SS-1 belumlah dikatakan kuno. Justru M-16 yang sekarang kelihatan kuno dan
rumit membawanya untuk seorang TNI karena kepanjangan. Saya ingat pengalaman
Pasukan Garuda XIII di Kamboja yang menggunakan SS-1. Banyak pasukan asing
yang menimang-nimang senjata itu sambil ngiler (menurut cerita orang
From: Igg Adiwijaya [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais
Date: Tue, 5 Oct 1999 01:27:57 -0400
Ya ... Megawati kenapa nggak bisa jadi presiden.
Ronald Reagan, a movie star, aja bisa jadi one of
hehehehe..
mungkin yang tidak boleh hanya dagang sapi.
mungkin daging2 yang lain boleh menurut dia.
Faran
--
On Wed, 29 Sep 1999 02:56:12 Yusuf-Wibisono wrote:
... dst.
Yw: Ini maksudnya mau meludahi mukanya sendiri atau gimana, ya?
Kalo emang PDIP nggak dagang sapi, kok bisa-bisanya
Sebenarnya tidak diperlukan ucapan selamat.
Yang diperlukan bangsa kita adalah tanggung jawab.
Siapapun presiden nanti harus kita dukung dan kita koreksi.
Kalo sudah terlihat jalanya tidak lurus, tugas kita, masyarakat dan mahasiswa, untuk
mengingatkan.
Kalau hanya ucapan selamat,
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 05 Oktober 1999 14:45
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL
Terima kasih ah, asal bukan Orang Lama saya
sudah cukup senang kok.
By the way, sekarang ada Golkar Reformasi,
kapan akan ada 'Orde Baru Reformasi'...?
Indonesia Jaya !
Salam,
bRidWaN
At 02:24 AM 9/29/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote:
;-)
Dari perkembangan SU, menurut perkiraan saya, kans
hei...
setuju banget kalau penduduk negara kita ini relijius yang tidak membumi...
korupsi segala...
cuma masalah bakar-bakar bendera bagiklu tidak prolblem
itu hanya salah satu cara praktris untuk menunjukkan bahwa kita kurang
senang dengan arogansinya australia.
itu saja, trimakasih,
Maaf, anda betul. Senapan FNC baru selesai dikembangkan tahun 1976.
Sayangnya hanya Indonesia dan Swedia saja yang menggunakan senapan ini
sebagai standar. Salah satu homepage yg mengomentari banyak senjata
menyatakan bahwa FNC:
- relatif terlalu berat untuk ukuran senapan modern.
- picu terlalu
Saya senang dengan era Reformasi.
Begitu juga dengan anda-anda pada malam
hari ini (waktu Jakarta).
Senang juga mendengar ada Frkasi Reformasi,
Lokomotif Reformasi, Pengawal Reformasi dll.
Tapi mendengar Golkar Reformasi ?
Rupanya sudah ada yang mulai sadar ?
Bagaimana kalau akan ada 'ORDE
...deleted
Bisa sih bisa,
tapi kita jangan banyak berharap.
+anjasmara
__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Setuju bung ...You got a very good point..
Kita tidak bisa banyak berharap. Supaya Bung Igek tidak kecewa
That's an excellent idea guys. Saya doa kan semoga sukses.
Have a great chat. Go for it !!!
akhiri perbedaan,
Heru W. Nugroho
[EMAIL PROTECTED]
Uang Rp 10,000 dibelikan nasi bungkus dapat berapa ya?
From: Andi Saleh [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: 7 OKTOBER - Mayjen Sudrajat, Kapuspen TNI: UU PKB
PHENOMENA KEKERASAN
Date: Tue, 5 Oct 1999 10:23:27
Kemenangan Akbar Tanjung dengan telak, dan perolehan Khififah yg cuman dapat
13 suara, serta Sutarjo yang cuman 54 suara menunjukkan ada sesuatu yang
salah. Jelas terlihat bukan saja PDIP melepas, tetapi malah sebagian lompat
pagar. Demikian pula dengan PKB.
Dengan demikian, politik dagang sapi
Saya lagi malas komentar.
Baca sendiri dech.
Apalagi yang buat pendukung PDIP di milist ini.
Orang-orang seperti ini kah yang Anda - anda dukung dan sanjung-sanjung
sampai buta pikiran. Mudah-mudah an tidak.
Soe :-(
=
Sabar untuk para saudaraku di Ambon.
Mereka, para penindas dan pembunuh itu, berpikir bahwa mereka menang.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.
Semoga azab dan laknat turun bagi mereka.
Soe
=
Dua Masjid
- Original Message -
From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 04, 1999 4:19 AM
Subject: Re: [Re: Peta kekuatan]
jangan mikir yang engga'2 deh. Tukar rupiah ke dollar dan lepas saham BEJ
segala... itu extreme dan bikin susah banyak orang. Kalau itu
Mana nich Forkot, Famred, Farbes dan apalah namanya yang lain itu dari para
mahasiswa yang getol demo menyokong reformasi dan menolak status quo.
Tuch lihat, PDI - P mendukung Golkar untuk ketua DPR, tapi nggak ada yang
demo.
Ha...ha...mahasiswa. Forkot, Famred, Farbes dll nya itu benar-benar
Kenapa sih mesti harus 'malu' disebut dagang sapi, kuda, monyet?
Toh semua itu dilakukan untuk kepentingan bangsa ini, instead of saling
kelahi yang justru malah menambah kesengsaraan rakyat dan bangsa.
Lagian, tokoh-tokoh yang berkompromi tsb khan sebenarnya punya tujuan
sama, yaitu memperbaiki
Maaf juga, saya nggak punya akses ke sana. Kalau ada lampiran gambarnya bisa
dikirim? Saya nggak begitu banyak tahu soal senjata.
Efron
-Original Message-
From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, 05 October, 1999 20:37 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:
Andaikan Paman saya yang BELANTIK (sebutan pedagang hewan berkaki empat, jawa) tahu, kalau di sekitar Jl. Gatot Subroto lagi banyak sapi yang laku, . . . ahh andaikan !.--| Jeffrey Anjasmara wrote :| | Kemenangan Akbar Tanjung dengan telak, dan perolehan Khififah yg cuman dapat| 13 suara,
Siapa lagi nich yang
mengirim massa sebanyak ini.
Model beginilah praktek -
praktek politik nya PDI P.
Soe
PS :
Pasti ada yang balas email
ini dari pendukung PDI - P, bunyinya pasti seperti ini :
Mereka adalah rakyat yang menginginkan reformasi sejati
terjadi. Mereka sangat sadar akan
Wah mas, yang namanya wakil ya tetap wakil. Kalau wakil A, artinya dia di
bawah si A. Kalau wakil ketua persatuan tukang becak, tentunya dia di
bawahnya ketua persatuan tukang becak itu. Jaman dulu Hatta tidak pernah ada
suaranya. Boleh-boleh saja dibilang dwi tunggal, nyatanya Sukarno jalan
;-)
Bicara masalah capres-cawapres, dg Kans yg ada sekarang, kenapa
orang-orang (di Senayan) itu tidak berinisiatif utk menduetkan
Mega dan GusDur. Bukan, bukan untuk mendendangkan lagu dangdut
menghibur wakil rakyat, tapi untuk posisi Presiden dan Wakil.
Dua tokoh ini tampaknya kompak selalu.
Setelah Amien Rais dan Akbar Tanjung terpilih
masing masing sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR,
saya menyatakan Salut kepada ke-dua Tokoh ini
atas kehandalannya dalam dunia Politik.
Kalau kita melihat bagaimana terpuruknya PAN
pada waktu Pemilu dan bagaimana hujatan yang
ada pada Golkar diawal
;-)
Kemarin saya lihat acara dangdut (dll, di hari TNI),
di situ ada pidato/ceramah Wiranto (the general).
Sedikit komentar ttg. Bahasa Indonesianya: berkali-kali
ybs. menggunakan terminologi 'adalah merupakan...'.
Di akhir acara, ada lagi tulisan: 'Dirgahayu HUT TNI'. ;-)
Pakar bahasa mungkin
Eri Endar wrote:
Terakhir masku telpon dari New York
Namanya Dodi Hermawan Kimia ITB angk. 86.
Eri Endar
Apabila ada yang tahu keberadaan sdr. Dodi Hermawan ini, mohon bantuannya untuk
memberitahukan langsung kepada adiknya, Eri Endar [[EMAIL PROTECTED]].Thanks.
26 matches
Mail list logo