Air Mata Sahabat

By: agussyafii

Dalam kitab 'Sifat ash-Shafwah Ibnu al-Jauzi menyebutkan Pada suatu hari 
Abdurrahman bin Auf duduk bersama kami dan dia sebaik-baiknya teman duduk dalam 
majelis. Pada saatnya dia pulang kami mengikutinya sampai ke rumahnya. Dia 
pergi mandi kemudian duduk bersama kami.

Lalu dihidangkan dihadapan kami sepiring roti besar dan daging. Melihat 
hidangan itu menangislah Abdurrahman bin Auf, air matanya menetes sampai 
membasahi bajunya. Beberapa kali menghapusnya namun air mata itu terus mengalir 
dengan derasnya.  Tangisan itu terdengar tersedu-sedu seolah menyayat hati 
orang yang mendengarkannya.

Hati kami terasa gelisah dibuatnya dan kami pun bertanya padanya, 'Apa yang 
membuat engkau menangis seperti anak kecil Wahai Abdurrahman bin Auf?'

Kemudian dia menjawab dengan mata memerah dan air mata yang terus mengalir, 
'Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam wafat, dirinya dan keluarga belum pernah 
sekalipun kenyang makan roti. Sementara kita? Padahal beliau adalah orang yang 
lebih dimuliakan oleh Allah daripada kita.' Itulah air mata sahabat, air mata 
kecintaan seorang sahabat kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam.

Sudahkah kita menangis untuk Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam 
yang kita cintai?

Wassalam,
agussyafii
--- 
Yuk hadir atau menjadi relawan pada kegiatan 'Aksi Sosial Amalia (ASA)', 
bazaar, perlombaan anak2, santunan di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV Blok ii, No. 
23 Komplek Peruri, Ciledug. pada hari Ahad, tanggal 25 Juli 2010. Kirimkan 
dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke