http://www.serambinews.com/news/view/30522/bupati-aceh-selatan-larang-pns-piara-jenggot

Wed, May 12th 2010, 11:26
Bupati Aceh Selatan Larang PNS Piara Jenggot
* Medio Mei, 16.000 Rok Dibagikan 


Utama 
TAPAKTUAN - Setelah Bupati Aceh Barat, Ramli MS melarang muslimah di kabupaten 
itu memakai celana panjang dan celana jin, kini giliran Bupati Aceh Selatan, 
Husin Yusuf melarang pegawai negeri sipil (PNS) di daerahnya memelihara 
jenggot. Larangan berjanggut bagi PNS di jajaran pemkab itu disampaikan Bupati 
Husin Yusuf pada acara penyerahan surat keputusan calon pegawai negeri sipil 
(SK CPNS) formasi honorer di halaman kantor bupati setempat, Selasa (11/5).

Menariknya, aturan baru itu disertai Bupati Husin dengan ancaman. "PNS yang 
berjenggot tidak diperbolehkan masuk kantor. Ini bukan negara Iran, tapi 
Indonesia. Siapa yang tidak mengindahkan aturan ini akan saya tindak," kata 
Bupati yang terpilih dari jalur independen itu. Larangan itu, menurutnya, 
berlaku efektif sejak 11 Mei 2010. "Setelah aturan ini berlaku efektif, maka 
para PNS lelaki tidak diperbolehkan lagi berjenggot, sedangkan wanitanya 
dilarang berpakaian ketat. Pegawai adalah contoh teladan yang baik bagi 
masyarakat," kata Husin Yusuf.

Spontan saja larangan tidak boleh memiara jenggot itu, menjadi pembicaraan 
hangat di kalangan PNS Aceh Selatan kemarin. Di antara mereka ada yang 
bertanya, kenapa orang yang memelihara jenggot yang sebetulnya mengikuti sunah 
Nabi, dilarang?  Tak begitu jelas, apa yang melatarbelakangi Bupati Husin Yusuf 
mengeluarkan aturan yang tak lazim ini. Apakah karena ia tipe pria yang tak 
doyan memiara jenggot dan kumis? Atau apakah karena ia takut PNS berjenggot di 
daerahnya akan sering dirazia lantaran diduga teroris? Apalagi sebagian teroris 
yang ditangkap di Aceh dan luar Aceh baru-baru ini memelihara jenggot.

Sejauh ini, Bupati Husin Yusuf hanya mengatakan, "Kita ini bukan hidup di 
negara Iran, tapi Indonesia." Alasannya yang lain, pegawai haruslah menjadi 
contoh teladan yang baik bagi masyarakat. Selain melarang pria PNS berjenggot, 
Bupati Husin Yusuf juga meminta kepada PNS, terutama perempuan, agar tidak 
mengenakan celana panjang atau jin ketat, juga tidak memakai pakaian yang 
tembus pandang. "Sebab, hal itu bisa mengundang kejahatan," ujar Bupati Husin 
Yusuf. 

Begitupun, ia memperbolehkan perempuan di daerahnya memakai celana panjang yang 
longgar, seperti kulot, yang ia yakini, tidak menimbulkan rangsangan bagi orang 
yang melihatnya. Husin mengaku, sangat senang melihat orang berpakaian rapi 
sesuai dengan tuntunan syariat Islam, karena rapi, bersih, dan indah itu 
sebagian daripada iman.

Kepada 271 tenaga honorer yang baru menerima SK CPNS kemarin, Bupati Husin 
selaku pejabat pembina kepegawaian di Kabupaten Aceh Selatan, juga menyampaikan 
agar para PNS senantiasa menaati segala peraturan perundang-undangan yang 
berlaku dan melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan penuh 
pengabdian, kesadaran, dan penuh tanggung jawab.

"SK yang diterima hari ini bukan saja menghadirkan rasa bahagia, akan tetapi 
perlu diingat bahwa pada SK juga melekat sebuah tanggung jawab yang sangat 
besar sebagai abdi negara dan abdi masyarakat," imbuh Husin Yusuf.

Rok segera dibagi
Sementara itu, Pemkab Aceh Barat akan membagikan 16.000 lembar rok yang 
sebelumnya disimpan di tempat yang dirahasiakan. Rok gratis itu akan dibagikan 
pada medio Mei 2010 untuk mendukung penerapan syariat Islam secara kafah di 
Bumi Teuku Umar.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Aceh Barat, Ramli MS kepada sejumlah wartawan 
di Meulaboh, Selasa (11/5) kemarin.  Menurutnya, pembagian rok kepada pelanggar 
syariat Islam di wilayah itu menjadi kian beralasan, mengingat draf peraturan 
bupati (perbup) yang mengatur tentang penerapan busana islami di kabupaten itu 
telah final. Tinggal ditandatangani saja pada pekan ketiga bulan Mei 2010.

Namun, kata Ramli, ia masih merahasiakan tanggal pasti penerapan wajib rok itu. 
Ia berharap, saat pembagian rok kepada warga yang terjaring petugas nantinya, 
rok itu tidak akan disia-siakan.  "Kita juga telah menyiapkan bilik untuk 
mengganti rok bagi perempuan yang terjaring petugas WH yang diturunkan bersama 
Satpol PP dan unsur pemuka agama dalam razia busana muslimah ke depan," 
terangnya. Razia itu nantinya, menurut Bupati Ramli, akan dilakukan secara 
santun, sehingga warga yang terkena razia tak sampai tersinggung. (az/edi) 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke