Catatan Menyambut Matahari Pagi: SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [11].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis: "Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh beberapa negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu tentang tubuh perempuan. Tentang tubuh perempuan ini, Simon de Bevoir dengan cermat menulis dalam Second Sex. Tema-tema tubuh perempuan inilah yang dieksplorasi oleh penulis-penulis perempuan seperti Dinar Rahayu, Ayu Utami, Jenar Maesa Ayu. Saya sepakat bila para penulis perempuan ini sebenarnya sedang mengadakan "perlawanan" dengan tubuhnya sendiri terhadap gempuran kapitalisme, atau melawan patriarki". Dari alinea ini saya ingin mengangkat soal-soal berikut: [1]. Ide femininisme Barat; [2]. Tubuh perempuan dan sastra; [3]. The Second Sex, Seks Ketiga dan Seks Ke empat. [4].Tentang "Seks Ketiga": Melihat petaka yang ditimbulkan oleh SIDA berbarengan dengan "kebebasan hubungan seksual" dan akibat pelaksanaan konsep "feminisme anarkis", orang-orang Perancis sejak tahun 1980 dipaksa berpikir dan tampak ada perobahan sikap. Setelah berhadapan dengan petaka SIDA ini, mereka cenderung memelihara hubungan dengan patner tetap. Dalam "hubungan tetap" entah dalam bentuk "hidup bersama" atau pun sebatas "pacar tetap", perempuan dan lelaki memelihara kebebasan individual mereka, perempuan jadi penguasa atas tubuhnya dan tidak menjadi obyek, tapi subyek. Guna mempertahankan "hak tuan" atas tubuh diri, para perempuan memperkuat status ekonomi mereka agar tidak tergantung pada lelaki, dengan bekerja. Terlibatnya tidaknya perempuan dalam proses produksi agaknya banyak berperan dalam soal status perempuan dalam masyarakat. Hal ini barangkali bisa banyak dijelaskan misalnya dengan peranan perempuan di masyarakat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah dalam proses produksi, yang membuat perempuan Dayak Kalteng tidak tergantung pada lelaki. Terutama pada masa sebelum mengenai Orba mengobrak-abrik secara sistematik tatanan masyarakat Dayak.Juga dicontohkan oleh perobahan status perempuan di Republik Rakyat Tiongkok setelah tahun 1949. Dari kedua contoh ini nampak saling hubungan dari yang disebut "basis structure" dan "super structure" jika kita menggunakan pendekatan ini. Juga nampak dari perobahan status perempuan di Perancis. Di Perancis sekarang, kedudukan makin hari makin setara dengan lelaki walau pun masih jauh ketinggalan dari negeri-negeri semenanjung Skandinavia yang umumnya menggunakan sistem sosial-demokrasi ataupun Lithuania. Banyak pos-pos kunci, mulai dari tingkat menteri sampai Perdana Menteri dijabat oleh perempuan. Jumlah perempuan yang menjadi menteri sangat menonjol pada masa pemerintah kohabitasi "kanan dan kiri" dengan Lionel Jospin dari Partai Sosialis, sebagai Perdana Menteri. Perobahan status perempuan dalam maasyarakat demikian sekali lagi bukan hasil ekspolrasi "tubuh perempuan". Kebebasan perempuan tidak identik dengan "ekslpolarasi tubuh perempuan". Perbaikan status perempuan dalam masyarakat Perancis begini, jika dilihat dari sejarahnya, tidak bisa dilepaskan dari penyatuan diri perempuan dengan arus besar perjuangan lapisan mayoritas masyarakat untuk memanusiawikan manusia, kehidupan dan masyarakat melawan "capitalisme sauvage", savage capitalism [kapitalisme liar], bukan dengan menghanyutkan diri dalam gelombang kapitalisme tersebut. Juga bukan melalui "eskplorasi" dan "eksploatasi" "tubuh perempuan" dalam sastra yang di Indonesia disanjung bagaikan aliran baru dan nampak sebagai suatu mode. Eksplorasi dan dan eksploatasi "tubuh perempuan" yang kita sanjung dan dijadikan mode di Indonesia barangkali baru taraf mengejar sensasi dan bukan pertama-tama didasarkan pada pemikiran filosofis, sosiologis dan politis. Sedang mode biasanya tidak jauh dari kemalasan berpikir. Tapi barangkali evaluasiku salah karena itu aku memerlukan penjelasan jujur dari siapa pun. Hanya dalam menjelaskannya aku sangat berharap para pemberi penjelasan mau mengaitkan status sosial para penulis "eskplorator tubuh perempuan" dalam sastra Indonesia kekinian serta keterlibatan mereka dalam kegiatan emansipasi masyarakat secara umum. Hal ini kuanggap diperlukan untuk memahami mereka secara obyektif. Aku menginginkan penjelasan nalar dan argumentatif bukan emosional atau sekedar bela diri menyelamatkan muka -- sikap yang kuanggap tidak berbobot, setara dengan "celetukan" atau ucapan "pokoknya", walau pun patut didengar. Aku anggap sikap "menyelamatkan muka" sering jauh dari argumen nalar. Paling-paling bisa dihadapi dengan sikap "timbang rasa" yang juga bagi dari hubungan manusiawi dalam hidup. Lahirnya periode "Seks Ketiga, barangkali bisa dipandang sebagai perkembangan maju yang dicapai dalam masalah kesetaraan lelaki-perempuan serta perujudan tatanan nilai dominan yang dirambah oleh periode "Seks Ketiga". Paris, Nopember 2004 ------------------------- JJ. Kusni. [Bersambung.....] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/