Kepada rekan-rekan di IDSNet dan PermiasNet,
Selamat tahun baru Gregorian 1999!
Bagi Anda yang belum sempat mengetahui berita terakhir ttg nasib bisnis
keluarga bekas presiden Soeharto, silakan membaca Wall Street Journal 30
Desember 1998 (di halaman muka, kolom paling kanan). Atau barangkali
Kawan2 Profesional,
Atas penugasan Rapat SPUR tanggal 7 Desember lalu, maka kami dari Panitia
Kecil Bidang Organisasi (PKBO) mengundang seluruh PARTISIPAN (Anggota) SPUR
untuk menghadiri RAPAT UMUM untuk pengesahan Organisasi dan pemilihan
Pengurus/Fasilitator SPUR yang baru.
Rapat Umum
--
From: [EMAIL PROTECTED][SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 29 December 1998 13:49
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED];
Begini lho, mas Saeful
saya masih ingin berdebat kepada anda mengenai adanya kontradiksi yang
saya anggap penting dalam argumen anda. kontradiksi-nya terletak
diantara:
-negara Islam yang mengambil makna Al Quran sebagai undang2 (menurut
tafsir tentunya).
-negara Demokrasi yang memakai
BUAT INDI..NII(Nah Ini Indi)...:)
TO ROSADI (with a name of a Great Messenger?):
'Ma Kasih, teman..:)
Here is the difference between a fanatic and a philosophist:
A FANATIC: makes a knowledge out of faith.
A PHILOSOPHIST: makes a faith out of knowledge.
Hmmm
What category are you
Beginilah kalau kurang memahami agama Islam secara "kaffah" (perfect) :-(
Di dalam Al-Quran, tidak ditentukan secara mutlak tentang pembentukan suatu pemerintahan Islam. Spt. diketahui dalam sejarah, saat-saat pertama pemerintahan negara Islam zaman Khulafaul Rasyidin, pemilihan pemimpin Islam
Alooo Indi..., ketemu lagi ni..:)
Oh, you are just so "narrow minded".
why do you do that to yourself?
can I help?
narrow minded ya..? Aduh sorry ya...gue dah ngecewain lo. Abis gimana
dong...soalnya gue nggak tau kalo orang yang MENCOBA mengamalkan ajaran
agamanya(ISLAM) dengan benar dan
Salam Permias,
BRIDWAN:
Bagaimana caranya saya bisa 'mengintip' informasi diatas ini ?
Mohon bantuan dari Rekan yang kebetulan punya file nya.
Thanks sebelumnya.
wsj.com bisa diintip 'sampai' artikel lengkapnya (bukan hanya ringkasan)
kalau berlangganan. Kebetulan saya berlangganan. Artikel
Togu TML Tobing wrote:
Dilindungi dari siapa atau apa? Apakah keberadaan nasrani/kristen
itu terancam sesuatu sehingga perlu dilindungi? Bukankah Islam itu
berarti damai? Lalu mengapa ada yang perlu dilindungi dalam negara
yang damai itu?
Dilindungi dari SEGALA MACAM ancaman yang
Title: RE: Abad ke 21: pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun2001?
Makanya di tahun 2001 akan dapat THR 2x setahun :-)
--
From: Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 02 Januari 1999 19:43
Subject: Re: Abad ke 21: pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun2001?
Negara Islam bukanlah demokrasi
Mendirikan negara Islam sudah jelas (100%)
bukanlah menunjukkan azas demokrasi.
contoh: seperti Malaysia dan Turkey.
Kenapa ??
Karena di dunia ini pengakuan pluralisme,
azas keaneka-ragaman (baik suku, ras, umur,
sex, agama, asal negara, warna kulit,
cacat/tidak
Title: RE: Apakah Negara Islam compatible dengan azas Demokrasi?
.
HRH, The Prince of Wales, Islam And The West said:
Islamic countries like Turkey, Egypt, and Syria gave women the vote as early as Europe did its women --and much earlier than in Switzerland! In those countries women
Salam!
Sebuah diskusi akan menjadi lebih menarik bila disampaikan dengan bahasa yang
jernih, etis, pikiran tenang, dan reflektif. Apa pun isi dan bentuk sebuah
ide-- dengan mencoba memenuhi etika tadi-- akan dipandang terhormat di altar
wacana demokrasi kita.
Salah satu di antara upaya itu, coba
Thanks for the excerpts, Lutfi!
(all of you are encouraged to read it again)
This is what I have been waiting to read since the beginning of our
discussion about Islam and Democracy. Thus, I am looking forward to seeing
"Freedom of Faith" put to use in Nusantara.
But, who can guarantee that
Where did you find all of this wonderful excerpts, Lutfi?
INDI
Lutfi M. wrote:
HRH, The Prince of Wales, Islam And The
West said:
"Islamic countries like Turkey, Egypt,
and Syria gave women the vote as early as Europe did its women --and much
earlier than in Switzerland! In those countries
Hadiah sesungguhnya bernuansakan solidaritas dan kepedulian. Ia merupakan sarana kodrati bagi kebutuhan manusia. Pada diri si pemberi terkandung ungkapan hakiki : pengertian terhadap konsekwensi adanya kekurangan pada sesama. Biasanya diperkuat oleh keinginan untuk mengantisipasinya. Bila
At 05:25 PM 01/02/1999 +0700, bRidWaN wrote:
Terima kasih mas Indra.., sudah lega akhirnya.
nAH..., Kalau begini mungkin agak seru jadinya.
Rasanya Pemerintah kita mengumandangkan atau mencanangkan
Abad 21 itu akan dimulai tgl 1 Januari 2000.
Sedikit koreksi Bukankah 15 Januari 1998 itu sudah hampir setahun yang
lalu :)
Salam PERMIAS,
Saya ingin tahu kalau dari antara teman2 pengurus PERMIAS dari luar jangkauan
KonJen atau KBRI pernah mengadakan tatap muka dengan duta besar atau pihak
pemerintah Indonesia di AS ini ? Kami PERMIAS se Oregon sedang memikirkan
bagaimana caranya mengundang wakil pemerintahan di AS
Salam untuk sang penyair:)
-delete--
-jaranireng Wrote:-
Tangis saya untuk warga Ketapang, Kupang, anggota Pam Swakarsa, warga
NII, dan semua yang kehilangan hati nuraninya.
Wah.,kok oknum mahasiswa anarkis yang membantai dengan kejam anggota
Pam Swakarsa dan menculik polisi
Togu TML Tobing wrote:
Dilindungi dari siapa atau apa? Apakah keberadaan
nasrani/kristen
itu terancam sesuatu sehingga perlu dilindungi? Bukankah Islam itu
berarti damai? Lalu mengapa ada yang perlu dilindungi dalam negara
yang damai itu?
Dilindungi dari SEGALA MACAM ancaman yang
Mungkin itu artinya Timor Timur sudah mulai menjadi "Australia Baru".
Mungkin Beer itu untuk konsumsi tentara Interfet, atau untuk orang - orang
PBB.
Mana mungkin buat rakyat Timtim, yang miskin itu bisa beli Beer.
Kasihan Timtim, dibawah pengaturan "orang-orang" yang mengkonsumsi Beer.
Bisa
Bung Budi dkk,
Ini ada info soal legalisir itu. Mudah-mudahan bisa dicoba, gratis.
Salam,
ramadhan pohan
###
Ini saya paste dari bincang@:
OLE alias Pohan, Miing kasih info nih:
Kalau harus bayar buat legalisir ijazah di LA, kenapa kagak dianjurkan aja
kirimkan itu transcript ke kak/mbak
SiaR, salah satu corong media yang sangat anti dengan Islam.
Dibawah ini (tanpa sebuah pembuktian), mencoba menjelekkan Amie Rais, Poros
Tengah atau kalau mau dibaca mencoba menjelekkan Islam.
Soe.
-Original Message-
From: Hadi Wijaja [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL
Untuk bung Priyo:
In a message dated 11/4/99 7:53:28 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:
Wah...Detik.Com kok sering banget misleading
pembacanya sih. Maklumlah banyak wartawan belum punya
jam terbang cukup di rimba persilatan, tapi harus
buru2 bikin berita...;-)
Irwan:
Mas Irwan
memang dasar analisanya lain.
Setahu saya Om KKG bicara soal budget (GFS format) yang memang dalam tahun
anggaran - 1999/2000 ini ditargetkan defisit kalau nggak salah (agak lupa)
+/- 82 triliun. Rencananya defisit ini ditutup melalui pinjaman LN plus
divestasi BUMN dan Asset recovery
Saya kira hanya saya yang mempunyai dugaan bahwa AS sedang berusaha dibela.
Ternyata alhamdulillah logika sederhana saya masih sesuai dengan relnya.
Beberapa sinyalemen bahwa Amien-lah yang keluar dari rel, atau Bambang
Sudibyo yang tidak bisa berbahasa Inggris, yang dilontarkan oleh para analis
Howard baru mengkampanyekan PENGAKUAN aborigin sebagai penduduk pertama,
dengan modal dukungan dari senator asal Aborigin. Bila kita ingin mengasah
logika sedikit, pertanyaannya, apa konsekuensi tidak diakuinya aborigin
sebagai penduduk pertama sampai saat ini?
Jelas sampai saat ini Australia
--
Maaf, kalau boleh tau, apa yang anda kerjakan, dan apa yang tidak
dikerjakan oleh Faisal Basri.
sebel aja mas, koq kerjaanya njelek-jelekin orang melulu.
harusnya biar jos disertai bukti, katakan ada dokumen yang valid
sehingga ada tindak lanjut dan hasilnya ada (more objektive lah).
Saya kok nggak ngeliat beernya.
kayaknya kalo anda lebih awas bisa dilihat bahwa harga yang dicantukan adalah dolar.
bukan rupiah lagi.
kayaknya ini yang ingin disampaikan, bahwa timor2 bukan milik kita lagi.
itu yang saya tangkep.
anda keliatannya sentimen nih sama republika. :)
Faran
--
Gue nggak nyambung pada tanggapen yang laen.
dengan memasukan identitas diri paling nggak bisa menunjukkan jiwa besar.
kita diskusi di permias@ ini kan bukan untuk membuktikan jago-bego, benar-salah.
nah usul dari saya sih kalo yang posting identitasnya nggak jelas yah wes jangan
Dapat darimana? cari di internet, cari di library-library
Universitas-universitas terkemuka di US, terutama Cornell University.
Bung, ini bukanlah cerita dongeng yang dikarang-karang (seperti Bapak
Pendongen Orde Baru = Soeharto)
anda terkesan seperti seorang tentara, apakah anda mungkin
Mau menyimpang sedikit ya...
Tuh khan, sebenarnya instink laki-laki khan secara otomatis
memperlakukan wanita dengan hormat dan lembut (karena memang wanita
adalah mahluk... le-lembut. He.. he.. he..., nggak boleh tersinggung
lho). Sampai dalam memilih kata-kata di e-mail saja harus
well...dear,
I am sitting here
perpetually looking at the moon
cold wraps the calm night
once a while birds whisper,
ask the darkness for a heat
I know a shiny day would come tomorrow
it is frightening though
what if it is only a dream
it would be like yesterday
when I was blanked with series of
Bung Anjas+,
saya juga pernah konfirmasi hal ini ke KH Nuruddin,
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Ketua BASRA waktu beliau
berkunjung ke Wash., DC.
Saya tanya, apa benar waktu tahun G30S PKI '65 banyak
para Kyai dan Santri yang jadi korban?
Dia membenarkan, bahwa saat PKI berkuasa, banyak
anggotanya
Ah, siapa bilang mesti menuruti apa-apa yang menjadi acuan dari bidang
ekuin. Pernyataan ini agak menjebak. Maksudnya jadi Menkeu adalah
sub-menteri gitu?
Lagipula kalau sudah pakai bahasa Inggris lalu menjadi bangsa/orang beradab?
Barangkali Bung Ridwan ada latar belakang dari kesimpulan ini?
Wah...Detik.Com kok sering banget misleading
pembacanya sih. Maklumlah banyak wartawan belum punya
jam terbang cukup di rimba persilatan, tapi harus
buru2 bikin berita...;-)
Contohnya: PDI-P ternyata menempatkan posisi 4 Menteri
di Kabinet, Kwik, Laksamana, M. Prakosa (Mentan), dan
Sonny Keraf
HahahaaaOkki lagi 'cari2' kesempatan rupanya...;-)
Sudah berapa orang ketipu ya, *hik..:)
Memang sebenarnya identitas nggak terlalu penting,
yang lebih penting topik yang kita diskusikan.
Cuman...(pakai gaya Asmuni)...
Rasanya gimana gitu kalau pakai identitas palsu terus
memojokkan atau
Dari beberapa sumber yang saya baca:
- M. Prakosa (pengurus di Litbang PDI-P Pusat)
- Sony Keraf (anggota DPR dari PDI-P, mewakili NTT)
jadi bukan karena Utusan Daerah.
Yang saya baca dari Tempo (kalau tidak salah):
Pada saat lobby susunan kabinet, Ibu Mega lebih banyak
"mesam-mesem"
Saya masih engga ngerti, apa maksud tulisan mengenai PKI
ini, dan apa benar PKI dulu tidak terlibat G-30-S/PKI ?
Mungkin bung Jeffrey ngerti apa yang sebenarnya terjadi
pada masa itu, dan bagaimana Pak Harto sebagai Pahlawan
menyelamatkan Negara kita ? Thanks.
Salam,
bRidWaN
At 02:15 AM 11/3/99
Saya perlu data :
* Berapa banyak orang Indonesia yang non Irian Jaya mengawini sesama
WNI asal Irian Jaya?
* Kalau jumlahnya sangat banyak, mengapa sampai banyak begitu? atau
kalau jumlah sangat sedikit, mengapa sampai sedikit begitu?
* Di antara mereka yang mengawini orang
Sistem pilihan berganda bukanlah opsi terbaik dalam pengukuran
kecerdasan. Beberapa model yang populer selama ini ternyata memperbesar
kemungkinan peserta untuk menebak kalau belum bisa dikatakan mirip teka-teki
silang.
Jadi peserta yang tidak belajar sama sekali pun berpeluang
Geger Amien Rais meributkan pernyataan Gelbard ternyata membuat banyak pihak
di dalam negeri malah kebingungan. Tak kurang dari Marie Muhammad bikin
pernyataan bahwa Gelbard tidak pernah ngomong begitu. Berita dari SIAR
bilang bahwa Alwi Sihab mengindikasi Bambang salah mengerti ucapan dari
In a message dated 11/4/99 10:32:53 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Yak...ini yang gua maksud membela2 AS.
Gua tunggu komentar bung Irwan, hehe...;-))
Tampaknya media massa sudah diminta "mengamankan"
situasi agar massa tidak menjadi beringas. Who knows?
Thanks Jay!
Bung Djoko, terima kasih atas penjelasannya.
Mari kita berharap agar pemerintah sekarang dapat saling
bekerja sama mengatasi masalah2 yg ada.
jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
Rekan-rekan,
Berbagai tanggapan atas isu yang saya angkat telah
mengundang berbagai tanggapan baik kritikan maupun
dukungan. Semuanya itu telah saya cerna dengan baik
dan saya sisihkan waktu satu hari khusus untuk
merenungkannya.
Identitas saya: setelah pulang dari AS, selama setahun
ini saya
In a message dated 11/4/99 10:42:44 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Dari beberapa sumber yang saya baca:
- M. Prakosa (pengurus di Litbang PDI-P Pusat)
- Sony Keraf (anggota DPR dari PDI-P, mewakili NTT)
jadi bukan karena Utusan Daerah.
Irwan:
Bung Priyo, terima kasih
Boleh tanya singkat saja dan silahkan diforwardkan ke
berpolitik.com
Siapakah nama dari 'sumber itu'?
Begitu banyak berpolitik.com menyebut2, menurut
sumber itu, menurut sumber itu, tapi tidak berani
mengemukakan identitasnya. Kenapa harus takut
berbicara kalau memang benar?
Belum lagi
Salam kepada seluruh anggota Permias,
Bersama ini kami sampaikan Keputusan Kepala Perwakilan Republik
Indonesia untuk Amerika Serikat tertanggal 5 Nopember 1999 No. DB-062/1999
tentang Tarif Baru Keimigrasian dan Kekonsuleran.
Disamping sebagai suatu pengumuman, maksud kami menyampaikan
Ngeliat Timor Timur... mereka takut "backfire". he...he...he...
ichal
Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Howard baru mengkampanyekan PENGAKUAN aborigin sebagai penduduk pertama,
dengan modal dukungan dari senator asal Aborigin. Bila kita ingin mengasah
logika sedikit, pertanyaannya,
Lho..lho...bangun Mas, bangun!
Ini lho sumber beritanya:
http://www.berpolitik.com/article.pl?sid=99/11/04/0959258
Ya... jangan mentang2 hanya dan cuma hanya detik.com
satu-satunya yang mau memuat tulisan/analisa sampeyan
terus media massa yang lain dianggap nggak
terpercaya/nggak jelas.
Saya
Saya tentara? Hehehe jauh amat. Yah, perkenalkan nama saya Widodo AS.
Hehehe
Di internetnya di mana? Di websitenya PKI yang sempet ada itu? Yang di
Cornell tolong dong dikasih websitenya. Atau langsung berkunjung ke Cornell?
PKI gebug-gebugan sama PNI kok cerita karangan. Banyak
[MI] DEN bukan Superkabinet, yang Menolak Silakan
Silahkan baca berita lengkapnya di:
http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=1999110501300982
Kalau memang fungsi DEN dan wewenangnya seperti yg dikatakan
Gus Dur tersebut, saran saya kenapa Gus Dur ngga sekalian
aja ya bikin DEN 1, DEN 2,
http://www.tempo.co.id/harian/include/index.asp?file=04111999-68h-1
http://www.detik.com/berita/199911/19991103-2105.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/9911/05/nas3.htm
http://www.jawapos.com/dailynews/199911/05/Berita_Utama/De10.htm
Apakah memang benar dubes AS meminta Bambang untuk
tidak
In a message dated 11/4/99 2:36:57 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:
Lho..lho...bangun Mas, bangun!
Ini lho sumber beritanya:
Irwan:
Lho, yg saya maksudkan sumber ngga jelas itu
bukannya medianya. Apa ada saya mempertanyakan
medianya pada posting lalu?
Saya sudah lihat koq
Dear Krisnadi
Subject: dari Krisnadi
Date: Wed, 3 Nov 1999 23:05:20 -0800
Rekan-rekan,
Berbagai tanggapan atas isu yang saya angkat telah
mengundang berbagai tanggapan baik kritikan maupun
dukungan. Semuanya itu telah saya cerna dengan baik
dan saya sisihkan waktu satu hari khusus untuk
Yth Pak Mahendra,
Terima kasih atas informasi resmi tentang biaya legalisasi ijazah di AS yang ditetapkan oleh Dubes RI sebesar $10 per lembar. Demikian juga adanya kebijakan dari Atidikbud KBRI untuk tidak memungut biaya terhadap legalisasi ijazah tsb. Mudah-mudahan yang terakhir ini bisa
Namanya juga "sumber", tujuannya khan untuk nutupin identitas asli "sumber"
tsb. Engga' akanlah dia mau ngasih tau siapa orang-nya...
nanya kok macem2 weleh...weleh...
ichal
Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Boleh tanya singkat saja dan silahkan diforwardkan ke
berpolitik.com
Bung Irwan, ini yang anda minta...silakan disimak.
http://www.suaramerdeka.com/harian/9911/05/nas3.htm
Petikannya:
JAKARTA - Dubes AS di Indonesia, Robert Gilbert,
akhirnya meminta maaf kepada Ketua MPR Amien Rais
berkaitan dengan terjadinya miskomunikasi yang
mengesankan seolah-olah wakil
In a message dated 11/4/99 5:07:47 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:
Bung Irwan, ini yang anda minta...silakan disimak.
http://www.suaramerdeka.com/harian/9911/05/nas3.htm
Petikannya:
Irwan:
Hehehe...tampaknya anda kalah cepat dengan saya.
Coba deh baca posting saya
In a message dated 11/4/99 5:09:16 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Namanya juga "sumber", tujuannya khan untuk nutupin identitas asli "sumber"
tsb. Engga' akanlah dia mau ngasih tau siapa orang-nya...
nanya kok macem2 weleh...weleh...
ichal
Irwan:
Hehehee...gue cuma
Salam PERMIAS,
On Wed, 3 Nov 1999, Priyo Pujiwasono wrote:
Memang sebenarnya identitas nggak terlalu penting, yang lebih penting
topik yang kita diskusikan.
Setuju.
gimana gitu kalau pakai identitas palsu terus memojokkan atau
malah 'menjatuhkan' temen sendiri lewat milis Permias@.
Mardhika dan rekan-rekan PERMIAS Yth,
Saya rasa ini perbuatan oknum, bukan Islam in general. Biar bagaimanapun,
pembakaran rumah ibadah saya rasa adalah bukan hal yang dianjurkan oleh
agama manapun. Saya sebagai orang Kristen, tidak hanya sedih melihat
gereja-nya dibakar, tapi juga sedih
Setau Saya Mardhika Wisesa emang demen banget kok melempar masalah tentang
agama. Saya cuma heran aja bahwa selama lebih dari dua tahun ini energi
manusia Indonesia itu tidak ada habis habisnya dipakai untuk perang agama.
Ataupun kalau ngga terlibat perang / perkelahian / pertempuran fisik, pasti
Saya sebagai simpatisan PDI-P agak terkejut membaca
posting ini. Menurut saya 'pesta' telah berakhir, dan
kini saatnya kita memberikan kesempatan untuk semua
pihak untuk bekerja keras, khususnya dalam menanggulangi
masalah perekonomian yang sedang terpuruk ini.
Keterpaduan antar KKG dari PDI-P
Disclaimer: maaf kalo dianggep out of topic.
;-)
1. Hari ini saya lihat di Bisnis Indonesia halaman
depan, Gus Dur dalam posisi menunjuk-nunjuk
mukanya Hubert Neiss.
2. Bandingkan dg beberapa waktu yll. Suharto
'nyembah' (membungkuk) ke perjanjian yg disodorkan
IMF (disaksikan
;-)
Dari rotasi di TNI, ada satu hal yg agak unik.
Fachrul Razi (bintang tiga, letjen), tampil jadi
Wakil Panglima TNI (urutan kedua di hirarki),
'melangkahi' Subagyo HS yg KASAD dan bintang empat.
Ini sebetulnya ada apa? Apakah karena Subagyo HS
menjelang pensiun? Atau ada situasi lain?
(Karena
67 matches
Mail list logo