendapat mereka. >> AR> Di sini lagi-lagi ada penisbatan manhaj salaf hanya kepada Ibnu AR> Taimiyyah dan Ibnul Qayyim rahimahumallah. Padahal salaf yang paling AR> utama adalah para shahabat yang pemahaman mereka didahulukan dari pada AR> pemahaman lainnya kecuali jika memang menyelisihi dalil yang lebih kuat AR> (karena mungkin shahabat tersebut belum mendengar suatu hadits atau ada AR> perbedaan pemahaman). Kembali kepada pemahaman salafush shalih adalah AR> kembali kepada persatuan yang hakiki karena perselisihan di masa mereka AR> jauh lebih sedikit dibandingkan berbagai pemahaman di masa kini. AR> Nilai setiap individu, kitab, organisasi atau kaidah haruslah ditimbang AR> dengan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman salafush shalih walaupun AR> diikuti banyak orang atau dipuji sebagai 'emas' atau semacamnya. AR> Allahu a'lam. AR> Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Wallahu'alam bis showab Arnoldison _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________