Setelah melewati isu yg cukup lama, akhirnya presiden bank sentral Brazil, Fransisco Gustavo, mengundurkan diri hari ini. Selain itu, berita yg saya dengar bahwa kemungkinan devaluasi mata uang Brazil saat ini menjadi terbuka kembali. Walaupun secara de facto sebenarnya sudah bisa dikatakan devaluasi saat ini. Saat ini nilai tukarnya berada di 1.31 per USD atau turun lebih dari 8% dari penutupan kemarin. Pasar saham di sebagian besar dunia tampaknya merosot cukup signifikan. Permasalahan ekonomi global yang terancam masuk resesi, kini dengan bertambahnya masalah Brazil semakin membuat orang mengkhawatirkan hal tersebut. Masalah ekonomi di Asia masih terlalu dini bila dikatakan telah selesai. Jepang masih terus mencoba mencari jalan keluar dari kemelut ini. Sementara itu Indonesia masih terus berkutet dengan urusan politik dalam negerinya. Mari kita tunggu perkembangan berikutnya, bagaimana para pemikir dunia baik ekonom dan pakar keuangan internasional mencoba mengatasi bahaya global ini. Bertindaklah konservatif di tahun 1999 ini. Tampaknya saat ini memegang saham menjadi cukup beresiko tinggi, kecuali saham2 yg memang fundamentalnya cukup kuat dan P/Enya cukup rendah seperti Apple (Nasdaq: AAPL). Bond tampaknya akan menjadi alternatif untuk berinventasi. Pegang cash tampaknya menjadi alternatif buat saya kali ini selain kemungkinan akan membeli beberapa put option pada saham2 menurut saya sudah overvalue atau saham2 Brazil seperti Telebras (NYSE: TBH). Catatan: saya seorang daytrader sekaligus spekulan karenanya bisa jadi saya melakukan posisi jual atau beli put saat ini setelah itu beberapa hari kemudian melakukan pembelian. Pada FOMC berikutnya tanggal 2 atau 3 Februari, perkiraan saya tampaknya Alan Greenspan (FED's chairman) kemungkinan besar akan kembali memangkas interest rate untuk mencoba menyelamatkan ekonomi AS dan dunia dari bahaya masuk resesi. Semoga peristiwa tahun 1929 tidak terulang kembali tahun 1999 walau pun ada sebagian orang yang memperkirakan peristiwa 70 tahun yang lalu bisa terulang kembali tahun ini. Perayaan ulang tahun yang ke 70 akan berkesan tapi pengulangan peristiwa 70 tahun yang lalu, jauh dari mengesankan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu