In a message dated 1/6/99 9:48:50 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Yw: Kalo mau bicara secara 'ilmiah', mungkin harus
>      diteliti lagi, apakah yg diucapkan (dan 'menyinggung')
>      itu merupakan opini pribadi dari ybs, ataukah mereka
>      itu sekedar melakukan 'quote' (mengambil dari kitab
>      suci, misalnya).

Irwan:
Adakah rekan2 yg bisa mengklarifikasikan bahwa apa
yg diucapkan oleh Tarmizi Taher atau sikap Zaenudin MZ
tersebut memang ada di Quran atau pun Hadits?

YW:
>      Soalnya, 'prosedur standar' berceramah orang Islam
>      (bukan cuma di Indonesia), statementnya banyak yg
>      berupa 'quote' (dari kitab Quran dan Hadits).
>      Hal ini (dinilai) lebih convincing (utk orang-orang
>      yg tahu) adanya prinsip (Islam): "... barangsiapa
>      berpegang teguh pada keduanya (Quran dan Hadits),
>      maka akan selamatlah dia selamanya..."

Irwan:
Seharusnya memang demikian. Dengan kata lain tentunya
anda sedang pula mengatakan bahwa umat agama lainnya
juga sebaiknya berpegang teguh pada kitab sucinya masing2
dalam kehidupan sehari2. Benarkah kesimpulan saya ini?

Bagaimana tanggapan atau pun tindakan anda bila
dalam satu ajaran dari kitab yg kita yakini ternyata kurang
sesuai/berkenan dengan lingkungan masyarakat dimana
kita tinggal?
Saya pikir dilema seperti ini tidak hanya dihadapi oleh rekan2
saya yg beragama Islam tapi juga yg beragama Kristen.


YW:
>      Kalo ternyata ucapannya itu 'quote', perkaranya
>      jadi lain...

Irwan:
Memang, perkaranya menjadi lain. Saya pikir rekan2 Kristen
akan lebih memaklumi kalau memang ternyata ucapan
tersebut adalah 'quote' dari kitab suci.
Sekedar mengulang permintaan di atas, adakah yg bisa
memberikan klarifikasi apakah memang demikian?


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Kirim email ke