Perubahan kurikulum yang direkomendasikan dalam tulisan di bawah ini
memang lain ( mungkin) dengan perubahan kurikulum yang terus-menerus
sejalan
dengan perubahan mendikbud selama masa orde baru. Saya mau menanyakan apa
yang dimaksud dengan melakukan perubahan kurikulum oleh tulisan di bawah
Tulisan mbak Ida sebagian baik sekali menurut Saya. Untuk point 1 di bawah ,
Saya mau menegaskan saja bahwa negara Kita masih dalam proses transisi.
Jadi, budaya timur di Indonesia kita ini "bingung", yang maksudnya belum
dapat melihat sesuatu itu secara objektif, seperti Saya, yang hanya
Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke
permukaan.
Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem
pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina.
Rgds,
Alex
Ada sesuatu yang salah dari pembicaraan tentang kuota mahasiswa dari
WNI Keturunan. Waktu itu saya sangat tidak setuju bila tidak ada kuota.
Bila persaingan digeber 100%. Sangat tidak adil bila 3% penduduk dengan
keunggulan taraf hidup disuruh tanding dengan Sugiyem yang sekolah sambil
angon.
Rekan Alex,
Saya selalu mendukung perubahan-perubahan Bung! Mungkin kita bisa
lebih specific lagi membahas perubahan system pendidikan ini.
You can email me privately to further discussions.
ida
Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali
ke
permukaan.
Beberapa waktu
In a message dated 4/29/99 1:51:54 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:
Wah...tante Ida nih pegimane sih..?
ya kagak asik dong kalo main privat privat-an, kite2 disini kan juga
pengin tau tentang perubahan sistem pendidikan ini.
Iya nggak rekan2..??
Iya nih, gue juga
:) Maksudnya Bung, kalau anda bertanya ke saya, terus saya kasih
jawabannya, maka seharusnya kita bekerja bersama meneruskan
gagasan-gagasan untuk memenuhi pertanyaan-pertanyaan tsb.
Mosok sih? Endak mesti begitu tho. Kalau yang menanya lebih ngerti
masalah sudah barang tentu yang ditanya
Alternatif lain adalah memperbanyak universitas-universitas berkualitas
didaerah. Kebijakan yang hanya menspesialisasikan pulau Jawa sebagai
pusat pendidikan bermutu hanya mematikan potensi rakyat didaerah.
Kemudian kelemahan lain atas pemusatan universitas bagus di P.Jawa
adalah proses
Banyak betulnya komentar dan tanya bung Jaya ini. Saya sendiri sebenarnya
ikut alergi dengan tema bombas panitia. Lihat saja nama-nama yg hadir: banyak
sekali yang mantan bebek Pak harto. Dari yang muda sampai yang tuek-tuek.
Biarkanlah mereka "menertawakan" diri mereka sendiri. Atau ber, maaf,
saya ingin tahu apakah bambang sulistomo (PARI) adalah salah satu parpol yang
turut dalam pemilu mendatang??? kalau jawabannya ya...maka saya berdoa dan
berharap agar ia tidak akan pernah mendapatkan kedudukan apapun.
Dia adalah orang yang paling berbahaya, munafik dan hanya ingin menarik
Saya bantuin jawab sedikit ya mas,
Beberapa bulan sebelum peristiwa Mei '98, 'kampus perjuangan orde baru' di
UI sudah diganti dengan 'kampus perjuangan rakyat'. Alasannya tentu kita
semua sudah tahu.
Salam,
Budi
At 01:45 PM 7/2/99 -0400, you wrote:
Mau nanya sedikit aja nih sama para
Iya.saya juga ikutan mau nanya nih Kang Jaya!.
Itu kok salah satu pembicaranya: Anwar Nasution,
kok malah sudah "nongkrong" jadi Chairman (CB apa CEO) di PT. SEMEN
GRESIK. Sejak kapan ya??? Entah kalau ada nama yang mirip, soalnya di
Bloomberg namanya ya begitu...:-)
Ngomong2 soal semennye,
Dear Rekan-rekan Permias and readers,
Soal memunculkan new attitudes untuk the new Indonesia sudah dibahas
di seminar Madison. Attitudes tersebut sebenarnya tidak baru --
menurut Mas Franki Raden, namun dapat menjadi baru karena kita
menemukan esensi pengaplikasian yang baru, menurut Notrida
13 matches
Mail list logo