Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca actual news terbaru. tino ---------- "Kolom Kesehatan Actual News" ++++++++++++++ Tips Kesehatan ++++++++++++ Pengaruh Bangunan Terhadap Kesehatan Apakah rumah, apartemen atau kantor anda 'sehat' untuk ditinggali? Apakah dampak 'kesehatan' bangunan terhadap kesehatan penghuninya? Bangunan mempunyai dampak yang tinggi sekali terhadap kesehatan, dikarenakan 80-90% dari waktu kita sehari-hari diluangkan di dalam bangunan. Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh World Health Organization tahun 1984, hampir 30% dari tempat tinggal di seluruh dunia berkualitas udara buruk. Jadi apabila tempat tinggal atau tempat bekerja kita tidak 'sehat' maka ada kemungkinan kesehatan kita juga terpengaruh karenanya. Sindrom Bangunan 'Sakit', dikenal sebagai "Sick Building Syndrome" di Amerika, disebabkan karena beberapa macam polusi seperti polusi biologi, pestisida, gas, metal, mineral, radiasi dan uap udara. Polusi-polusi tersebut sudah tersinyalir sebagai penyebab penyakit ringan dari alergi, pusing-pusing, iritasi hidung, sampai penyakit berat seperti penyakit hati dan kanker. Bahkan, menurut artikel "Indoor Air Pollution in Massachusetts" tahun 1989, polusi bangunan merupakan penyebab dari 50% penyakit di Amerika. Penyakit-penyakit tersebut dapat berjangkit dalam waktu yang singkat maupun tahunan. Polusi biologi disebabkan oleh kutu debu, jamur, bakteri, serbuk sari tanaman, dan organisme lain yang bisa mempengaruhi kesehatan anda. Beberapa gejala ketidaksehatan seperti alergi, hidung mampet, mata gatal, pusing kepala, dan asma bisa disebabkan karena polusi biologi dalam bangunan. Dari semua penyebab polusi biologi tersebut di atas, kutu debu merupakan salah satu yang sering menyebabkan alergi dan asma. Makhluk mikroskopik ini biasanya tinggal di antara selah-selah karpet, mengkonsumsi partikel-partikel kulit mati yang kita produksi setiap harinya. Penggunaan shampoo karpet untuk membersihkan karpet juga telah dihubungkan dengan "Kawasaki Syndrome" yang terjadi pada anak-anak usia lima tahun ke bawah dengan gejala panas yang tinggi dan gatal-gatal pada badan, yang menyebabkan kerusakan pada beberapa sistem organ tubuh, seperti hati, sistem sirkulasi darah, kulit dan ketahanan tubuh. Oleh karena itu, karpet merupakan salah satu bahan bangunan yang paling membahayakan bagi kesehatan, dan apabila memungkinkan, maka disarankan pencegahan penggunaannya. Pestisida dan fungisida banyak digunakan untuk melindungi kayu dari rayap dan jamur. Pestisida telah terbukti menyebabkan banyak penyakit seperti sakit kepala, mual-mual, kesensitifan terhadap zat kimia, problema pernafasan, kerusakan genetik, kecacatan lahiriah, polusi lingkungan, polusi air, dan kanker. Polusi gas, selain datang dari asap pembuangan kendaraan bermotor, juga terjadi di bangunan tempat tinggal kita seperti tungku api dan pemanas yang tidak disertai dengan sistem ventilasi yang baik, dan juga dari kompor gas yang mengeluarkan carbon monoxida, carbon dioxida, sulfur dioxida, dan nitrogen dioxida. Selain itu juga banyak sekali materi bangunan modern, seperti cat rumah yang masih baru diaplikasikan, papan partikel [particle board], papan fiber [fiberboard], dan berbagai macam perabotan plastik yang mengeluarkan gas organic dalam jangka tahunan. Salah satu polusi metal yang paling dikenal adalah penggunaan cat rumah yang mengandung timah [lead paint]. Cat timah apabila terkelupas akan menjadi partikel-partikel metal [biasanya ditemui di pojok-2 pintu atau jendela] yang sangat membahayakan kesehatan apabila terhirup oleh sistem pernafasan kita, apalagi bila termakan oleh anak-anak yang suka bermain di dekat jendela. Cat timah dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Walaupun penggunaan cat timah sudah dilarang di Amerika, namun banyak sekali bangunan-bangunan tua di Amerika yang masih menggunakan cat timah. Cat yang mengandung zat merkuri, begitu pula dengan kayu yang diproses secara kimia kebanyakan mengandung metal [biasanya berwarna kehijauan dan digunakan untuk membangun dek] juga bisa membahayakan bagi kesehatan. Penggunaan kayu yang diproses secara kimia juga sangat tidak dianjurkan dikarenakan kebanyakan dari produk tersebut mengandung lem yang mengeluarkan gas formaldehyde yang bisa menyebabkan asma dan bronkitis. Asbestos merupakan salah satu contoh polusi mineral yang sangat dikenal bahayanya. Asbestos biasa ditemui pada insulasi rumah, alas lantai vinyl, lapisan luar rumah [siding] dan juga lapisan dalam rumah [drywall] yang banyak digunakan dalam konstruksi bangunan di Amerika. Walaupun penggunaan asbestos sudah dilarang di Amerika, banyak sekali gedung-gedung tua yang masih mengandung zat mineral ini. Asbestos dan fiberglass, apabila terhirup pernafasan kita, dapat menyebabkan kanker paru-paru. Penyebab polusi radiasi yang paling ditakuti dalam bangunan adalah radon, yang bisa menyebabkan kanker paru-paru. Radon adalah sejenis gas radioaktif yang biasanya terkandung dalam tanah. Radon menjadi berbahaya apabila terserap kedalam pori-pori bahan bangunan dan terendap dalam konsentrasi yang tinggi. Polusi radiasi lainnya adalah lingkup elektromagnetik yang berwujud energi yang mengelilingi kabel-kabel listrik dan peralatan listrik lainnya. Beberapa jenis lampu dan pendeteksi asap juga disinyalir mengandung sedikit bahan radioaktif yang bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sebelum membeli peralatan listrik, perhatikan baik-baik apakah bahan-bahan peralatan tersebut mengandung materi yang bisa membahayakan kesehatan anda. Polusi uap udara yang paling sering ditemui disebabkan oleh air, yang apabila terlalu banyak terkandung dalam udara bisa menyebabkan kelembaban udara yang berlebihan dan menyebabkan timbulnya polusi biologi seperti jamur dan bakteri. Salah satu pencegahan adalah dengan membuat tempat tinggal atau kerja anda terventilasi dan tersinari oleh matahari dengan baik. Polusi-polusi tersebut di atas mempengaruhi kita semua, akan tetapi mereka yang beresiko lebih tinggi adalah anak-anak, orang tua, ibu yang sedang mengandung, dan bayi di dalam kandungan. Anak-anak pada khususnya sangat rentan terhadap polusi bangunan, dikarenakan sistem imunisasi tubuh mereka belum berkembang secara penuh sampai usia enam tahun, dan ginjal mereka belum mampu memproses racun sebaik ginjal orang dewasa. Ibu yang mengandung harus menghidupi dua jiwa, yang menyebabkan ia lebih peka terhadap penyakit; sedangkan bayi yang dikandungnya sedang dalam tahap perkembangan. Orang tua, pada sebaliknya, mengalami penurunan sistem imunisasi tubuh, yang menyebabkan mereka lebih peka terhadap polusi dibanding orang usia menengah. Lalu apakah yang bisa anda lakukan untuk membuat bangunan tempat tinggal atau kerja anda 'sehat'? Pada dasarnya ada tiga sistem pencegahan yang bisa anda lakukan; yaitu dengan menghindari penggunaan bahan-bahan bangunan yang membahayakan bagi kesehatan anda, dengan mengisolasi bahan-bahan bangunan yang membahayakan bagi kesehatan anda, dan dengan membuat ventilasi yang baik bagi bangunan anda. Dikarenakan penyebab polusi bangunan merupakan akibat langsung atau tidak langsung dari proses konstruksi bangunan, maka cara pencegahan pertama yang paling efektif adalah dengan membangun rumah anda dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak membahayakan bagi kesehatan. Apabila tempat tinggal atau kerja anda sudah dibangun berpuluh-puluh tahun yang lalu, dan anda ingin merenovasi bangunan tersebut, maka sebisa mungkin, hilangkan semua bahan bangunan yang membahayakan bagi kesehatan dan menggantinya dengan bahan-bahan yang 'sehat'. Akan tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan dari segi ekonomi maupun praktek, maka pencegahan kedua yang bisa anda lakukan adalah dengan mengisolasikan material-material yang berbahaya tersebut sehingga penghuni bangunan tidak tercemar olehnya. Contohnya adalah apabila bangunan anda mengandung cat timah, maka untuk menghilangkan cat timah tersebut dari seluruh bangunan akan memakan biaya yang tinggi sekali; akan tetapi anda bisa menutup cat timah tersebut dengan cat khusus [special encapsulating paint], atau dengan lapisan dalam rumah [drywall] yang baru, sehingga cat timah tersebut tidak bisa membahayakan kesehatan penghuni bangunan. Sistem pencegahan ketiga adalah dengan membuat ventilasi bangunan yang baik, secara alami dengan mengorientasikan jendela rumah kepada arah angin dan menyediakan jendela pada sisi rumah lainnya untuk mengeluarkan angin, maupun secara mekanis dengan menggunakan kipas angin. Tentunya, untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat seperti tersebut di atas, kita harus mengkompromikan kesukaan kita terhadap jenis bahan bangunan tertentu. Seperti misalnya karpet, banyak orang yang menyukai bahan ini untuk alas lantai dikarenakan teksturnya yang bermacam-macam dan nyaman di kaki, atau warna-warnanya yang menarik, selain juga harganya yang lebih murah dibanding lantai kayu ataupun keramik. Apabila anda harus memakai karpet sebagai alas lantai, maka disarankan agar anda memilih karpet yang terbuat dari wool atau kapas, atau apabila bahannya sintetis, maka bentangkan karpet sintetis tersebut selama beberapa minggu di garasi anda supaya gas-gas yang bisa membahayakan bagi kesehatan bisa dikurangi sebanyak mungkin. Selain itu juga hindarilah penggunaan lem untuk menempelkan karpet anda di dalam bangunan. Berkonsultasilah dengan arsitek atau kontraktor anda untuk membangun tempat tinggal atau tempat kerja yang 'sehat'. Partisipasi anda sebagai penghuni bangunan secara aktif dalam proses pembangunan juga sangat penting apabila 'kesehatan' bangunan termasuk dalam prioritas penting bagi anda. Anda juga dapat mencari informasi tentang bangunan 'sehat' dari buku-buku di perpustakaan atau toko buku terdekat di lingkungan anda dengan mencari subyek 'housing and health'. Dewi Susanti, B.F.A., M. Arch, adalah arsitek lulusan University of California Berkeley dan saat ini merupakan partner di perusahaan desain arsitektur Studio 213B di Berkeley, CA yang berfokus pada desain ramah lingkungan [environmentally-conscious design]. Proyek-proyek Studio 213B terdiri dari renovasi rumah-rumah tinggal di San Francisco Bay Area dan universitas di Ghana, Afrika. +++++++++++++++++++ FORUM TANYA JAWAB +++++++++++++++++++ TANYA: Bagaimana mengatasi kerusakan gigi anak-anak, ada cara yang efektif ngak untuk memberitahu mereka untuk menjaga kesehatan gigi. Dan juga anak saya yang laki, sering banget giginya copot, terus bagaimana cara yang baik mencabut gigi, supaya bisa tumbuh dengan baik lagi. Soalnya dia suka cabut sendiri. Jadi ngak pernah mau ke Dokter. Dan juga untuk orang dewasa atau lanjut usia, apa sebaiknya yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan gigi. (Ditanya oleh Ibu Frieda Tobing, Colton, California) JAWAB: Ibu Frieda yang baik, cara perawatan baik kunjungan ke dokter gigi maupun cara penyikatan gigi di rumah sebaiknya dimulai sejak usia kecil yaitu semenjak tumbuhnya gigi pertama kali ke rongga mulut (umur 6-12 bulan). Kenapa harus dimulai dari usia semuda itu? Karena dimulai dari umur tersebut maka kita dapat melakukan tindakan perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan seperti tumbuhnya gigi berjejal, gigi bolong , kelainan gusi, kebiasaan menghisap jari dan lain-lain. Mengenai cara mendidik anak untuk menjaga kesehatan, ada beberapa cara: misalnya dengan metode "Tell-Show-Do", dimana orang tua memperkenalkan "Apa sikat gigi itu?", kemudian juga menerangkan bagaimana cara menyikat gigi serta kenapa kita harus menyikat gigi dan terakhir memberikan contoh bahkan mengajak bersama-sama menyikat gigi di depan kaca. Mengenai anak lelaki ibu yang sering copot giginya, untuk menjawab hal ini saya harus mengetahui umur dari pasien. Sebagai gambaran umum, pada usia 6-13 tahun, biasanya banyak sekali gigi-gigi yang copot (gigi sulung/baby tooth) dan diganti oleh gigi tetap/permanent. Oleh karena itu saya sangat merekomendasikan ibu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi pribadi, karena bila tidak, maka kemungkinan besar gigi permanen anak ibu akan tumbuh di sembarang tempat (berjejal). Dan bila hal ini terjadi, maka selain akan mengganggu penampilan fisik giginya, juga akan mengganggu pertumbuhan rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah. Untuk perawatan gigi berjejal, maka pasien harus memakai "braces" untuk meluruskan gigi-giginya. Konsep perawatan gigi untuk orang dewasa adalah berusaha untuk membersihkan gigi dari timbunan sisa makanan, yaitu dengan menyikat gigi secara teratur seperti misalnya setiap kali sesudah makan, baik dengan sikat gigi maupun benang gigi (dental floss). Selain itu juga mengadakan kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali , sehingga bila ada kelainan langsung dapat diobati. Semoga jawaban saya cukup jelas dan terimakasih atas pertanyaannya.