permios.ada sedikit perubahan kata dalam kalimat terdahulu. Yang tercetak tebal itu yangdimaksudkan makasih redaksi...wasalam amar makruf amar makruf [EMAIL PROTECTED] wrote:Assalamu'alaikum, Untuk teman2 PPI dan khususnya untuk teman2 PPI yang lagi Temus Haji.Dalam dada ku ini
Salam,Terima kasih atas komentar teman2 yang saya ingin jelaskan bahwa saya tidak ingin menjadi orang2 jaman Arab kuno, dalam mengkritik siapapun sah2 saja/ boleh2 saja tapi melalui cara2 yang sopan sesuai aturan2 adat ketimuran kita, jangan gara2 kita kuliah di india, yang sebagian
Dituliskan disitu bahwa Pres SBY 'marah' (tersinggung) karena kritikan yang disampaikan oleh penanya (baca: Tilla). - Kalau Mas Qisai membaca lebih teliti lagi, tulisan tersebut reffers to komentar SBY pada saat reshuffle kabinet ; Sby
Walaikum salam Unix! (eh, ana lg seneng blajar OpenSolaris, skarang
Solaris jd open source lho.. liat aja di www.sun.com, ehm sebenernya
bukan itu, cuma karna latihan ujian placement aja)
trully Unix OS!, nggak Unix-like lg.
Hehehehe.gpp deh dbahas lg, dan mendingan ipul baca
nasehat
Not Just Ide
Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur
Satu ide dengan segudang keberanian, jauh lebih baik daripada
segudang ide dengan satu keberanian.
Satu ide dengan segudang keberanian, jauh lebih baik daripada
segudang ide dengan satu keberanian.
Kalau kita berkumpul dan
Link: http://www.gatra.com/artikel.php?id=90775WawancaraTylla Subijantoro: Saya Tidak Menjelekkan BangsaTYLLA Subijantoro, mahasiswi S-2 ilmu hukum Universitas New Delhi, India, tiba-tiba mencuri perhatian. Pertanyaan Tylla kepada Presiden Yudhoyono konon membuat SBY marah. "Saat berdialog