Rabu, 23 April 2008

Kewirausahaan Sebagai Sarana Mengurangi Pengangguran 




Indah Susi Asih Spd MM
Guru Mata Diklat SMK Negeri 20 Jakarta

Kewirausahaan berasal dari kata entrepreneur, menurut Savary (1723) dalam 
bukunya yang terkenal, Kamus Dagang. Untuk lebih mendalami pengertian 
kewirausahaan maka berikut ini akan dipaparkan berbagai pandangan mengenai 
Kewirausahaan:

- Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang 
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber 
daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996)

- Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam 
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, 
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi 
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh 
keuntungan yang lebih besar (Inpres No. 4 tahun 1995)

- Sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku perilaku pemikiran 
strategis dan berani mengambil risiko yang akan memberikan hasil peluang bagi 
individu dan organisasi (Edvarson, 1994)

- Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang 
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber 
daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).

Entrepreneurship adalah perilaku dinamis, berani mengambil risiko, reaktif dan 
berkembang. Pelaku entrepreneurship disebut entrepreneur. Ia adalah seorang 
pengejar kesempatan dalam masalah atau ancaman. Ciri ciri seorang entrepreneur 
adalah sebagai berikut: Mengendalikan secara internal, sangat kuat, sangat 
ingin berprestasi, toleran, percaya diri, berorientasi kerja.

Sudah sepuluh tahun ini pemerintah memasukkan pelajaran kewirausahaan pada 
kurikulum di mana pendidikan Kewirausahaan adalah kuncinya. Oleh sebab itu, 
pendidikan kewirausahaan pada Sekolah Menengah Kejuruan, memiliki peran yang 
strategis dalam upaya penciptaan lapangan pekerjaan. Melalui pengetahuan yang 
lengkap tentang wirausaha dan kegiatan bisnisnya, siswa akan lebih memahami 
seluk beluk usaha dengan segala dinamikanya. Keberhasilan pendidikan dan 
pembelajaran kewirausahaan muaranya terletak pada keterampilan guru untuk 
mengelola kelas dan memotivasi siswa agar tumbuh rasa semangat dan sikap tidak 
putus asa dalam menghadapi kegagalan ketika melakukan suatu usaha dagang yang 
belum berhasil.

Ada beberapa teknik dalam praktek pelajaran Kewirausahaan yaitu siswa dibuat 
kelompok sekitar empat sampai lima orang. Mereka diberi tugas untuk menawarkan 
barang dagang yang disebar di daerah perumahan. Pada hari mereka diberi tugas 
mereka kita antar untuk disebar dengan dibekali kuesioner yang berisi antara 
lain (bagaimana mereka melakukan komunikasi) dalam melakukan penawaran barang 
yang dibawa. Ditentukan pada hari itu juga siswa harus balik ke sekolah. Jadi 
barang yang ditawarkan tidak dibawa pulang dengan harapan barang tidak 
ditawarkan kepada keluarga siswa. Karena, kalau siswa menawarkan kepada 
keluarganya atau orang yang sudah dikenal maka pendidikan kewirausahaan ini 
tidak akan berhasil dengan maksimal.

Cara lain praktik kewirausahaan dengan cara reflikasi yaitu pihak sekolah 
bekerja sama dengan perusahaan dalam menawarkan barang dagangannya. Pada waktu 
siswa akan menawarkan, mereka sudah dibekali dengan pengetahuan tentang barang 
yang akan dijual. Jika barang yang terjual sampai pada penjual dengan batas 
omzet yang telah ditentukan maka setiap siswa berhak memperoleh bonus. 
Sehingga, setiap siswa akan berusaha menjual barangnya sampai maksimal. Untuk 
memotivasi siswa dalam penjualan barang sampai omzet yang telah ditentukan 
siswa juga akan menerima sertifikat.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghasilkan tenaga terampil di bidang bisnis, 
teknologi, pertanian, pariwisata dan sebagainya. Mereka juga dibekali dengan 
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Pendidikan ini sangat penting diberikan 
kepada siswa, karena ketika mereka menjadi seorang wirausaha wirausaha yang 
berhasil sudah tertanam dalam jiwa mereka pentingnya pelestarian lingkungan 
hidup.

Dalam memberikan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) kita mulai dari lingkungan 
yang berada di sekolah yang dapat menghasilkan uang dengan biaya murah. Selain 
itu, tidak membutuhkan modal besar dengan beberapa siswa langsung dapat 
praktik. Misalnya, membuat kompos yang berasal dari daun daun yang rontok dari 
halaman sekitar sekolah. Kompos adalah bahan organik yang telah menjadi lapuk 
seperti daun daunan, sampah dari sisa sisa makanan kantin sekolah jerani, 
rumput. 

Praktik kewirausahaan yang lainnya adalah dengan cara mengadakan bazar pada 
waktu pembagian raport. Dengan demikian, orang tua yang hadir bisa melihat dan 
membeli hasil karya anak-anaknya. Demikianlah sekilas pelajaran kewirausahaan 
pada SMK. Karena itu, ketika siswa lulus jangan bingung mencari pekerjaan tapi 
ciptakanlah pekerjaan sehingga mereka dapat merekrut tenaga kerja dari teman 
teman sekitarnya. 

sumber : Republika

Kirim email ke