----- Original Message ----- 
From: Ikhwan Sopa 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, November 01, 2007 10:20 PM
Subject: Berbicara [Motivasi, Komunikasi, Leadership] Tips 167: Percayalah Pada 
Saya, Anda Sudah...


Bapak, Ibu, dan Saudara yang budiman. Saya sungguh-sungguh mengatakannya. 
Percayalah pada Saya, Anda sudah sukses pada detik ini juga! Jika hanya sekedar 
sukses, Anda sudah tak perlu lagi mencarinya. Sukses itu telah bersemayam di 
dalam diri Anda. Itulah yang dikatakan Jennie S. Bev, "Sukses adalah Anda".

Diri Anda, dibentuk oleh karakter Anda. Karakter Anda, disusun dari berbagai 
perilaku Anda. Perilaku Anda, dibangun oleh berbagai kebiasaan Anda. Dan apa 
yang menjadi kebiasaan Anda, adalah pengulangan berbagai fenomena kesuksesan. 
Nggak percaya?

Apa yang akan menjadi kebiasaan Anda, adalah segala hal, tindakan, atau 
aktivitas yang Anda anggap sukses dan berhasil. Apa yang berhasil Anda ciptakan 
atau lakukan, akan mendorong Anda untuk mengulanginya. Lagi dan lagi. 
Sebaliknya, apa yang Anda anggap gagal atau tidak berhasil, mestinya tak akan 
Anda ulangi lagi.

Untuk sementara, mari kita lepas dulu aspek benar atau salah, dan baik atau 
buruk. Letakkan di luar diri Anda, dan mari ikuti Saya.

Seorang pencuri melakukan pencurian untuk pertama kalinya. Jika ia berhasil 
mencuri tanpa tertangkap, akankah ia mencuri lagi? Ya, ia akan mencuri lagi. 
Jika tidak tertangkap lagi pada pencurian berikutnya, ia akan mencuri lagi 
untuk ketiga kalinya. Begitu seterusnya, sampai terbentuk kebiasaan 
"sukses"-nya. Terbentuklah perilaku "sukses"-nya. Terbentuklah karakter 
"sukses"-nya. Jadilah pencuri itu sebagai orang "sukses".

Jika suatu kali sang pencuri tertangkap polisi. Akankah ia mengulanginya lagi? 
Bisa ya, bisa tidak. Jika ia mengulanginya lagi, maka ia mengulangi 
"kegagalan". Itu namanya pencuri bodoh. Manusia yang tidak sukses.

Bagaimana dengan diri Anda sekarang? Apakah Anda terbiasa begadang sampai detik 
ini? Jika ya, tetap saja, Anda adalah manusia sukses. Sebab kebiasaan begadang 
Anda, hanya terjadi karena begadang itu sukses buat Anda. Anda begadang, dan 
kemudian Anda tidak merasakan efek buruknya. Anda merasa berhasil dan "sukses" 
begadang. Anda mengulanginya, dan terbentuklah diri "sukses" Anda.

Jika Anda terbiasa begadang, dan kemudian suatu saat jatuh sakit karenanya, 
Anda punya pilihan. Jika Anda berhenti atau mengurangi begadang, maka Anda akan 
terlahir kembali menjadi manusia "sukses" yang baru. Jika Anda tetap doyan 
begadang, maka Anda terjerumus menjadi manusia tidak sukses. Ndablek namanya. 
Gagal kok diulangi lagi.

Jika sampai detik ini Anda terbiasa telat masuk kantor setiap hari, Anda juga 
tetap manusia "sukses". Sebab, karakter, perilaku, dan kebiasaan itu, pasti 
terjadi karena Anda "sukses" melakukannya. Alias, selama ini aman-aman saja. 
Jika kemudian, ternyata gaji Anda dipotong sebagai konsekuensi dari 
terbongkarnya kebiasaan Anda, maka sekali lagi Anda punya pilihan. Berhenti 
atau meneruskan. Melakukan hal yang sama atau melakukan hal yang berbeda.

Jika Anda berhenti dan berubah menjadi rajin masuk kerja, maka Anda lahir 
kembali menjadi manusia "sukses" yang baru. Jika Anda berusaha kreatif untuk 
tetap telat dengan berganti "metode telat", dan itu ternyata berhasil, maka 
Anda akan menjadi manusia "sukses" yang baru juga. Tetap saja, Anda adalah 
manusia "sukses". Jika Anda teruskan dengan cara yang sama, maka sekali lagi 
Anda ndablek. Anda berganti menjadi manusia tidak "sukses".

Anda suka ngebut sembarangan di jalanan? Sepanjang Anda tidak celaka, Anda 
adalah manusia "sukses" sebagai setan jalanan. Jika Anda kemudian nyungsep ke 
got atau berkesempatan mencium tiang listrik, maka waspadalah, di situ akan 
muncul pilihan. Besok ngebut lagi dengan kesembarangan yang sama, atau lebih 
berhati-hati. Anda lebih berhati-hati, maka Anda berubah menjadi manusia 
"sukses" yang baru. Anda tetap ngebut sembarangan, Anda mungkin sudah gila. 
Setan jalanan yang gila dan tidak sukses.

Suka ninggalin shalat? Anda tetap sukses tuh. Sebab, konsekuensinya bisa jadi 
belum akan Anda terima selagi Anda hidup di dunia. Karena Anda anggap aman-aman 
saja, maka Anda mengidentifikasinya sebagai sebentuk kesuksesan. Kemudian, Anda 
akan mengulanginya menjadi kebiasaan, perilaku, dan akhirnya karakter. Karakter 
manusia yang "sukses" (di dunia).

Anda sebut saja. Apapun yang menjadi pilihan tindakan Anda, dan kemudian Anda 
kembangkan menjadi perilaku dan kebiasaan, akan selalu mencerminkan karakter 
sukses Anda.

Kuncinya, ada pada pilihan Anda. Pandai-pandailah memilih. Dan ingatlah bahwa 
apapun yang Anda pilih, akan mencerminkan "kesuksesan" Anda.

Mari kita masukkan kembali aspek benar atau salah dan baik atau buruk yang tadi 
kita copot sementara. Anda pilih yang mana? Hal, sikap, tindakan yang baik atau 
yang buruk? Yang benar atau yang salah? Dari situlah semua kesuksesan Anda 
dimulai. Manapun yang Anda pilih, Anda akan sukses! Waspadalah dalam memilih.

Percayalah pada Saya. Tak perlu khawatir, sebab Anda sudah sukses detik ini 
juga. Just beware of Your choices!

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
http://milis-bicara.blogspot.com


--
Posted By Ikhwan Sopa to Motivasi, Komunikasi, Leadership at 11/01/2007 
08:11:00 AM

Kirim email ke