http://kabarislam.wordpress.com/2010/04/15/bentrok-tanjung-priok-dosa-besar-mengambil-tanah-orang-dengan-jalan-bathil/
Dua anggota DPRD DKI Jakarta mengalami luka serius setelah dipukuli Satpol PP 
meski sudah menunjukkan identitas. Sementara banyak rakyat lainnya luka bahkan 
ada yang meninggal karena bentrok dengan Satpol PP. Satpol PP itu petugas 
keamanan atau preman yang menakutkan?

Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim berkata: "Tindakan Satpol PP pada warga sekitar 
areal pemakaman Mbah Priok sungguh brutal. Satpol PP bertindak layaknya 
segerombolan preman, bukan aparat penegak hukum."

Bentrokan terjadi karena Pemprov DKI hendak menggusur bangunan liar yang berada 
di sekitar kompleks pemakaman Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad atau Mbah Priok 
yang diklaim milik PT Pelindo II.

Tapi aneh juga jika Komplek Pemakaman Habib Hassan bin Muhammad Al Hadad yang 
merupakan pendiri Tanjung Priok yang berusia ratusan tahun (sejak abad 18) 
tiba-tiba diklaim jadi milik PT Pelindo II. Kapan belinya? Aneh sekali jika 
pengadilan yang kerap di tengarai ada Mafia Peradilan/Mafia Hukum akhirnya 
memenangkan PT Pelindo II sebagai pemilik lahan tersebut.


PT Pelindo II sudah menguasai lahan 1,4 juta m2 lebih. Selain itu dari peta di 
Wikimapia, masih banyak lahan kosong di situ. Kenapa PT Pelindo II ngotot ingin 
merebut tanah makam tersebut? Kenapa tidak memanfaatkan lahan kosong yang masih 
ada atau jika perlu mereklamasi pantai di sekelilingnya? Singapura mampu 
mereklamasi laut seluas 100 km2 menjadi daratan.


Seharusnya Walikota Jakarta Utara dan Satpol PP yang digaji pakai uang rakyat 
juga meneliti siapa pemilik tanah tersebut sebelum main gusur. Orang yang 
menggunakan akal sehat tentu tahu bahwa tanah tersebut adalah milik pendiri 
Tanjung Priok dan ahli warisnya kecuali jika ada jual-beli yang ditandai dengan 
akte jual-beli dengan pemilik yang sah.

Dosa besar mengambil tanah orang dengan jalan yang bathil.

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang 
alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan 
jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan 
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan 
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa 
yang pedih," [At Taubah 34]

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara 
kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu 
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang 
lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. " [Al Baqarah 
188]

Eksekusi Makam Mbah Priok
Dua Anggota DPRD DKI Kena Pukul Satpol PP
Mereka adalah Ketua Komisi A DPRD DKI, Ida Mahmuda dan anggota Komisi B, S 
Andika.
Rabu, 14 April 2010, 13:08 WIB
Eko Priliawito

VIVAnews - Dua anggota DPRD DKI Jakarta mengalami luka serius setelah terkena 
aksi salah sasaran anggota Satpol PP saat terjadi bentrokan dalam eksekusi 
pendopo yang berada di makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Priok.

Mereka adalah Ketua Komisi A DPRD DKI, Ida Mahmuda dan anggota Komisi B, S 
Andika dari Partai Gerindra. Pemukulan terhadap keduanya berlangsung saat 
terjadi perundingan antara Wakil Walikota Jakarta Utara, Atma Sanjaya dan 
pengelola makam bersama dengan DPRD DKI Jakarta.

"Dialog belum selesai langsung ada serangan dari Satpol PP. Kami kemudian 
dipukuli meski telah menunjukan indentitas," ujar Ida Mahmuda, kepada wartawan, 
Rabu 14 April 2010.

AKibat pemukulan ini, Ida Mahmuda dan Andika mengalami luka di telapak tangan 
dan memar pada wajahnya. Mereka akan melakukan visum dan melaporkan kejadian 
ini kepada polisi.

"Bukan cermin pelindung masyarakat, tapi aksi preman," ujarnya lagi.

Akibat kejadian ini Kepala satpol PP DKI Haryanto Badjuri langsung meminta maaf 
kepada yang bersangkutan. "Saya minta maaf karena situasinya sangat kacau," 
ujar Badjuri.

Akibat bentorkan ini, satu remaja meninggal dunia dan satu orang lainya kritis. 
Sementara hingga kini ada 31 petugas Satpol PP yang menjalani perwatan. Lima 
diantara harus menjalani operasi karena luka serius.

Laporan: Arnes Ritonga| Jakarta Utara

http://metro.vivanews.com/news/read/143927-dua_anggota_dprd_dki_kena_pukul_satpol_pp

Sejarah Mbah Priok Atau Habib Hasan bin Muhammad al Haddad
Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau yang dikenal sebagai Makam Mbah 
Priok, Koja, Jakarta Utara, menyimpan cerita sejarah sehingga sangat dihormati 
warga. Bahkan, ketika pendopo makam akan dibongkar pemerintah, pengikut rela 
mati mempertahankannya.

Cerita yang berkembang di masyarakat Tanjung Priok, Habib Hasan merupakan salah 
satu tokoh yang dikenal sebagai penyiar agama Islam. Dia berasal dari Pulau 
Sumatera. Habib bisa sampai di tanah Batavia (Jakarta) awalnya karena perahu 
yang tertimpa badai ketika hendak melintas di dekat Batavia.

Tetapi, pada waktu itu Habib selamat dari amukan badai. Menurut cerita yang 
dipercaya masyarakat, Habib selamat karena menemukan periuk. Dengan periuk 
itulah habib berhasil menepi ke Batavia. Sejak itu, Habib Hasan tinggal di 
Batavia dan menyiarkan agama Islam di sana. Tidak lama kemudian, kawasan tempat 
di mana habib pernah selamat dari badai itu dinamai
Tanjung Priok.

Habib Hasan meninggal di Batavia. Untuk mengenang perjuangan habib, pengikutnya 
membangun makam sekaligus masjid untuk mengadakan majelis taklim. Makam di Koja 
ini kemudian dikenal sebagai makam Mbah Priok. Tempat itu kemudian dikenal 
luas. Tiap akhir pekan, sampai sekarang, sedikitnya 1.500 orang mengikuti 
pengajian di sana.

Sampai akhirnya timbul kasus. Bangunan pendopo makam Mbah Priok dinyatakan 
berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II sehingga menyalahi aturan dan harus 
ditertibkan. Sudah beberapa tahun lalu, upaya penertiban pendopo akan 
direalisasikan. Tetapi, ahli waris makam Mbah Priok menolak keras. Sampai 
akhirnya, Rabu (14/4), pemerintah mengerahkan petugas untuk mengeksekusi.

Pengikut Habib Ali Zaenal Abidin bin Abdulrahman Al Idrus dan Habib Abdullah 
Sting, ahli waris makam Mbah Priok, tidak tinggal diam. Mereka menghadang laju 
petugas hingga akhirnya bentrok fisik pecah dan korban berjatuhan.

Makam Mbah Priok adalah potongan histori Jakarta. Dalam perkembangan zaman, di 
sekitar makam berdiri aneka bangunan, termasuk bangunan tanpa izin.

Lantas siapa Mbah Priok? Mbah Priok terkait erat dengan sejarah kota Jakarta 
dan perkembangan Islam di Jawa. Nama daerah Tanjung Priok yang kita kenal 
sekarang ini, lahir dari kisah hidup Mbah Priok.

Mbah Priok adalah nama lain dari Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad. Habib 
Hasan adalah penyebar Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Ulama ini 
meninggal pada tahun 1756 karena kapalnya terkena badai di laut utara Jakarta.

Saat Habib Hasan dimakamkan, batu nisannya adalah dayung patah dan periuk nasi 
milik Habib Hasan. Di makam itu juga ditanam Bunga Tanjung. Kemudian, dari 
makam ini lahirlah nama Tanjung Priok yang merujuk pada bunga Tanjung dan 
periuk nasi di makam ulama ini.

Dahulu, makam asli Mbah Priok ada di kawasan Pondok Dayung. Makam ini lalu 
dipindahkan ke lokasi yang ada sekarang. Seiring waktu berjalan, kawasan di 
sekitar makam Mbah Priok, tumbuh menjadi kawasan pelabuhan terpadu Tanjung 
Priok. Hingga saat ini, makam Mbah Priok menjadi salah satu tempat ziarah di 
Jakarta. Para peziarah datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Makam ulama ini, kini berada di dekat Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Jakarta 
Utara. Selain makam, ada juga beberapa perumahan milik warga. Karena wilayah 
ini dekat dengan pelabuhan, mulailah timbul perselisihan dengan warga dan ahli 
waris makam dengan pengelola pelabuhan. "Wajar jika umat mempertahankan tempat, 
karena ini merupakan syiar Islam dan tempat sejarah," kata pengacara ahli waris 
Mbah Priok, Suhendri Hasan, Rabu (14/4/2010) pagi.

Sementara Pemprov membantah akan menggusur makam. "Kami sama sekali tidak akan 
membongkar makam Mbah Priok, bahkan menyentuh pun tidak. Justru nanti luasnya 
akan kita tambah, yang sekarang 20 meter persegi menjadi 100 meter persegi,

Pemprov menyatakan bahwa yang akan digusur adalah bangunan tanpa izin di 
sekitar makam, yang menurutnya, merupakan lahan PT Pelindo II. Perundingan 
antara warga dan Pemprov DKI Jakarta, tidak pernah mendapatkan titik temu. 
Perselisihan ini berujung pada rusuh yang meletus hari ini.

http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/04/sejarah-mbah-priok-atau-habib-hasan-bin.html

Bentrok di Makam Mbah Priok, 1 Orang Tewas
Belum diketahui secara pasti indentitas korban tewas akibat bentrokan itu.
Rabu, 14 April 2010, 12:50 WIB
Eko Priliawito
(Antara/Yusran Uccang)

VIVAnews - Satu orang remaja laki-laki meninggal dunia dalam tawuran antara 
petugas Satpol PP saat terjadi bentrokan dalam eksekusi pendopo yang berada di 
makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Priok.

Belum diketahui secara pasti indentitas korban tewas. Berdasarkan pantauan 
VIVAnews, Rabu 14 April 2010, remaja yang meninggal dunia itu diseret dari 
dalam areal makam dan diletakan dalam keadaan tewas di depan pendopo.

Sementara satu lelaki dewasa, yang mengenakan baju putih juga mengalami luka 
serius akibat terkena pukulan. Kedua korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit 
Daerah Koja, Jakarta Utara.

Akibat bentrokan ini, sedikitnya 31 Satpol PP mengalami luka dan lima 
diantaranya mengalami luka serius dan harus menjalani operasi
• VIVAnews

http://metro.vivanews.com/news/read/143918-bentrok_di_priok__1_tewas_dan_31_luka_luka

Rabu, 14/04/2010 13:58 WIB
Bentrok Makam Mbah Priok
Komnas HAM: Tindakan Satpol PP Brutal, Seperti Segerombolan Preman
Niken Widya Yunita - detikNews
Jakarta - Tindakan Satpol PP pada warga sekitar areal pemakaman Mbah Priok 
sungguh brutal. Satpol PP bertindak layaknya segerombolan preman, bukan aparat 
penegak hukum.

"Jelas ini suatu tindakan yang sangat brutal. Satpol PP kan aparat hukum yang 
menegakkan Perda. Kita melihat tindakan Satpol PP bukan seperti aparat hukum 
yang sedang bertindak tetapi seperti segerombolan preman," ujar Ketua Komnas 
HAM Ifdhal Kasim kepada detikcom, Rabu (14/4/2010).

Ifdhal menyaksikan insiden Priok berdarah itu lewat siaran televisi. Dia juga 
menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi kericuhan. Tim dipimpin 
Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh.

"Kita akan melihat berapa korbannya, bagaimana proses penggusuran apakah 
mematuhi hukum, bagaimana dalam menangani anak-anak dan orangtua. Satpol PP 
juga tidak bisa serta merta menggunakan cara di luar hukum misalnya pemukulan 
dan menyerang anak dan orangtua," jelasnya.

Tim Komnas HAM, lanjut Ifdhal, nantinya juga akan menyelidiki tindakan brutal 
Satpol PP itu.

"Sebenarnya beberapa orang yang menjadi bagian warga yang digusur sudah melapor 
kepada kita, kami juga sudah merespons. Kita meminta Walikota Jakarta Utara 
untuk sementara menghentikan penggusuran itu. Selesaikanlah sengketa perdatanya 
dulu, tapi sudah dilakukan penggusuran hari ini," sesal Ifdhal.

(nik/nrl)

http://www.detiknews.com/read/2010/04/14/135847/1338112/10/komnas-ham-tindakan-satpol-pp-brutal-seperti-segerombolan-preman

Bentrokan di Makam Mbah Priok
Bentrok Warga vs Polisi Pecah, Mobil Satpol Digulingkan
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Bentrok kembali pecah di kawasan Terminal Peti Kemas Koja, yang 
berdekatan dengan areal makam Mbah Priok. Polisi yang berjaga di pengamanan 
luar diserang oleh warga. 2 Mobil Satpol PP yang sedang parkir digulingkan oleh 
warga.

Warga yang berjumlah ratusan menyerang polisi sekitar pukul 13.15 WIB, Rabu 
(14/4/2010). Saat itu polisi sedang berjaga di lapis luar yaitu di kawasan di 
Terminal Peti Kemas Koja. Jarak terminal dengan areal makam Mbah Priok sekitar 
500 meter.

Polisi yang diserang hanya bisa bertahan dan menutup diri dengan tameng. Mobil 
water cannon polisi juga tak henti menyemburkan air bertekanan tinggi ke arah 
massa.

Warga yang berjumlah ratusan juga menggulingkan 2 mobil Satpol PP yang sedang 
diparkir. Akibatnya kaca depan mobil pecah. Sebanyak 3 warga yang kembali 
diamankan polisi.

Menurut Pemprov DKI Jakarta, pihaknya tidak bermaksud menggusur makam Mbah 
Priok karena merupakan situs bersejarah. Pihaknya hanya akan menggusur bangunan 
liar yang berada di sekitar kompleks karena merupakan lahan PT Pelindo II.

http://www.detiknews.com/read/2010/04/14/134103/1338080/10/bentrok-warga-vs-polisi-pecah-mobil-satpol-digulingkan

Eksekusi Makam Mbah Priok
Bukan Makam Yang Dibongkar, Tapi Pendopo
Mbah Priok punya cerita sendiri mengenai mengapa sampai dia begitu dihormati 
warga.
Rabu, 14 April 2010, 10:46 WIB
Siswanto

VIVAnews – Pemerintah Provinsi DKI tidak akan membongkar makam Mbah Priok, 
melainkan hanya gapura dan pendopo yang ada di areal makam.

“Sedangkan makam Mbah Priok tidak akan dibongkar dan justru akan dibuat monumen 
agar lebih bagus lagi dan tetap dapat dikunjungi warga,” kata Kepala Bidang 
Informasi Publik Dinas Kominfo Pemprov DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, Rabu 14 
April 2010.

Cucu menambahkan pemerintah juga tidak pernah melarang warga untuk mengunjungi 
makam itu.

Kendati demikian, pengikut Habib Ali Zaenal Abidin bin Abdulrahman Al Idrus dan 
Habib Abdullah Sting, sebagai ahli waris atau pengelola makam, tetap 
menolaknya. Mereka menilai pembongkaran itu tidak sah.

Ketika tadi pagi petugas Satpol PP akan mengeksekusi, pengikut habib menghalau 
petugas dengan serangan bom molotov, batu, senjata tajam, dan kayu.

Akibatnya, sekitar dua puluh anggota petugas Satpol PP menderita luka serius, 
bahkan dua orang putus tangannya, dan harus dilarikan ke RSUD Koja. Korban juga 
jatuh di pihak pendukung eksistensi makam.

Bentrok mulai tenang setelah pemerintah dan pengelola makam sepakat berunding. 
Hingga siang ini, perundingan masih berlangsung.

Tadi pagi, Wakil Walikota Jakarta Utara Atma Senjaya mengatakan penertiban 
gapura dan pendopo di makam Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi 
gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan.

Sebab, kata dia, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai 
dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter 
persegi.

Sementara itu, Mbah Priok punya cerita sendiri mengenai mengapa sampai begitu 
dihormati warga. Dia merupakan salah satu tokoh penyiar agama Islam yang 
berasal dari Pulau Sumatera. Saat akan sampai ke wilayah Batavia, perahunya 
terkena badai.

Namun, dia selamat karena menemukan periuk dan akhirnya berhasil menepi di 
Batavia. Sejak itu dia tinggal di Batavia dan menyiarkan agama Islam. Tak lama 
kemudian, kawasan itu pun akhirnya dinamai Tanjung Priok.
• VIVAnews

http://metro.vivanews.com/news/read/143859-bukan_makam_yang_dibongkar__tapi_pendopo

Massa pendukung Mbah Priok berjaga sambil membawa berbagai jenis senjata 
seperti tombak dan bambu runcing. Makam Mbah Priok ini akan digusur karena 
berada di atas lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
Rabu 14/04/2010 08:46 WIB
Foto News
Pembongkaran Makam Mbah Priok Rusuh
Fotografer - Muhammad Taufiqqurahman

Upaya pembongkaran makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priok di 
Koja, Jakarta Utara, mendapat perlawanan dari ratusan orang. Mereka membarikade 
pintu masuk makam Mbak Priok.

http://foto.detik.com/readfoto/2010/04/14/084613/1337802/157/1/pembongkaran-makam-mbah-priok-rusuh

===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
Belajar Islam via SMS:
http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone



Kirim email ke